Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA TINDAKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Peminatan Keperawatan Hemodialisis


Dosen Pembimbing: Ns. Wahyu Hidayati, M.Kep.,Sp.KMB

Disusun oleh:
Diana Nur Cahyani
2202012120034
Profesi Ners 38

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
CLINICAL ASSESSMENT
1. Jenis Kegiatan : Interview disconnecting a patient carrying a catheter dialysis
2. Bentuk : Observasi melalui video dan Tindakan secara langsung
3. Indikasi : Pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
dengan double lumen
4. Tujuan : Tujuan ini bertujuan untuk mengakhiri hemodialisis karena program
hemodialisis sudah tercapai atau pada keadaan gawat/gangguan teknis yang serius untuk
menghindari akibat yang fatal pada klien
5. Prinsip : Bersih
Pada proses terminasi hemodialisis menggunakan prinsip bersih dimana diputusnya
sambungan blood line dari double lumen, kemudian dibersihkan menggunakan alcohol
swab. Selanjutnya klien diberikan irigasi berupa NaCl dan injeksi gentamicin melalui
kateter double lumen kemudian double lumen ditutup dengan kasa kemudian difiksasi
menggunakan hypafix.
6. Prosedur :
a. Alat dan Bahan
- Bak Steril
- Sarung Tangan Bersih
- Spuit 20cc berisi NaCl
- Spuit 3cc berisi Heparin dan Gentamicin
- Plester/hypafix

b. Tahap Pra-interaksi:
- Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
- Cuci tangan
- Siapkan alat (Bak steril)
c. Tahap Orientasi
- Beri salam, panggil klien dengan Namanya
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Tahap Kerja pada Pasien
- Ukur tekanan darah nadi sebelum blood line dilepas dari kateter double
lumen
- Kecilkan quick blood menjadi 100ml/menit
- Irigasi blood line arteri dengan NaCl sampai darah yang masuk pada
pasien berwarna lebih terang
- Ketika darah yang masuk ke pasien sudah lebih terang, matikan
bloodpump, klem blood line dan kateter double lumen
- Lepaskan blood line vena ketika darah yang masuk ke pasien sudah
berwarna lebih terang
- Irigasi kateter double lumen dengan NaCl melalui spuit 20cc
- Injeksi gentamicin dan heparin melalui kateter double lumen masing
masing 1,5 cc
- Bungkus kateter double lumen dengan kasa dna fiksasi dengan hypafix
- Ukur tekanan darah post HD dan catat
- Timbang berat badan pasien lalu dicatat

e. Tahap Kerja pada Mesin


- Kembalikan tekanan negative, tekanan positif, ke posisi nol
- Sesudah darah Kembali ke sirkulasi sistemik, cabut selang dialisat lalu
kembalikan ke Hansen connector
- Kembalikan tubing dialisat pekat pada konektornya
- Posisikan mesin ke format rinse, lalu berikan cairan desinfektan
(Hipoclhoride pekat) sebanyak 250cc, atau cairan formalin 3% sebanyak
250cc
7. Evaluasi :
a. Evaluasi struktur:
- Perlengkapan alat untuk terminasi hemodialisis lengkap.
- Mesin memadai untuk digunakan
- Memastikan waktu hemodialisis sudah berakhir
b. Evaluasi Proses
- Iquick blood Idilepas sebelum melepas blood line dari kateter double
lumen
- Blood line diklem sebelum dilepas dari kateter double lumen
- Blood line disambung ke infus set dan blood line, blood pump, dan
dialyzer dibuang ke tempat sampah infeksius
- Kateter double lumen terbalut dengan kassa dan hypafix
c. Evaluasi Hasil
- Peralatan hemodialissi dilepas dan dibuang ke tempat sampah infeksius
- Tidak ada perdarahan dan sumbatan pada kateter double lumen
8. Daftar Pustaka
Ashari, A.G., & Setyoningsih, E. D. (2017). Simulasi Pesawat Hemodialisa Parameter
Heparin Pump dan Dialyzer Proses, 1-10.
Lampiran
SOP TERAPI TERMINASI PASIEN HD & MESIN HD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TERMINASI PADA PASIEN HD & MESIN HD

No. Dokumen Revisi Halaman


Departemen Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro

PROSEDUR Tanggal Terbit


TETAP
20 Mei 2022
PENGERTIAN Hemodialisa (HD) merupakan pengobatan (replacement
treatment pada penderita gagal ginjal kronikstadium
terminal yang prosedurnya dengan cara darah
dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam
sebuah mesin di luar tubuh yang disebut dialiser.
TUJUAN Tindakan ini bertujuan untuk mengakhiri hemodialissi
karena program hemodialisis sudah tercapai atau pada
keadaan gawat/gangguan teknis yang serius untuk
menghindari akibat yang fatal pada klien
INDIKASI Indikasi pelepasan hemodialisa adalah: (Fitriani, 2019)
1. Volume cairan yang diambil sudah sesuai dengan
mesin atau setting yang sudah diatur
2. Terdapat perdarahan pada pasien
3. Terdapat hipotensi intradialisis
4. Pasien mengalami kram
PERSIAPAN 1. Bak steril
ALAT 2. Sarung tangan
3. Spuit 2cc berisi NaCl
4. Spuit 3cc berisi gentamicin dna heparin
5. Plester/hypafix
PROSEDUR a. Tahap Pra-interaksi:
- Identifikasi kebutuhan/indikasi
pasien
- Cuci tangan
- Siapkan alat (Bak steril)
b. Tahap Orientasi
- Beri salam, panggil klien dengan
Namanya
- Jelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
c. Tahap Kerja pada Pasien
- Ukur tekanan darah nadi sebelum
blood line dilepas dari kateter
double lumen
- Kecilkan quick blood menjadi
100ml/menit
- Irigasi blood line arteri dengan
NaCl sampai darah yang masuk
pada pasien berwarna lebih terang
- Ketika darah yang masuk ke pasien
sudah lebih terang, matikan
bloodpump, klem blood line dan
kateter double lumen
- Lepaskan blood line vena ketika
darah yang masuk ke pasien sudah
berwarna lebih terang
- Irigasi kateter double lumen dengan
NaCl melalui spuit 20cc
- Injeksi gentamicin dan heparin
melalui kateter double lumen masing
masing 1,5 cc
- Bungkus kateter double lumen
dengan kasa dna fiksasi dengan
hypafix
- Ukur tekanan darah post HD dan
catat
- Timbang berat badan pasien lalu
dicatat

d. Tahap Kerja pada Mesin


- Kembalikan tekanan negative,
tekanan positif, ke posisi nol
- Sesudah darah Kembali ke sirkulasi
sistemik, cabut selang dialisat lalu
kembalikan ke Hansen connector
- Kembalikan tubing dialisat pekat
pada konektornya
- Posisikan mesin ke format rinse, lalu
berikan cairan desinfektan
(Hipoclhoride pekat) sebanyak
250cc, atau cairan formalin 3%
sebanyak 250cc

UNIT TERKAIT Unit Hemodialisa


DOKUMENTASI Catat hasil kegiatan
1. Identitas pasien: nama, umur, jenis kelamin,
tanggal dan waktu pelaksanaan intervensi
2. Keluhan utma sebelum dan sesudah diberikan
terapi hemodialisa
3. Jenis tindakan ang dilakukan (pelepasan alat dari
paisen dan mesin hemodialisis)
4. Respon pasien selama HD dan setelah terapi
hemodialisis
5. Catat volume goal, quick blood, UFR, UFG, dan
BB sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisa
6. Nama dan tanda tangan perawat
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=HMdRYWYt2D8

Anda mungkin juga menyukai