Anda di halaman 1dari 18

CURRICULUM VITAE

Name : Dr. Iris Rengganis, PhD, FINASIM


DOB : Jakarta, 29 June 1958
Education :
- GP : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1983
- Internist : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1994
- Consultant in Allergy-Immunology : Faculty of Medicine,
Universitas Indonesia, 2000
- PhD : Bogor Agricultural Institute, 2009

Working Experiences :
- Community Health Center, South Jakarta, 1984-1988
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hostpital, Central Jakarta, as a fellow, 1989-1994
- Jakarta Hajj Hospital, East Jakarta, 1995-1997
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hostpital, Central Jakarta, 1998-now

Organization :
- Member of IDI (Indonesian Doctors Association)
- Member of PAPDI (Indonesian Society of Internal Medicine)
- President of PERALMUNI / ISAI (Indonesian Society of Allergy and Clinical Immunology)
- Board Member of APAACI (Asia Pacific Asthma Allergy and Clinical Immunology)
Vaksin Meningitis
Iris Rengganis
Divisi Alergi Imunologi Klinik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI/RSCM
Pendahuluan
• Meningitis adalah radang selaput otak karena infeksi
bakteri :
• Streptococcus pneumonia
• Neisseria meningitidis (meningokokus)
• Haemophilus influenzae
Bakteriologi
Genus Neisseria : famili Neisseriaceae
kokus Gram – negatif
Patogen pada manusia :
Neisseria meningitidis/NM
Neisseria gonorrhea/NG
Mikroskopik : sepasang ginjal/kacang
NMkapsul polisakarida yang meningkatkan virulensi
& tahan terhadap fagositosis sel PMN
Epidemiologi
• Terdapat 13 serotype berdasarkan antigen kapsul
(tersering A,B,C,Y dan W-135)
• Serogrup A  tersering epidemi di Afrika
(Meningitis belt)
• Serogrup B  Sporadis, tersering di Amerika
Meningitis belt di Afrika
Selatan (Cuba, Columbia, Chile, Brazil) dan
New Zealand
• Serogrup B,C,Y: Endemis di negara-negara maju
• W-135: Sering ditemukan pada wisatawan Haji
dan Umroh
Patogenesis
• Manusia satu-satunya pejamu

• Karier nasofaring 10%masyarakat


,meningkat 60-80% pada kontak
dekat, populasi padat, lingkungan
militer, perkemahan, sekolah dan
musim haji.

• Penularan melalui udara atau


kontak dengan sekret pernapasan
(pemakaian gelas bersama)

• Faktor yang mempermudah


keberadaan kuman: rokok, infeksi
virus, daya tahan rendah
Manifestasi klinis
Gejala seperti flu  demam, nyeri otot, rasa lemah, sakit tenggorok,
rinore, batuk dan sakit kepala
20% penderita : kejang, muntah, diare
85% dewasa : sakit kepala, suhu tinggi, meningismus
Tanda lain : kesadaran , berkeringat, fotofobia
Ruam kulit : eritem, makuler, purpura, petekhia, ekimosis
KEMOPROFILAKSIS
Obat Usia Dosis Durasi dan cara
pemberian
Rifampisin <1Bulan 5mg/kg/12jam 2 hari
>1bln-10 thn 10mg/kg/12jam 2 hari
Dewasa 600mg/12jam 2 hari
Ciprofloxacine Dewasa 500mg Oral,dosis tunggal
Ceftriaxone Anak <15tahun 125mg I.M. 1x
Dewasa 250mg I.M. 1x
• Diberikan pada semua individu yang diketahui kontak langsung terkena
cairan tubuh atau berada dekat index patient selama 8 jam. Hasil maksimal
didapatkan <24jam.

• Tidak ada bukti meningkatkan proteksi bila kontak dengan index patient
>14 hari.

• Index patient orang pertama yang menunjukan gejala penyakit dalam


suatu outbreak
Azithromycin has been recommended for prophylaxis in the rare circumstance
of sustained ciprofloxacin resistance in a local community; (15)
Vaksinasi
• 2 tipe vaksin:
• Vaksin polysaccharide: Vaksin bivalen (A,C), trivalent
(A,C,W135) dan Quadrivalen (A,C,Y,W135)
• Vaksin polysaccharide-protein konjugat:Vaksin monovalent
(A atau C), Qudarivalen (A,C,Y,W135) dan vaksin
kombinasi (HibMenC)
• Vaksin mengandung polisakarida dapat menghasilkan
respons antibody protektif

• Vaksin konjugat lebih imunogenik dan dapat merangsang


pembentukan sel imun memori
Vaksinasi Haji
•Vaksin meningokok polisakarida
(MPS4)
•Durasi proteksi:
–Anak<5tahun 1-3 tahun

–Remaja dan dewasa 3-5tahun

•Vaksin Meningokok konjugat


(MCV4/MenACWY)
–Terbatas untuk usia 11-55 tahun

–Booster setiap 5 tahun


Vaksinasi Calon Haji
• Vaksin meningokok Polisakarida (MPSV4)
• 1 dosis untuk individu usia ≥2 tahun dengan cara subkutan
• Kekebalan: 3 tahun
• Vaksin meningokok konjugat (MCV4/MenACWY):
• Vaksin disuntik di area deltoid atau glutea dengan dosis tunggal 0,5 ml
subkutan
• Waktu pemberian : 2 minggu sebelum tiba di Arab Saudi
• Antibodi akan terbentuk 2 minggu setelah penyuntikan.
• Kekebalan: 3-5 tahun
Terapi

Primer : Penisilin G IV 300.000 U setiap 4 jam


Cefotaxime IV 200 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis
Ceftriaxone IV/IM 100 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Kloramfenikol 75-100 mg/kgBB/hari setiap 6 jam
Bila ada tanda rangsang meningitis
Dexamethason 0,15 mg/kgBB setiap 6 jam selama
4 hari
KEUNGGULAN FORMENING
 Serbuk Lyophilised dalam botol
(Vial) monodose dengan
pelarut terpisah. Setiap 0,5 mL
yang dilarutkan mengandung
@50 μg Grup ACYW135
meningococcal polysaccharide
KEUNGGULAN FORMENING
 Formening dengan Sertifikat
Halal
Terdapat Logo Halal baik di
Folding Box maupun di masing-
masing Vial (Vial Vaksin dan
Pelarut)
 Pelarut dalam bentuk Vial
sehingga lebih praktis dan steril
dalam proses pengenceran
tanpa resiko cidera, pecah
maupun tumpah seperti dalam
kemasan ampul.
 Disimpan pada suhu 2 – 8oC
Terdapat VVM (Vial Vaccine
Monitoring) yang ditempelkan di
setiap Folding Box

 No. 1 & 2 (√) Vaksin boleh digunakan jika belum


masuk Expired Date (ED)
 No. 3 & 4 (×) Vaksin tidak boleh digunakan
meskipun belum masuk Expired Date (ED)
 NIE (Nomor Ijin Edar)
DKI1642900144A1
 BERLAKU SAMPAI 10
AGUSTUS 2021

Anda mungkin juga menyukai