“HERPES ZOSTER”
I. Definisi
Herpes zoster (HZ) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
reaktivasi virus Varicela zoster yang laten endogen di ganglion sensoris radiks
dorsalis setelah infeksi primer.1,2
II. Epidemiologi
Penyebarannya sama seperti varisela. Penyakit ini, seperti yang
diterangkan dalam definí, merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
penderita mendapat varicela. Kadang-kadang varicela ini berlangsung
subklinis. Tetapi ada pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus
secara aerogen dan pasien yang sedang menderita varicela atau herpes zoster.35
III. Patogenesis
Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion
kranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat
dengan daerah persarafan ganglion tersebut. Kadang-kadang virus ini juga
menyerang ganglion anterior, bagian rnotorik kranialis sehingga memberikan
geala-gejala gangguan motorik.35
Diagnosis Banding1,2
1. Herpes simpleks
2. Dermatitis venenata
3. Dermatitis kontak
4. Bila terdapat nyeri di daerah setinggi jantung, dapat salah diagnosis
dengan angina pektoris pada herpes zoster fase prodromal
Pemeriksaan Penunjang
1. Identifikasi antigen/asam nukleat dengan metode PCR.1
2. Tzank test pada fase erupsi vesikel (tidak spesifik) menunjukkan
gambaran multinucleated giant cells.1
V. Penatalaksanaan
Terdapat beberapa obat yang dipilih sesuai dengan indikasi sebagai berikut:
1. Sistemik
Antivirus diberikan tanpa melihat waktu timbulnya lesi pada3:
Usia >50 tahun
Dengan risiko terjadinya NPH
HZO/sindrom Ramsay Hunt/HZ servikal/HZ sakral
Imunokompromais, diseminata/generalisata, dengan komplikasi
Anak-anak, usia <50 tahun dan ibu hamil diberikan terapi anti-virus
bila disertai NPH, sindrom Ramsay Hunt (HZO), imunokompromais,
diseminata/generalisata, dengan komplikasi.
Pilihan antivirus
Asiklovir oral 5x800 mg/hari selama 7-10 hari.3,5
Dosis asiklovir anak <12 tahun 30 mg/kgBB/hari selama 7 hari, anak
>12 tahun 60 mg/kgBB/hari selama 7 hari.3
Valasiklovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari6-8
Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7 hari6,9
Catatan khusus:
Bila lesi luas atau ada keterlibatan organ dalam, atau pada
imunokompromais diberikan asiklovir intravena 10 mg/kgBB/hari 3
kali sehari selama 5-10 hari.4,10-11 Asiklovir dilarutkan dalam 100 cc
NaCl 0.9% dan diberikan dalam waktu 1 jam.
Obat pilihan untuk ibu hamil ialah asiklovir berdasarkan
pertimbangan risiko dan manfaat.6,12-13
Simptomatik
Nyeri ringan: parasetamol 3x500 mg/hari atau NSAID.3,14
Nyeri sedang-berat: kombinasi dengan tramadol atau opioid ringan.
3,14
2. Topikal
Stadium vesikular: bedak salisil 2% untuk mencegah vesikel pecah
atau bedak kocok kalamin untuk mengurangi nyeri dan gatal.20
Bila vesikel pecah dan basah dapat diberikan kompres terbuka
dengan larutan antiseptik dan krim antiseptik/antibiotik.3,20
Jika timbul luka dengan tanda infeksi sekunder dapat diberikan
krim/salep antibiotik. 3,20
Vaksinasi
Dosis VVZ hidup yang dilemahkan dosis tunggal direkomendasikan
kepada populasi yang berusia lebih dari 50 tahun, baik yang sudah
memiliki riwayat varisela ataupun belum. Tidak boleh diberikan pada
pasien imunokompromais.3,31-32
VI. Edukasi
1. Memulai pengobatan sesegera mungkin
2. Istirahat hingga stadium krustasi
3. Tidak menggaruk lesi
4. Tidak ada pantangan makanan
5. Tetap mandi
6. Mengurangi kecemasan dan ketidakpahaman pasien
VII. Prognosis
Lesi kulit biasanya menyembuh dalam 2-4 minggu tetapi penyembuhan
sempurna membutuhkan waktu >4 minggu. Pasien usia lanjut dan
imunokompromais membutuhkan waktu yang lebih lama untuk resolusi.
Dalam studi kohort retrospektif, pasien herpes zoster yang dirawat di
rumah sakit memiliki mortalitas 3% dengan berbagai penyebab.33 Tingkat
rekurensi herpes zoster dalam 8 tahun sebesar 6,2%.34
Prognosis tergantung usia.
1. Usia <50 tahun:
Ad vitam bonam
Ad functionam bonam
Ad sanactionam bonam
2. Usia >50 tahun dan imunokompromais:
Ad vitam bonam
Ad functionam dubia ad bonam
Ad sanactionam dubia ad bonam