Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

Mirfan Ardyansyah Siregar


Pembimbing:
dr. Lisni Elsyah Sp.KK
Herpes zoster muncul sebagai vesikel yang
nyeri dan terjadi ketika imunitas yang
diperantarai sel terhadap VZV berkurang
seiring dengan usia atau penurunan system
imunitas.1,2 Herpes zoster dapat dikaitkan
dengan nyeri akut; neuralgia post herpetik; dan
komplikasi visual, neurologis, atau viseral.
Penyakit yang juga dikenal
dengan istilah cacar api atau cacar
ular ini disebabkan oleh virus yang
sama dengan virus penyebab cacar
air, yaitu varisela zoster. Virus
varisela yang menetap di dalam
tubuh bahkan setelah cacar air
sembuh, dapat kembali aktif di
kemudian hari dan menyebabkan
herpes zoster.
Hampir semua orang dewasa di Amerika Serikat telah
terpapar VZV.1, 6. Kejadian herpes zoster berkisar dari satu
hingga tiga kasus per 1.000 orang per tahun pada mereka
yang berusia kurang dari 50 tahun.
1. Usia merupakan faktor risiko utama;
2. Imunitas spesifik limfosit T terhadap virus berkurang
dari waktu ke waktu,
3. Wanita berada pada peningkatan risiko, sedangkan
imunitas yang diperantarai sel pada orang berkulit hitam
berada pada risiko yang lebih rendah.
4. Pasien dengan kondisi yang imunosupresi (mis.,
Kelainan limfoproliferatif, penggunaan obat
imunosupresif, seropositif virus human
immunodeficiency virus) seropositif hingga 100 kali
risiko lebih besar dibandingkan dengan kontrol yang
sesuai usia.
Ketika infeksi VZV dini sembuh, partikel-partikel virus
bergerak ke akar ganglia kranial dan dorsal, tempat mereka
terlindung dari antibodi darah. Virus ini tetap laten dan
dapat diaktifkan kembali karena imunitas yang diperantarai
sel berkurang. Virus bereplikasi, menyebabkan gejala
prodromal nonspesifik seperti
- malaise,
- sakit kepala,
- demam , atau
- sensasi kulit abnormal (mis. gatal, seperti terbakar, nyeri).

Ruam klasik biasanya muncul setelah dua hingga tiga hari,


dengan lesi baru muncul selama tiga sampai lima hari .
Gambar 1. Gambaran klinis herpes zoster. (A dan B) Lesi
makulopapular khas yang berkembang menjadi vesikel. (C dan D)
Meskipun lesi biasanya terbatas hanya pada satu dermatom, lesi
biasanya dapat melintasi dermatom pada pasien yang mengalami
imunosupresi
•Sebelum lesi kulit  gejala prodromal : demam, menggigil,
malaise dan gangguan pencernaan (2-5 hari pertama)

•Vesikel dengan dasar eritematosa  unilateral

•Lesi diawali dengan makula yang berubah dengan cepat


menjadi papul, vesikel bahkan pustul  krusta.

•Dapat berupa bula  vesikel menyatu, tersusun sesuai


dermatom
•Paling sering mengenai dermatom T3 –L3 (badan)
•Dapat pula menyerang saraf kranial 
trigeminus,okulomotorius

•Nyeri dan gatal  keluhan yang paling sering muncul pada


saat erupsi vesikel.

•Kronik, dapat menimbulkan nyeri saraf yang berkelanjutan


 neuralgia pasca herpetika (NPH)  dapat berlangsung
bertahun-tahun bahkan seumur hidup
• Tanda-tanda
/gambaran lesi
Klinis klinis
• Pemeriksaan klinis

• Kultur virus
Laboratorium
• Direct fluorescent
antibody test
• Tes Tzanck
Diagnosis

Pemeriksaan juga membantu dalam membedakan herpes zoster


dari penyakit kulit vesikular lainnya, seperti dermatitis kontak dan
dermatitis herpetiformis.
Pemeriksaan Polymerase chain reaction dari vesikel atau cairan
tubuh lainnya lebih sering digunakan karena sensitivitasnya tinggi
dan gatal spesifik
Istirahat/tirah baring
• Hingga demam turun
• Kebersihan tetap terjaga  menghindari infeksi sekunder
• Bila dirawat di rumah sakit  ruangan isolasi

Pengobatan Suportif
•Antihistamin  gatal
•Kalamin losion topikal

Pengobatan Kuratif
•Anti virus  asiklovir, valasiklovir atau famsiklovir
•Kortikosteroid sistemik dalam 1 minggu pertama 
mengurangi gejala akut dan resiko NPH pada pasien tua
Tatalaksana
Analog guanosin oral Obat-obat ini menargetkan VZV dengan
mengandalkan kinase virus untuk fosforilasi, yang memicu inkooporasi
dalam DNA virus, sehingga mengganggu replikasi.
Asiklovir lebih murah tapi memiliki bioavailabilitas yang lebih rendah
dan harus digunakan lima kali per hari.
Valasiklovir (Valtrex), mirip obat asiklovir, diminum tiga kali sehari,
seperti halnya famsiklovir.
Aaiklovir merupakan satu-satunya obat antivirus yang disetujui untuk
pengobatan herpes zoster pada anak-anak.
Penderita penyakit yang berat, terutama penderita dengan penurunan
system imunitas, harus diobati dengan asiklovir intravena.1 Meskipun
pengobatan herpes zoster idealnya harus dimulai dalam waktu 72 jam
dari munculnya ruam, pengobatan masih diperlukan di luar waktu72
jam jika lesi kulit baru berkembang atau jika terdapat komplikasi
oftalmik atau neurologis.
TABEL 1. FARMAKOLOGI TERAPI HERPES ZOSTER AKUT

Obat Dosis (dewasa) Efek Samping


Asiklovir 800 mg per oral 5 kali per hari selama 7 hari Diare, ensefalopati, eritema multiform, nyeri kepala,
malaise, mual, muntah,sindrom Stevens Johnson

Famsiklovir 500 mg per oral 3 kali per hari selama 7 hari Bingung, nyeri kepala, mual,sindrom Stevens
Johnson
Valasiklovir 1000 mg per oral 3 kali per hari selama 7 hari Sama dengan asiklovir
(Valtrex)
Terapi Tambahan
Kortikosteroid (misalnya:prednisone, Prednisolon: 40 mg per oral Dispepsia, mual, muntah
prednisolone) per hari (hari 1 hingga hari ke-6), 30 mg per hari
(hari ke-7 hingga ke-10), 20 mg per hari (hari ke-
11 hingga 14), 10 mg per hari (hari ke-15 hingga
ke-18), 5 mg per hari (hari ke-19 hingga ke-21)
Prednison: 60 mg per oral per hari ( hari 1 hingga
hari ke-7), 30 mg per hari (hari ke-8 hingga ke-14),
15 mg per hari (hari ke-15 hingga ke-21)

Analgetik: Asetaminofen 325 hingga 1.000 mg per oral setiap empat hingga Nyeri kepala, hepatotoksisitas
enam jam Hipersensitivits
dibutuhkan (maksimal: 4.000 mg per hari) mual, ruam

Anti Inflamasi Non Steroid (misalnya, 400 mg per oral setiap empat hingga enam jam Ketidaknyamanan abdominal, dispepsia, perdarahan
ibuprofen) sesuai kebutuhan pencernaan dan perforasi, miokard , infark, mual
(maksimum: 2.400 mg per hari)
• Diberikan pada usia > 1
Vaksin tahun yg belum pernah
terkena varisela
Varisela (memperkecil
kemungkinan reaktivasi
 herpes zoster)

Vaksin • Direkomendasikan pada


dewasa > 60 tahun
Herpes • Menurunkan insidensi herpes

Zoster zoster 51% dan NPH 67%


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai