Halaman RUMAH SAKIT JIWA .... / ... ……………………. /SPO/..../RSJD/VII/201 1/2 DAERAH ABEPURA 9
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Plt Direktur RSJD Abepura
SPO
Dr. Anton Tony Mote
NIP. 19790804 200909 1 001
Manajemen data adalah kegiatan mengumpulkan, mengukur,
PENGERTIAN menganalisis, dan mengevaluasi data indikator mutu rumah sakit. 1. Pengawasan dan pemantauan kegiatan peningkatan mutu (plan, do, study, action). TUJUAN 2. Tercapainya pelayanan rumah sakit yang bermutu dan selamat.
KEBIJAKAN
A. Pengumpulan, pelaporan, dan analisis data
1. Lakukan survei harian indikator mutu di semua unit kerja. 2. Pastikan jumlah sampel sesuai teknik yang telah ditentukan dan diverifikasi. 3. Input data indikator mutu sesuai dengan waktu yang ditentukan pada sistem elektronik PMKP (modul PMKP yang dilengkapi dengan analisis, evaluasi, dan grafik) oleh petugas yang ditunjuk. 4. Bandingkan data secara internal, dengan rumah sakit lain, dengan standar keilmuan, dan dengan praktik yang baik bila ada. 5. Analisis dan evaluasi data pada unit kerja masing-masing. 6. Laporkan hasil analisis dan evaluasi data unit kerja ke Tim PROSEDUR PMKP pada tanggal 1 bulan berikutnya. 7. Analisis dan evaluasi ulang data harian yang didapat dari unit kerja oleh tim PMKP. 8. Sampaikan hasil analisis dan evaluasi kepada Direktur. 9. Buat rekomendasi dan tindak lanjut (PDSA) laporan yang telah didiskusikan dengan unit kerja, Direktur dan pemilik setiap 3 bulan. 10. Sampaikan hasil analisis, evaluasi, dan rencana tindak lanjut oleh Direktur ke pemilik dan unit kerja untuk feedback. 11. Sampaikan data indikator mutu yang dipilih ke masyarakat melalui papan pengumuman dan website rumah sakit. 2
MANAJEMEN DATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 2/2 B. Validasi Data 1. Lakukan validasi data apabila terdapat indikasi dari: a. Indikator baru ditetapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting. b. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengan cara lain. c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara pengumpulan data diubah atau proses abstraksi data atau abstraktor diganti. d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan. e. Sumber data telah diubah seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas atau elektronik. f. Subjek dari pengumpulan data telah diubah seperti perubahan umur rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman raktik PROSEDUR yang baru atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan. 2. Tentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan 100% sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya sangat kecil. Dimungkinkan untuk memakai 10% jika sampel besar.
3. Lakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang
tidak terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur yang sama. 4. Bandingkan hasil data pertama (unit kerja) dengan data kedua (Tim PMKP) untuk menghitung tingkat akurasi. Hasil data kedua harus ≥ 90% dari hasil data pertama untuk dikatakan sebagai data valid. 5. Lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-alasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus didokumentasikan. 6. Identifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang telah dilaksanakan.