REKREDENSIAL KEPERAWATAN
Jln. Bathin Betuah No. 1-A|Jln. Kebun Karet, Duri-Riau. Telp : (+62-765) 936 35
BAB I
DEFENISI
Tujuan
a. Tujuan Umum
Rumah sakit menerima dan menugaskan staf professional yang kredibel untuk
memberikan asuhan pelayanan kepada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum
Mutiasari.
b. Tujuan Khusus
1. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial dokter, perawat
dan staf professional lainnya di rumah sakit.
3. Terjaganya reputasi dan kredibilitas staf professional rumah sakit dan badan tata
kelola.
BAB II
RUANG LINGKUP
Kredensial adalah dokumen yang dikeluarkan oleh suatu badan yang diakui, yang
menunjukkan pemenuhan persyaratan atau kelayakan, antara lain gelar sarjana dari fakultas
kedokteran, sertifikat atau surat penyelesaian masa pelatihan khsusus (residensi), pemenuhan
persyaratan dari organisasi profesi medis, izin praktik, dan surat tanda registrasi dari konsil
kedokteran atau kedokteran gigi. Kredensial dapat juga merupakan dokumen dari seorang
atau suatu badan mengenai beberapa aspek riwayat kerja atau kompetensi pelamar.
1. Proses verifikasi sumber primer dapat dilakukan dengan beberapa alternatif cara berikut
ini :
2. Pada kondisi sulit dilakukan , upaya verifikasi kredensial dibuktikan dengan beberapa
kali upaya (setidaknya 2 kali dalam 60 hari) yang dilakukan dengan berbagai metode
(sebagai contoh, telepon, e-mail, dan surat) dengan dokumentasi upaya dan hasilnya
dalam formulir yang sesuai.
3. Proses pengumpulan kredensial dan dokumen terkait lainnya serta verifikasi sumber
primer dilakukan oleh bagian SDM, Komite Medik dan Subkomite Kredensial secara
simultan dengan proses penetapan kewenangan klinis (clinical Privilege) dan
didokumentasikan dalam formulir pemeriksaan kredensial/rekredensial staf medis oleh
staf yang melaksanakan verifikasi sumber primer.
Proses kredensial yang dilakukan oleh subkomite dengan peer group dilakuakan dengan
transparan, adil dan objektif dan didokumentasikan. Alasan dilakukan kredensial adalah
untuk tetap menjaga mutu masing-masing profesi.
Setelah seorang dokter, perawat dan profesi lainnya dinyatakan kompeten melalui sesuatu
proses kredensial, rumah sakit menerbitkan suatu ijin bagi yang bersangkutan untuk
melakukan serangkaian tindakan-tindakan medis tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini
dikenal sebagai kewenangan klinis (clinical Privilege) tersebut seorang dokter, perawat dan
professional lainnya tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan medis dirumah sakit.
Untuk seorang dokter luasnya lingkup kewenangan klinis (clinical Privilege) dapat saja
berbeda dengan koleganya dalam spesialisasi yang sama, tergantung pada ketetapan komite
medis tentang kompetensi untuk melakukan tiap tindakan medis oleh yang bersangkutan
berdasarkan hasil proses kredensial. Dalam hal ini tindakan medis seorang dokter
membahayakan pasien maka kewenangan klinis (clinical Privilege) seorang dokter dapat
saja dicabut sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan medis tertentu
dilingkungan rumah sakit. Pencabutan kewenangan klinis (clinical Privilege) tersebut
dilakukan melalui prosedur tertentu yang melibatkan komite medis, begitu juga dengan
keperawatan dan professional lainnya.
Kewajiban rumah sakit untuk menetapkan kewenangan klinis (Clinical Privilege) telah
diatur dengan tegas dalam Undang-Undang tentang Rumah Sakit. Dalam Undang-Undang
Rumah Sakit No.44 pasa 29 ayat (1) butir telah ditetapkan bahwa setiap rumah sakit wajib
menyusun dan melaksanakan Hospital By Laws, yang dalam penjelasan undang-undang
tersebut ditetapkan bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance).
BAB III
TATA LAKSANA
1. STAF MEDIS
A. KREDENSIAL DAN VERIFIKASI SUMBER PRIMER KREDENSIAL.
1. Rumah sakit bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga standard an kompetensi staf
medis yang akan memberikan pelayanan di rumah sakit.
2. Rumah sakit mempunyai satu proses yang sama untuk mengumpulkan kredensial para
anggota staf medis yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa supervise.
3. Staf medis adalah semua dokter, dokter gigi, dan profesi lain yang memiliki izin praktik
mandiri (tanpa supervise) dan memberikan pelayanan preventif, kuratif, restoratif, bedah,
rehabilitatif, atau pelayanan medis dan dental lainnya kepada pasien; atau memberikan
pelayanan interpretative untuk pasien, seperti patologi , radiologi, atau laboratorium.
4. Kredensial adalah dokumen yang dikeluarkan oleh suatu badan yang diakui, yang
menunjukkan pemenuhan persyaratan atau kelayakan, antara lain gelar sarjana dari
fakultas kedokteran, sertifikat atau surat penyelesaian masa pelatihan khusus (residensi),
pemenuhan persyaratan dari organisasi profesi medis, izin praktik, dan surat tanda
registrasi dari konsil kedokteran atau kedokteran gigi. Kredensial dapat juga merupakan
dokumen dari seseorang atau suatu badan mengenai beberapa aspek riwayat kerja atau
kompetensi pelamar.
5. Proses pengumpulan kredensial para anggota staf medis dilakukan dengan cara
mengumpulkan kredensial dan dokumen terkait staf medis tersebut, yaitu :
1) Surat Lamaran Kerja Dokter Yang Bersangkutan,
2) Pas foto berwarna Ukuran 4×6,
3) Fotocopy KTP atau Tanda Identitas Lain,
4) Surat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae),
5) Fotocopy Ijazah Dokter Umum,
6) Fotocopy Ijazah Dokter Spesialis (Bagi Dokter Spesialis),
7) Fotocopy Ijazah Dokter Subspesialis (Bagi Dokter Subspesialis),
8) Fotocopy Surat Tanda Registrasi,
9) Fotocopy Sertifikat Kompetensi,
10) Fotocopy Surat Izin Praktik,
11) Fotocopy Sertifikat Keahlian/Kursus-Kursus,
12) Fotocopy Sertifikat Lainnya Yang Dimiliki,
13) Untuk dokter Lulusan Luar Negeri, Maka Diperlukan Surat Keterangan Lulus Ujian
Penyetaraan Dan Surat Dari Kolegium Terkait,
14) Hasil Ujian Tulis (khusus dokter umum),
15) Hasil Psikotest/MMPI,
16) Hasil Medical Check Up,
6. Verifikasi sumber primer adalah proses pemeriksaan validitas dan kelengkapan
kredensial dari sumber yang mengeluarkan kredensial tersebut. Verifikasi sumber primer
di RSU Mutiasari dilakukan terhadap berkas berikut ini :
1) Ijazah dokter umum,
2) Ijazah dokter spesialis (bagi dokter spesialis),
3) Ijazah dokter subspesialis (bagi dokter subspesialis),
4) Surat Tanda Registrasi,
5) Surat Ijin Praktik,
6) Sertifikat keahlian/kursus-kursus sesuai kompetensi.
7. Proses verifikasi sumber primer dapat dilakukan dengan beberapa alternative cara berikut
ini :
- Mencari informasi melalui basis data online.
- Dokumentasi percakapan telepon dengan sumber yang mengeluarkan.
- Mengirimkan e-mail atau surat konvensional kepada bagian terkait yang
mengeluarkan kredensial tersebut.
8. Pada kondisi sulit dilakukan, upaya verifikasi kredensial dibuktikan dengan beberapa
kali upaya (setidaknya 2 kali dalam 60 hari) yang dilakukan dengan berbagai metode
(sebagai contoh, telepon, e-mail, dan surat) dengan dokumentasi upaya dan hasilnya
dalam formulir yang sesuai.
9. Proses pengumpulan kredensial dan dokumen terkait lainnya serta verifikasi sumber
primer dilakukan oleh bagian SDM, Komite Medik dan Subkomite Kredensial secara
simultan dengan proses penetapan kewenangan klinis (clinical privilege) dan
didokumentasikan dalam formulir pemeriksaan kredensial/rekredensial staf medis oleh
staf yang melaksanakan verifikasi sumber primer.
10. Salinan Kredensial dan dokumen terkait staf medis harus dimiliki salinannya oleh rumah
sakit dan disimpan dalam personal file staf medis tersebut.
BAB IV
DOKUMENTASI
2. Dokter Umum
a. Rekomendasi Direktur
b. Formulir Kredensial/Rekredensial Staf Medis
c. Hasil Kresensial