Anda di halaman 1dari 4

K E P.

G A D A R

4. Teknik hemodialisa Sebelum berbicara tentang teknik hemodialisa terlebih dahulu menjelaskan beberapa istilah: a. Sirkulasi ekstrakorporeal b. Sirkulasi diluar tubuh selama terjadi hemodialisa c. Sirkulasi sistemik d. Sirkulasi dalam tubuh e. Selaput semipermiabel f. Selaput yang sangat tipis mempunyai pori-pori halus, hanya dapat dilihat dengan miskroskop g. Blood pump (Roller Pump) h. Pomopa mesin hemodialisa yang gunanya mengalirkan darah dari sirkulasi sistemik ke sirkulasi ekstrakorporea dan kembali lagi ke sirkulasi sistemik selama proses hemodialisa. i. Blood Lines, selang darah yang mengalir darah dari tubuh penderita ke dyalizer disebut arteria blood lines/inlet, sedangkan selang yang mengalirkan darah dari dyalizer ke tubuh penderita disebut venous blood line/outlet 5. Persiapan mesin dan perangkat HD a. Pipa pembuangan sudah masuk dalam saluran pembuangan b. Sambungkan kabel mesin dengan stop kontak c. Hidupkan mesin ke rinse selama 15-30 menit d. Pindahkan ke posisi dialyze lalu sambungkan selang dialisat ke jaringan tempat dialisat yang telah disiapkan e. Tunggu sampai lampu hijau f. Tes conductivity dan temperature g. Gantungkan saline normal sebanyak 4 flatboth yang telah diberikan heparin sebanyak 25-30 unit dalam masing-masing flatboth h. Siapkan ginjal buatan sesuai dengan kebutuhan pasien i. Siapkan blood lines dan AV fiskula sebanyak 2 j. Ginjal buatan dan blood line diisi saline normal (priming) k. Sambungkan dialisatelines pada ginjal buatan l. Sambil mempersiapkan pasien selang inlet dan outlet disambungkan lalu jalankan blood pump (sirkulasi tertutup)

Page | 6

K E P. G A D A R

6. Persiapan penderita Indikasi hemodialisa a. Segera / indikasi mutlak: over hidrasi atau edema paru, hiperkalemi, aliguria berat atau anuria, asidosis, hipertensi maligma b. Dini / profilaksis : gejala uromia (mual muntah) perubahan mental, penyakit tulang, gangguan pertumbuhan dan seks, perubahan kualitas hidup Bila penderita baru yang datang di ruang HD, sebelum kita melakukan HD terlebih dahulu periksa kembali hasil-hasil pemeriksaan yang penting (HB, hematokrit, ureum, kreatinin, dan HbsAg), hal ini perlu untuk menentukan tindak lanjut perlu untuk menentukan tindak lanjut suatu HD. Langkah-langkah HD a) Timbang dan catat BB b) Ukur dan catat tekanan darah (dapat digunakan untuk

menginterpretasikan kelebihan cairan) c) Tentukan akses darah yang akan ditusuk d) Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan betadine 10% lalu alcohol 70 % kemudian ditutup pakai duk steril e) Sediakan alat-alat yang steril didalam bak spuit kecil : spuit 2,5 ccsebanyak 1, spuit 1 cc 1 buah, mangkok kecil berisi saline 0,9 % dan kasa steril f) Sediakan obat-obatan yang perlu yaitu lidonestdan heparin g) Pakai masker dan sarung tangan steril h) Lakukan anestesi local didaerah akses darah yang akan ditusuk i) Tusuk dengan AV fistula lalu berikan heparin sebanyak 2000 unit pada inlet sedangkan outlet sebanyak 1000 unit j) Siap sambungkan ke sirkulasi tertutup yang telah disediakan k) Aliran darah permulaan sampai 7 menit 75 ml/menit kemudian dinaikkan perlahan sampai 200 ml/menit l) Tentukan TMP sesuai dengan kenaikan berat badan m) Segera ukur kembali tekanan darah, nadi, pernapasan, akses darah yang digunakan dicatat dalam status yang telah tersedia

Page | 7

K E P. G A D A R

7. Perawatan pasien hemodialisa Terbagi 3 yaitu: a. Perawatan sebelum hemodialisa 1) Mempersiapkan perangkat HD 2) Mempersiapkan mesin HD 3) Mempersiapkan cara pemberian heparin 4) Mempersiapkan pasien baru denagan memperhatikan faktor BioPsikososial, agar penderita dapat bekerja sama dalam hal program HD 5) Mempersiapkan akses darah 6) Menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, nadi, pernapasan 7) Menentukan berat badan kering 8) Mengambil pemeriksaan rutin dan sewaktu b. Perawatan selama hemodialisa Selama HD berjalan ada 2 hal pokok yang diobservasi yaitu penderita dan mesin HD 1) Observasi terhadap pasien HD a) Tekanan darah, nadi diukur setiap 1 jam lalu dalam status b) Dosis pemberian heparin dicatat setiap 1 jam dalam status c) Cairan yang masuk perparental maupun peroral dicatat jumlahnya dalam status d) Akses darah dihentikan 2) Observasi terhadap mesin HD a) Kecepatan aliran darah / Qb, kecepatan aliran dialisat / Qd dicatat setiap 1 jam b) Tekanan negatif, tekanan positif, dicatat setiap jam c) Suhu dialisa, conductivity diperhatikan bila perlu diukur d) Jumlah cairan dialisa, jumlah air diperhatikan setiap jam e) Ginjal buatan, selang darah, selang dialisat dikontrol setiap 1 jam 3) Perawatan sesudah hemodialisa

Page | 8

K E P. G A D A R

Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan yaitu cara menghentikan HD pada pasien dan mesin HD a) Cara mengakhiri HD pada pasien Ukuran tekanan darah nadi sebelum selang inlet dicabut Ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium Kecilkan aliran darah menjadi 75 ml/menit Cabut AV fistula intel/ lalu bilas selang inlet memakai saline normal sebanyak 50-100 cc, lalu memakai udara hingga semua darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal kembali ke sirkulasi sistemik Tekan pada bekas tusukan inlet dan outlet selama 5-10 menit, hingga darah berhenti dari luka tusukan Tekanan darah, nadi, pernapasan ukur kembali lalu catat Timbang berat badan lalu dicatat Kirimkan darah ke laboratorium

b) Cara mengakhiri mesin HD Kembalikan tekanan negatif, tekanan positif, ke posisi nol Sesudah darah kembali ke sirkulasi sistemik cabut selang dialisat lalu kembalikan ke Hansen connector Kembalikan tubing dialisat pekat pada konektornya Mesin ke posisi rinse, lalu berikan cairan desinfektan (hipoclhoride pekat) sebanyak 250 cc, atau cairan formalin 3% sebanyak 250 cc Formalin dibiarkan selama 1-2 x 24 jam, baru mesin dirinsekan kembali.

Page | 9

Anda mungkin juga menyukai