Disusun Oleh:
Tingkat 2A
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
2019 – 2020
MALARIA
A. Pengertian
Malaria adalah Penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia,
parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah.Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium
dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di
Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria
tertinggi. Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.
Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini
setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
B. Gejala Malaria
Gejala demam tergantung jenis malaria. Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului oleh
stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Gejala klasik ini
biasanya ditemukan pada penderita non imun (berasal dari daerah non ndemis). Selain gejala
klasik di atas, dapat ditemukan gejala lain seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal,
dan nyeri otot. Gejala tersebut biasanya terdapat pada orang-orang yang tinggal di daerah
endemis (imun). Keparahan gejala malaria yang timbul berbeda-beda setiap orang. Penduduk
yang tinggal di daerah yang banyak kasus malaria memiliki separuh kekebalan terhadap penyakit
ini, sehingga gejala yang timbul tidak akan terlalu parah
a. Diagnosis
b. Anamnesis
c. Menjelaskan perubahan perilaku, penurunan kesadaran dan kondisi yang sangat
lemah (prostration).
d. Pemeriksaan
e. Demam
f. Letargis atau tidak sadar
g. Kejang umum
h. Asidosis (ditandai dengan timbulnya napas yang dalam dan berat)
i. Lemah yang sangat, sehingga anak tidak bisa lagi berjalan atau duduk tanpa bantuan
j. Ikterik
k. Distres pernapasan, edema paru
l. Syok
m. Kecenderungan untuk terjadi perdarahan
n. Sangat pucat.
Berikan pengobatan selama 3 hari dengan memberikan rejimen yang dapat dipilih
di bawah ini:
- Amodiakuin ditambah SP. Tablet terpisah 153 mg amodiakuin basa dan 500 mg
sulfadoksin/25 mg pirimetamin
Amodiakuin :10 mg-basa/kgBB/dosis tunggal
SP : 25 mg (Sulfadoksin)/kgBB/dosis tunggal
Untuk Malaria falsiparum khusus untuk anak usia > 1 tahun tambahkan primakuin
0.75 mg-basa/K9BB/dosis tunggal selama 1 hari. Untuk vivax, ovale dan malariae
tambahkan primakuin basa 0.25 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 14 hari.
4. Tatalaksana
Tindakan gawat darurat – harus dilakukan dalam waktu satu jam pertana:
> Jika anak tidak sadar, pasang pipa nasogastrik dan isap isi lambung secara teratur untuk
mencegah risiko pneumonia aspirasi
> Mulai pengobatan dengan obat anti malaria yang efektif (lihat bawah).
Obati anak secara rawat jalan dengan obat anti malaria lini pertama, seperti yang
direkomendasikan pada panduan nasional. Terapi yang direkomendasikan WHO saat ini
adalah kombinasi artemisinin sebagai obat lini pertama (lihat rejimen yang dapat
digunakan di halaman berikut). Klorokuin dan Sulfadoksin-pirimetamin tidak lagi
menjadi obat anti malaria lini pertama maupun kedua karena tingginya angka resistensi
terhadap obat ini di banyak negara untuk Malaria falsiparum. Jika konfirmasi apusan
darah untuk malaria membutuhkan waktu lebih dari satu jam, mulai berikan pengobatan
antimalaria sebelum diagnosis dapat dipastikan atau sementara gunakan RDT.
5. Penyebab Malaria