Standar
GLD 1
GLD 2
GLD 3
GLD 4
GLD 5
GLD 6
A.
I.
II.
Standar 1.1 Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola menyetujui dan
mempublikasikan misi RS.
Elemen :
1.
Dewan Pengawas menyetujui misi RS.
2.
Dewan Pengawas memastikan peninjauan misi secara berkala .
3.
Dewan Pengawas mempublikasikan misi RS.
Implementasi: Keputusan Dewan Pengawas Tentang Penetapan Visi Misi RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad.
VISI : Menjadikan Rumah Sakit berstandar internasional, rujukan tertinggi dan Rumah
Sakit pendidikan utama serta merupakan kebanggan prajurit dan masyarakat.
MISI :
a.
Menyelenggarakan fungsi Rumah Sakit tingkat pusat dan rujukan tertinggi bagi
Rumah Sakit TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan
Darat.
b.
menyeluruh untuk prajurit/PNS TNI Angkatan Darat, dan keluarga serta masyarakat.
c.
d.
e.
Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan penelitian bagi
tenaga kesehatan
FALSAFAH :
Menjunjung Tinggi Harkat Dan Martabat Manusia Melalui Pelayanan,
Pendidikan Dan Penelitian.
TUJUAN :
1.
Terciptanya Tata Kelola Rumah Sakit Yang Berhasil Guna dan Berdaya Guna, Agar
Tercapai Derajat Kesehatan Masyarakat Yang Setinggi-tingginya.
1.
SK Pemberlakuan Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad tentang Visi Misi yang
mencantumkan klausul Peninjauan Visi Misi secara berkala paling sedikit sekali dalam 5
tahun.
2.
Bukti sosialisasi Visi Misi, Visi Misi dalam Profil RS, Dipajang disetiap ruangan
kerja/Unit
3.
Unit Pelayanan, Materi presentasi setiap menerima rombongan tamu luar RS.
4.
Dokumen Evaluasi Visi Misi, Undangan rapat, daftar hadir stakeholders internal
eksternal,
materi evaluasi, notulen rapat.
III.
IV.
Elemen :
1.
Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola menyetujui anggaran operasional
untuk RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
2.
Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola mengalokasikan sumber daya yang
dibutuhkan untuk memenuhi misi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad .
Implementasi :
1.
RBA Tahun 2012 yang ditanda tangani Dewan Pengawas dan disyahkan Menhan RI.
2.
DIPA Tahun 2012 yang disyahkan Menkeu melalui Menhan RI
3.
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2012.
4.
Program Kerja dan Anggaran Unit Kerja Tahun 2012.
5.
Usulan kebutuhan sarana prasarana, tenaga, dan semua kebutuhan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad Tahun 2012.
V.
VI.
2. Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad bertanggung jawab atas tata kelola menerima
laporan mutu dan keselamatan pasien secara berkala dan bertindak berdasarkan laporan
mengenai program mutu dan keselamatan pasien.
Implementasi :
1. Program Mutu RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad disetujui Dewan Pengawas
2. Program Keselamatan Pasien yang disetujui Dewan Pengawas.
3. Laporan bulanan tentang mutu dan keselamatan pasien kepada Dewan Pengawas.
( termasuk case/incident report atau dead case meeting )
4. Laporan Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad pada rapat staf Dewan Pengawas
5. Feed back / tanggapan dari Dewan Pengawas atas laporan mutu dan keselamatan
pasien.
6. Tindak lanjut / action plan atas rekomendasi Dewan Pengawas.
B.
I.
6. Usulan Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad untuk Persetujuan Dewan Pengawas atas
Visi Misi, Renstra, RBA, HBL, Program mutu dan Keselamatan paisien, Program
Pendidikan dan Penelitian.
7. Laporan bulanan, semester dan tahunan kepada Dewan Pengawas.
8. Laporan Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad pada setiap rapat Dewan Pengawas.
9. Laporan Dewan Pengawas atas pelaksanaan Renstra dan RBA RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad kepada Panglima TNI.
10. Pernyataan Pakta Integritas Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
11. Law and Regulation Worksheet (Lembar Kerja Peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Rumkit )format terlampir.
12. Sosialisasi terhadap Peraturan/kebijakan/SPO Rumkit.
13. Sanksi atas pelanggaran peraturan Rumkit (contoh: sanksi disiplin pegawai, sanksi
dokter tanpa STR/SIP )
14. Laporan Tindak Lanjut Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad atas Laporan Hasil
Pemeriksaan Auditor. ( form terlampir ).
15. Waktu tanggap tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal 60
hari, auditor Internal 30 hari, sejak LHP diterbitkan.
16. Tindak lanjut atas saran/rekomendasi Dewan Pengawas.
17. Tanggapan Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad atas laporan unit kerja.
18. SPO Pengumpulan data dan Penyusunan Kegiatan.
19. Alur kerja penyusunan laporan.
20. SPO Feed Back dan Tindak Lanjut Laporan Kegiatan Instalasi /Bidang/ Bagian
Instalasi.
21. Alur kerja feed back laporan Instalasi.
22. SPO ketepatan waktu penyusunan laporan.
II.
Implementasi:
1. Dosir, jabatan formal dan jabatan non formal, keterlibatan dalam Organisasi Profesi
atau Organisasi Kemasyarakatan.
2. Rapat pembahasan Visi Misi, Renstra, RBA, HBL dilengkapi Surat Undangan, daftar
hadir, Materi bahasan, dan notulen rapat.
3. Alur penetapan kebijakan atau prosedur Rumkit dalam bentuk Formulir Penetapan
Skep /dokumen baru atau perubahan, sampai ditandatangani Ka RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad (Form terlampir)
4. Penandatanganan Pakta Integritas.
5. Rapat-rapat Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dan staf membahas
kebijakan/mengevaluasi pelaksanaan program. (notulen rapat)
6. Penanggung jawab kebijakan ronde peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
III.
PERENCANAAN
LAINNYA.
BERSAMA
TOKOH
MASYARAKAT
DAN
PIMPINAN
RUMKIT
Elemen :
1. Rumah sakit menggunakan rekomendasi dari organisasi profesional dan sumbersumber yang berwenang lainnya untuk mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelayanan.
2. Peralatan, perlengkapan dan obat-obatan yang diidentifikasi diperoleh.
3. Peralatan, perlengkapan dan obat-obatan yang diidentifikasi digunakan.
Implementasi:
1. Gedung/ fasilitas pelayanan ber-IMB, dilengkapi penangkal petir.
2. Pengadaan Peralatan medis dan/ non medis mempertimbangkan ijin edar, sertifikat
original, garanti, uji coba/uji fungsi dan purna jual dan ketersediaan spare part.
3. Peralatan yang digunakan dipastikan terkalibrasi /terra secara terpantau dan/
mendapat ijin atau rekomendasi seperti : Ijin yang dikeluarkan oleh BPFK, Bapeten,
Batan, BP POM, DPPL dari Badan Lingkungan Hidup DKI tentang UKL, UPL, Pengawas
Teknis Bangunan dari PU, Depnakertrans, Kementerian Kesehatan.
4. Formularium obat oleh Komite Farmasi Terapi.
VI.
VII.
EVALUASI KONTRAK.
Standar 3.3.1 : Kontrak dan perjanjian-perjanjian lainnya termasuk program dari rumkit
untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
Elemen :
1. Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi sesuai dengan jenisnya, sebagai bagian dari
perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
2. Ketika menganalisis informasi mutu dan keselamatan dari kontraktor luar, Dirbinyansed
dan para Kadep/Kainstal terkait berpartisipasi dengan program perbaikan mutu.
3. Bila layanan kontraktor luar tidak memenuhi harapan dalam soal mutu dan
keselamatan, maka diambil tindakan.
Implementasi:
1. Kebijakan Evaluasi Perjanjian Kerja Sama.
2. SPO Evaluasi Perjanjian Kerja Sama.
3. Format evaluasi kontrak/analisa supplier (terlampir)
4. Contoh Rekomendasi penghentian kontrak yang tidak memenuhi standar mutu.
5. Analisa supplier dari Instalasi Farmasi
6. Analisa supplier dari Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
7. Analisa supplier dari Instalasi Radiologi
8. Evaluasi IKS Hemodialisa
9. Evaluasi kelancaran pembayaran klim dari peserta IKS pelayanan kesehatan
10. Evaluasi terhadap MOU pendidikan dan latihan
VIII.
5.
IX.
X.
6.
7.
8.
9.
10.
XI.
C.
I.
Satuan
Target
BAB.VI .Penutup.
2. Profil Unit Kerja :
Kebijakan :
a. Setiap Unit Kerja memiliki profil.
b. Profil
Instalasi memuat informasi selengkap-lengkapnya
daya/fasilitas pelayanan yang dimiliki.
c. Format profil adalah sebagai berikut:
I. Pendahuluan
- Definisi
- Visi Misi Unit Kerja
II.
tentang Sumber
Implementasi :
1. Form layanan terintegrasi.
2. Adanya system operan (serah terima) pasien saat pergantian shif jaga.
3. Kebijakan transfer / konsul pasien.
4. Pembentukan Tim Rawat bersama.
5. SPO Rapat Tim (untuk pasien yang dirawat multi disiplin 3 dokter/lebih )
6. Kebijakan dan prosedur tentang integrasi dan koordinasi perawatan pasien. link
COP.2
7. Adanya Case Manajer yang melakukan koordinasi dengan Kaur, Kabag / Kasub
Pelayanan, Ketua Komed / Keperawatan untuk kasus-kasus yang multipel kompleks.
IV.
kebutuhan
Elemen :
1. Kepala Departemen/Instalasi merekomendasikan ruang yang dibutuhkan untuk
menyediakan layanan.
2. Kepala Departemen/Instalasi merekomendasikan peralatan yang dibutuhkan untuk
menyediakan layanan.
3. Kepala Departemen/Instalasi merekomendasikan staf yang dibutuhkan untuk
menyediakan layanan.
4. Kepala Departemen/Instalasi merekomendasikan sumber daya khusus lainnya yang
dibutuhkan untuk menyediakan layanan.
5. Kepala Departemen/Instalasi memiliki proses untuk merespon kekurangan sumber
daya.
Implementasi :
1. Perencanaan/Usulan kebutuhan ruang perawatan
V.
VI.
program
orientasi
yang
2.
Implementasi :
1. Kebijakan Orientasi Staf :
a. Setiap pegawai baru RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad wajib mengikuti orientasi
staf.
b. Orientasi dilakukan secara berjenjang mulai di tingkat departemen/instalasi.
c. Orientasi di tingkat departemen/Instalasi dilakukan oleh masing masing
departemen/Instalasi.
d. Tujuan Orientasi adalah Pengenalan tugas pokok, fungsi/situasi dan kondisi
lingkungan kerja serta sistem kerjanya.
e. Memahami visi, misi, falsafah, tujuan dan struktur organisasi RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad
2. Kepala departemen/Instalasi melaporkan hasil pelaksanaan orientasi kepada
Sekretaris RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
3. SPO Orientasi Pegawai ( link dengan SQE )
4. Laporan Program Orientasi pegawai baru RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad 2012
5. Laporan Orientasi pegawai baru oleh departemen/Instalasi.( Contoh Instalasi Gizi)
6. Prosedur orientasi pegawai baru di IGD.
VII.
I.
II.
Implementasi:
1. Kepmenkes RI Nomor 414/Menkes/SK/XI/2012 tentang penetapan izin operasional
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
2. Kepmenkes RI Nomor YM.01.10/III/326/2011 tentang penetapan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad sebagai Rumkit Pendidikan Utama.
3. Kepmenkes RI Nomor YM.01.10/III/326/2011 tentang penetapan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad sebagai Rumkit Tipe A.
4. Penerbitan Profil RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai media informasi secara
terbuka.
5. Kebijakan pasien masuk, transfer dan pemulangan pasien.
6. Pedoman Umum Pelayanan Medik di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
7. Kebijakan Umum Pelayanan Medik di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
8. Penetapan tarif pelayanan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
9. Penerapan Billing System
10. Pembentukan Tim Penagih Piutang Rumkit atas pembayaran Pasien.
11. SPO Informasi dan keluhan terhadap Pelanggan.
12. SPO Restitusi Pembayaran Biaya Perawatan Pasien.
13. SPO Administrasi Penagguhan Pembayaran.
14. SPO Pemberian Keringanan Pembayaran Biaya Perawatan Pasien.
15. SPO Penyusunan kedalam pola tarif.
16. Alur Kerja Pelayanan Komplain di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
III.
Jakarta,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad