Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK MALARIA

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak)


Dosen Pengampu : Ns. Metia Ariyanti, S.Kep, Sp.An

Disusun Oleh:

Annisa Laila P17320118006 Dewi Elfiana P17320118044

Anisah Melati P17320118030 Dina Kamala P17320118046

Amelia Sabila P17320118028 Gina Amelia P17320118031

Ayu Fitriani P17320118051 Martha Pramita P17320118027

Alya Delia P17320118003 Shafa Diyanra P17320118052

Ade Tika P17320118041 Tita Sabina P17320118039

Biandha Bentang P17320118032 Vini Lutfiani P17320118047

Tingkat 2A

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
2019 – 2020
MALARIA
A. Pengertian
Malaria adalah Penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia,
parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah.Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium
dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di
Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria
tertinggi. Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.
Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini
setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.

B. Gejala Malaria

Gejala demam tergantung jenis malaria. Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului oleh
stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Gejala klasik ini
biasanya ditemukan pada penderita non imun (berasal dari daerah non ndemis). Selain gejala
klasik di atas, dapat ditemukan gejala lain seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal,
dan nyeri otot. Gejala tersebut biasanya terdapat pada orang-orang yang tinggal di daerah
endemis (imun). Keparahan gejala malaria yang timbul berbeda-beda setiap orang. Penduduk
yang tinggal di daerah yang banyak kasus malaria memiliki separuh kekebalan terhadap penyakit
ini, sehingga gejala yang timbul tidak akan terlalu parah

1. Malaria tidak berat/tanpa kompikasi


a. Demam (suhu badan 2 37.5° C) atau riwayat demam, dan
b. Apusan darah positif atau tes diagnosis cepat (RDT) positif untuk malaria Tidak
ada tanda di bawah ini yang ditemukan pada pemeriksaan:
 perubahan kesadaran
 anemia berat (hematokrit < 15% atau hemoglobin < 5 g/dl)
 hipoglikemia (gula darah < 2.5 mmol/liter atau < 45 mg/dl)
 gangguan pernapasan ikterik.
Jika anak yang tinggal di daerah malaria mengalami demam, tetapi tidak mungkin
untuk melakukan konfirmasi dengan apusan darah, obati anak untuk malaria.

2. Malaria dengan komplikasi (Malaria Berat)

Malaria berat, yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, cukup serius


mengancamjiwa anak. Penyakit ini diawali dengan demam dan muntah yang sering. Anak
bertambah parah dengan cepat dalam waktu 1-2 hari, menjadi koma (malaria serebral) atau
syok, atau mengalami kejang, anemia berat dan asidosis.

a. Diagnosis
b. Anamnesis
c. Menjelaskan perubahan perilaku, penurunan kesadaran dan kondisi yang sangat
lemah (prostration).
d. Pemeriksaan
e. Demam
f. Letargis atau tidak sadar
g. Kejang umum
h. Asidosis (ditandai dengan timbulnya napas yang dalam dan berat)
i. Lemah yang sangat, sehingga anak tidak bisa lagi berjalan atau duduk tanpa bantuan
j. Ikterik
k. Distres pernapasan, edema paru
l. Syok
m. Kecenderungan untuk terjadi perdarahan
n. Sangat pucat.

3. Demam Malaria (Tidak Berat Tanpa Komplikasi)

Berikan pengobatan selama 3 hari dengan memberikan rejimen yang dapat dipilih
di bawah ini:

- Artesunat ditambah amodiakuin.


Tablet terpisah 50 mg artesunal dan 153 mg amodiakuin basa (saat ini digunakan
dalam program nasional)
Artesunat :4 mg/kg8B/dosis tunggal selama 3 hari
Amodiakuin :10 mg-basagBB/dosis tunggal selama 3 hari

- Dehidroartemisinin ditambah piperakuin (fixed dose combination).


Dosis dehidroartemisin: 2-4 mg/kgB8, dan piperakuin: 16-32 mgkgBB/do- sis
tunggal. Obat kombinasi ini diberikan selama tiga hari.

- Artesunat ditambah sulfadoksinipirimetamin (SP). Tablet terpisah 50 mg artesunat


dan 500 mg sulfadoksin/25 mg pirimetamin:
Artesunat : 4 mgkgBB/dosis lunggal selama 3 hari
SP : :25 mg (Sulfadokain)kgBB/dosis tunggal

- Artemeter/lumefantrin. Tablet kombinasi yang mengandung 20 mg mg lumefantrine


Artmeter : 3.2 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
Lumefantrin : 20 mg/kgBB artemeter dan 120 mg
Tablet kombinasi ini dibagi dalam dua dosis dan diberikan selama 3 hari

- Amodiakuin ditambah SP. Tablet terpisah 153 mg amodiakuin basa dan 500 mg
sulfadoksin/25 mg pirimetamin
Amodiakuin :10 mg-basa/kgBB/dosis tunggal
SP : 25 mg (Sulfadoksin)/kgBB/dosis tunggal

Untuk Malaria falsiparum khusus untuk anak usia > 1 tahun tambahkan primakuin
0.75 mg-basa/K9BB/dosis tunggal selama 1 hari. Untuk vivax, ovale dan malariae
tambahkan primakuin basa 0.25 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 14 hari.

4. Tatalaksana

Tindakan gawat darurat – harus dilakukan dalam waktu satu jam pertana:

> Bila terdapat hipoglikemia atasi sesuai dengan tatalaksana hipogikemia


> Atasi kejang sesuai dengan tatalaksana kejang

> Perbaiki gangguan sirkulasi darah gangguan pada keseimbangan cairan

> Jika anak tidak sadar, pasang pipa nasogastrik dan isap isi lambung secara teratur untuk
mencegah risiko pneumonia aspirasi

> Atasi anemia berat

> Mulai pengobatan dengan obat anti malaria yang efektif (lihat bawah).

Obati anak secara rawat jalan dengan obat anti malaria lini pertama, seperti yang
direkomendasikan pada panduan nasional. Terapi yang direkomendasikan WHO saat ini
adalah kombinasi artemisinin sebagai obat lini pertama (lihat rejimen yang dapat
digunakan di halaman berikut). Klorokuin dan Sulfadoksin-pirimetamin tidak lagi
menjadi obat anti malaria lini pertama maupun kedua karena tingginya angka resistensi
terhadap obat ini di banyak negara untuk Malaria falsiparum. Jika konfirmasi apusan
darah untuk malaria membutuhkan waktu lebih dari satu jam, mulai berikan pengobatan
antimalaria sebelum diagnosis dapat dipastikan atau sementara gunakan RDT.

5. Penyebab Malaria

Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan


nyamuk anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu: Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan
Plasmodium knowlesi. Pada tahun 2009 penyebab malaria yang tertinggi adalah
plasmodium vivax (55,8%), kemudian plasmodium falsifarum, sedangkan plasmodium
ovale tidak dilaporkan. Data ini berbeda dengan data riskesdas 2010, yang mendapatkan
86,4% penyebab malaria adalah plasmodium falsifarum, dan plasmodium vivax sebanyak
6,9%. Setelah gigitan nyamuk tersebut, parasit masuk ke dalam tubuh dan menempati
organ hati, di mana parasit dapat tumbuh dan berkembang biak. Saat parasit tersebut
tumbuh dan menjadi dewasa, parasit pergi dari organ hati dan merusak sel darah merah.
Kerusakan pada sel darah merah inilah yang menimbulkan gejala anemia pada penderita.
Di samping melalui gigitan nyamuk, penyebaran parasit malaria juga dapat terjadi karena
terpapar darah penderita malaria. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang
terpapar malaria adalah:Janin yang terinfeksi dari ibunya

1. Menerima transfusi darah


2. Berbagi pemakaian jarum suntik
3. Menerima donor organ
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Jakarta:Kementrian


Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai