DI RUMAH SAKIT
Nirmala, M.Sc.,Apt
Regulasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. (pasal 1 ayat 3)
• Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit (pasal 1
ayat 9)
c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety). (pasal 2)
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
tujuan
●
Instalasi farmasi
Kegiatan
●
Pengelolaan obat ,alat kesehatan dan BMHP, termasuk pembuatan formularium,
pengadaan, danpendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP
dilaksanakanmelalui Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Manfaat Sistem satu Pintu
• Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sediaan farmasi, alat
• kesehatan, dan BMHP;
• Standarisasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP;
• Penjaminan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP;
• Pengendalian harga sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP;
• Pemantauan terapi Obat;
• Penurunan risiko kesalahan terkait penggunaan sediaan farmasi, alkes dan BMHP
• Kemudahan akses data sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yang akurat
• Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit dan citra Rumah Sakit; dan
• Peningkatan pendapatan Rumah Sakit dan peningkatan kesejahteraan pegawai.
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pelayanan farmasi klinik meliputi:
Bahan Medis Habis Pakai, meliputi:
• Ada regulasi pengadaan sediaan sediaan farmasi, alkes dan BMHP sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
• metode pengawasan penggunaan obat di RS
• Obat dilindungi dari kehilangan dan pencurian
• Praktisi pelayanan diibatkan dalam evaluasi formularium
• Kriteria penambahan dan pengurangan obat dalam formularium
• Regulasi bila obat, alkes atau BMHP tidak tersedia saat dibutuhkan atau
tidak ada stok
• Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis dan saran substitusi
• Ada bukti staf memahami dan mematuhi regulasi tsb
Penyimpann Obat
• Penyimpanan B3, narkotika dan psikotropika
• Pedoman Penyimpanan elektrolit pekat
• Penyimpanan yg tepat bagi obat tertentu spt nutrisi, radioaktif, obat program pemerintah, obat penelitian, dan
obat yang dibawa pasien dari rumah
• Pedoman Penyimpanan obat emergency
• Recall Obat
• Pemusnahan obat kedaluarsa
• Label obat/bahan kimia
• Inspeksi berkala (memastikan obat disimpan secara benar)
Penyimpanan Obat High Alert
Penyimpanan B3 dan obat khusus
Peresepan
• Kebijakan ttg Penulisan Resep memuat Elemen kelengkapan resep ditetapkan oleh
rumah sakit
• Staf diedukasi ttg penulisan resep dan pencatatan yg benar dan aman
• Kebijakan proses mengelola resep khusus
• Tindakan terhadap resep yg tidak lengkap/ tidak terbaca
• ada daftar staf medis yang kompeten dan berwenang menulis resep di semua unit
pelayanan
• RS menetapkan dan melaksanakan proses yang membatasi penulisan resep
• Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat dalam rekam medis pasien
Resep & kartu Obat
Persiapan dan Penyerahan
• Obat disiapkan dalam lingkungan yang aman dan mencegah kontaminasi
sesuai peraturan perundang-undangan dan praktik profesi
• Staf yang menyiapkan produk steril, terlatih dalam prinsip teknis aseptik
→pelatihan aseptic dispensing
• Resep ditelaah ketepatannya
• Kewenangan dan kompetensi apoteker sebagai penelaah
• Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
danUcapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike /LASA)
• DRP :
• Penggunaan kombinasi cefotaxim dengan aminoglikosida (amikasin) akan meningkatkan efek
nefrotoksik dari aminoglikosida sehingga serum kreatinin (fungsi ginjal) harus selalu dikontrol
Radiologi :