Anda di halaman 1dari 86

Prescription Handling

Topik minggu ke-1


Outline

• Perubahan Peran Farmasis


• Filosofi Pelayanan Farmasi Komunitas : Pharmaceutical Care
• Pelayanan Kefarmasian Obat Resep
Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Preventif - Promotif

Kuratif 2019
Jaminan
2014 Kesehatan
Jaminan Semesta
Kesehatan
Nasional
Sebelum
2014 Permenkes Permenkes
UU No.40/
Private No. 71/ No. 28/
2004
2013 2014
health
insurance Kepmenkes No. 02.02. 2015. Renstra KemKes 2015-2019
Akses Pelayanan Kesehatan

Gatekeeper

Peningkatan akses FKTP

Permenkes 71 Tahun 2013


TRANSISI PELAYANAN
KESEHATAN
Kebutuhan Pelayanan Kefarmasian

❑ Dalam pelayanan kesehatan, obat


berkontribusi sebesar 80%

❑ Separuh dari masalah


pengobatan yang terjadi
disebabkan oleh pemberian obat
~50%
yang tidak tepat, dibutuhkan Kepatuhan
(WHO)
terapi obat lain atau tambahan,
dan terapi yang tidak adekuat
Keamanan
karena dosis yang terlalu rendah
(ACCP, 2015)
Efektivitas

Indikasi

6
Permasalahan yang timbul terkait Obat

60% dari pasien berusia Penggunaan obat


di atas 65 tahun suboptimal:
diperkirakan indikasi yg tdk diobati, 50% obat resep
mengkonsumsi 5 atau pemilihan obat tidak digunakan secara salah, Belum adanya terapi
lebih jenis obat; tepat, dosis sub terapi, 9% pasien di antaranya preventif terhadap risiko
sementara 20% pasien kegagalan menerima perlu mendapat penyakit
mengkonsumsi lebih obat, reaksi obat tdk pertolongan medis
dari 10 obat setiap dikehendaki, interaksi
harinya obat

(Cipolle R.J., et al, 2012; Butler A,, et al, 2017)


Patient At-Risk di Pelayanan
BPJS Kesehatan
Pengetahuan dan kepatuhan pengobatan rendah, usia
lanjut, belum mencapai target pengobatan, berisiko tinggi
terhadap komplikasi penyakit, multi dokter/polifarmasi

Faktor Pasien Solusi Implementasi Penatalaksanaan Terapi Obat (MTM)


Komprehensif dapat dilakukan oleh Apoteker pada level
Pengetahuan
face-to face, step-by step yang dapat dilakukan di apotek/
Sikap
ruang farmasi dan di rumah pasien dalam layanan tindak-
Pengambilan
lanjut home care (beyond the pharmacy room).
keputusan
*Pergeseran Peran Apoteker
✓ Safety
PRODUCT
✓ Efficacy FOCUSED
✓ Stability
✓ Acceptable
Drug Product RESPONSIBLE Care
USE OF Needed
MEDICINES

❑ Indication
PATIENT
❑ Effectiveness INVOLVEMENT
❑ Safety
Patient Care ❑ Adherence
* Dispensing Pharmacy vs
Pharmaceutical Care

Cipolle et al. 2012


Landasan Filosofis
Praktik
Kefarmasian
Filosofi Pharmaceutical Care
1. Menjamin bahwa Pasien dan praktisi Mencatat hasil terapi

Evaluation
Care Plan
Assessment

kesehatan secara untuk mengkaji


semua terapi obat bersama-sama membuat
yg diberikan kepada perkembangan dalam
suatu perencanaan untuk pencapaian tujuan
pasien sesuai menyelesaikan dan terapi dan menilai
indikasi, efektif dan mencegah masalah
kembali munculnya
aman, serta terapi obat serta
mencapai tujuan terapi.
masalah baru.
meningkatkan Tujuan perencanaan dan
kepatuhan pasien intervensi ini dirancang
untuk menyelesaikan
2. Mengidentifikasi setiap masalah terapi
setiap masalah yang muncul, mencapai
terapi obat yang tujuan terapi individual,
muncul atau serta mencegah masalah
terapi obat yang
memerlukan potensial terjadi
pencegahan dini kemudian.

Terus-menerus dan berkelanjutan


1 2 3
Practice Model 2

Practice Model 1

The Philosophy
The Innovation

Patient Care
New Practice

Process
Model

Assessment Care Plan Evaluation


Establish The Establish goals Evaluate
Therapeutic of therapy effectiveness,
Relationship safety and
patient
adherence
The Patient Care Process
The three major steps in the patient care process are :
1. The assessment of the patient, his or her medical problems, and
drug therapies leading to drug therapy problem identification
2. Care plan development
3. Follow up evaluations

• These steps are all highly dependent upon each other


• The completion of all steps is necessary to practice pharmaceutical
care and to have a positive impact on patient's medication experience

Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to Medication Management.
2012. 3rd edition. p.33. New York, NY: McGrawHill;
ELEMEN STANDAR MTM

“Empowering patients to take an active role in


managing their medications”
Medication Personal Medication
Intervention and
Therapy Review Medication Record Related Action Follow Up
Referral
(MTR) (PMR) Plan (MAP)

Step 1 : Step 2 : Step 3 : Step 4 : Step 5 :


Apoteker Apoteker Apoteker akan Apoteker Apoteker
mengumpulkan membuat Catatan mengembangkan mengidentifikasi membuat
informasi terkait Pengobatan masalah terkait dokumentasi
daftar tindakan
masalah Pasien, terdiri dari obat dan akan hasil dan
yang diperlukan
kesehatan dan semua resep dan menetapkan
untuk mencapai bekerja sama
pengobatan produk non-resep
tujuan terapi obat dengan Dokter rencana tindak
pasien untuk
tinjauan pasien untuk intervensi lanjut
komprehensif yang tepat

MTM 5 Core Elemen (Model Layanan)


Source : Medication Therapy Management in Pharmacy Practice. Version 2.0. 2008
▪ Keinginan dan ▪ Filosofi praktik
kebutuhan ▪ Kewajiban sosial
saat ini ▪ Tanggung jawab
▪ Tanggung untuk
jawab untuk mengidentifikasi,
berpartisipasi menyelesaikan, dan
dalam berbagi mencegah masalah
informasi dan terapi obat
pengambilan ▪ Pendekatan
keputusan berfokus pada
pasien
▪ Peduli
Source : Medication Therapy Management in Pharmacy Practice. Version 2.0. 2008
Proses
Penatalaksanaan
Terapi Obat

✓ Pengumpulan Informasi Spesifik


Pasien (Keluhan & Data Terapi
Obat)
✓ Penilaian Kebutuhan Terkait
Obat (Identifikasi Masalah
Terkait Obat)
✓ Menetapkan Rencana
Pelayanan
✓ Implementasi Intervensi
✓ Evaluasi dan Follow-Up
An Integration of the Patient Care Process, the
Cognitive Process, and the Documentation Process

Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to Medication Management.
2012. 3rd edition. p.222. New York, NY: McGrawHill;
Pelayanan Kefarmasian
Obat Resep
Pengertian Resep
PERMENKES NO. 73 TAHUN 2016 TENTANG PERMENKES NO. 9 TAHUN 2017
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN TENTANG APOTEK
Contoh pengabaian
makna RESEP :
1. Permintaan obat yang seharusnya • Filosofi Resep adalah lembar komunikasi
membutuhkan validasi dokter atas
seorang dokter kepada apoteker yang dilandasi
gejala yang dialami pasien, yang
bukan merupakan minor ailments kepercayaan terhadap profesinya, untuk
2. Pengulangan resep yang menyediakan sediaan farmasi melalui proses
seharusnya membutuhkan asuhan kefarmasian.
monitoring dan evaluasi oleh
dokter secara berkelanjutan
• Resep memiliki kekuatan regulasi, hukum dan
3. Pelayanan sebagian atas resep
etika. Apoteker harus menjunjung tinggi makna
dokter yang seharusnya RESEP, yang akhir-akhir ini sering terabaikan.
merupakan suatu rangkaian proses Perilaku masyarakatpun sering memaksa
terapi obat apoteker untuk mengabaikan makna RESEP.
Pasien bermaksud
mengulang obatnya

Keluhan :
o Kepala terasa sakit menekan
o Leher terasa kaku dan nyeri

Riwayat :
▪ Menopause 2 tahun yg lalu

Pemantauan :
✓ Agak membaik dgn obat terakhir
RESEP
• Satu resep hanya untuk satu pasien
• Esensinya :
resep merupakan perwujudan akhir dari
kompetensi + pengetahuan + keahlian dokter
dalam menerapkan pengetahuannya dalam
bidang farmakologi dan terapi
RESEP
• RESEP merupakan implementasi dari
pedoman/ standar terapi.
• Pelayanan RESEP haruslah hanya oleh
APOTEKER.
• Setiap membaca permintaan dokter yang
dituangkan dalam RESEP, dalam
pertimbangan apoteker adalah PEDOMAN
TERAPI untuk dapat melayani permintaan
tersebut secara RASIONAL.
Pharmaceutical Care
(The Definition)
PERMENKES NO. 73 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN KAJIAN KRITIS
Sediaan Farmasi adalah obat,
bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika.
Pelayanan Sediaan Farmasi
Pelayanan Sediaan Farmasi
(lanjutan)
Pelayanan Sediaan Farmasi
(lanjutan)

Permenkes No. 9 tahun 2017


Pelayanan Resep

Permenkes No. 9 tahun 2017


Pelayanan Resep (lanjutan)

Permenkes No. 9 tahun 2017


Dokumentasi Resep

Permenkes No. 9 tahun 2017


Dispensing a Prescription
• Penyediaan atau pemberian obat kepada Pasien secara
individu sesuai dengan resep yang diberikan Dokter dan
harus dikerjakan atau dibawah pengawasan seorang Apoteker.
• Penyediaan obat atau pelayanan obat atas permintaan Dokter
berupa resep tersebut merupakan bagian dari hubungan
profesional antara Dokter penulis resep, Apoteker dan Pasien.
Peran Apoteker dalam
Pelayanan Resep
• Apoteker bertanggung jawab atas kebenaran proses
penyediaan sampai penyerahan obatnya, disertai jaminan
kebenaran penggunaannya kepada Pasien.
• Apoteker hendaknya bekerja atas dasar kompetensi yang
dimiliki dan dijaga kualitasnya, serta hubungannya dengan
Dokter dan Pasien berdasar kepercayaan yang diberikan.
The Dispensing Process
Knowledge~Skills~Attitude
to complete the dispensing process
Knowledge~Skills~Attitude
to complete the dispensing process
• Pengetahuan apoteker dalam pelayanan resep : • Keterampilan apoteker dalam pelayanan
1. Ketepatan indikasi resep :
2. Ketepatan dosis 1. Perhitungan farmasetik
3. Perhatian terhadap cara pemakaian 2. Penyediaan obat (menjamin kualitas dan
4. Peduli terhadap efek samping yang berpotensi mencegah kesalahan)
terjadi 3. Menjamin kebersihan, ketepatan dan
5. Potensial interaksi obat-obat atau obat-makanan kejujuran
6. Cara penyimpanan • Praktek apoteker dalam pelayanan resep :
1. Berkomunikasi efektif dengan pasien
Pelayanan Resep oleh Apoteker :
Implementasi Pelayanan Kefarmasian
• Memberikan informasi, edukasi dan saran.
• Menggunakan “Indian Health Service Counseling Model” →
Three Prime Questions
1. Apa yang dokter Anda katakan tentang kegunaan obat-obat ini?
2. Bagaimana dokter Anda memberitahu cara menggunakan obat Anda?
3. Apa yang dokter Anda katakan tentang harapan dari pengobatan ini?
Bagaimana Pelayanan
Resep ini?

Resep dari GP
Asuhan Kefarmasian Dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab dalam
Fokus Pelayanan Landasan Keilmuan
Proses Penggunaan Obat

Menetapkan diagnosa dan


Asuhan Medis terapi atas kondisi penyakit Patofisiologi Peresepan
pasien

Memberikan perawatan
kepada seluruh pasien Biologi-Psikologi- Sosial- Pemberian obat dalam
Asuhan Keperawatan
selama penyembuhan atau Spiritual Manusia perawatan
perawatan

Penyelesaian masalah
Mengidentifikasi dan farmakoterapi : identifikasi,
Asuhan Kefarmasian memenuhi kebutuhan Farmakoterapi pencegahan dan
pasien terkait obat penyelesaian masalah terkait
obat
Contoh Resep

Dokter Umum Dokter Sp A Tk II


MODEL RESEP YANG LENGKAP
• Nama, alamat dokter, no. SIP, no. telp, jam dan hari praktek
• Nama kota serta tanggal resep itu ditulis dokter
• Tanda R/, singkatan dari recipe yang berarti “harap diambil”
(superscriptio)
• Nama setiap jenis/ bahan obat yang diberikan serta
jumlahnya (inscriptio)
• Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki
(subscriptio) misal: mf.l.a.pulv
• Aturan pemakaian obat oleh penderita umumnya
dengan singkatan bahasa Latin yang ditandai dengan
signatura, biasanya disingkat S
• Nama penderita di belakang kata Pro: merupakan
identifikasi penderita dan sebaiknya dilengkapi
dengan alamat sehingga memudahkan bila terjadi
sesuatu dengan obat pada penderita
• Untuk resep anak harus dituliskan umur dan berat
badannya
• Pada resep dokter hewan di belakang kata
Pro: harus ditulis jenis hewan serta nama
dan alamat pemiliknya
• Tanda tangan atau paraf dari dokter yang
menuliskan resep tersebut yang menjadikan
resep itu otentik
Prinsip peresepan menurut BNF

Aspek Legal Resep


Cek Administration
Contoh resep
APOGRAPH
(SALINAN RESEP)
• Salinan resep atau disebut juga copy resep dibuat
oleh apoteker atas dasar permintaan dokter.
Misalnya untuk resep dengan tanda iter 1x berarti
resep itu boleh diulang sekali lagi tanpa resep baru
dari dokter
• Salinan resep juga boleh dibuat atas permintaan
penderita
Contoh Salinan Resep
RESEP CITO
• Bilamana karena suatu sebab seorang penderita harus
mendapat obatnya dengan segera, maka dokter
memberi tanda pada bagian atas resep dengan
menuliskan cito
• Pembuatannya di apotek harus didahulukan
• Cito adalah statim (amat segera) atau urgens
(mendesak), juga dapat dipakai singkatan PIM
(periculum in mora=berbahaya bila ditunda)
Pharmaceutical care merupakan proses
perbaikan yang berkesinambungan dalam
proses kolaborasi antara farmasis dan
tenaga kesehatan lain dengan pasien untuk
mencapai tujuan terapi optimal bagi pasien
Pharmacotherapy Workup :
The Organizing Framework

Use of the Pharmacotherapy Workup as a Conceptual Framework to


Organize Knowledge in Practice
Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to Medication Management.
2012. 3rd edition. p.159;252. New York, NY: McGrawHill;
Pharmacotherapy Workup :
The Organizing Framework

Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC. Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to Medication Management.
2012. 3rd edition. p.163;200. New York, NY: McGrawHill;
The Definite Outcome

• curing a disease,
• elimination or reduction of a patients' symptomatology,
• arresting or slowing down a disease process, or
• preventing a disease or symptomatology.
New Practice
Model
The Innovation

Practice Model 2
Practice Model 1
Patient Care
Process
The Philosophy
Syarat mutlak dalam proses kolaborasi tersebut adalah:
• Menghormati hak asasi pasien
• Menjaga kerahasiaan
• Melaksanakan kode etik
• Menghargai tenaga kesehatan lain
Potret Pelanggan di Apotek...
Ketika pelanggan datang ke apotek :

Tanpa resep dokter

Membawa resep dokter


Pelanggan membawa resep
Tidak mengetahui dengan jelas terapinya
Setelah obat diterima
3-5 macam obat atau lebih

tidak mengenal nama obatnya

tidak mengenal kegunaan obat


Selama pengobatan
minum obat teratur, tapi tidak
kontrol dokter teratur

memakai OTC drug/ jamu

tidak mengenal ESO


Perilaku Pasien
senang mendapat nasehat kefarmasian.

senang bila mempunyai catatan


pengobatan
Jadi……………..
Dimana posisi Farmasis?
posisi kita dalam pelayanan
kefarmasian...
Dokter
F

F Pasien

F
F Resep
F
Obat
F F
F
Efek samping Efek terapi interaksi
Pharmaceutical Care in Prescription Handling

Pharmaceutical care is how a practitioner


applies expert pharmacotherapeutic
knowledge in practice to benefit the patient.
PHARMACIST RESPONSIBILITIES

The identification
of a patient’s drug-related needs
and the commitment to meet these
needs.
PHARMACIST RESPONSIBILITIES
To ensure that all of a patient’s drug
therapy is appropriately indicated, the
most effective available, the safest
possible, and the patient is compliant.

The identification, resolution, and


prevention of drug therapy problems.
DRUG THERAPY PROBLEMS
The identification, resolution, and
prevention of drug therapy problems
are the heart and soul of
pharmaceutical care practice
PATIENT EXPRESSION OF TRANSLATION TO DRUG-
NEEDS RELATED NEEDS
Understanding
Indication
Expectations
Effectiveness
Concerns Safety
Behavior Compliance
RELATIONSHIP of DRUG-RELATED NEEDS and DRUG
THERAPY PROBLEMS
Patient’s Drug-related Drug Therapy Problems
Expression Needs

Understanding Indication Unnecessary Drug Therapy


Needs Additional Drug Therapy

Expectations Effectiveness Ineffective Drug


Dosage Too Low

Concerns Safety Adverse Drug Reaction


Dosage Too High

Behavior Compliance Noncompliance


Amanah Regulasi
Pelayanan Kefarmasian
3 Bulan
PRB

Inovasi Peran
Apoteker

Pengelolaan penyakit kronis:


Peningkatan akses terhadap obat,
koordinasi spesialis ke FKTP, fungsi
pengawasan pengobatan melalui Program
Rujuk Balik (BPJS, 2014)
76
Amanah Regulasi Pelayanan
Kefarmasian
Standar Pelayanan ⬡ Medication Therapy Management
Kefarmasian di ∙ Fokus pada kajian pengobatan di tingkat
Indonesia Faskes yang memberikan pelayanan
∙ Memiliki 5 elemen pelayanan
⬡ PMK No 72/2016
⬡ PMK No 73/2016
⬡ PMK No 74/2016 ⬡ Comprehensive Medication Pengetahuan &
dan PMK No Management
ketrampilan
klinis
26/2020 ❖ Fokus pada pasien dengan semua
pengobatan yang diperoleh, yang dikelola
Peran apoteker oleh Faskes Primer
dalam pengelolaan ❖ Komprehensif dalam kajian pengobatan
sediaan farmasi dan dan penyelesaian masalah secara
pelayanan farmasi kolaboratif
klinik ❖ Memiliki langkah-langkah menggali
pengobatan pasien, kajian terapi obat,
menyusun rencana asuhan kefarmasian,
intervensi/rujukan dan Pemberdayaan
pemantauan/evaluasi pengobatan dan
Hasil pengobatan
yang optimal 77
Titik-titik Transisi Penting dalam Perawatan Pasien
masalah komunikasi
hilangnya informasi tanpa disengaja/ tidak tergali

Rekonsiliasi Pengobatan
RISKS FOR MEDICATION ERRORS
✓ prescription error
✓ dispensing error
✓ administration error
Community ✓ patient compliance
Pharmacist error
ADVERSE DRUG REACTIONS Patient
DEATH Safety
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek
“Pengkajian dan Pelayanan
Resep)”
Identitas
Penulis
Resep

Skrining
Administratif

Format Identitas
Resep Pasien
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
“Pengkajian dan Pelayanan Resep)”

Nama
Obat

Skrining
Farmasetik

Jumlah & Dosage Form


Regimen & Kandungan
Dosis Bhn Aktif
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek
“Pengkajian dan Pelayanan
Resep)”

Ketepatan
Indikasi

Pertimbangan
Klinis

Efektivitas Keamanan

81
Lakukan asesmen resep, tetapkan
masalah dan berikan solusi serta buat
point monitoring dan evaluasinya

Berikan pendapat Anda tentang


kondisi Pasien tsb, dari resep yg
diterima!

Skrining Administratif

Skrining Farmasetik

Skrining Klinis
Penulis Resep :
Pasien :
Obat :

Pengetahuan apoteker dalam pelayanan resep :


1. Ketepatan indikasi
2. Ketepatan dosis
3. Perhatian terhadap cara pemakaian
4. Peduli terhadap efek samping yang berpotensi terjadi
5. Potensial interaksi obat-obat atau obat-makanan
6. Cara penyimpanan
Penulis Resep :
Pasien :
Obat :

Keterampilan apoteker dalam pelayanan resep :


1. Perhitungan farmasetik
2. Penyediaan obat (menjamin kualitas dan mencegah kesalahan)
3. Menjamin kebersihan, ketepatan dan kejujuran

Praktek apoteker dalam pelayanan resep :


1. Berkomunikasi efektif dengan pasien

Anda mungkin juga menyukai