Anda di halaman 1dari 7

RSIA Bunda Noni Alat Single Use – Re Use Jenis Dyalzer

Palembang ( FRESENIUS F7 HPS, FRESENIUS F8 HPS, NIPRO 130 T, ELISIO 150 M )

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
00 1/4
/ II /PPI /VIII/2017
Jl. Srijaya Negara
Palembang
Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL Agustus 2017
(SPO)
Drg. Donarita
NIK : 0010140784
Alat Single Use adalah alat medis disposable yang dinyatakan oleh pabrik
untuk penggunaan sekali pakai
Alat Reusable adalah alat medis yang oleh rekomendasi pabrik dapat
PENGERTIAN digunakan kembali
Alat Single Use- re use adalah alat medis single use yang akan digunakan
kembali oleh karena pertimbangan pengadaan sulit didapat dan harga
yang mahal yang diatur dalam kebijakan

Mengatur penggunaan alat single use yang akan digunakan kembali


TUJUAN
dengan tetap memperhatikan keamanan pasien dan petugas

Alat single use re use harus memperhatikan syarat-syarat yang


KEBIJAKAN
direkomendasikan yaitu kondisi masih baik
1. Persiapan alat :
a. Alat Pelindung Diri ( APD )
b. Masker
c. Kacamata khusus
d. Baju scort anti air ( plastik/karet)
e. Sarung tangan
f. Penutup Kepala
g. Sepatu anti air
h. Dyalizer
i. Mesin Dialyze
j. Cairan Sterilant
k. Air Reverse Osmosis (RO)
l. Ember tertutup warna biru dengan plastic Kuning untuk
PROSEDUR Hepatitis B, C dan HIV.
m. Tabeling
n. Buku Catatan
o. Residual test
2. Penatalaksanaan
a. Pembilasan.
Proses dialysis berakhir, darah di kembalikan kedalam tubuh pasien
dengan NaCl 0,9%, kemudian dialyzer dibawa dengan ember
sesuai dengan criteria penyakit
b. Pembersihan.
Kompartemen darah dialyzer dibersihkan dengan menggunakan air
RO bertekanan tinggi
c. Proses Re use
 Petugas cuci tangan
Proses Ulang Alat Single Use – Re use
RSIA Bunda Noni Jenis Dyalzer
Palembang ( FRESENIUS F7 HPS, FRESENIUS F8 HPS, NIPRO 130 T, ELISIO 150 M )

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
00 2/4
/ II /PPI /VIII/2017
Jl. Srijaya Negara
Palembang
 RO bertekanan tinggi
d. Proses Re use
- Petugas cuci tangan
- Menggunakan APD lengkap
- Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON
e. Dialyzer yang akan di re use ke mesin, kompartemen arteri (
Warna merah ) dari dialyzer menghadap keatas dan
kompartemen venous ( Warna biru) menghadap ke bawah
f. Sambungkan selang venus dari mesin ke kompartemen venus (
PROSEDUR warna biru) ada di bawah
g. Sambungkan selang dialyzate inlet dari mesin ke kompartemen
dialyzate ilt pada dialyzer
h. Sambungkan selang dialyzate outlet dari mesin (sanitize
interlock) ke kompartemen dialyzate outlet pada dialyzer
Sambungkan selang arteri dari mesin ke bagian arteri dari
dialyzer
i. Tekan dan tahan tombol hold to set, putar kearah kanan sesuai
dengan 80% freeming volume dari dialyzer yang akan re use
j. Tekan dan tahan tombol hold to set, putar kearah kanan sesuai
dengan 80% freeming volume dari dialyzer yang akan re use
k. Sambungkan selang dialyzate inlet dari mesin ke kompartemen
dialyzate inlet pada dialyzer
l. Sambungkan selang dialyzat outlet dari mesin ( sanitize
interlock ) ke kompartemen dialyzate outlet pada dialyzer
m. Sambungkan selang arteri dari mesin ke bagian arteri dari
dialyzer
n. Tekan dan tahan tombol hold to set, putar kearah kanan sesuai
dengan 80% freeming volume dari dialyzer yang akan di reuse (
Misal dialyzer F6 dengan KUF 5,5 dan 100 % freeming volume
82 ml maka 80% adalah 66 ml, jadi putar tombol set ke kanan
sampai menunjukkan nilai volume 66 )
n. Tekan tombol mute dan reset secara bersamaan untuk
memilih mode dialyzer Ada tiga pilihan mode pada layer
program step, yaitu :,
- CH – untuk Dialyzer low dan intermediate flux (KUF< 15
)
- HF – untuk higa flux dialyzer (KUF < 15)
- 00 – Untuk mode kalibrasi dan sanitasi
o. Kemudian tekan tombol STAR PROCESS, maka proses sterlisasi
dialyzer berlangsung (lamanya kurang lebih 10 menit)
p. Selama kurang lebih sepuluh menit proses tersebut ada tiga
proses yang akan di lakukan oleh mesin yaitu :
 Cleaning cycle ( Fase cleaning) yaitu membersihkan
Proses Ulang Alat Single Use – Re use Jenis Dyalzer
RSIA Bunda Noni ( FRESENIUS F7 HPS, FRESENIUS F8 HPS, NIPRO 130 T, ELISIO 150 M )
Palembang

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
00 3/4
/ II /PPI /VIII/2017
Jl. Srijaya Negara
Palembang
kompartemen darah dan dialisate
 Testing cycle ( fase test) yaitu Test priming volume
dan leak test.)
 Desinfectan cycle ( fase deinfectan ) yaitu disinfect
kompartemen darah dan dialisate dengan 3,5%
cairan sterilan

q. Setelah monitor program step menunjukkan step 57, maka


di layar monitor muncul PROCESS COMPLETTE dan alarm
berbunyi
r. Tutup dialyzer dengan menggunakan cup dialyzer pada
kompartemen darah dan dialisate dengan rapat
s. Beri label pada dialyzer cantumkan : nama, tanggal kode (
reuse yang ke berapa), jumlah total volume, nama petugas
yang melakukan reuse.
t. Setelah selesai reuse, untuk membersihkan mesin tekan
tombol start sanitize tunggu kurang lebih 10 menit sampai
volume komplit.
u. Proses pencucian selesai
PROSEDUR v. Matikan mesin dengan menekan tombol off, aliran air dan
listrik di matikan
3. Penyimpanan :
a. Simpan dialyzer pada lemari tertutup yang tidak terkena
sinar/cahaya
b. Letakkan posisi kompartemen dialisate kearah atas
c. Catat pada buku sebagai dokumentasi
d. Lepas APD kemudian bersihkan dan letakkan pada
tempatnya
e. Petugas cuci tangan
f. Pisahkan antara mesin untuk hepatitis C dan HIV dengan Non
Hepatitis C dan HIV
g. Bila dialyzer harus di simpan lebih dari 2 jam dari terminasi
maka dialzer harus di simpan dalam lemari pendingin

Catatan :
1. Saat re use dengan mesin renatron akan menunjukan alarm yang
kemungkinan bocor atau cloting, walaupun baru pemakaian 2x
tidak akan digunakan lagi
2. Dapat digunakan 7x reuse
RSIA Bunda Noni Proses Ulang Alat Single Use – Re useJenis Dyalzer
Palembang ( FRESENIUS F7 HPS, FRESENIUS F8 HPS, NIPRO 130 T, ELISIO 150 M )

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
00 4/4
/ II /PPI /VIII/2017
Jl. Srijaya Negara
Palembang
1, Instalasi rawat inap
2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi gawat darurat
RSIA Bunda Noni Proses Ulang Alat Single Use – Re use
Palembang Untuk Pasien Infeksi virus( Hepatitis C dan HIV )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


... ... 1 dari 2
Jl. Srijaya Negara
Palembang

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO) . . ……
Alat Single Use adalah alat medis disposable yang dinyatakan oleh
pabrik untuk penggunaan sekali pakai
Alat Reusable adalah alat medis yang oleh rekomendasi pabrik dapat
PENGERTIAN digunakan kembali
Alat Single Use- re use adalah alat medis single use yang akan
digunakan kembali oleh karena pertimbangan pengadaan sulit didapat
dan harga yang mahal yang diatur dalam kebijakan
Mengatur penggunaan alat single use yang akan digunakan kembali
TUJUAN
dengan tetap memperhatikan keamanan pasien dan petugas
Alat single use re use harus memperhatikan syarat-syarat yang
KEBIJAKAN
direkomendasikan yaitu kondisi masih baik
1. Persiapan alat :
a. Alat Pelindung Diri ( APD )
b. Masker
c. Kacamata khusus, Baju scort anti air ( plastic/karet)
d. Sarung tangan
e. Penutup Kepala
f. Sepatu anti air
g. Dyalizer
h. Mesin Dialyze
i. Cairan Sterilant
PROSEDUR j. Air Reverse Osmosis (RO)
k. Ember tertutup ( Warna Kuning untuk Hepatitis C dan HIV, warna
biru
l. Tabeling
m. Buku Catatan
o. Residual test
2. Untuk prosedur re use pada pasien hemodialisa yang positif terkena
infeksi (hepatitis B,C dan HIV ) adalah sebagai berikut :
a. Shiff pagi/ Dinas Pagi
1) Tidak di pisahkan dengan pasien yang normal ( non infeksi )
Tapi memerlukan prosedur tersendiri
RSIA Bunda Noni Proses Ulang Alat Single Use – Re use
Palembang Untuk pasien Infeksi virus ( hepatitis C dan HIV)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


........ ......... 2 dari 2

Jl. Srijaya Negara


Palembang
2) Dialyzer pada pasien infeksi virus hepatitis C,HIV ( di re
use paling akhir setelah melakukan re use dialyzer pada pasien
yang non infeksi dan setelah mereuse dialyzer pasien yang
terkena infeksi harus di lakukan prosedur sanitasi pada mesin
reuse (± 5 menit )
3) Reuse antara satu dialyzer infeksi virus (hepatitis C,HIV )
dengan dialyzer infeksi virus (hepatitis C,HIV) yang lain tidak
perlu di lakukan sanitasi, jadi bisa langsung di lakukan prosedur
reuse seperti biasa
4) Setelah melakukan prosedur sanitasi pada mesin
renatron, maka bilaslah seluruh tubing/selang, interlock dan
semua konector (dialisate, arteri dan vena) yang terdapat pada
mesin renatron dengan menggunakan kasa yang sudah di
rendam renalin 1 % ( bersih)
5) Setelah selesai melakukan reuse ( shift pagi) dan di
lanjutkan dengan sanitasi, maka matikanlah mesin renatron dan
mesin siap di gunakan lagi untuk shift selanjutnya

b. Shift Siang/Dinas Siang


PROSEDUR
1) Dialyzer pada pasien infeksi virus ( hepatitis C,HIV) di
reuse paling akhir, setelah proses reuse untuk semua dialyzer
yang non infeksi virus selesai
2) Setelah selesai melakukan reuse pada dialyzer yang
terinfeksi virus ( hepatitis C,HIV ) harus dilakukan prosedur
sanitasi pada mesin reuse ± 5 menit )
3) Setelah prosedur sanitasi pada mesin renatron selesai,
maka bilaslah seluruh tubing/selang, interlock dan semua
konektor ( dialisate, arteri dan vena ) yang terdapat pada
mesinrenatron dengan menggunakan kasa yang sudah di rendam
renalin 1 % ( bersih )
4) Setelah semua proses re use dan prosedur sanitasi pada
shift siang selesai, maka matikanlah mesin renatron dan mesin
siap di gunakan untuk shift selanjutnya
5) Jika proses re use dialyzer pasien infeksi virus (hepatitis
C,HIV) tidak bisa di lakukan paling akhir, setiap selesai
melakukan re use dialyzer yang terinfeksi virus ( hepatitis C,HIV )
harus dilakukan prosedur sanitasi terlebih dahulu
6) Setelah prosedur sanitasi pada mesin renatron selesai,
maka bilaslah seluruh tubing/selang, interlock dan semua
konector ( dialisate, arteri dan vena ) yang terdapat pada mesin
renatron dengan menggunakan kasa yang sudah di rendam
renalin 1% ( bersih ). Setelah selesai mesin bisa di gunakan untuk
me reuse dialyzer yang non infeksi

Catatan :
1. Saat di Re use dengan mesin renatron akan menunjukkan alarm
yang kemungkinan bocor atau cloting, walaupun baru pemakaian 2x
tidak akan digunakan lagi.
2. Dapat digunakan 7 kali re use

1, Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Anastesi dan Reanimasi
5. Unit Haemodialise

Anda mungkin juga menyukai