Anda di halaman 1dari 33

MALARIA TERSIANA DENGAN

TROMBOSITOPENIA
Malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh sporozoa dari
genus Plasmodium, yang
penularannya melalui gigitan
nyamuk Anopheles
Seorang wanita Ny. Feronika, usia 33 tahun,
berat badan 60 Kg,
suku Toraja,
pekerjaan Perawat di Waris, Kerom,
tempat tinggal di Argapura
datang ke RSUD DOK 2 Jayapura dengan
keluhan demam tanggal 18 Maret 2016
Demam dikeluhkan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam hilang dan timbul, diawali menggigil, panas tinggi, dan
berkeringat.
Pasien juga mengeluh mual, tetapi tidak muntah, dan nafsu makan
berkurang.
Nyeri perut pada perut bagian atas bersamaan dengan demam.
Pasien baru pulang dari Waris ke Argapura, dan di Waris pasien tinggal
di rumah dinas dengan semipermanen dan tidak memakai kelambu,
biasanya 2 minggu sekali baru kembali ke Argapura.
BAB 1X/hari berwarna coklat, dan tidak mencret. BAK lancar dan
berwarna jernih. Pasien mengaku bahwa keadaan seperti ini sering
berulang minimal 1 kali dalam 1 tahun.
Pemeriksaan fisik
Pasien tampak lemah, kesadaran kompos mentis, tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 97x/menit, pernafasan 26 x/menit, suhu aksila
37,80C. Pada pemeriksaan mata tidak didapatkan adanya anemia.
Pada pemeriksaan dada didapatkan system penafasan
torakoabdominal. Pada auskultasi didapatkan suara jantung S1
dan S2 tunggal, murmur tidak ada, gallop tidak ada. Pada
pemeriksaan paru didapatkan suara nafas vesikuler, tidak
didapatkan ronki, wheezing dan suara tambahan. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus agak naik,
didapatkan nyeri tekan epigastrium, hati teraba dua jari dibawah
lengkung iga, limfa teraba membesar shufner 2, dan tidak
ditemukan asites. Ekstremitas didapatkan hangat, tidak didapatkan
eritema palmaris dan edema
Hasil laboratorium

Saat masuk rumah sakit bagian IGD (18/03/2016)


Haemaglobin : 14,5, leukosit : 13.200/mm, trombosit : 85.000/mm, DDR :
++++ plasmodium vivax
Di ruangan Penyakit Dalam Wanita ( 19/03/2016)
Haemaglobin 14,5, leukosit 13.200/mm, trombosit 85.000/mm, DDR ++++
plasmodium vivax
Di ruangan Penyakit Dalam Wanita (20/03/2016)
Haemaglobin 14,5, leukosit 13.200/mm, trombosit 85.000/mm, DDR ++++
plasmodium vivax
Diruangan (21/03/2016), pasien dipulangkan.
Hasil ddr negative (-)
PEMBAHASAN

Gejala klinis malaria meliputi keluhan dan tanda klinis yang merupakan
petunjuk penting dalam diagnosis malaria(PAPDI, 2010)
Gejala Malaria

Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.
Nafsu makan menurun.
Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.
Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan
plasmodium Falciparum.
Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa.
Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan
kesadaran.
Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang
menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah
(anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria
gejala-gejala yang khas

Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: stadium kedinginan,


stadium panas, dan stadium berkeringat
Splenomegali (pembengkakan limpa)
Anemi yang disertai malaise (Sarjono, 2015)
Demam
Demam mulai timbul bersamaan dengan pecahnya skizon darah
yang mengeluarkan bermacam-macam antigen. Antigen ini akan
merangsang sel-sel makrofag, monosit atau limfosit yang
mengeluarkan berbagai macam sitokin, antara lain TNF (Tumor
Nekrosis Factor) dan IL-6 (Interleukin-6). TNF dan IL-6 akan dibawa
aliran darah ke hipotalamus yang merupakan pusat pengatur suhu
tubuh dan terjadi demam. Proses skizogoni pada keempat
plasmodium memerlukan waktu yang bebeda-beda. Plasmodium
falciparum memerlukan waktu 36-48 jam, P. vivax/P. ovale 48 jam,
dan P. malariae 72 jam. Demam pada P. falciparum dapat terjadi
setiap hari, P. vivax/P. ovale selang waktu satu hari, dan P. malariae
demam timbul selang waktu 2 hari. (Sarjono, 2015)
gejala utama demam sering di diagnosis dengan infeksi lain, seperti
demam typhoid, demam dengue, leptospirosis, chikungunya, dan infeksi
saluran nafas
thrombositopenia sering didiagnosis dengan leptospirosis, demam dengue
atau typhoid.
Demam tifoid
Demam lebih dari 7 hari ditambah keluhan sakit kepala, sakit perut
(diare, obstipasi), lidah kotor, bradikardi relatif, roseola, leukopenia,
limfositosis relatif, aneosinofilia, uji serologi dan kultur.
Demam dengue
Demam tinggi terus menerus selama 2 - 7 hari, disertai keluhan sakit
kepala, nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering muntah, uji tourniquet positif,
penurunan jumlah trombosit dan peninggian hemoglobin dan
hematokrit pada demam berdarah dengue, tes serologi (antigen dan
antibodi).
Leptospirosis
Demam tinggi, nyeri kepala, mialgia, nyeri perut, mual, muntah,
conjunctival injection (kemerahan pada konjungtiva bola mata), dan
nyeri betis yang mencolok. Pemeriksaan serologi Microscopic
Agglutination Test (MAT) atau tes serologi positif.
trias malaria
Stadium dingin (cold stage)
Stadium ini berlangsung + 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil
dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-
jari pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan terkadang disertai muntah.
Stadium demam (hot stage)
Stadium ini berlangsung + 2 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit
kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa
sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 410C atau lebih. Pada anak-
anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan kejang-kejang.
Stadium berkeringat (sweating stage)
Stadium ini berlangsung + 2 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak. Suhu
tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. Setelah itu biasanya
penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun tidur penderita merasa lemah
tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari
Gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak selalu sama pada
setiap penderita, tergantung pada spesies parasit dan umur dari
penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria
tropika yang disebabkan oleh plasmodium falciparum(Sarjono,
2015)
Demam dikeluhkan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Biasanya demam hilang dan timbul, diawali menggigil, kemudian
panas tinggi, dan berkeringat. Pasien juga mengeluh mual, tetapi
tidak muntah, makan sedikit dan minum juga sedikit. Nyeri perut
pada perut bagian atas bersamaan dengan demam. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus agak naik,
didapatkan nyeri tekan epigastrium
Splenomegali dan Hepatomegali

Pembesaran limpa (splenomegaly) sering dijumpai pada penderita


malaria, limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan infeksi akut,
limfa menjadi bengkak, dan nyerih. Limfa merupakan organ
terpenting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria.
Limpa merupakan organ retikuloendothelial, dimana Plasmodium
dihancurkan oleh sel-sel makrofag dan limposit. Penambahan sel-
sel radang ini akan menyebabkan limpa membesar.
Malaria falciparum dapat menimbulkan kelainan pada organ hati
yaitu pembesaran hati dan tampak ikterus ringan. Pembesaran hati
terjadi oleh karena kongesti pembuluh darah dan proliferasi sel
retikulo endothelial. (USU, 2013)
hati teraba dua jari dibawah lengkung iga, limfa teraba membesar
shufner 2, dan tidak ditemukan asites. Ekstremitas didapatkan
hangat, tidak didapatkan eritema palmaris dan edema
Diagnosa pasti malaria apabila ditemukan parasit malaria dalam darah
Spesies Parasit Malaria
Gambaran spesies parasit pada SD tipis

Plasmodium Vivax Plasmodium Falcivarum


Gambaran spesies parasit pada SD
tipis
Plasmodium ovale Plasmodium malaria
Pada pemeriksaan darah tepi yang di lakukan di
laboratorium IGD RSUD Dok II Jayapura
didapatkan hasil DDR : ++++ plasmodiumVivax
Pada pemeriksaan dengan mikroskop elektron, trombosit
segar dari penderita malaria tanpa stimulasi menunjukkan
sentralisasi dari granul sentral, menipisnya cadangan
glikogen dan mikroagregasi serta polypoid sebagai tanda
dari sekuestrasi dan teraktivasinya trombosit intravaskuler in
vivo, yang menyebabkan pseudotrombositopenia oleh
karena sekuestrasi dari trombosit yang teraktivasi ini di
dalam pembuluh darah.
Trombosit juga berperan dalam patogenesis
mikrovaskuler pada malaria, trombosit melekat
pada sel endotel yang sebelumnya telah
terstimulasi oleh tumor necrosis factor
(TNF).Perlekatan IRBC dengan endotel ini disebut
juga sekuestrasi yang merupakan mekanisme
untuk menghindari penghancuran IRBC oleh
limpa. Selain itu juga terjadi rosetting, yakni
terjadinya perlekatan IRBC dengan eritrosit normal
ataupun trombosit
Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan
trombosit 85.000/mm yang mengarah pada
trombositopenia. Gejala dan penanganannya
hampir mirip dengan DHF. Pada kasus ini
penanganan trombositopenia diberikan resusitasi
cairan sebanyak 3000ml/24 jam.
Pengobatan malaria

Termasuk pada pengobatan tanpa komplikasi


Pengobatan malaria falsiparum dan vivaks saat
ini menggunakan ACT ditambah primakuin.Dosis
ACT untuk malaria falsiparum sama dengan
malaria vivaks, sedangkan obat primakuin untuk
malaria falsiparum hanya diberikan pada hari
pertama saja dengan dosis 0,75 mg/kgBB dan
untuk malaria vivaks selama 14 hari dengan
dosis 0,25 mg/kgBB
Lini Pertama untuk Malaria vivax
ACT + Primakuin

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis
5 kg 6-10 kg 11-17 18-30 31-40 41-59 60 kg
Obat
kg kg kg kg
0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 15 15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun
1-3 DHP 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4

1-14 Primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1 1

Dosis obat : Dihydroartemisinin = 2 4 mg/kgBB


Piperakuin = 16 32 mg/kgBB
Primakuin = 0,75mg/kgBB(P. falciparum untuk hari I)
Primakuin = 0,25 mg/kgBB(P. vivax selama 14 hari)
Atau Pengobatan Lini Pertama Malaria Vivax menurut berat
badan dengan Artesunat + Amodiakuin dan Primakuin

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Jenis
5 kg 6-10 kg 11-17 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-59 kg 60 kg
Hari Obat

0-1 bulan 2-11 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 15 15


bulan tahun tahun tahun

1-3 Artesunat 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4

Amodiak 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4


uin
1-14 Primakuin - - 1/4 1/2 1 1
Lini Kedua untuk Malaria Vivax
Kina +Primakuin

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis
5 kg 6-10 kg 11-17 18-30 31-40 41-49 50-59 60 kg
Obat
kg kg kg kg kg
0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 15 15 15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1-7 Kina Sesuai 3x 1/2 3x1 3x 1 1/2 3x 1 1/2 3x2 3x2 1/2 3x3
BB
1 Primakuin - - 1/4 1/2 3/4 1 1 1
KESIMPULAN

Seorang wanita Ny. Feronika, usia 33 tahun, datang ke


rumah sakit dengan keluhan utama demam selama 2
hari. Penderita tinggal pada daerah endemis.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
laboratorium maka panderita di diagnose malaria vivax
+4. Dan pemberian terapi pengobatan malaria vivax lini
pertama yaitu DHF selama 3 hari + Primakuin selama 14
hari.

Anda mungkin juga menyukai