Anda di halaman 1dari 30

DEMAM TIFOID, INFEKSI

PARASIT, INFEKSI JAMUR & QC


STERIL
( EKS APOTEKER FA1)
DEMAM TIFOID Antibiotik Dosis Keterangan

Dewasa : 4 x 500 mg selama 14 hari Tidak diberikan bila leukosit


Anak : 50- 100 mg/kgBB/hr selama 10- <2000/mm3
Kloramfenikol 14 hari dalam dosis terbagi
Dewasa : 3- 4 gr/hari, selama 14 hari Aman untuk ibu hamil
Ampisilin & Anak : 100 mg/kgBB/hari, selama 10 hari
Amoksilin
Demam Tifoid : disebabkan oleh salmonllaa typhii. Dewasa : 2 x (160 -800 ) selama 2  
Penularan dpt terjadi melalui makanan dan atau minggu
Anak : Trimetropim 6- 10 mg/kgBB/hr
minuman yg tercemar Kotrimoksazol Atau sulfametoksasol 30- 50 mg/kgBB/hr
selama 10 hari
Dewasa : 2-4 gr/hr, selama 3-5 hari Cukup aman untuk anak-anak
Seftriakson Anak : 80mg/kgBB/hr, dalam dosis
tunggal selama 5 hari
Gejala umum : Demam (> 7hr), ggn sal cerna, ggn Anak : 15-20 mg/kgBB/hr dalam dua Aman untuk anak
kesadaran, bradikardi Cefixime dosis terbagi selama 10 hari
-Ciprofloxacin 2x 500 mg 1 minggu Tidak dianjurkan untuk anak-
Ofloksasin 2x (200- 400) 1 minggu anak karena memiliki efek
-Pefloksasin 1x 400 selama 1 minggu samping terhadap
Quinolon -Feroksasin 1x 400 selama 1 minggu pertumbuhan tulang
Diagnosa : Uji widal Dewasa : 4x 500 mg  
Tiamfenikol Anak : 50 mg/kgBB/hari selama 5-7 hari
Pilihan Antibiotik
•1st line : Klorampenikol, ampisilin atau amoxcillin.
Kotrimoksasol
•2nd line : Seftriakson, cefixim, quinolone

Sumber : KMK No 364?MENKES/SK/V/2006 tentang pedoman pengendalian demam tifoid


Infeksi Jamur Superficial
Infeksi Parasit
Infeksi Terapi
Giardiasis (giardia lambia) Untuk anak lebih dari 8th dan dws:
• Metronidazol 250 mg 3x sehari, selama 5-10 hari
• Tinidazol 2g single dose
• Nitazoxanid 500 mg 2x sehari, selama 3 hari
• Furazolidon 100 mg 4x sehari, selama seminggu
• Paramomisin untuk ibu hamil
Untuk pediatrik
• Metronidazol 15mg/kg 3x
sehari, selama 5-10 hari
• Tinidazol 50 mg/kg single
dose

Amebiasis (entamoeba • Ringan: paramomisin/ iodokuinol/ diloksanid furoat


histolytica) • Disertai penyakit usus parah atau abses hati: metronidazol, diikuti paramomisin/iodokuinol/
diloksanid furoat
• Cacing tambang • Terkenal bisa menyusup ke kulit
(ancylostoma duodenale • Mebendazol 100 mg 2x sehari selama 3 hari atau albendazol 400 mg single dose
atau necator americanus)
• Cacing gelang (ascaris
lumbricoides)
• Cacing kremi (enterobiasis • Rasa gatal di sekitar anus
vermicularis) • pirantel pamoat/ albendazol/ mebendazol semua obat diberikan single dose dan harus diulang
setelah 2 minggu
Infeksi Parasit
Infeksi Terapi
• Cacing benang • First line : ivermektin
(strongyloides stercoralis) • Alternatif : albendazol
Cacing pita (taenia solium di Terapi dengan prazikuantel atau albendazol
daging babi, taenia saginata di
daging sapi)
Kaki gajah (filariasis) Dietilkarbamazin
Malaria • Profilaksis ke daerah endemik: klorokuin
• Ibu hamil: terapi dengan kina
• Terapi kuinidin glukonat iv (malaria falciparum): pantau kadar glukosa, TD, EKG (interval QT)
• Alergi kuinidin: artesunat
Tripanosomiasis ( t. cruzi atau Nifurtimox atau benznidazole
t. brucei)
Kudis atau skabies Permetrin 5%
Kutu rambut • Permetrin 1%, malation 0,5%, spinosad 0,9%, benzil alkohol 5%.
• Untuk meredakan gatal: calamin lotion dengan 0,1% menthol
• Aplikasikan pada kulit kepala kering sehabis keramas
QC STERIL

 Sediaan steril adalah sediaan teraseptis yang bebas mikroorganisme baik vegetatif atau bentuk sporanya
baik pirogen atau non pirogen.

Eksipien Jenis Keterangan


NaCl Osmolaritas Mencegah plebitis akibat
osmolaritas
Pengawet Benzalkonium Cl, Benzethonium Cl dll Agar bebas pirogen
Antioksidan Butil hidroksi anol, butil hidroksi toluen, tokoferol, Mencegah oksidasi
lechitin
Pelarut PEG300 atau 400 , propilen glikol, gliserol Menjaga kelarutan
Metode Pembuatan Sediaan Steril

Metode Sterilisasi Kriteria


Sterilisasi Akhir Persyaratan : zat aktif harus stabil dengan adanya molekul air dan tingginya suhu
sterilisasi.
Sediaan disterilkan pada tahap akhir pembuatan sediaan.
Contoh : sterilisasi dengan aotoklaf (T =1210 C selama 15 menit)

Aseptis Persyaratan : zat aktif yang sensitif terhadap suhu tinggu yang dapat mengakibatkan
penguraian dan penurunan kerja farmakologinya
Metode aseptik bukanlah suatu cara sterilisasi melainkan suatu kerja untuk memperoleh
sediaan steril dengan mencegah kontaminasi jasad renik dan partikulat dalam sediaan
jadi.
METODE STERILISASI
Metode Prinsip Penggunaan
Sterilisasi
Panas Basah Pemanasan dengan T =1210 C Zat aktif tahan panas dan lembab
(Autoklaf) selama 15 menit
Panas Kering Pemanasan dengan T =1800 C Zat aktif tahan panas dan tidak tahan air/lembab
(Oven) selama 2-3 jam
Penyaringan Penyaringan menggunakan Zat aktif tidak tahan panas dan tidak tahan air
(bakteri filter) membran filter dibawah LAF

Gas (etilen Pemaparan gas atau uap untuk ZA tidak thn pnas. Jarang di use karna waktu yg lama, harga
oksid) membunuh MO

Radiasi (UV, Menggunakan sinar yg Biasanya untuk sterilisasi ruangan. Sinar gamma lebih kuat
gamma) bersifat membunuh MO daya tembusnya : sinar UV, sehingga cocok digunakan untuk
mensterilkan bahan plastik sekali pakai, jarum suntik,ruangan,
dll.
Evaluasi Sediaan Steril

 Evaluasi Fisik
 Bahan partikulat
 Uji kebocoran
 Evaluasi kimia
 Penetapan kadar
 pH
 Evaluasi biologi
 Uj sterilitas
 Uji endotoksin bakteri :Uji endotoksin bakteri adalah uji untuk mendeteksi atau mengkuantitasi endotoksin bakteri yang mungkin terdapat dalam sampel
yang diuji. Pengujian dilakukan menggunakan Limulus Amebocyte Lysate (LAL) yang diperoleh dari ekstrak air amebosit dalam kepiting ladam kuda
(Limulus polyphemus atau Tachypleus tridentatus) dan dibuat khusus sebagai pereaksi LAL.
 Uji pirogen
TONISITAS

HIPERtonis Isotonis HIPOtonis


Kondisi konsentrasi lingkungan Kondisi lingkungan dan didalam sel Kondisi konsentrasi lingkungan
lebih tinggi jika dibandingkan memiliki konsentrasi yang sama. lebih rendah jika dibandingkan
dengan di dlm sel. Sehingga air dengan di dlm sel. Sehingga air
didalam sel akan keluar untuk dilingkungan memaksa masuk
berusaha menetralkan kondisi untuk menetralkan konsentrasi di
lingkungan luar, sehingga dlm sel, sehingga menyebabkan sel
menyebabkan sel mengkerut menjadi lisis
3 Metode Perhitungan Tonisitas

1. Metode Penurunan Titik Beku


2. Metode Ekuivalensi
Jawab :
NaCl 0,9% = 0,9 gr/ 100ml
 Jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5mL = (0.9/100) x
R/ Ampisilin Na 0,1 (E = 0,16 ) 5 mL = 0,045
INH 0,05 (E = 0,25) NaCl – (W1 x E1 ) + (W2 x E2)
m.f.inject,Isot. 5 mL =0,045 – ( 0,1 x 0,16) + (0,05 x 0,25)
=0,045 – 0,0285
=0,0165 ( Hipotonis)
Kesimpulan : Perlu ditambahkan NaCl sebanyak 0,0165
3. Metode Liso
SOAL 2

Divisi R&D industri farmasi sedang merancang formula sediaan steril larutan injeksi difenhidramin HCl.
Sediaan dibuat dengan konsentrasi zat aktif 1%. Diketahui BM difenhidramin HCl 291,81;BM NaCl = 58,45;
Liso obat = 3,4 dan Liso NaCl = 3,4 . Bagaimanakah tonisitas sediaan tersebut ?
a. Sediaan bersifat hipertonis
b. Sediaan bersifat hipotonis, membutuhkan tambahan bahan pengisotonis sebanyan 1%
c. Sediaan bersifat hipotonis, membutuhkan tambahan bahan pengisotonis sebanyak 25%
d. Sediaan bersifat isotonis
e. Sediaan bersifat hipotonis, membutuhkan tambahan bahan engisotonis sebanyak 0,7%
PEMBAHASAN SOAL

Dik :
BM Obat = 291, 81 1 gram obat SETARA dengan 0,20 gr NaCl
BM NaCl = 58,45 (sediaan brsifat HIPOtonis (<0,9)
Liso Obat dan Liso NaCl = 3,4
Kadar ZA = 1%

3,4 x 1 gr/291,81 = 3,4 x E gr/58,45 Isotonis : 0,9 – 0,2 = 0,7 gr NaCl yang
0,01165 = 3,4 E/58,45 dharus ditambahkan supaya sediaan bersift
3,4E = 0,6809 isotonis
E =0,20
TERIMAKASIH

KUIS
SOAL 1

Apoteker R&D diuatu industri farmasi akan membuat 100 ml injeksi asam askobat dengan kadar 1,2mg/ml.
Diketahui penurunan titik beku asam askorbat 0,11. Digunakan NaCl sebagai bahan pengatur tonisitas. Berapa
gram Nacl yang diperlukan untuk formula tersebut?
A. 0,878 gram
B. 0,228 gram
C. 1,320 gram
D. 0,507 gram
E. 0,013 gram
PEMBAHASAN SOAL

Diketahui : C = 1,2mg/ml
Kadar Vit C = 1,2mg/ml
Ptb Vit C = 0,11 = 120mg/100ml
V yang akan d buat = 100 ml
= 0,12 g/ 100 ml
Ditanya :
B = ........ ?? = 0,12%
  

Kesimpulan :
Sediaan bersifat HIPOTONIS ( <0,9)
sehingga diperlukan penambahan
NaCl sebanyak 0,879 gram
 ¿ 0,879
Soal 2
Pembahasan Soal
SOAL 3

Suatu Industri farmasi membuat sediaan tetes mata mengandung thiamin hcl 0,5% dengan volume sedaan 30ml.
Berapa gram NaCL yang diperlukan sehingga sediaan menjadi isotonis ? jika diketahui ekivalensi tiamin 0,26.
A. 0,27
B. 0,039
C. 0,861
D. 0,63
E. 0,231
PEMBAHASAN SOAL

 Jawab :

DIK : dit : berapa gran NaCl spys isotonis ?


Kondisi isotonis
C = 0,5%
Karna VP nya 30 ml, maka NaCl= 0,9% x 30 ml = 0,27 gr
E = 0,26 julamh Nacl yang
diperlukan adalah Ekivalensi Thiamin HCl 0,5% trhdp NaCl
Vol pembuatan = 30 ml
30/100 x 0,77 = 0,231 Thiamin HCl = 0,5% x 30 ml = 0,15 x
Penye : 0,26 = 0,039 Gr
(hipotonis)
NaCl – (C1 x E1 ) KESIMPULAN : NaCl yg perlu ditambahkan :
ditambahkan NaCl 0,27 gr- 0,039 gr = 0,231 gr
= 0,9 – (0,5 x 0,26)
sebanhyak 0,231 gr
= 0,77 gr NaCldalam 100 ml
Soal 4

Seorang ibu hamil berobat kedokter dengan keluhanmengalami demam dan berkeringat pada malam hari. dokter
mendiagnosa bahwa pasien mengidap demam tifoid. Obat manakah yang dikontraindikasikan pada kondisi
pasien tersebut?
A. Klorampenikol
B. Kotrimoksasol
C. Azitromisin
D. Amoksisilin
Jawaban : A
E. Ampisilin
Kloramphenikol :
Dewasa : anemia aplastik
Anak : baby grey sindrom
SOAL 5

Seorang anak perempuan, umur 2 tahun, mengeluh gatal pada kaki, mual, nyeri perut. Dilakukan pengujian
terhadap feces, hasilnya feces mengandung telur dan larva cacing tambang. Bagaimana saran pengobatan yang
anda berikan sebagai apoteker?
A. Albendazol 200 mg
B. Mebendazol 100 mg Jawaban : A

C. Pirantel pamoat 125 mg Albendazol 200 mg


D. Prazikuantel 150 mg
SOAL 6

Pasien yang menderita jamur pada kuku menerima resep yang berisi ketokonazol 200 mg (2dd1) dan diketahui
bahwa ketokonazol mudah larut dalam kondisi asam. Karena pasien merasa mual setelah minum obat tersebut
maka pasien datang ke apotek ingin membeli antasida untuk mengatasi mual, potensi apa yang terjadi jika
ketokonazol diminum bersamaan dengan antasida
A. Efek antasida berkurang
B. Efek ketokonazol berkurang Jawaban : B
C. Efek antasida meningkat Efek ketokonazol berkurang
D. Efek ketokonazole dan antasida menurun
Antasida + ketokonazolr =
E. Efek antasida maupun ketokonazol tiidak dipengaruhi
 absorpsi ketokonazole pada GI karena
 pH lambung
SOAL 7

Seorang perempuan datang ke klinik karena mengeluh pembengkakan pada kakinya, setelah diperksa oleh
dokter, diketahui ia menderita filariasis. Obat pilihan untuk penyakitya adalah ?
A. Mebendazol
B. Pirantel pamoat
C. Dietilkarbamazin Jawaban : D. Dietilkarbamazin

D. Ivermectin
SOAL 8

Seorang anak usia 7 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi diikuti dengan penurunan nafsu
makan, anak tersebut di diagnosis oleh dokter demam tifoid. Berdasarkan diagnosis tersebut, obat apa yang teoat
untuk mengatasinya ?
A. Stepromisin
B. Eritromisin Jawaban : D. Ceftriaxone

C. Ciprofloxacin
D. Ceftriaxone
E. Tetrasiklin
SOAL 9

Seorang anak perempuan, umur 2 tahun, mengeluh gatal pada kaki, mual, nyeri perut. Dilakukan pengujian
terhadap feces, hasilnya feces mengandung telur dan larva cacing benang. Bagaimana saran pengobatan yang
anda berikan sebagai apoteker?
A. Albendazol
B. Ivermectin
C. Dietilkarbamazin
D. Prazikuantel
E. Pirantel pamoat

Jawaban : B. Ivermectin
SOAL 10

Seorang anak 2tahun (13kg) mengalami mual muntah dan diare, setelah pemeriksaan fess ditemukan cacing pita.
pengobatan yg tepat diberikan kepada pasien tersebut adalah:
A. Albendazol
B. Ivermectin
C. Dietilkarbamazin
D. Prazikuantel
E. Pirantel pamoat
Jawaban : D. Prazikuantel

Anda mungkin juga menyukai