Anda di halaman 1dari 17

Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Biji Melinjo

(Gnetum gnemon L.) Menggunakan PEG 6000


Sebagai Lubrikan dan Asam Sitrat-Asam Tartrat
Sebagai Sumber Asam
Kelompok (Gatau kelompok berapa)
Sabda Dewi Alelintang (4313419022)
Arneta Evania (4313419024)
Kharimatussholikah Rujitoningtyas (4313419026)
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formula terbaik dari
variasi asam sitrat-tartrat dan PEG 6000 pada tablet effervescent
ekstrak biji melinjo
Latar Belakang
Biji melinjo memiliki 2 fraksi protein yang memiliki aktivitas antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas (Siswoyo dkk.,
2011). Kandungan senyawa polifenol (fenol sederhana, flavonoid, dan tanin), senyawa gnemonoside yang merupakan salah
satu golongan stilbenoid juga berperan sebagai senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (Wazir dkk., 2011).
Selain itu terkandung pula vitamin C dan tokoferol (Santoso dkk., 2010). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ekstrak biji
melinjo memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk sediaan farmasi.
Tablet effervescent menjadi pilihan untuk pengembangan sediaan farmasi dari ekstrak biji melinjo karena sediaan ini
diharapkan dapat mempercepat inisiasi kerja obat karena tidak perlu menunggu waktu terdisintegrasi (Saifullah dkk., 2016).
Formulasi bentuk tablet effervescent merupakan suatu solusi yang tepat karena selain bentuknya unik dan menarik, juga
dapat menutupi rasa dari biji melinjo yang tidak enak. Selain itu, cocok untuk anak yang sukar menelan tablet karena tablet
effervescent merupakan tablet yang langsung larut bila dimasukkan dalam air serta menyegarkan karena adanya karbonat
yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat sehingga tablet effervescent lebih enak untuk dikonsumsi serta lebih
disukai masyarakat karena penggunaannya lebih praktis (Banker and Anderson, 1989).
Selain komponen asam, diperlukan bahan tambahan berupa pelicin atau lubrikan untuk memperbaiki sifat fisik dari granul
dan tablet effervescent yang dihasilkan (Mehta dkk., 2005). Penelitian ini menggunakan bahan pelicin PEG 6000, karena
sifatnya yang larut air (Deshmukh dan Kapadia, 2017).
Dalam penelitian ini, asam sitrat-asam tartrat digunakan sebagai komponen sumber asam dan PEG 6000 sebagai bahan
pelicin. Penggunaan asam sitrat - asam tartrat dan PEG 6000 akan berpengaruh terhadap sifat fisik tablet effervescent.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu dicari konsentrasi yang baik untuk formulasi tablet effervescent yang
mengandung ekstrak biji melinjo
Tinjauan Pustaka
Melinjo (Gnetum gnemon L.) adalah tanaman dari keluarga Gnetaceae yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ekstrak
biji melinjo memiliki efek farmakologis bagi tubuh. Salah satunya, sebagai antioksidan dan penangkap radikal bebas (Kato
dkk., 2009).
Tablet effervescent yaitu tablet berbuih dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau
bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, 1989). Bila tablet ini dimasukkan ke dalam
air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium karbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan
menghasilkan gas karbondioksida serta air. Reaksinya cukup cepat dan biasanya berlangsung dalam waktu satu menit atau
kurang. Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat
yang dapat membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu (Banker and Anderson, 1989)
Tablet effervescent dibuat dengan mengempa sumber asam dan basa untuk menghasilkan CO2 yang berfungsi
menghancurkan tablet saat tablet dilarutkan ke dalam air dan juga menghasilkan rasa yang segar. Sumber asam yang
sering digunakan yaitu asam sitrat dan asam tartrat. (Sekararum dkk., 2015). Penggunaan asam sitrat-asam tartrat lebih
dipilih daripada hanya menggunakan satu macam asam saja. Hal ini di karenakan penggunaan asam tunggal saja akan
menimbulkan kesukaran. Apabila asam sitrat sebagai asam tunggal akan menghasilkan campuran lekat dan sukar untuk
menjadi granul sedangkan apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang dihasilkan akan mudah kehilangan
kekuatannya dan akan menggumpal (Ansel, 1989).
Keuntungan tablet effervescent sebagai bentuk obat adalah kemungkinan pembentukan larutan dalam waktu cepat dan
mengandung dosis obat yang tepat. Kerugian tablet effervescent adalah kesukaran menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
Kelembaban udara selama pembuatan produk sudah dapat untuk memulai reaksi effervescent. Selama reaksi berlangsung air
yang dibebaskan dari bikarbonat menyebabkan autokatalisis. Tablet effervescent dikemas secara khusus dalam kantong lembaran
alumunium kedap udara atau kemasan padat di dalam tabung silinder dengan ruang udara yang minimum (Mohrle, 1989).
Formula
Alat dan Bahan
Alat: Bahan: • etanol 95%,
• Corong alir • biji melinjo • laktosa
• Alat uji pengetapan • Asam sitrat • maltodekstrin,
• asam tartrat • natrium
• Alat uji kerapuhan bikarbonat
• aspartam
• Alat uji kekerasan tablet • etanol 70% • PEG
• Mesin kempa tablet single punch (Polyethylen
glikol) 6000
• Moisture balance
• pH meter
Metode Penelitian
Ekstraksi Biji Melinjo Pembuatan Tablet Effervescent
Biji melinjo dikupas hingga Bahan asam yang terdiri dari asam
Ekstraksi biji melinjo dilakukan Ekstrak kering biji melinjo disemprot
diperoleh isi bijinya, kemudian sitrat dan asam tartrat diayak dengan
dg metode maserasi selama dengan larutan PVP 0,5% hingga
dilakukan pengeringan ayakan nomor 40, kemudian ditambah
berbentuk menyerupai granul, Kemudian
3x24 jam dengan pelarut dengan natrium bikarbonat dan
menggunakan oven pada suhu di oven selama ±24jam pada suhu 60˚C
laktosa
etanol 70%
70˚C selama ±24jam

Campuran dikeringkan dengan oven Padatan tersebut kemudian digerus dan


pada suhu 60°C selama 24 jam (bahan- diayak dengan ayakan nomor 20 lalu
Hasil maserasi diuapkan Dikeringkan secara manual bahan yang sudah dioven akan ditambah dengan aspartam dan PEG 6000
dengan menggunakan rotary dengan cara digerus dan berbentuk padatan) hingga homogen
evaporator untuk ditambahkan bahan pengering
mendapatkan ekstrak kental yaitu maltodekstrin

Kempa granul dengan mesin kempa


Lakukan evaluasi granul tablet
Evaluasi Granul
Sifat Alir Kompresibilitas

Granul dituang
Tutup corong dibuka Masukkan granul Gelas ukur dipasang
perlahan ke dalam
dan granul akan sebanyak 100mL ke pada alat uji
corong alir yang
mengalir keluar dalam gelas ukur pengentapan
tertutup

Hitung waktu hingga Hentakan diulang


seluruh granul hingga hingga
Dihentakkan 100x
mengalir melewati volume granul
corong dan catat konstan
Evaluasi Sifat Fisik Tablet Effervescent
Keragaman Bobot dan Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet
Pengujian kekerasan dilakukan
terhadap 20 tablet satu-
Sebanyak 10 tablet dicatat bobotnya pada persatu dengan menggunakan
ditimbang satu per satu neraca analitik alat uji kekerasan pada sisi
tengah secara horisontal.

Penentuan keseragaman ukuran dilakukan


terhadap sepuluh tablet dengan mengamati Respon kekerasan tablet yang
diameter dan ketebalan tablet menggunakan tertampil pada alat dicatat
jangka sorong dan dilakukan perhitungan
Kerapuhan Tablet Waktu Larut

20 tablet yang telah


Alat diputar pada Masing-masing formula,
dibebasdebukan dan Tablet dimasukkan ke
kecepatan 25 putaran diambil 5 tablet untuk
ditimbang dimasukkan dalam gelas yang berisi
per menit selama 4 dilakukan pengujian
kedalam alat uji air 200 ml
menit waktu larut
kerapuhan

dilakukan penghitungan waktu larut tablet


Selanjutnya tablet dengan menggunakan stopwatch terhitung
dibandingkan dengan
dibebasdebukan dan dari memasukkan tablet ke dalam air hingga
bobot tablet awal.
ditimbang lagi terlarut sempurna
Pengukuran pH

Pengujian pH dilakukan Masing-masing


setelah tablet terlarut formulasi dilakukan
sempurna di air dengan pengujian sebanyak tiga
menggunakan pH meter kali pengulangan
Hasil Penelitian
Pembahasan
• Kecepatan Alir
Tabel 3 menunjukkan bahwa seluruh formulasi memiliki kecepatan alir granul yang baik yaitu lebih dari 10 g/detik. Kecepatan
alir granul dipengaruhi oleh bentuk granul dan ukuran granul (Kusuma dkk., 2014). Semakin besar ukuran granul maka sifat alir
semakin baik. Selain itu, sifat alir yang baik juga dipengaruhi oleh kohesivitas granul.
• Kompresibilitas
Berdasarkan Tabel 3, seluruh formula menghasilkan nilai kompresibilitas granul sekitar 20%. Kompresibilitas granul effervescent
dipengaruhi oleh bentuk, kerapatan, serta ukuran granul (Qi dkk., 2015). Bentuk dan ukuran granul yang seragam akan
mempermudah dalam proses pengempaan tablet effervescent sehingga menghasilkan tablet effervescent ekstrak biji melinjo
dengan kompaktibilitas yang baik. Formula IV menghasilkan nilai indeks kompresibilitas tertinggi daripada formula lain. Namun
demikian, hasil uji kecepatan alir justru menunjukkan bahwa formula IV merupakan yang terbaik dari keseluruhan formula.
Jumlah asam tartrat yang banyak pada formula IV kemungkinan mempengaruhi terjadinya reaksi awal effervescent ketika
kontak dengan udara, sehingga meningkatkan kohesivitas granul (Bejugam dkk., 2015).
• Sudut Istirahat
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada semua formulasi menghasilkan nilai sudut istirahat < 40 derajat . Sudut istirahat dipengaruhi
oleh ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel maka kohesivitas partikel makin tinggi yang akan mengurangi kecepatan
alirnya sehingga sudut istirahat yang terbentuk semakin besar (Saifullah dkk., 2016).
• Keseragaman bobot dan ukuran
Tablet yang dihasilkan memiliki keragaman bobot yang baik dengan tidak adanya nilai penerimaan (acceptance
value) yang melebihi 15 (Anonim, 2016). Sifat alir granul yang baik berkontribusi pada keseragaman sediaan
tersebut. Untuk keseragaman ukuran, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa uji keragaman ukuran tablet
dengan variasi asam sitrat-tartrat dan variasi PEG 6000 menunjukkan bahwa ukuran diameter dan tebal tablet
seragam. Ukuran dan bobot tablet yang dihasilkan pada pengujian ini tidak terpengaruh oleh variasi bahan
yang digunakan
• Kekerasan Tablet
Nilai kekerasan tablet yang dihasilkan seragam dan berkisar antara 4-8 kg. Kekerasan tablet diatur sedemikian
hingga seluruh formulasi dapat seragam, sehingga perbedaan sifat fisik yang terjadi hanya dipengaruhi oleh
variasi formulasi.
• Kerapuhan Tablet
Nilai kerapuhan tablet seluruh formula lebih dari 1%. Kerapuhan tablet effervescent ekstrak biji melinjo yang
tinggi dapat disebabkan karena penambahan PEG 6000 sebagai lubrikan yang memiliki kemampuan untuk
mengurangi ikatan internal antara partikel bahan tablet, sehingga tablet yang dihasilkan mudah untuk terkikis
(Deshmukh dan Kapadia, 2017; Paul dan Sun, 2017).
Adapun faktor lain yang mempengaruhi kerapuhan tablet effervescent ekstrak biji melinjo yaitu pada saat
proses granulasi, hanya granul ekstrak biji melinjo yang ditambahkan dengan larutan PVP 0,5% sedangkan
granul asam-basa tidak ditambahkan dengan larutan PVP 0,5%. Akibatnya daya ikat antar granul menjadi tidak
merata karena PVP hanya mengikat sebagian granul saja yaitu granul ekstrak biji melinjo, sehingga tablet
effervescent biji melinjo yang dihasilkan mudah rapuh (Bejugam dkk., 2015)
• Waktu Larut
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa variasi asam sitrat-tartrat dan PEG
6000 mempengaruhi waktu larut tablet effervescent ekstrak biji melinjo.
Variasi asam sitrat dan asam tartrat menghasilkan waktu larut tablet
effervescent semakin cepat. Sedangkan variasi PEG 6000 menghasilkan
waktu larut tablet effervescent yang cukup lama. Hal ini dapat disebabkan
faktor overlubricity dari PEG sebagai lubrikan sehingga akan memperlama
kelarutan tablet (Deshmukh dan Kapadia, 2017)
• Uji pH
Semua formulasi memiliki nilai rentang pH 4-5. Nilai pH ini dapat diterima
pada sediaan per oral karena tidak terlalu asam. Komponen asam dan basa
pada formulasi sangat mempengaruhi nilai pH sediaan yang dihasilkan.
Namun demikian, variasi asam sitrat-tartrat dan PEG 6000 tidak
menghasilkan perbedaan nilai pH pada formula. (Abuhelwa dkk., 2017).
Kesimpulan
Perbedaan variasi asam sitrat-tartrat dan PEG 6000 berpengaruh
terhadap sifat fisik tablet effervescent ekstrak biji melinjo. Semakin
besar konsentrasi asam sitrat menghasilkan waktu larut tablet
effervescent ekstrak biji melinjo yang semakin lama. Penambahan PEG
6000 sebagai lubrikan pada konsentrasi yang besar dapat menghasilkan
nilai kerapuhan yang cukup tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
formula IV yang mengandung asam tartrat terbanyak menghasilkan
sifat fisik granul maupun tablet yang paling dapat diterima dari
keseluruhan formulasi.

Anda mungkin juga menyukai