FF UMB 06/10/2020
MALARIA
2
PENGENDALIAN MALARIA :
1. Prevensi (pengendalian vektor)
2. Terapi yang cepat dengan antimalaria yang efektif.
FF UMB 06/10/2020
MALARIA
3
FF UMB 06/10/2020
MALARIA
4
FF UMB 06/10/2020
MALARIA
5
FF UMB 06/10/2020
UPAYA MENANGGULANGI RESISTENSI
6
FF UMB 06/10/2020
Epidemiologi Malaria
7
FF UMB 06/10/2020
Manifestasi Klinis Malaria
8
FF UMB 06/10/2020
Manifestasi Klinis Malaria
9
FF UMB 06/10/2020
Malaria berat, gejala tunggal/kombinasi :
10
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria (WHO, 2010)
11
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria (WHO, 2010)
12
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria Falsifarum
tanpa komplikasi
13
FF UMB 06/10/2020
Kombinasi terapi tidak berbasis artemisin
14
FF UMB 06/10/2020
Kombinasi terapi berbasis artemisinin
(Artemisinin15Combination
Therapy/ACT)
Salah satu komponennya adalah artemisinin dan
derivatnya (artesunat, artemeter,
dihidroartemisinin).
Artemisinin membersihkan parasitemia dan
resolusi gejala dengan cepat, jumlah parasit
berkurang 100-1.000 kali lipat tiap siklus aseksual
parasit (sebuah faktor kira-kira 10.000 di setiap
siklus aseksual 48 jam), lebih baik dibandingkan
obat malaria lain.
FF UMB 06/10/2020
Kombinasi terapi berbasis artemisinin
(Artemisinin Combination Therapy/ACT)
16
FF UMB 06/10/2020
ACT yang direkomendasikan untuk
Malaria Falciparum tanpa komplikasi
17
FF UMB 06/10/2020
ACT yang direkomendasikan untuk
Malaria Falciparum tanpa komplikasi
18
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Kegagalan Terapi
19
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Kegagalan Terapi
20
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria P.Falciparum BERAT
21
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria P.Falciparum BERAT
22
FF UMB 06/10/2020
Gambaran klinis Malaria P.Falciparum BERAT
23
Gangguan kesadaran/koma
Lemah seluruh tubuh, tidak dapat duduk/berjalan tanpa
bantuan.
Susah makan
Kejang multiple – lebih dari 2 kali dalam 24 jam.
Pernafasan dalam, distres nafas (pernafasan asidosis)
Kolaps sirkulasi/syok : sistole < 70 mmHg pada dewasa, dan
sistole <50 mmHg pada anak-anak.
Hemoglobinuria
Perdarahan spontan abnormal
Edema paru (radiologis).
FF UMB 06/10/2020
Temuan laboratoris Malaria P.Falciparum BERAT
24
FF UMB 06/10/2020
Diagnosa Banding : demam
25
FF UMB 06/10/2020
Tata Laksana Malaria P.Falciparum BERAT
26
Rekomendasi terapi :
1. Artesunat 2,4 mg/kgBB secara IV atau IM pada saat
pasien MRS (waktu =0), kemudian pada jam ke 12 dan ke
24, selanjutnya sekali sehari. Atau
2. Artemeter atau quinine, dapat sebagai terapi alternatif,
bila tidak ada artesunat parenteral.
3. Artemeter 3,2 mg/kgBB secara IM diberikan pada saat
MRS, kemudian 1,6 mg/kgBB setiap hari. Atau
4. Quinine 20 mg garam/kgBB saat MRS, secara infus IV
atau IM, kemudian 10 mg/kgBB setiap 8 jam. Kecepatan
infus tidak boleh lebih dari 5 mg garam/kg BB per jam.
FF UMB 06/10/2020
Terapi Malaria Vivax tanpa komplikasi :
28
FF UMB 06/10/2020
Terapi Malaria Vivax tanpa komplikasi
29
FF UMB 06/10/2020
Terapi Malaria P. Ovale dan P. malariae
30
FF UMB 06/10/2020
Infeksi Malaria Campuran
31
FF UMB 06/10/2020
KEMOPROFILAKSIS
32
TUJUAN :
Mengurangi risiko terinfeksi malaria, sehingga bila
terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat.
Bagi yang bepergian ke area endemis malaria, dalam waktu
singkat dan tidak menetap di sana.
Bagi yang bepergiannya lama, sebaiknya memakai personal
protection seperti kelambu, repellent, kawat kasa dll.
Kemoprofilaksis di Indonesia adalah doksisiklin, diminum
1-2 hari sebelum berangkat dg dosis 2 mg/kgBB setiap
hari selama di sana ad 1-2 hari setelah pulang.
Obat kontraindikasi pada wanita hamil dan anak < 8 tahun.
FF UMB 06/10/2020
Terima kasih atas perhatiannya
33
SEMOGA
BERMANFAAT
FF UMB 06/10/2020