PROGRAM KERJA
UNIT/RUANGAN
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-Nya,
sehingga kita dapat menyelesaikan program kerja Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit Umum
An-Nisaa’ tahun 2022.
Program kerja tahun 2022 merupakan peta kegiatan Komite Etik Dan Hukum Rumah
Sakit Umum An-Nisaa’ berikut rencana/target kinerja dan pembiayaan serta strategi
pengembangannya. Dokumen ini dibuat dengan mengacu pada perencanaan strategis Rumah
Sakit Umum An-Nisaa’ yang memperlihatkan urutan sasaran-sasaran strategis organisasi
(corporate) seperti yang termuat dalam Rencana Strategis Rumah Sakit tahun 2019-2023.
Kami menyadari program kerja ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran
yang konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan agar penyusunan program kerja
berikutnya menjadi semakin baik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan program kerja ini, yang akan bermanfaat bagi peningkatan kinerja Rumah Sakit
Umum An-Nisaa’.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui
upaya kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, maka rumah
sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik baik
melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang
dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan anggaran
rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit Umum An-Nisaa’ yaitu
“Menjadi rumah sakit kelas C/Madya tahun 2023”, oleh karena itu diperlukan suatu program
kerja tahunan guna peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit pada tahun 2022. Tujuan yang
ingin dicapai oleh rumah sakit ini tercermin dalam visinya, yaitu menjadi rumah sakit kelas
C/Madya tahun 2023.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang
sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti
standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat
memberikan sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud
apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety),
pengunjung, dan petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien,
dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di
rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.
2
menyelesaikan berbagai masalah sedangkan komunikasi yang buruk akan menambah
masalah dalam pelayanan kesehatan. Disamping komunikasi yang baik, pelayanan kesehatan
harus memenuhi kaidah–kaidah profesionalisme dan etis. Untuk menangkal hal – hal yang
merugikan berbagai pihak khususnya Rumah Sakit dengan staf – stafnya dan semakin
meningkatkan mutu layanan kesehatan, maka staf dan tenaga kesehatan yang bekerja di
Rumah Sakit perlu memahami aspek–aspek yang terkait dengan masalah etik dan
medikolegal. Sebagai salah satu acuan untuk itu adalah kaidah–kaidah yang tercantum dalam
Kode Etik Rumah Sakit di Indonesia (KODERSI).
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia memuat rangkaian nilai – nilai dan norma – norma
moral perumahsakitan Indonesia untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi setiap insan
perumahsakitan yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Rumah Sakit di
Indonesia. Selain itu pedoman berupa etika profesi dari berbagai tenaga kesehatanyang
bekerja di Rumah sakit seperti etika kedokteran, etika perawat & bidan, etika kefarmasian
dan lain–lain juga harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh segenap insan perumahsakitan.
Untuk membentuk tata kelola pelayanan yang baik serta meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di rumah sakit dibutuhkan komitmen yang
tinggi dalam memberikan pelayanan, bersikap dan bertindak dengan empati, jujur dan
memiliki kepedulian sosial yang tinggi yang didasarkan pada nilai etika dan profesionalitas.
Pelayanan kesehatan rumah sakit yang kompleks cenderung menimbulkan permasalahan
baik antara pasien, rumah sakit dan/atau tenaga kesehatan selaku pemberi pelayanan.
Permasalahan tersebut jika berlanjut dapat berujung pada tuntutan terhadap perseorangan
atau rumah sakit. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan satuan kerja yang mampu
meningkatkan dan menjaga kepatuan penerapan etika dan hukum di rumah sakit. Komite
etik dan hukum rumah sakit adalah unsur organisasi nonstruktural yang membantu direktur
rumah sakit untuk penerapan etika rumah sakit dan hukum perumahsakitan. Untuk
menjalankan perannya, diperlukan program kerja yang dapat diterapkan dalam rangka
meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan hukum di rumah sakit.
1.3 TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan rumah sakit secara optimal sesui dengan visi dan misi
rumah sakit
3.2 Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit Umum An-
Nisaa’ yang bermutu.
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
c. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai.
d. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pegawai, pasien, dan
pengunjung rumah sakit
3
BAB II
RINCIAN PROGRAM KERJA
4
c. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas laboratorium klinik
tentang pokok–pokok etika pelayanan laboratorium klinik: tanggung jawab
terhadap pasien atau spesimen yang berasal dari pasien; tanggung jawab
terhadap tugas; tanggung jawab terhadap sesama analis dan petugas
kesehatan lainnya serta pengembangan diri
d. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas kesehatan tentang
pokok–pokok etika pelayanan kesehatan pasien dewasa dan pasien anak serta
pelayanan kesehatan bidang reproduksi manusia
e. Melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas RS tentang pokok–
pokok etika pelayanan anesthesia, perawatan intensif dan euthanasia:
penatalaksanaan & evaluasi pra–anesthesi; penatalaksanaan anesthesia;
keamanan pasien selama anesthesia; penatalaksanaan pasien pulih dari
anesthesia; standar pemantauan dasar intra–operatif, oksigenasi, ventilasi,
sirkulasi; perawatan/terapi intensif; ketentuan mati; diagnosis mati batang
otak; penghentian tindakan terapeutik/paliatif.
f. Mengadakan koordinasi dengan Ka Sub Sub Bag Kepegawaian untuk
melaksanakan pelatihan internal maupun eksternal terkait program kerja
Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’
g. Pembentukan kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan etika RS dan etika
profesi di Rumah Sakit RSU An-Nisaa’
h. Rapat Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’ untuk
menyusun kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pelaksanaan etika
RS
i. Prosedur atau alur penanganan masalah etika dan medikolegal
j. Prosedur pembinaan sumber daya manusia dalam masalah etika
4. Pelaksanaan pemantauan/pengawasan pelaksanaan pedoman etika RS dan etika
profesi:
a. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’ bekerjasama dengan
unit–unit kerja melaksanakan upaya pengawasan tentang kepatuhan terhadap
pedoman etika RS dan etika profesi
b. Menyediakan brosur/leaflet dalam mempromosikan kepatuhan terhadap
etika RS dan etika profesi
c. Melaksanakan ronde ke unit kerja masing–masing untuk melihat potensi
terjadinya pelanggaran etika RS dan etika profesi
d. Mengadakan rapat pembahasan kasus yang masuk sesuai alur penanganan
masalah etika dan medikolegal.
5
2.3 SASARAN
1. Terbentuknya Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’ beserta personil dan
uraian tugas pada semester pertama tahun 2022
2. Terlaksananya semua jadwal sosialisasi dan pelatihan internal kepada semua staf RS yang
terkait dalam kebijakan dan prosedur pedoman etika RS dan etika profesi pada akhir
tahun 2022
3. Terbentuknya kebijakan dan prosedur terkait etika RS dan etika profesi pada semester
pertama tahun 2022
4. Terlaksananya pemantauan/pengawasan pelaksanaan pedoman etika RS dan etika profesi
tercermin dari tidak adanya pelanggaran etika dan medikolegal pada akhir tahun 2022.
Tahun 2022
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk Komite Etik RS x
2 Rapat KERS x x x
3 Penyusunan kebijakan dan prosedur
a. Penyusunan kebijakan x x
b. Penyusunan prosedur tetap x x
4 Pendidikan dan sosialisasi etika RS dan etika profesi x x x
Pemantauan / pengawasan pelaksanaan pedoman etika RS
5 x x x x
dan etika profesi
6 Evaluasi pelaksanaan program kerja KERS
a. Rapat evaluasi x x
b. Pelaporan hasil kegiatan dan rekomendasi kepada
Direktur RS x x x x
6
BAB III
PENUTUP
Program kerja Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’ ini dibuat dalam
periode 1 (satu) tahun sekali, kemudian akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi
merupakan dasar unutk membuat program kerja periode berikutnya
Dengan adanya program kerja Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSU An-Nisaa’
diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman melakukan perbaikan kedepan serta menentukan
target kedepannya di RSU An-Nisaa’.