Anda di halaman 1dari 13

MALARIA

DEFINISI
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh paarasit genus Plasmodium (P.
falciparum, P.vivax, P.ovale atau P.malariae, P.knowlesi) yang hidup berkembang biak dalam
sel darah merah manusia (eritrositik) atau jaringan (stadium ekstra eritrositik). Alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
ETIOLOGI
Malaria Falsiparum (tropikana)
● Demam intermiten atau kontinyu (pola tidak jelas)
● Sering menjadi malaria berat, dapat menyebabkan
kematian
Malaria Vivaks & Ovale (tertiana)
● Demam berulang, interval bebas demam 2 hari
● Malaria vivaks dapat berkembang menjadi malaria
berat
● Malaria ovale umumnya bermanifestasi klinis ringan
Malaria Malariae (kuartana)
● Demam berulang, interval bebas demam 3 hari
PATOFISIOLOGI
Siklus hidup plasmodium terdiri dari 2 fase, vaitu fase aseksual ditubuh manusia, dan fase seksual ditubuh nyamuk.
GEJALA KLINIS
1. Khas: Dingin > Demam → Berkeringat → Apireksia
2. Dingin (selama 15-60 menit)
3. Demam (selama 2-12 jam) → Muka merah, kulit kering, nadi kuat, mual muntah, sakit kepala,
suhu badan 37,5-
4. 40C (bahkan bisa > 40C)
5. Berkeringat → Penderita banyak berkeringat, temperatur turun dan merasa lebih baik
6. Beserta gejala lain seperti anemia, splenomegaly, hepatome-gali, ikterus, myalgia, mual muntah.
7. Jika berat → Gangguan kesadaran, kejang, oligouria sampai anuria (tanda AKI)
8. Napas dalam, distres pernapasan (napas Kussmaul)
DIAGNOSIS
Anamnesis
● Keluhan: demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan
nyeri otot atau pegal-pegal.
● Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
● Riwayat berkunjung ke daerah fokus atau endemis tinggi malaria.
● Riwayat tinggal di daerah fokus atau endemis tinggi malaria.
Pemeriksaan Fisik
● Suhu tubuh aksiler > 37,5 !C
● Konjungtiva atau telapak tangan pucat
● Sklera ikterik
● Pembesaran Limpa (splenomegali)
● Pembesaran hati (hepatomegali)
DIAGNOSIS
Laboratorium
1) Pemeriksaan dengan mikroskop
a) Apusan Darah Tebal (mengetahui ada
plasmodium di eritrosit atau tidak)
b) Apusan Darah Tipis (mengetahui jenis
plasmodium yang menginfeksi)
2) Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat
(Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi
antigen parasit malaria, dengan menggunakan
metoda imunokromatografi.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Obat Dosis

Falciparum ACT (3 hari) + Primakuin (dosis tunggal) ACT (3 hari)


DHP : BB ≥ 60kg : 1x4 tab; BB <60kg : 1x3 tab
Malariae ACT (3 hari) Primakuin
- Vivax/ovale (0.25 mg/kg/hari selama 14
hari)
Vivax/Ovale ACT (3 hari) + Primakuin (14 hari)
- Falciparum (0.25 mg/kg dosis tunggal)
Relaps dosis primakuin ditingkatkan
BB ≥ 60kg : 1x3 tab; BB <60kg : 1x2 tab
Kina
Hamil trimester Trimester 1 10mg/kg/kali, 3 kali/hari selama 7 hari
1-3 ● Kina + klindamisin Plasmodium Klindamisin
falciparum 10mg/kg/kali, 2 kali/hari selama 7 hari
● Kina saja Plasmodium malariae,
vivax, ovale
Trimester 2 dan 3
● ACT saja
MALARIA BERAT
Malaria berat adalah : ditemukannya Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax atau Plasmodium knowlesi stadium aseksual
dengan minimal satu dari manifestasi klinis sebagai berikut :
1. Perubahan kesadaran (GCS<11, Blantyre <3)
2. Kelemahan otot (tak dapat duduk/berjalan)
3. Kejang berulang-lebih dari dua episode dalam 24 jam
4. Asidosis metabolik (bikarbonat plasma <15 mmol/L).
5. Edema paru (didapat dari gambaran radiologi atau saturasi oksigen <92% dan frekuensi pernafasan > 30 kali/menit)
6. Gagal sirkulasi atau syok: pengisian kapiler > 3 detik, tekanan sistolik <80 mm Hg (pada anak: <70 mmHg)
7. Jaundice (bilirubin>3mg/dL dan kepadatan parasit >100.000/uL pada malaria falciparum, pada malaria knowlesi kepadatan
parasit >20.000/uL)
8. Perdarahan spontan abnormal
9. Hipoglikemi (gula darah <40 mg%)
10. Anemia berat pada anak < 12 tahun : Hb <5 g/dl , Hematokrit <15% pada endemis tinggi dan ; Hb <7g/dl, Hematokrit <21%
untuk endemis sedang-rendah ; pada dewasa Hb<7g/dl atau hematokrit <21%
11. Hiperparasitemia (parasit >2 % eritrosit atau 100.000 parasit/μL di daerah endemis rendah atau > 5% eritrosit atau > 250.000
parasit /μl di daerah endemis tinggi)
12. Hiperlaktemia (asam laktat >5 mmol/L)
13. Gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum >3 mg/dL) atau ureum darah >20 mmol/L
MALARIA BERAT
Tatalaksana
● Dosis artesunat: 2-4mg/kg secara intravena pada jam ke 0, 12, dan 24 jam > lalu tiap 24 jam
sampai pasien dapat minum obat per oral. Pengobatan dilanjutkan dengan ACT lini pertama.
● Untuk Ibu hamil : Pengobatan malaria berat untuk ibu hamil dilakukan dengan memberikan
artesunat injeksi seperti pada pasien dewasa
PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan malaria adalah : A, B, C, D
A. Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria
B. Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk
C. Chemoprophylaxis Pemberian obat profilaksis
D. Diagnosis dan treatment

Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan dosis 100mg/hari. Obat ini
diminum 1 hari sebelum bepergian, selama berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh diberikan lebih
dari 3 (tiga) bulan.

Anda mungkin juga menyukai