Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium yang terdiri dari 4
spesies, Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika, Plasmodium
vivax yang menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae yang menyebabkan
malaria kuartana, dan Plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale.
Seseorang dapat terinfeksi lebih dari 1 jenis Plasmodium yang disebut infeksi
campuran/majemuk (mixed infection), biasanya Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax atau malariae. Bisa juga terinfeksi 3 jenis plasmodium sekaligus.
PELATIHAN MTBS DAN GIZI BURUK
RSUD Banyumas
Transmisi
Indonesia memegang peringkat negara kedua tertinggi (setelah India) di Asia Selatan dan Asia Tenggara
untuk jumlah kasus malaria tertinggi
Sekitar 86% kasus malaria terjadi di Provinsi Papua dengan jumlah 216.380 kasus di tahun 2019. Lalu,
disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak
7.079 kasus. Meski demikian, masih terdapat wilayah endemis tinggi di Indonesia bagian tengah, tepatnya
di Kabupaten Penajaman Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara itu, terdapat sekitar 300 kabupaten dan kota (58%) yang telah memasuki kategori eliminasi,
atau sekitar 208,1 juta penduduk (77,7%) tinggal di daerah bebas malaria. Beberapa provinsi di Indonesia
100% wilayahnya berhasil masuk ke dalam kategori eliminasi adalah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa
Timur, dan Provinsi Bali.
Anak pada mulanya menjadi letargis, mengantuk atau gelisah, anoreksia. Pada anak
besar dapat mengeluh nyeri kepala dan mual. Demam akan selalu dijumpai tetapi
bervariasi, sedangkan muntah, nyeri perut, dan diare agak jarang dijumpai. Pada
anak pembesaran hati akan sering ditemukan, tetapi jarang disertai dengan
gangguan fungsi hati. Pembesaran limpa akan progresif sesuai dengan perjalanan
penyakit.
1. Pemberian cairan, nutrisi, dan transfusi darah jika Hb <7 g/dL atau Hct <15%
2. Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit
3. Pertahankan kadar gula darah dalam batas normal
4. Pertahankan oksigenasi jaringan
5. Pertahankan fungsi sirkulasi