Pengertian Kosmetika
Bahan atau campuran bahan yang dalam pemakaiannya dengan cara di gosokan, dilekatkan,
ditaburkan, dipercikan atau disemprotkan di badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik dan mengubah rupa bukan termasuk golongan
obat. Serta zat tersebut tidak mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pengertian Obat
Obat dirumuskan sebagai bahan, zat atau benda yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan dan
pencegahan suatu penyakit atau bahah, zat yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
Fungsi Kosmetika
Mencegah dan menanggulangi problema kulit dan kulit manusia, baik yang disebabkan oleh
gangguan yang dating dari luar maupun proses penuaan kulit dan kulit itu sendiri.
Kosmetika Modern
Kosmetika yang diproduksi secara pabrik (laboratorium), dimana bahan bahan yang dipergunakan
telah tercampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika tersebut agar tahan lama dan
tidak cepat kadaluarsa.
Kosmedik
Kosmetika yang kedalamnya ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau
jasad renik lainnya, seperti : anti jerawat, anti gatal, anti produk keringat, anti ketombe dan lain-lain
dengan tujuan untuk pengobatan (obat jerawat), untuk pencegahan (anti produk keringat, anti
ketombe) dan lain-lain
Kosmetika Hipoalergik/Hipoalergenik
Kosmetika hipoalergik adalah kosmetika yang didalamnya tidak mengandung zat-zat yang dapat
menyebabkan raksi iritasi dan reaksi sensitasi, merupakan kosmetika yang lebih aman untuk
kesehatan kulit.
2. Penggolongan kosmetik
a. Penggolongan kosmetik dibagi menjadi 13 kelompok, yaitu :
1) Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi.
2) Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule.
3) Preparat untuk mata, misalnya mascara, eye shadow.
4) Preparat untuk wangi wangian, misalnya parfum, toilet water.
5) Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray.
6) Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut.
7) Preparat make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick.
8) Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes.
9) Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant.
10) Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku.
11) Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab pelindung.
12) Preparat cukur, misalnya sabun cukur.
13) Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation.
3 Shampo adalah salah satu kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala
dari segala macam kotoran, baik yang berupa minyak, debu, sel sel yang sudah
mati dan sebagainya (Latifah. F, 2007).
Pada umumnya suatu shampo terdiri dari dua kelompok utama, yaitu:
a. Bahan utama
Bahan utama yang sering digunakan adalah deterjen, yang biasanya dapat
membentuk busa, dan bersifat membersihkan.
b. Bahan Tambahan
Penambahan zat-zat ini dimaksudkan untuk mempertinggi daya kerja
shampo supaya dapat bekerja secara aman pada kulit kepala, tidak menimbulkan
kerontokan, memiliki viskositas yang baik, busa yang cukup, pH yang stabil dan
dapat mengoptimalkan kerja deterjen dalam membersihkan kotoran, sehingga
menjadi sediaan shampo yang aman dalam penggunaanya dan sesuai dengan
keinginan konsumen.
5
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik
dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari
air dan
minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh
karena
sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka
akan
air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik).
Bagian
polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat
rangkap ini
yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air,
minyak-air
dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada
pada fase
air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun
terendam
dalam fase minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan
rantai
alkil yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus
hidroksil. (Jatmika, 1998)