Berkerja seperti substrat palsu Asiklovir trifosfat menghambat sintesis DNA virus dengan cara berkompetisi dengan 2’-deoksiguanosin sebagai substrat DNA polimerase virus Indikasi : infeksi HSV-1 dan HSV-2, VZV (varicella dan herpes zoster Dimulai dalam waktu 24 jam sejak terjadinya ruam asiklovir oral memiliki efek terapi terhadap infeksi varisela pada anak-anak dan orang dewasa Pada anak-anak BB hingga 40 kg, asiklovir (20mg/kg, hingga 800mg/dosis, 5x selama 7 hari) dapat menurunkan demam dan pembentukan lesi yang baru selama ASIKLOVIR Asiklovir digunakan untuk : Gejala-gejala cacar air (varisela), Herpes zoster, Infeksi virus herpes pada genital, kulit, otak, dan membran mukosa (bibir dan mulut), Infeksi virus herpes pada neonatus Mencegah herpes genital rekuren
Mekanisme Kerja Dan Resistensi
Asiklovir memerlukan tiga kali fosforilasi sebelum aktif.
Pertama Disfosforilasi senyawa monofosfat oleh kinase timidin yang
spesifik untuk virus, senyawa di- dan trifosfat oleh enzim kinase yang berasal dari sel hospes.
Asiklovir trifosfat menghambat sintesis DNA melalui dua mekanisme :
1. menghambat deoxyGTP 2. memutus pembentukan rantai DNA virus Indikasi Infeksi virus herpes simplex (VHS) tipe 1 dan 2 HSV ensefalitis, neonatus dan VZV (varicella-zoster virus) Efek Samping Beberapa hal yang harus • Nyeri terutama pada sendi, diperhatikan pada pemberian rambut rontok, asiklovir : • Bintik-bintik merah yang bengkak 1. Alergi terhadap asiklovir, atau dan gatal, ruam atau kulit golongannya, melepuh, gatal, sulit bernafas 2. Ibu hamil, menyusui atau sulit menelan, suara serak, jantung berdebar, tremor, kejang, 3. Usia lanjut halusinasi. 4. Penderita yang sedang menjalani terapi tertentu karena beberapa obat dapat berinteraksi terhadap asiklovir, contohnya Cisplatin. 5. Penyakit ginjal Pencegahan
1. Vaksinasi Perlindungan terhadap varicella hingga 71 – 100% lebih efektif pada anak setelah > 1 tahun. < 13 tahun dosis tunggal > 13 Tahun dua dosis yang diberikan dengan interval waktu 4 – 8 minggu.
2. Imunoglobin Varicella Zooster (VZIG)
profilaksis setelah terpapar virus, dan terutama pada orang – orang dengan resiko tinggi
Dosis 125 IU / 10 kgBB. 125 IU adalah dosis minimal, sedangkan
dosis maksimal adalah 625 IU dan diberikan secara intramuskuler Pencegahan • Pencegahan: Vaksin virus varicella yang dilemahkan (Varivax®) dosis 0.5 mL diberikan dua kali interval pemakaian menurut rekomendasi ACIP • Profilaksis pasca pajanan • Imunoglobulin varisela-zoster (Varicella-zoster immune globulin, VZIG), yang dibuat dari plasma darah donor dengan titer antibodi VZV yang tinggi, sangat efektif dalammemodifikasi atau mencegah penyakit jika diberikan dalam waktu 96 jam sesudah terpajan • Dosis VZIG • 0-10 kg=125 IU, 10-20 kg=250 IU, 20-30 kg=375 IU, 30-40 kg=500 IU, > 40k5=625 IU secara Intra Muscular Indikasi VZIG • Mereka yag di Kontraindikasikan vaksinasi varisela • Neonatus yang ibunya mengalami gejala varisela dalam 5 hari sebelum hingga 2 hari setelah pajanan • Pajanan pasca-natal pada bayi prematur (Usia gestasi <28 minggu / BBL <1000gr) • Ibu hamil yang terpajan • Petugas RS yang rentan terinfeksi • Anak sehat yang beresiko sakit Kontraindikasi VZIG • Sudah pernah menerima vaksinasi varisela dan sudah seropositif Prognosis
• Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik • Pada anak-anak sehat prognosis varisela lebih baik dibandingkan orang dewasa oleh karena cacar air pada dewasa memiliki risiko 25 kali lipat menderita pneumonia • Pada neonatus dan anak yang menderita leukemia, imunodefisiensi, seringmenimbulkan komplikasi sehingga angka kematian meningkat