Anda di halaman 1dari 29

Komite Medik

Pendahuluan
1. Meningkatnya kasus sengketa medis
2. Kewajiban Bekerja Sesuai Standar, Menghormati Hak Pasien Dan
Mengutamakan Keselamatan Pasien (UU RS Pasal 13)

 Profesionalisme staf medis perlu ditingkatkan untuk menjamin mutu


yankes dan keselamatan pasien
 Komite Medik punya peran dalam mengendalikan kompetensi dan
perilaku staf medis RS
Permenkes No 755/Menkes/Per/Iv/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit
Dasar Penyelenggaraan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 755/MENKES/PER/IV/2011 TENTANG
PENYELENGGARAAN KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT

UU NO 44 TAHUN 2011 TENTANG RS mengharuskan RS


memiliki organisasi komite medik dengan landasan baru
yang mengarah pada profesionalisasi staf medis dan
keselamatan pasien
Definisi

Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan


tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah
sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi medis

Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis,


dan dokter gigi spesialis di rumah sakit
Keharusan RS Memiliki Organisasi
Komite Medik
UU RS Pasal 33 tentang
Organisasi RS

1. Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang


efektif, efisien, dan akuntabel
2. Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan
keuangan.
Dibentuk dengan tujuan untuk
menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
TUJUAN governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien
lebih terjamin dan terlindungi.

BAB II Pasal 4
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/Menkes/Per/Iv/2011
Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit
Persepsi Keliru Tentang Komite Medis
Komite medis dipakai sbg wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan para
dokter

Komite medis paling menentukan seorang dokter dapat diterima atau


tidaknya untuk bekerja di RS

Komite Medis dipakai direktur untuk menyelesaikan tugas–tugas manajerial

Komite Medis dipakai Mengawasi Kinerja direktur


Tanggung Jawab RS
UU RS Pasal 46

Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap


semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Untuk mencegah kerugian RS harus :


 Memiliki keyakinan bahwa kompetensi staf medis telah sesuai
dengan peraturan perundang undangan dan kebutuhan
pasien (kredensial)
 Staf medis senantiasa meningkatkan mutu
pelayanannya kepada pasien
 Staf medis senantiasa menjaga etika dan disiplin
Kewajiban Rs Menyelenggarakan Good
Governance Dan Good Clinical Governance

Setiap RS harus menyelenggarakan :


1. Tata kelola Rumah Sakit (Good Hospital Governance)
2. Tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance)
Hospital Bylaws

1. Corporate Bylaws 1. Good Hospital Governance


2. Medical Staff Bylaws 2. Good Clinical Governance

Hubungan Antara Pemilik, Pengelola, Dan


Komite Medik Di RS Diatur dalam Corporate
Bylaws
Struktur Organisasi
Direktur

Komite Medik

Etika dan
Kredensial Mutu Profesi
Disiplin Profesi

menapis mempertahankan
menjaga disiplin,
kompetensi dan
profesionalisme profesionalisme
etika, dan perilaku
staf medis profesi staf medis.
staf medis
FUNGSI KOMITE MEDIK DALAM
TUGAS KREDENSIAL
• Penyusunan Dan Pengkompilasian Daftar Kewenangan Klinis Sesuai Dengan Masukan
Dari Kelompok Staf Medis
• Penyelenggaraan Pemeriksaan Dan Pengkajian :
1. Kompetensi
2. Kesehatan Fisik Dan Mental
3. Perilaku
4. Etika Profesi
• Evaluasi Data Pendidikan Profesional Kedokteran/Kedokteran Gigi Berkelanjutan
• Wawancara Terhadap Pemohon Kewenangan Klinis
• Penilaian Dan Pemutusan Kewenangan Klinis
• Pelaporan Hasil Dan Rekomendasi Kewenangan Klinis
• Melakukan Kredensial Dan Rekredensial
• Rekomendasi Kewenangan Klinis Untuk Penerbitan SPK
FUNGSI DALAM MEMELIHARA MUTU
PROFESI

1. Pelaksanaan Audit Medis


2. Rekomendasi Pertemuan Ilmiah
Internal Dalam Rangka Pendidikan
Berkelanjutan Bagi Staf Medis
3. Rekomendasi Kegiatan Eksternal
Dalam Rangka Pendidikan
Berkelanjutan Bagi Staf Medis
Rumah Sakit Tersebut
4. Rekomendasi Proses
Pendampingan (Proctoring) Bagi
Staf Medis Yang Membutuhkan.
FUNGSI MENJAGA DISIPLIN, ETIKA,
DAN PERILAKU PROFESI STAF MEDIS

 Pembinaan Etika Dan Disiplin Profesi Kedokteran;


 Pemeriksaan Staf Medis Yang Diduga Melakukan
Pelanggaran Disiplin;
 Rekomendasi Pendisiplinan Pelaku Profesional Di Rumah
Sakit; Dan
 Pemberian Nasehat/Pertimbangan Dalam Pengambilan
Keputusan Etis Pada Asuhan Medis Pasien
Panitia Adhoc

 Komite Medik Dapat Dibantu Oleh Panitia Adhoc.


 Panitia Adhoc Ditetapkan Oleh Kepala/Direktur Rs Berdasarkan
Usulan Ketua Komite Medik.
 Berasal Dari Staf Medis Yang Tergolong Sebagai Mitra Bestari.
 Dapat Berasal Dari Rumah Sakit Lain,
 Perhimpunan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis,
 Kolegium Dokter/Dokter Gigi,
 Kolegium Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis,
 Dan/Atau Institusi Pendidikan Kedokteran/Kedokteran Gigi
HUBUNGAN KOMITE MEDIK
DENGAN DIREKTUR

 Kebijakan, prosedur dan sumber daya yang


diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi
komite medik ditetapkan oleh Kepala/direktur
 Komite medik bertanggung jawab kepada
kepala/direktur rumah sakit

Bab II Bagian Keempat Pasal 13. Permenkes No 755/Menkes/Per/Iv/2011


Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit
Kewenangan Komite Medik

1. memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis


(delineation ofclinical privilege);
2. memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical
appointment);
3. memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis
(clinical privilege) tertentu
4. memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation ofclinical privilege);
5. memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis
6. memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran
berkelanjutan
7. memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring)
8. memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin
KESIMPULAN
1. RS wajib memiliki Organisasi komite medik sesuai UURS
2. Permenkes No 755/MENKES/PER/IV/2011 mengarahkan
peran komite medis untuk meningkatkan profesionalisme staf
medis guna menjamin mutu yankes dan keselamatan pasien
3. Komite Medik punya peran dalam mengendalikan kompetensi
dan perilaku staf medis RS
4. Hubungan direksi dan komite medik dititik beratkan kepada
upaya kerjasama dalam melaksanakan good clinical
governance melalui credensialing, peningkatan mutu
pelayanan medis dan penegakan etika dan disiplin staf medis
5. Tantangan terhadap penerapan adalah merubah persepsi
yang keliru tentang komite medik selama ini serta menjaga
hubungan antara direksi dan komite medik
Terimakasih
Proses
Kredensial
melamar Dokter
Direktur RS
Tidak Diterima
Diterima

Rekomendasi SPK,RKK
SPK (surat Penugasan Klinik)
RKK (Rincian Kewenangan
Komite Medik Klinik

kred\ ensial
rekomen dasi RKK (rincian kewenangan klinis
(delineati on ofclinical privilege)
Sub Komite
Kredensial
Proses kredensial
IMPLEMENTASI PERMENKES KOMITE MEDIK
1. Menyusun berbagai pedoman
1. Medical staff bylaws
2. Good clinical governance
3. Credensialing
4. Membuat pedoman etika dan disiplin tenaga medis
di RS
5. Membuat pedoman audit medis dan klinik serta
implementasinya
2. Mengadakan sosialisasi pedoman baru
3. Mengadakan diklat
4. Implementasi pedoman pedoman
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
ATURAN PROFESI YANG HARUS
SEGERA DILENGKAPI
Diperlukan aturan profesi tentang
 Pemberian pelayanan medis harus dg standar profesi,
standar pelayanan, SPO serta kebutuhan medis pasien
 Kewajiban konsultasi/merujuk pasien dg disiplin yang
sesuai
 Kewajiban melakukan PA terhadap semua jaringan
yang dikeluarkan dari tubuh (Bab X Pelaksanaan Tata Kelola
Klinik, PERMENKES No 755/2011)

Setiap staf medis yang melayani pasien harus dilengkapi


dengan SPK (surat penugasan klinik) mulai 11 Oktober
2011 (Bab VI Ketentuan Peralihan Pasal 19 .
Permenkes No 755/Menkes/Per/Iv/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit)

Anda mungkin juga menyukai