Anda di halaman 1dari 13

IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

Pengelolaan Informasi Kesehatan Secara Terintegrasi untuk


Memaksimalkan Layanan Kesehatan kepada Pasien di Rumah Sakit
Nuzlil Laily Nur Azizah1, M. Very Setiawan2
1
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Sumedang Jawa Barat, Indonesia
2
Fakultas Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Abstrak
Banyaknya masyarakat yang memperoleh perawatan pada beberapa instansi layanan kesehatan
menjadikan adanya alasan mengenai pentingnya kegiatan pengelolaan informasi kesehatan pasien
yang terintegrasi. Hal ini berfungsi untuk menyediakan informasi kesehatan secara komprehensif
kepada pasien dan staf medis dalam membantu pelayanan kesehatan yang lebih baik. Artikel ini
mengkaji elemen-elemen yang diperlukan dan model dalam kegiatan Health Information
Management yang terintegrasi. Kajian artikel ini dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji 23
literatur yang terbit dari tahun 2007-2017, yang diperoleh dari jurnal-jurnal yang dilanggan
perpustakaan UGM, Google Scholar dan PubMed Health, mengenai pengelolaan informasi kesehatan
pasien. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa elemen yang diperlukan dalam penerapan Health
Information Management yang terintegrasi dapat dibagi ke dalam lima elemen, yaitu: 1. Sumber Daya
Manusia, 2. Kebijakan dan kelembagaan, 3. Penerapan sistem, 4. Data dan pengelolaannya, 5. Akses
dan integrasi data. Pada model pengelolaan informasi kesehatan pasien yang terintegrasi, harus
menyediakan akses terhadap informasi kesehatan pasien dan memungkinkan pertukaran data yang
dikelola beberapa petugas medis, pengelola data pasien dan rumah sakit lain. Hal ini didukung oleh
sebuah sistem informasi kesehatan yang dilengkapi dengan sistem keamanan data dan adanya
dukungan dari kepala rumah sakit.

Kata kunci: Pengelolaan informasi kesehatan; layanan kesehatan di rumah sakit; integrasi informasi
kesehatan pasien

Integrated Health Information Management to Maximize Health Services to


Patients in Hospitals
Abstract
The large number of people who receive care in some healthcare establishments make sense
of the importance of integrated patient health information management activities. This serves
to provide comprehensive health information to patients and medical staff to help better
health care. This article examines the necessary elements and models in integrated Health
Information Management activities. The review of this article was conducted descriptively by
reviewing 23 literatures published from 2007-2017, obtained from journals subscribed to
UGM libraries, Google Scholar and PubMed Health, on the management of patient health
information. The results of this study explain that the elements needed in the application of
integrated Health Information Management can be divided into five elements, namely: 1.
Human Resources, 2. Policies and institutions, 3. Implementation of the system, 4. Data and
its management, 5. Access And data integration. In an integrated patient health information
management model, it must provide access to patient health information and enable the
exchange of data managed by some medical officers, managers of patient data and other
hospitals. This is supported by a health information system equipped with a data security
system and support from the head of the hospital.

Key words: Health information management; Health services in hospitals; Integration of patient health
information

Korespondensi: Nuzlil Laily Nur Azizah


Nuzlillaily@gmail.com

79
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

Pendahuluan informasi kesehatan pasien tersedia dan


Banyaknya masyarakat yang saat ini mudah diakses saat dibutuhkan. Sihingga
memperoleh perawatan pada beberapa HIM dapat membantu para petugas
instansi layanan kesehatan, menjadikan pelayanan kesehatan dalam memberikan
adanya alasan pentingnya kegiatan Health pelayanan kesehatan kepada pasien secara
Information Management (HIM). Hal ini lebih baik.1 Atas dasar ini adanya
karena seseorang mungkin melakukan pengelolaan informasi kesehatan pasien
pemeriksaan kesehatan pada rumah sakit yang terintegrasi merupakan hal yang
di kota lain atau melakukan pengobatan ke penting, agar dapat memfasilitasi beberapa
luar negeri.1 penyedia layanan medis dalam kegiatan
Gagasan mengenai pengelolaan pertukaran dan berbagi informasi
informasi kesehatan pasien sebenarnya kesehatan pasien.5
bukan merupakan hal baru. Di sekitar kita Seperti yang disampaikan oleh WHO
banyak instansi pelayanan kesehatan yang bahwa sistem kesehatan elektronik harus
telah melakukan pengelolaan informasi dibangun untuk memfasilitasi pertukaran
kesehatan pasien dengan menyimpan data data.1 Selain itu informasi kesehatan
hasil lab, arsip-arsip tentang pengobatan pasien yang tersedia harus dapat
dan lain sebagainya.2 Namun data tersebut dilayankan dengan sebuah sistem
hanya dikelola pada masing-masing informasi, agar orang yang membutuhkan
instansi dalam bentuk record konvensional tidak perlu datang secara langsung ke
berbasis kertas.3 tempat instansi pengelola data.3 Dengan
Perkembangan teknologi adanya sistem informasi kesehatan yang
memberikan banyak kontribusi untuk menyediakan akses data pasien dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan yang format digital, diharapkan memungkinkan
diberikan kepada pasien secara lebih petugas medis melacak data pasien dari
efektif.4 Termasuk dalam kegiatan waktu ke waktu, membantu mengetahui
pengelolaan informasi kesehatan, beberapa bagaimana keadaan pasien dan
instansi layanan kesehatan mulai meningkatkan kualitas pelayanan
menerapkan sistem informasi kesehatan kesehatan.6 Sehingga dengan pengelolaan
secara elektronik agar pengelolaan data informasi kesehatan pasien yang dilakukan
kesehatan pasien dapat dilakukan secara secara elektronik dan terintegrasi, dapat
lebih efektif. Beberapa rumah sakit juga membantu setiap petugas pelayanan
telah melakukan alih media data kesehatan kesehatan dalam memberikan kegiatan
pasien dari bentuk kertas ke format pelayanan kesehatan kepada pasien secara
digital.2 Mereka juga mulai membuat lebih baik.2
catatan Electronic Health Record (EHR) Atas dasar ini penulis ingin mengkaji
yang berisi data demografi pasien, riwayat elemen-elemen yang diperlukan dan model
medis dan obat-obatan, informasi dalam kegiatan Health Information
diagnostik, tanda vital, riwayat kesehatan, Management yang terintegrasi.
data laboratorium, dan laporan radiologi.1
Yang disayangkan yaitu informasi- Metode
informasi tersebut belum dapat terbuka Kajian artikel ini dilakukan secara
untuk dapat diakses lembaga pelayanan deskriptif dengan mengkaji beberapa
kesehatan lain, karena sistem pengelolaan literatur terdahulu mengenai pengelolaan
informasi kesehatan pasien hanya data dan informasi kesehatan pasien.
dilakukan secara mandiri, pada masing- Pengumpulan literatur dilakukan melalui
masing instansi layanan kesehatan.5 pencarian dari jurnal-jurnal yang
Health Information Management dilanggan perpustakaan UGM, Google
sebenarnya bertujuan untuk Scholar dan PubMed Health. Jurnal yang
mengumpulkan, menyimpan dan membuat dipilih hanya jurnal berbasa inggris yang

80
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

diterbitkan pada 10 tahun terakhir, yaitu sakit.7 Cludia dkk, menjelaskan elemen
tahun 2007-2017. Proses pencarian penting dalam kegiatan EHR yaitu: 1.
literatur dilakukan menggunakan metode Privasi dan keamanan, 2. Pemilihan model
“boolean logic” dengan menambahkan sistem informasi yang dapat mewakili
kata “and” untuk menggabungkan masing- sistem yang digunakan di setiap rumah
masing kata kunci. Kata kunci yang sakit, 3. Staf dan organisasi untuk semua
digunakan dalam pencarian yaitu “health rumah sakit.8 Pada penelitian Ashish dkk
information management” and “electronic” yang mengkaji pemanfaatan Health
and “system” and “patient” and “hospital” Information Technologi dalam membantu
and “integrated”. Secara keseluruhan pelaksanaan EHR dan pertukaran
literatur yang muncul pada proses informasi kesehatan pasien, harus
pencarian berjumlah 5.185, namun yang memperhatikan: 1. Bagaimana penerapan
menurut penulis relevan dengan topik EHR di rumah sakit dan 2. Bagaimana
bahasan artikel ini hanya berjumlah 38. EHR memfasilitasi pertukaran informasi
Dari 38 literatur yang terkumpul, kesehatan pasien.9
penulis mengkaji 23 literatur yang Menurut Stephen and Jeffrey hal
membahas mengenai elemen-elemen yang yang perlu diperhatikan untuk dapat
diperlukan dan model dalam pengelolaan menciptakan inovasi sistem informasi
informasi kesehatan pasien yang kesehatan elektronik yaitu: 1. Aplikasi IT
terintegrasi. untuk menunjang kegiatan EHR, 2.
Kebijakan, seperti siapa saja yang dapat
Hasil melakukan proses input data atau
1. Elemen dalam kegiatan Helath kebijakan dalam penggunaan data.10 Esther
Information Management (HIM) Suter dkk yang menjelaskan 10 elemen
yang terintegrasi kunci untuk menyediakan sistem informasi
Artikel ini mengkaji 23 literatur yang kesehatan kepada pasien. Hal yang harus
membahas mengenai Health Information diperhatikan yaitu: 1. Layanan yang
Management, Medical Record komprehensif yang terintegrasi, 2.
Management, Elektronik Health Record Layanan yang berorientasi pada pasien dan
atau tema lain berkaitan dengan dapat memenuhi kebutuhan informasi
pengelolaan data atau informasi kesehatan pasien, 3. Cakupan geografis pasien untuk
pasien. Penjelasan dari hasil penelitian- dapat melakukan akses terhadap informasi,
penelitian tersebut yaitu: 4. Standar pengiriman data antar lembaga
Penelitian Carroll dkk yang kesehatan, 5. Adanya standar format data
membahas mengenai penerapan Elektronik yang digunakan, 5. Kemampuan
Helath Record (EHR) untuk membantu pengelolaan sistem, 6. Sistem informasi, 7.
memberikan perawatan kesehatan kepada Dukungan pimpinan, 8. Petugas medis
pasien secara lebih baik. EHR diharapkan yang terintegrasi, 9. Integrasi dari instansi
dapat memfasilitasi pertukaran informasi pelayanan kesehatan, 10. Pengelolaan
kesehatan pasien di beberapa penyedia anggaran.11
layanan kesehatan. Menurut Carroll dkk Jennifer dkk menjelaskan dalam
elemen yang harus ada pada penerapan pelaksanaan Personal Health Records
EHR yaitu: 1. Adanya portal untuk (PHR) yang terintegrasi, hal yang
menyediakan akses informasi kepada diperlukan yaitu: 1. Data medis elektronik,
pengguna, 2. Adanya pimpinan instansi 2. Akses untuk pasien 3. Adanya proses
yang mendukung implementasi EHR, 3. berbagi data.12 Penelitian Hussain
Adanya keterlibatan staf medis dalam mengenai penerapan Health Information
Implementasi EHR, 4. Adanya pelatihan Exchance (HIE) untuk membantu
untuk staf pengelola EHR, 5. Adanya meningkatkan kualitas layanan yang
penggabungan data dari setiap rumah diberikan rumah sakit, menjelaskan

81
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

elemen yang diperlukan yaitu: 1. Staff perlu memperhatikan beberapa hal seperti:
medis (farmasi, lab, radiologi) untuk 1. Bagaimana validitas data pasien, karena
membantu mengumpulkan data, 2. Sistem beberapa data yang dikelola mungkin
pengelolaan informasi, 3. Adanya hilang atau rusak, 2. Bagaimana kebijakan
pertukaran informasi.13 Penelitian Oliver yang diberikan untuk akses ke data pasien
dkk yang mengkaji implementasi dari lain, 3. Adanya personalisasi data seperti
Regional Health Information Network pengelompokkan data menurut keluarga
(RHIN) menyatakan komponen yang harus dan sebagainya, 4. Bagaimana kebijakan
dipenuhi yaitu: 1. Sistem informasi pada jika data dikelola oleh jasa pengelola
layanan kesehatan yang terintegrasi, 2. informasi dari luar rumah sakit.20 Terkait
Elektronik health record, 3. Akses data data yang disediakan untuk pengguna data,
yang disediakan untuk pasien, 4. menurut Severin dkk rumah sakit dapat
Kebijakan privasi data pasien.14 Sedangkan memutuskan apakah data yang dapat
untuk memberika akses terhadap data diakses hanya data hasil diagnosis pasien
secara efektif menurut Dean dkk rumah atau data lengkap dari proses awal pasien
sakit dapat menyediakan: 1. Akses data melakukan pendaftaran hingga proses
menyeluruh kepada pasien, 2. Informasi perawatan selesai.21 Pada penelitian
dalam bentuk ringkasan yang mudah Tsung-Chih dan Zhen-Yu menyatakan
dipahami.15 Menurut James hal ini dapat bahwa, untuk mengembangkan kegiatan
didukung dengan adanya: 1. Hardware pelayanan kesehatan, sistem informasi
sebagai pendukung sistem informasi, 2. medis harus memenuhi elemen: 1. Adanya
Software untuk kegiatan, 3. Perubahan integrasi data antar departemen di dalam
pengelolaan dari pengelolaan konvensional rumah sakit, 2. Adanya integrasi data antar
beralih ke pengelolaan secara elektronik.16 rumah sakit, 3. Pengelolaan data medis
Penelitian Muhammad dan Moazzam dalam bentuk elektronik.22
mengenai sistem informasi kesehatan Ross yang menjelaskan mengenai
rumah sakit di Pakistan memerlukan penerapan teknologi informasi dalam
komponen-komponen: 1. Kebijakan dan pelayanan kesehatan dapat membantu
perencanaan penerapan sistem, 2. mempercepat pengumpulan data pasien
Pengelolaan informasi, 3. Adanya tranmisi antar instansi medis.23 Hal ini dapat
perubahan format data yang sesuai sistem, dilakukan dengan berbagai cara seperti
3. Sistem informasi kesehatan yang yang disampaikan oleh Ann dan John,
terintegrasi.17 Vincent dkk menambahkan, melalui pengembangan aplikasi kesehatan
selain sistem informasi hal yang perlu berbasis mobile phone dapat membantu
dipersiapkan dalam kegiatan Health menyediakan akses terhadap data pasien
Information Management Sistem yaitu: 1. secara lebih efektif.24 Penelitian Kenneth
Adanya pelatihan untuk staf pengelola dkk yang mengkaji bagaimana aplikasi
sistem dan 2. Adanya proses perpindahan “invido” memungkinkan beragam sumber
data untuk memperoleh format yang sama data medis dari berbagai rumah sakit dapat
dari tiap rumah sakit.18 Angelo integrasi. Kenneth dkk menjelaskan
menambahkan, selain melakukan pelatihan elemen-elemen yang harus dipenuhi yaitu:
kepada staf, dalam pengelolaan sistem 1. Rumah sakit sebagai penyedia layanan
informasi kesehatan diperlukan panduan, informasi kepada pasien, 2. Adanya
seperti pedoman yang dapat berbentuk pertukaran data pasien dari penyedia
booklet, untuk membantu para pengelola layanan kesehatan, 3. Pasien, peneliti, dan
sistem secara lebih mudah memahami provider informasi sebagai pengguna, 4.
sistem yang digunakan.19 Sistem aplikasi (invido), 5. Server aplikasi
Corine yang mengkaji kegiatan HIM invido yang menjaga keamanan data.25
pada sebuah rumah sakit yang ditinjau dari Penelitian Andrew mengenai dampak
segi etik menyatakan bahwa, rumah sakit dari era digital terhadap kegiatan

82
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

pelayanan kesehatan. Hal ini menuntut kesehatan pasien. Empat dari literatur
adanya pengelolaan data kesehatan pasien tersebut menjelaskan bahwa pentingnya
secara elektronik agar lebih mudah peran staf medis dalam membantu
dikelola dan perlunya sistem untuk pengumpulan data pasien yang akan
menjaga keamanan data pasien.26 dikelola.7,25,8 Empat penelitian diantaranya
Penelitian Joan dkk menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa rumah sakit perlu
selain menyediakan sistem keamanan data memperhatikan kemampuan staf pengelola
pasien, menjaga privasi data pasien juga sistem informasi dalam pemanfaatan
merupakan hal yang diperlukan.27 sistem. Hal ini dapat dibantu dengan
Penelitian Francois dan Ebere yang mengadakan pelatihan penggunaan sistem
menyatakan, hal penting yang harus informasi kesehatan yang baik atau
diperhatikan dalam pengelolaan data memberikan buku panduan penggunaan
eletronik pasien yaitu: 1. Adanya sistem.7,11,18,19
pemanfaatan teknologi, 2. Adanya Berdasarkan 23 literatur yang dikaji
kebijakan penerapan EHR, 3. Adanya 39% diantaranya membahas mengenai hal-
privasi data.28 Selanjutna penelitian Martha hal yang berkaitan dengan kebijakan,
yang menjelaskan, pentingnya pertukaran organisasi dan kelembagaan sebagai
data pasien yang dikelola secara elektronik elemen pendukung kegiatan HIM. Lima
akan dapat membantu memberikan dari penelitian tersebut menjelaskan
pelayanan kesehatan pasien secara lebih bahwa, dalam pelaksanaan pengelolaan
baik.29 informasi kesehatan pasien, diperlukan
Pada 23 penelitian tersebut memiliki adanya kebijakan mengenai privasi dan
berapa fokus kajian yang berbeda. sistem keamanan data pasien.8,14,26,27,28
Beberapa penelitian mengkaji kegiatan Tiga dari literatur tersebut membahas
HIM berkaitan dengan privasi data pasien mengenai pentingnya kebijakan dalam
dan akses yang disediakan.8,14 Penelitian pengelolaan data terkait dengan kebijakan
lain mengkaji penerapan HIM berkaitan pengumpulan, pengelolaan, akses terhadap
dengan pemanfaatan aplikasi berbasis web data, hingga kebijakan pengelolaan data
dengan nama “invido”25 dan pemanfaatan berbasis elektronik.10,28,17 Dua dari literatur
aplikasi berbasis mobile phone untuk tersebut juga membahas mengenai
menyediakan akses terhadap data pentingnya dukungan dari kepala instansi
kesehatan pasien secara lebih mudah.10 dalam pembuatan kebijakan mengenai
penelitian lain juga mengkaji pelaksanaan pelaksanaan pengelolaan informasi
HIM dari segi etik dalam pengelolaan dan kesehatan pasien.7,11 Satu literatur
akses data pasien yang disediakan.20 menambahkan adanya kebijakan mengenai
Secara garis besar artikel ini anggaran yang harus dipersiapkan untuk
membagi elemen-elemen yang diperlukan mendukung kegiatan pengelolaan
dalam pelaksaan HIM dari hasil kajian 23 informasi kesehatan pasien dan perlu
penelitian tersebut ke dalam lima bagian. adanya struktur organisasi pada masing-
Yaitu: 1. HIM berkaitan dengan Sumber masing instansi layanan kesehatan, yang
Daya Manusia (SDM), 2. HIM berkaitan berfungsi sebagai pengawas dalam
dengan kebijakan dan kelembagaan, 3. pelaksanaan pengelolaan informasi
HIM berkaitan dengan penerapan sistem, kesehatan pasien yang terintegrasi.11
4. HIM berkaitan dengan data dan Dari 23 literatur tersebut 48%
pengelolaannya, 5. HIM berkaitan dengan literatur membahas mengenai penerapan
akses dan integrasi data. sistem dalam pelaksanaan HIM yang
Dari 23 penelitian yang dikaji 31% terintegrasi. Mengani pentingnya
dari penelitian tersebut membahas pemanfaatan sistem, empat dari literatur
mengenai SDM sebagai faktor pendukung tersebut membahas mengenai pentingnya
pelaksanaan pengelolaan informasi penerapan sistem dan pemanfaatan

83
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

teknologi informasi untuk menunjang Dari 23 literatur tersebut 61%


kegiatan pengelolaan informasi kesehatan literatur membahas mengenai akses dan
pasien.10,18,28,13 Empat literatur juga integrasi data dalam pelaksanaan HIM
membahas pentingnya penerapan sistem yang terintegrasi. 10 dari literatur tersebut
yang dapat mewakili semua instansi mengkaji mengenai pentingnya integrasi
kesehatan yang berbeda, agar dapat data untuk dapat menyediakan akses
menjadi sarana pendukung kegiatan HIM terhadap data secara komprehensif kepada
yang terintegrasi. Hal ini karena pada pasien, dari berbagai sumber informasi
beberapa instansi kesehatan mungkin dari rumah sakit dimana mereka pernah
menggunakan sistem operasi pada dirawat. Selain itu adanya data yang
komputer yang berbeda.8,11,16,22 Pada terintegrasi juga dapat membantu para
bidang ini dua literatur lainnya membahas provider informasi (staf medis pada
mengenai model sistem yang dapat instansi layanan kesehatan) untuk
digunakan. Salah satu penelitian tersebut memperoleh data pasien yang
7,9,14,15,17,22,23,29,13,12
membahas mengenai model sistem dibutuhkan. Dua
berbasis web dengan nama “invido”25, satu literatur lainnya membahas mengenai
lainnya membahas model penerapan akses yang disediakan dapat dilakukan
sistem berbasis aplikasi mobile phone.24 melalui sebuah portal pada suatu aplikasi
Penelitian lain menjelaskan mengenai berbasis website atau aplikasi yang dapat
adanya satu sistem pusat dari HIM yang diakses melalui mobile phone.7,25 Dua
terintegrasi pada antar rumah sakit, literatur lainnya membahas mengenai data
sehingga sistem sentral ini dapat apa saja yang dapat diakses oleh pasien,
digunakan pada setiap anggota instansi apakah data keseluruhan atau data
kesehatan dan memudahkan proses berkaitan dengan laporan diagnosis.15,21
berbagi data.17 Satu literatur lainnya membahas mengenai
48% dari 23 literatur yang dikaji akses yang dapat dilakukan oleh pengguna
membahas mengenai data dan lainnya, dalam hal ini yaitu pasien lain.20
pengelolaannya dalam mendukung 2. Model kegiatan Health Information
pelaksanaan pengelolaan informasi Management (HIM) yang
kesehatan pasien yang terintegrasi. Enam terintegrasi
dari literatur tersebut menjelaskan Banyak penelitian yang memberikan
mengenai pentingnya perubahan gambaran model yang dapat diterapkan
pengelolaan data pasien yang awalnya dalam pengelolaan data dan informasi
dilakukan secara konvensional untuk kesehatan pasien. Diantaranya yaitu model
berpindah menuju pengelolaan secara yang dijelaskan oleh Kenneth dkk
elektronik.9,12,14,16,22,26 Tiga dari literatur mengenai bagaimana aplikasi berbasis
tersebut menjelaskan bahwa perlu adanya website “invido” dapat membantu pasien
format standar dari data-data yang dikelola untuk melakukan akses kepada data
pada masing-masing instansi kesehatan, mereka dan membantu terciptanya proses
sehingga dapat memastika data yang ada pertukaran data dari masing-msiang
dapat digunakan oleh instansi lain yang penyedia data kesehatan pasien. Dari
membutuhkan.11,17,18 Dua literatur lainnya gambar pertama menjelaskan pasien,
menjelaskan mengenai adanya peneliti dan provider (tenaga medis rumah
personalisasi data, seperti data mungkin sakit) yang menjadi pengguna data. Pada
dapat dikelompokkan dalam beberapa gambar kedua menjelaskan proses
bagian seperti keluarga, atau dari pertukaran data dari provider data yang
banyaknya informasi yang tersedia, terdiri dari beberapa rumah sakit dan
informasi dapat ditampilkan dalam bentuk apoteker sebagai penyedia obat. Selain
ringkasan.20,15 pengguna data, pada gambar 3 juga
menjelaskan bahwa rumah sakit sebagai

84
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

penyedia layanan kesehatan juga dapat Aplikasi berbasis website ini dikelola oleh
melakukan akses terhadap data kesehatan server yang akan membantu proses
pasien untuk membantu menyediakan enkripsi data untuk menjaga keamanan
layanan kesehatan secara lebih baik. data.

Gambar 1 Alur Integrasi Data Menggunakan Aplikasi Invido25

Model lain dari Hussain yang membutuhkan adanya kontrol dari


menggambarkan sebuah sistem dapat pengelola sistem dan pengelola informasi
memungkinkan terjadinya pertukaran data kesehatan pasien di bagian bawah. Data
kesehatan pasien. Pertukaran ini berasal yang tersedia ini dapat digunakan oleh
dari beberapa petugas medis yang berasal para rumah sakit atau pengguna lain yang
dari staf radiologi, staf lab dan apoteker di membutuhkan. Penggunaan data tersebut
bagian atas, dan para pengelola data pasien tentunya sesuai dengan kebijakan dari
atau instansi layanan kesehatan lain di masing-masing instansi kesehatan.
bagian kiri. Dalam kegiatan ini

Gambar 2 Rangkaian Alur Pertukaran Informasi Kesehatan9

Kedua model tersebut menjelaskan sistem, untuk melakukan enkripsi


mengenai pentingnya sebuah sistem keamanan data pasien. Dalam pertukaran
aplikasi berbasi untuk memfasilitasi data pasien dilakukan oleh staf medis dari
pertukaran data. Sistem tersebut dilengkapi instansi kesehatan, pengelola data dari
dengan adanya server sebagai pengelola instansi kesehatan dan klinik lain. Data ini

85
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

selanjutnya akan terkumpul pada server rumah sakit atau pengguna lain yang
pengelola sistem, yang nantinya akan membutuhkan.
dapat diakses oleh pasien, staf medis dan

Pembahasan Oleh karena itu, adanya pelatihan untuk


Berdasarkan literatur yang dikaji staff pengelola sistem merupakan hal yang
dalam artikel ini, secara garis besar elemen penting.7,18,19 Tidak hanya menyediakan
yang diperlukan dalam penerapan HIM pelatihan kepada staf pengelola sistem
yang terintegrasi dapat dibagi ke dalam informasi, rumah sakit juga dapat
lima kompenen, yaitu: 1. Sumber Daya menyediakan pedoman seperti booklet
Manusia (SDM), 2. Kebijakan dan tentang cara pengelolan sistem informasi
kelembagaan, 3. Penerapan sistem, 4. Data yang baik.11 Adanya hal ini rumah sakit
dan pengelolaannya, 5. Akses dan integrasi akan memperoleh staf pengelola sistem
data. yang terampil.13
1. Sumber Daya Manusia (SDM), c. SDM sebagai pengguna informasi
Sumber Daya Manusia (SDM) User dalam hal ini yaitu: pasien dan
merupakan faktor penting dalam provider (staff medis). Bagi pasien,
implementasi pengelolaan informasi mereka dapat mengetahui informasi yang
kesehatan pasien.7 SDM tidak hanya dibutuhkan untuk kesehatan mereka.
berkaitan dengan penyedia informasi, Sedangkan bagi provider dapat membantu
dalam hal ini SDM juga berkaitan dengan dalam pengambilan keputusan dalam
pengguna informasi, staf pengelola pelayanan kesehatan.25
informasi dan staf pengelola sistem.13,25 2. Kebijakan dan kelembagaan
a. SDM sebagai staf pelayanan kesehatan Dalam kegiatan pengelolaan
dan provider informasi informasi kesehatan pasien yang
SDM sebagai pelayanan kesehatan berasal terintegrasi, diperlukan adanya kebijkan
dari staf medis pada sebuah rumah sakit. mengenai pengelolan informasi.17 Adanya
Selain melakukan pelayanan kesehatan,7 kebijakan dalam pengelolaan data akan
para staf medis ini juga berperan sebagai dapat membantu untuk menentukan siapa
staf yang membantu untuk menentukan saja yang dapat melakukan input data atau
data mana yang penting untuk dikelola.25 bagaimana standar pengelolaan data yang
Staf medis tersebut dapat berasal dari dilakukan.10 Selain menyediakan
beberapa bidang pelayanan kesehatan kebijakan mengenai pengelolaan data,
seperti, staf farmasi, staf lab dan staf rumah sakit juga harus memiliki kebijakan
radiologi.13 Para staf medis ini dapat juga berkaitan dengan akses data yang
berperan sebagai provider data perawatan disediakan.20 Rumah sakit dapat
pasien, data hasil uji kesehatan, hingga memutuskan apakah data yang dapat
catatan mengenai obat yang telah atau diakses hanya data hasil diagnosis pasien
sedang dikonsumsi pasien.25 atau data lengkap dari proses awal pasien
b. SDM sebagai pengelola data dan sistem melakukan pendaftaran hingga proses
Dalam pengelolaan sistem informasi perawatan selesai.21
kesehatan pasien, memerlukan adanya Hal penting lainnya yaitu kebijkan
staff IT yang bertanggung jawab untuk mengenai privasi dan keamanan data.27
mengelola sistem informasi kesehatan dan Hal ini penting karena seluruh informasi
database pasien.13 Staf pengelola sistem pribadi dan medis pasien banyak dianggap
informasi juga bertugas merawat sistem sebagai informasi yang sensitif, rahasia
informasi.25 Sehingga kemampuan dan pribadi.30 Banyak pasien khawatir
pengelola sistem informasi untuk dapat mengenai bagaimana keamanan dan
memfaatkan sisitem informasi dengan privasi data peronal mereka terutama hal
baik, merupakan hal sangat dibutuhkan.11 yang berkaitan dengan gangguan mental

86
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

dan seks.8 Sehingga diperlukan kebijakan mobile phone untuk lebih memudahkan
privasi dan keamanan untuk menjaga data dalam menyediakan akses informasi
pasien.28 Untuk mengatasi hal ini pihak kesehatan.24
instansi dapat melakukan beberapa hal 4. Data dan pengelolaannya
seperti melakukan sistem keamanan data Data kesehatan pasien dapat
dengan password yang mungkin hanya berbentuk kertas ataupun berbentuk digital
dapat dibuka oleh pasien atau petugas (elektronik).34 EHR dapat juga berupa
tertentu.30 catatan medis elektronik yang berisi
Semua kegiatan tersebut tidak dapat demografi pasien, riwayat medis, obat-
terlaksana tanpa adanya dukungan kepala obatan, dan informasi diagnostik dan lain
instansi sebagai pembuat kebijakan. sebagainya.28 Bordoloi dan Nazrul
Sehingga dukungan dari kepala rumah menjelaskan bahwa pada EMR catatan
sakit merupakan hal penting untuk medis pasien harus dapat disimpan dan
menciptakan pelaksanaan pengelolaan diambil dalam format digital/ elektronik.35
informasi kesehatan yang terintegrasi.11 Hal ini dapat dilakukan dengan cara
Dukungan ini dapat dengan cara beralih dari pengelolaan konvensional ke
menyediakan anggaran untuk kegiatan pengelolaan secara elektronik.16
sistem kesehatan yang terintegrasi.11 Pada pengelolaan data kesehatan
3. Penerapan sistem pasien rumah sakit juga harus
Teknologi informasi yang terus memperhatikan validitas data pasien. Hal
berkembang turut membantu kegiatan ini karena, terkadang informasi yang
pelayanan kesehatan.10 Diantaranya dapat dikelola mungkin kurang lengkap karena
digunakan untuk membantu memperoleh hilang atau lain sebagainya.20 Beberapa hal
informasi kesehatan pasien terkini dengan lain juga harus diperhatikan dalam
waktu yang cepat dan membantu kegiatan pengelolaan informasi kesehatan
meningkatkan efisiensi pelayanan pasien seperti bagaimana jenis data yang
31
kesehatan Oleh karena itu, banyak rumah akan dikelola, apakah data-data tersebut
sakit mulai menggunakan sistem informasi hanya hasil alihmedia berbasis kertas ke
kesehatan yang digunakan untuk berbagai bentuk elektronik atau data dalam bentuk
keperluan seperti, pengelolaan data pasien gambar digital dan data yang telah diolah
dan sebagainya.32 Adanya sistem informasi dalam bentuk video, dan lain sebagainya.30
kesehatan, juga dapat membantu beberapa Pada pengelolaan data kesehatan
instansi layanan kesehatan untuk dapat pasien, rumah sakit juga dapat mengelola
menggabungkan semua data yang data pasien dalam bentuk ringkasan15 atau
dibutuhkan oleh pembuat kebijakan, data dikelompokkan pada hal tertentu,
dokter dan pengguna layanan kesehatan.33 semisal data kesehatan sebuah keluarga.
Sehingga pemilihan sistem informasi yang Sehingga hal ini dapat lebih memudahkan
sesuai yang dapat mewakili semua instansi pasien atau staf medis untuk memahami
merupakan hal yang penting.16 Hal ini informasi yang tersedia.20 Hal lain yang
karena beberapa rumah sakit mungkin perlu diperhatikan yaitu adanya standar
menggunakan sistem yang berbeda,8 atau format data yang memastikan data dapat
beberapa pengguna informasi mungkin digunakan pada seluruh rumah sakit.11
menggunakan beberapa operating sistem Sehingga akan lebih baik jika data yang
(OS) pada PC yang berbeda. Sehingga tersedia dapat ditransmisikan ke dalam
sistem yang dapat digunakan pada seluruh format tertentu, semisal dalam bentuk
rumah sakit merupakan hal yang penting.16 microsoft exel.14,18
Sistem yang diterapkan dapat bermacam- 5. Akses dan integrasi data
macam. Kita dapat menerapkan sistem Adanya sistem informasi kesehatan
apliaksi berbasis website25 atau di rumah sakit dapat membantu penyedia
memanfaatkan sistem aplikasi berbasis layanan kesehatan untuk memperoleh

87
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

informasi kesehatan pasien secara real Keuntungan lain dari adanya integrasi data
time.33 Pada layanan informasi kesehatan yaitu, rumah sakit dapat meningkatkan
pasien, rumah sakit dapat menetapkan kegiatan berbagi data kepada pasien.12
apakah informasi yang disediakan Unutk mengintegrasikan informasi
merupakan data pasien secara keseluruhan kesehatan pasien, dapat dilakukan dengan
semisal data keseluruhan dari awal pasien bermacam-macam cara, seperti
melakukan proses pendaftaran hingga mengintegrasikan sistem informasi pada
pemeriksaan kesehatan selesai, atau hanya beberapa rumah sakit, melalui sistem
beberapa data seperti hasil diagnosis pengelolaan informasi kesehatan
pasien.15,21 tersentral.17 Dalam pelaksanaannya kita
Hal yang penting yaitu bagaimana dapat memanfaatkan aplikasi atau software
akses terhadap data dapat disediakan tertentu.28 Untuk menyediakan akses
secara komprehensif, pada seluruh instansi informasi, sistem ini dapat menyediakan
kesehatan. Atas dasar ini perlu adanya sebuah portal, sehingga hanya pengguna
integrasi data kesehatan pasien pada tertentu yang dapat melakukan akses
beberapa rumah sakit.11 Dengan terhadap informasi kesehatan pasien.7
melakukan pengelolaan informasi Atas dasar ini penulis memiliki
kesehatan pasien yang terintegrasi, pasien usulan model pengelolaan informasi
dan staf medis akan dapat melakukan kesehatan pasien yang terintegrasi sebagai
akses ke record pasien, dimanapun dan berikut:
kapanpun dibutuhkan secara cepat.28,23

Gambar 3 Alur Pengelolaan dan Pertukaran data dalam HIM yang Terintegrasi

Pada gambar 3 menjelaskan privasi informasi, data setiap pasien ini


mengenai alur penerapan HIM pasien hanya akan diperbolehkan diakses untuk
yang terintegrasi. Pada alur pertama membantu pelaksanaan pelayanan
menjelaskan mengenai asal informasi kesehatan dari pasien terkait, sehingga
kesehatan pasien yang dapat diperoleh informasi seorang pasien yang akan
dari staf medis, rumah sakit lain dan data digunakan untuk pasien lain, harus
konvensional yang telah dialih media. memperoleh ijin dari pemilik informasi.
Semua data ini akan terkumpul pada Staf medis sebagai petugas layanan
sistem HIM yang dikelola oleh server, kesehatan dapat mengakses informasi
yang menjadi admin pada masing- pasien untuk membantu dalam
masing rumah sakit. Sebagai pengelola memberian layanan kesehatan kepada
sistem, server akan mengatur akses dan pasien. Rumah sakit lain juga dapat
keamanan informasi data pasien. Terkait melakukan akses terhadap data pasien

88
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

atau menjadi elemen dalam pertukaran terintegrasi. Hal ini dapat dilakukan
informasi kesehatan pasien. Hal ini tentu dengan mengintegrasikan data pada
tidak akan berjalan tanpa adanya sebuah sistem pengelolaan informasi
kebijakan dari masing-masing kepala kesehatan.
rumah sakit. Adapun model dalam pengelolaan
informasi kesehatna pasien yang
Simpulan terintegrasi harus memungkinkan
Berdasarkan hasil dan terciptanya pertukaran data kesehatan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pasien yang dikelola beberapa staf
elemen yang diperlukan dalam medis, para pengelola data pasien dan
penerapan HIM yang terintegrasi dapat instansi rumah sakit lain. Dalam
dibagi ke dalam lima kompenen yaitu: 1. kegiatan ini membutuhkan adanya
Sumber Daya Manusia (SDM), yang kontrol dari server sebagai pengelola
berperan sebagai staf pelayanan sistem dan pengelola informasi
kesehatan dan provider informasi, kesehatan pasien, yang menjaga
pengelola data dan sistem dan pengguna keamanan informasi. Server juga akan
informasi. 2. Kebijakan dan menentukan data mana dan siapa yang
kelembagaan. Kebijakan ini terkait dapat melakukan akses. Sistem yang
dengan pengelolan informasi, akses data, disediakan dapat berupa aplikasi berbasi
privasi serta keamanan data dan website.
kebijakan kepala instansi untuk
mendukung pelaksanaan HIM yang Daftar Pustaka
terintegrasi, diantaranya dengan 1. World Health Organization, Global
memberikan anggaran. 3. Penerapan Observatory for eHealth.
sistem. Sistem ini harus disesuaikan dan Management of Patient Information:
dapat digunakan pada seluruh instansi Trends and Challenges in Member
yang menjadi anggota HIM yang States: Based on The Findings of
terintegrasi dan memudahakan pasien The Second Global Survey on
untuk melakukan akses informasi. 4. eHealth Seri ke-6. Geneva: Global
Data dan pengelolaannya. Pada Observatory for eHealth Series;
pelaksaan HIM yang terintegrasi, semua 2012.
data pasien akan dikelola dalam format 2. Royal College of Nursing, Policy
elektronik. Data tersebut dapat juga and International Departement.
dikelola dalam bentuk ringkasan Personal Health Records and
sehingga memudahkan pasien dan Information Management Helping
tenaga medis untuk menggunakannya. Patients, Clients and Their Parents/
Hal yang penting dalam pengelolaan Carers to Make The Most of Health
data pasien yaitu adanya format data Information. London: Royal College
general yang dapat digunakan seluruh of Nursing; 2014.
rumah sakit. 5. Akses dan integrasi data, 3. Smith E, Macdonald R. Managing
diperlukan untuk memudahakn para Health Information During
pasien dan petugas medis dalam Disasters. Health Inf Manag J.
memperoleh data pasien secara real 2006;35(2):143-7.
time. Data yang disediakan dapat 4. Francois M, Monique J, Obisike
merupakan data pasien secara EE. Accelerating the National
keseluruhan atau data tertentu, Implementation of Electronic
tergantung dari kebijakan rumah sakit Health Records in Canada. Eur Sci
dan ijin dari pasien. Hal penting yaitu J. 2016;12(15):65-80.
bagaimana data kesehatan seorang 5. Edaibat EA, Dever J, Tanju B,
pasien dari berbagai rumah sakit dapat Stuban SMF. A System Dynamics

89
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

Simulation Modeling: Health Transforming Healthcare. Int Res.


Information Exchange Adoption in 2013; 2 (1):152-64.
The U.S. Healthcare System. 14. Oliver Heinze, Markus Birkle,
Proceedings of the 2014 Winter Lennart Köster and Björn Bergh.
Simulation Conference; 2014; Architecture of a consent
Washington DC, USA. USA: management suite and integration
George Washington University; into IHE-based regional health
2014. information networks. BioMed.
6. Shah JR, Murtaza MB, Opara E. Med. Informatics. 2011;11(5).
Electronic Health Records: 15. Dean F. Sittig, Christopher A.
Challenges and Opportunities. J Int Longhurst, Elise Russo, dan
Tech Inf Manag. 2014;23(3-4): 189- Hardeep Singh. Safe and Effective
204. Care for Adults and Children.
7. Sharon Silow-Carroll, Jennifer N. Health Inf. 2016;4: 21-38.
EdwardS, dan Diana Rodin. Using 16. James T. Ingram. The Journey to
Electronic Health Records to Usability: A Vendor’s Perspective.
Improve Quality and Efficiency: Health inf. 2016;4:39-49.
The Experiences of Leading 17. Muhammad Suleman Qazi,
Hospitals. Common Wealth Fund Moazzam Ali. Health Management
pub. 2012; 17. Information System utilization in
8. Claudia Pagliari, Don Detmer dan Pakistan: Challenges, pitfalls and
Peter Singleton. Potential of the way forward. BioSci. 2011;
electronic personal health records. 5(6):245-254.
Analysis. 2007;335. 18. Vincent Micheal Kiberu, Joseph KB
9. Ashish K. Jha, David Doolan, Matovu, Fredrick Makumbi, Carol
Daniel Grandt, Tim Scott dan David Kyozira, Eddie Mukooyo dan
W. Bates. The use of health Rhoda K Wanyenze. Strengthening
information technology in seven district-based health reporting
nations. Int.J Med. Informatics. through the district health
2008;77:848–854. management information software
10. Stephen T. Parente dan Jeffrey S. system: the Ugandan experience.
McCullough. Health Information Med. Inf. 2014;(14).
Technology And Patient Safety: 19. Angelo S Nyamtema. Bridging the
Evidence From Panel Data. Affairs. gaps in the Health Management
2009; 28(2):357–360. Information System in the context
11. Esther Suter, MSW, Nelly D. of a changing health sector. BioMed
Oelke, RN, MN, Carol E. Adair, Inf. 2010;36(10).
BA, MSc, dan Gail D. Armitage, 20. Corine Mouton Dorey. Rethinking
BA, MA. Ten Key Principles for the ethical approach to health
Successful Health Systems information management through
Integration. Healthc Q. 2009. narration: pertinence of Ricœur’s
12. Jennifer E. Cahill, Terri S. ‘little ethics’. Med. Health Care and
Armstrong dan Mark R. Gilbert. Philos. 2016; 19:531–543.
Personal health records as portal to 21. Severin Kabakamaa, Sospatro
the electronic medical record. J Ngallabaa, Richard Mustoc,
Neur. 2014;117:1–6. Stephanie Montesanti, Eveline
13. Hussain K, Babalghith AO. Health Konje A, dan Coleman Kishamawe.
Information Management & Assessment of Four common
Technology: A New Era of underfive children illnesses:
Routine Health Management

90
IJPST Volume 4, Nomor 3, Oktober 2017

Information System data for 31. Ammenwerth E, Graber S,


decision making at Ilemela. Herrmann G, Burkle T, Konig J.
2016;93:85-91. Evaluation of Health Information
22. Tsung-Chih Hsiao, Zhen-Yu Wu & Systems-Problems and challenges.
Yu-Fang Chung, Tzer-Shyong Chen Int J Med Informatics. 2003:1-11.
dan Gwo-Boa. HorngA Secure 32. Ngafeeson M. Healthcare
Integrated Medical Information Information Systems: Opportunities
System. J Med Syst. 2012;36:3103– and Challenges. Inf Sci Ref.
13. 2014;(2):332-41.
23. Ross Koppel. Great Promises of 33. Sinha RK. Impact of Health
Healthcare Information Technology Information Technology in Public
Deliver Less. Health inf. Health. Sri Lanka J Biomed
2016;4:101-26. Informatics. 2010;1(4):223-36.
24. Ann O’Brien dan John E. Mattison. 34. Kiyumi RA, Walker S, Tariq A,
Emerging Roles in Health and FitzGerald G. Health Information
Healthcare. Health inf. 2016;4:199- Management Professionals.
218. 2017.
25. Kenneth D Mandl, William W 35. Bordoloi P, Islam N. Knowledge
Simons, William CR Crawford dan Management Practices and
Jonathan M Abbett. Software Healthcare Delivery: A
Indivo: a personally controlled Contingency Framework. Elec
health record for health information J Know Manag. 2012;10(2):110-
exchange and communication. 20.
BioMed Central. 2007;25(7).
26. Andrew R. Watson. Impact of the
Digital Age on Transforming
Healthcare. Health inf. 2016;4: 219-
234.
27. Joan M. Kiel, Frances A. Ciamacco
dan Bradley T. Steines. Privacy and
Data Security: HIPAA and
HITECH. Health inf. 2016;4:437-
452.
28. Francois M, Monique J, Obisike
EE. Accelerating the National
Implementation of Electronic
Health Records in Canada. Eur Sci
J. 2016;12(15):65-80.
29. Martha Jean Minniti, Thomas R.
Blue, Diane Freed, dan Sasha
Ballen. Patient-Interactive
Healthcare Management, a Model
for Achieving Patient Experience
Excellence. Health inf. 2016;4:257-
282.
30. Fatt OK, Zain AZMd.
Implementation and Issues
Concerning Electronic Healthcare
Records. J Healthcare Comm.
2016;1(3):1-4.

91

Anda mungkin juga menyukai