Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR

PEMERIKSAAN PENYAKIT KULIT


Latar Belakang Setelah mendapatkan kuliah pada blok sistem indera
(integument) kulit, mahasiswa diharapkan mampu
melakukan pemeriksaan penyakit kulit dengan baik
dan benar

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum:

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan penyakit


kulit dengan baik dan benar

Tujuan pembelajaran Khusus:


Mahasiswa mampu :
1. Melakukan anamnesa dan komunikasi yang
baik
2. Melakukan efloresensi dasar penyakit kulit
3. Melakukan palpasi kulit dengan benar
4. Melakukan pemeriksaan sensoris kulit
5. Melakukan pemeriksaan diaskopi
6. Melakukan pemeriksaan dermografism
7. Melakukan pengambilan kerokan kulit untuk
pemeriksaan jamur

Metoda Pembelajaran 1. Latihan anamnesa dan pemeriksaan sesuai rekam


medik kulit
2. Melakukan pemeriksaan kulit dengan bantuan
gambar dan alat bantu
3. Berlatih mandiri

Alat Bantu 1. Gambar efloresensi kulit


2. Manekin efloresensi kulit
3. Obyek glass dan cover glass, handscoon, dll

Evaluasi Check List

Referensi Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin


TEORI

Pemeriksaan penyakit kulit :


1. Manifestasi penyakit kulit:
- Kelainan kulit sendiri
- Kelkainan akibat penyakit lain mis Malnutrisi, DM, Infeksi HIV
2. Gejala yang timbul:
- Satu penyakit beberapa keluhan
- Satu keluhan bisa untuk beberapa penyakit mis gatal
- Tidak memerlukan pemeriksaan khusus
- Multi disiplin
3. Perkenalan
4. Penjelasan tentang apa yang akan dilakukan
5. Bahasa yang komunikatif
6. Sikap dokter :
- Penampilan sebagai seorang dokter
- Bersalaman
- Sikap dan cara berbicara
- Menanamkan hubungan dokter dan pasien
- Empathi
- Menjelaskan dengan baik
- Memberikan informasi yang baik
- Memegang rahasia jabatan
7. Tempat pemeriksaan :
- Sumber cahaya yang baik
- Aman
- Nyaman
- Mudah dicapai
- Peralatan yang cukup
- Kaca pembesar
- Lampu periksa
- Alat2 tambahan lampu woods, mikroskop, Tensimeter, Stetoskop,
tempat tidur
- Catatan Medis
ANAMNESA PENYAKIT KULIT
- 5 W dan 1 H (What,When,Where,Why,Who,How)
- Gatal
- Melakukan anamnesa yang baik teratur dan lengkap
- Jangan berbelit belit
- Berurutan
- Menanyakan Riwayat penyakit dahulu
- Menanyakan penyakit dalam keluarga mis riwayat atopi
- Status sosial ekonomi gizi

PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan keadaan umum, mis vital sign, berat, penampilan
pasien
- Pemeriksaan lokal:
- Mencari adanya efloresensi primer atau sekunder
- Menjelaskan lokalisasi kelainan
- Mendiskripsi kelainan warna, bentuk ukuran, perabaan , batas,
keadaan kulit diluar lesi

KONSELING
- Menciptakan suatu hubungan yang baik
- Ice breaking
- Menjelaskan tentang penyakit , pemeriksaan dan kalau perlu ada
informasi tindakan dan persetujuan pasien dalam melakukan
tindakan tersebut.
- Menjelaskan tentang tata cara pemakaian obat
- Mengingatkan kapan kontrol kembali
- Bekerja secara team yang baik
- Melakukan konsultasi kepada yang lebih berpengalaman
- Sikap yang baik sudah mengurangi 30 % dari keluhan
- Memutuskan apakah perlu rawat jalan atau tidak

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
- Melakukan sensoris mis rasa raba,nyeri, panas dingin.
- Pemeriksaan fungsi motoris
- Pemerksaan woods lamp
- Pemeriksaan bakteriologis gram, giemza, KOH
- Pembiakan Mikroba
- Pemeriksaan imunologi
- Tes sensitisasi obat kulit
- Pemeriksaan lain
- Biopsi kulit
- Histo PA
- Pemeriksaan tambahan laboratorium lain
- Pemeriksaan tambahan sering memakan waktu

EFLORESENSI PENYAKIT KULIT


= Perubahan kulit normal yang dapat dilihat dengan mata telanjang ( secara obyektif )
Ada 2 macam :
1. Primer : kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit
2. Sekunder : kelainan kulit yang terjadi selama perjalanan penyakit atau
pengaruh lingkungan
a. Efloresensi primer :
- Makula : Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran & bentuk
bervariasi tanpa disertai peninggian ( elevation) atau cekungan (depresion)
- Papula : Peninggian kulit yang solid dengan diameter dengan diameter < 0,5
cm & bagian terbesarnya berada diatas permukaan kulit
- Nodula : Seperti papula tetapi ukuran lebih besar dan lebih dalam &
umumnya persisten
- Vesikula : Peninggian kulit berbatas tegas berisi cairan dengan ukuran 1-10
mm, dapat pecah / bergabung menjadi bula
- Bula : Dibedakan dengan vesikula atas dasar ukurannya yang lebih besar
dengan diameter > 1cm. Lokasi bula : subkorneal, intraepidermal,
subepidermal
- Urtika : Peninggian kulit yang datar oleh karena edema pada dermis bagian
atas.
Sifat : Gatal, timbulnya cepat, hilangnya cepat, pori-pori melebar, warna pucat
- Pustula : Seperti halnya vesikula tetapi isinya pus & berada diatas kulit yang
beradang

b. Efloresensi sekunder :
- Skuama : Partikel epidermal kering/berminyak, tipis & dilapisi masa keratin.
Warnanya bervariasi putih keabu-abuan kuning / coklat. Ditimbulkan oleh
penyakit keradangan dari kulit yang disertai parakeratosis
- Erosi : Hilangnya lapisan kulit sebatas epidermis & sembuh tanpa
meninggalkan jaringan parut
- Ekskoriasi : kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai
dengan stratum papilare, terlihat darah yang keluar selain serum
- Krusta : Pengeringan cairan tubuh bercampur epitel debris bakteri. Warna,
ketebalan, ukuran tergantung komposisi asal & jumlah cairan tubuh
Warna :
kuning = serum
Hijau = pus
Hitam = darah
- Sikatrik : Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak
mengandung jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat
penyakit atau trauma pada dermis yang lebih dalam. Bisa mengecil / hilang =
sikatriks atropy, membesar = sikatriks hipertrofi
- Ulkus : Hilangnya kontinuitas jaringan pada dermis atau lebih dalam.Sembuh
dengan meninggalkan jaringan parut
- Kista : Kantong yang berisi cairan atau material semisolid (cairan, sel, &
produk sel)

PEMBUATAN SEDIAAN MIKROSKOPIK (PENYAKIT JAMUR)


1. Prinsip
Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga
bila mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypha dan atau
spora.
2. Tujuan
Menemukan adanya hypha dan atau spora pada kulit
3. Pengambilan spesimen, pembuatan dan pengiriman sediaan
Pengambilan spesimen:
1) Alat : a. Skalpel
b. Pinset
c. Alkohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah yang bersih
2) Lokasi : bagian tepi kelainan kulit
3) Cara pengambilan kerokan kulit :
a. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70% untuk
menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.
b. Keroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah dari atas
kebawah (cara memegang skalpel harus miring membentuk sudut 45o
ke atas).
c. Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah
B. Pembuatan sediaan
1) Alat : a. Kaca objek
b. Kaca penutup
c. Lampu spiritus
d. Pinset
2) Reagen : Larutan KOH 10%
3) Cara pembuatan sediaan :
a. Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek.
b. Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan
menggunakan pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan
KOH tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup.
c. Biarkan ±15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa
detik untuk mempercepat proses lisis.
C. Pengiriman specimen :
1) Wadah Amplop yang bersih.
2) Cara pengiriman :
a. Bungkus spesimen yang telah diletakkan pada kertas/wadah yang bersih
dan kering.
b. Kemudian masukkan kedalam amplop.
c. Tulis identitas pasien diatasnya : nama dan umur pasien, tanggal
pengambilan.
d. Kemudian masukkan lagi kedalam amplop yang lebih besar dan tebal.
Lalu rekatkan.
e. Spesimen siap dikirim.

4. Cara pemeriksaan
1) Alat Mikroskop
2) Cara Periksa sediaan dibawah mikroskop. Mula-mula dengan perbesaran
objektif 10 X kemudian dengan pembesaran 40 X untuk mencari adanya
hypha dan atau spora.
Hasil positif : bila ditemukan adanya hypha dan atau spora
Hasil negatif : bila tidak ditemukan adanya hypha dan atau spora

5. Catatan
Untuk pengiriman spesimen, jangan pakai wadah berupa botol bertutup karet
karena spesimen didalamnya akan tetap basah sehingga bakteri serta jamur saprofit
akan tumbuh lebih cepat dan menutupi jamur yang akan diperiksa.
STATION 1
RUANG PERKENALAN

Logistik.

 Buku catatan medis


 Alat tulis menulis
 Memakai baju kerja dokter
 ID peserta yang dapat terbaca dan oleh pasien

Peserta dalam melakukan tanya jawab perlu mempehatikan:


a. Cara berkomunikasi
b. Bahasa tubuh
c. Sikap
d. Empati

Lama station: Sekitar 5 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Perkenalan merupakan tahan awal dalam
melakukan anamnesa. Yaitu ia melakukan salam,
menyebutkan namanya supaya penderita
1 mengetahui sedang berhadapan dengan dokter
siapa.Peserta dapat mengisi identitas dan data
penderita
2 Mulai menanyakan keluhan yang akan dimulai
dengan memasukan unsur;

 What: peserta dapat menanyakan apa


keluhan utama dari pasien: misalnya gatal
 When: Kapan proses gatal itu terjadi
masih baru, atau sudah lama, waktu pagi
hari, malam hari, waktu tidur
 Where: Di bagian tubuh yang mana gatal
itu terjadi
 Why: Kenapa gatal itu terjadi habis
makan sesuatu, stres
 Who: Siapa saja anggota keluarga yang
menderita gatal
 How: Adakah faktor pemicu gatal yang
lain

Selain itu peserta dapat menanyakan informasi


yang lain sesuai dengan buku catatan medis.
Mengenai status sosial, data anggota keluarga,
kesehatan lingkungan di tempat kediaman, status
gizi dsb.

Peserta latihan dapat memberikan informasi apa


3 yang akan dilakukan

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 2
EFLORESENSI DENGAN MELIHAT

Logistik:
 Gambar kelainan kulit yang sudah di laminating
 Sarung tangan
 CatatanMedis
 Alat tulis

Lama sekitar 2 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Melakukan cuci tangan dan memakai sarung
1 angan yang benar

Memperlihatkan suatu gambar kelainan kulit


2 eritropapuloskuamosa

Peserta dapat menyebutkan dan menulis apa yang


ditemukan pada kulit:

a. Lokalisasi
3 b. Bentuk
c. Ukuran
d. Batas
e. Warna

Menulis dalam lembar catatan medis (setelah


4 melepaskan sarung tangan)

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 3
PALPASI
Logistik.
a. Alat periksa yang sudah dibuat berupa nodul diatas papan keramik
b. Sarung tangan
c. Alat tulis menulis

Waktu: 2 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Melakukan cuci tangan dan memakai sarung
1 tangan

Melakukan pemeriksaan palpasi dengan


2 menentukan sesuatu objek dibawah kulit

Menulis apa yang ditemukan: Bentuk, konsistensi,


3 dapat bergerak, ukuran, isinya

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 4
PEMERIKSAAN SENSORIS
Logistik:
a. Kapas
b. Jarum pentul
c. Tabung reaksi dua buah
d. Air hangat dan dingin (ada dispenser)

Lama pemeriksaan : 5 Menit


Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Mengambil kapas, jarum pentul, tabung air panas
1 dan dingin

Penderita tidak boleh melihat apa yang dilakukan


2 oleh pemeriksa dan hanya menyebutkan apa yang
dirasakan

Mengambil kapas, melancipkan. Kemudian


3 mengoleskan di atas lesi kulit penderita

Mengoles di atas kulit yang sehat dan penderita


4 menyebutkan apa yang dirasakannya

Kemudian mengoles pada lesi kulit dan penderita


5 menyebutkan apa yang di rasakan

6 Langkah 4 dan 5 dapat dilakukan bolakbalik


Langkah berikut yaitu mengulangi step berikut
7 dengan jarum pentul dan menusuk pada kulit

Penderita dapat menyebutkan terasa nyeri atau


8 tidak

Melakukan langkah 4 dan 5 dengan menempalkan


9 tabung berisi air hangat dan tabung yang berisi air
dingin

Penderita dapat menyebutkan rasa panas atau


10 dingin

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar
STATION 5
PEMERIKSAAN DIASKOPI

Logistik:
a. Kaca objek
b. Sarung tangan
Lama pemeriksaan: 1 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Mengambil kaca objek

Dilakukan penempelan pada lesi kulit


2
Bila berubah menjadi pucat beratnya perubahan
warna disebabkan oleh rembesan (blend) darah.
diaskopi +
3
Bila tetap tak berubah berarti kelainan pada kulit
yang asli. diaskopi -

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 6
PEMERIKSAAN DERMOGRAFISM

Logistik:
a. Sarung tangan
b. Pensil dengan ujung tumpul

Lama pemeriksaan : 1 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Mengambil pinsil yang ujungnya tumpul

2 Digoreskan diatas kulit

Goresan kulit berwarna putih dan kulit sekitar


3 normal berarti lesi positif

Menulis dalam lembar catatan medis (setelah


4 melepaskan sarung tangan)

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 7
PENGAMBILAN KEROKAN KULIT UNTUK PEMERIKSAAN JAMUR

Logistik.
1. Sarung tangan
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Alkohol swab
5. Larutan KOH 10 %

Lama pemeriksaan: 2 menit

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Cuci tangan dan memakai sarung tangan

Kulit yang diperiksa dibersihkan dengan alcohol,


2 biarkan kering

Dicari lesi yang paling aktif biasanya yang


3 diambil bagian tepi lesi

Dikerok dengan skapel no 20 sampai terlihat ada


4 material kerokan

Material yang ada diujung skapel dioleskan diatas


5 kaca objek

6 Ditetesi KOH 10 %

7 Ditutup dengan kaca penutup

Diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran


8 10x dan 40x

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

STATION 8
CARA PENULISAN RESEP DAN INFORMASI

Logistik
a. Kertas resep
b. Obat prednison tablet 5 mg
c. Tablet loratadin
d. Hidrokortison krim 1 % dan 2,5 %

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Kita akan memberikan obat Prednison 10 mg
untuk diminum pagi siang dan malam, Loratadin
1 sekali minum ehari. Dan obat topical
Hidrokortison 1 % yang dioleskan pagi dan malam

2 Lakukan penulisan resep ke apotik

3 Menjelaskan cara pemakaian pada pasien

TOTAL SKOR

Keterangan :
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tetapi kurang benar
2: Dilakukan dengan benar

Anda mungkin juga menyukai