Oleh :
Alievya Brilianty A.K (P27838117003)
Haris Alpen A. (P27838117016)
Nila Nurmala Apriana (P27838117022)
Isna Fatimatuz Zahra (P27838117026)
Amanda Eka Adistya (P27838117036)
Pengertian
X
Tujuan
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi,
yaitu membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.
X
Bagian-Bagian Alat
Mesin hemodialisis (HD) terdiri dari pompa darah, sistem
pengaturan larutan dialisat, dan sistem monitor. Pompa
darah berfungsi untuk mengalirkan darah dari tempat
tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah tempat
dimana proses HD berlangsung sehingga terjadi
pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah dan dialisat.
Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat keluarnya
darah dari tubuh penderita menuju dializer dan
selanjutnya kembali lagi ketubuh penderita.
X
X
X
X
X
SOP (Standart Operasional Peralatan)
Sebelum memulai hemodialisa, ukur tanda-tanda vital dan berat badan pre
hemodialisa.
1) Lakukan reset data untuk menghapus program yang telah dibuat, mesin
otomatis menunjukkan angka nol (0) pada UV, UFR, UFG dan time left
2) Tentukan program pasien dengan menghitung BB datang – BB standar + jumlah
makan saat hemodialisa
3) Tekan tombol UFG = target cairan yang akan ditarik
4) Tekan tombol time left = waktu yang akan diprogram
5) Tekan tombol temperatur (suhu mesin = 360C – 370C)
6) Berikan kecepatan aliran darah 100 rpm
X
SOP (Standart Operasional Peralatan
1) Mesin dihidupkan
2) Sambungkan normal saline dengan set infus, set infus dengan selang arteri,
selang darah arteri dengan dialyzer, dialyzer dengan selang darah venous
3) Tekan tombol start pada pompa darah
4) Setelah selang darah dan dialyzer terisi semua dengan normal saline, habiskan
cairan normal sebanyak 500 cc
3) Lanjutkan priming dengan normal saline sebanyak 1000 cc.
4) Sambungkan ujung selang darah arteri dan ujung selang darah venous
5) Semua klem dibuka kecuali klem heparin
6) mesin akan ke posisi dialysis, start layar menunjukkan “preparation”, artinya:
petunjuk conductivity telah mencapai normal. Pada keadaan “preparation”, selang
concentrate boleh disambung ke dialyzer
7) Ganti cairan normal saline dengan yang baru 500 cc
8) Putarlah kecepatan aliran darah (pump) 350 rpm
9) Hidupkan tombol UF ke posisi “on” mesin akan otomatis melakukan ultrafiltrasi
X
SOP (Standart Operasional Peralaran
10) Setelah UV mencapai 500 cc, akan muncul pada layar “UFG reached” artinya
UFG sudah tercapai
11) Pemberian heparin pada selang arteri
Berikan heparin sebanyak 1500 unit sampai 2000 unit pada selang arteri. Lakukan
sirkulasi selama 5 menit agar heparin mengisi ke seluruh selang darah dan
dialyzer, berikan kecepatan 100 rpm
12) Sambung selang darah venous ke ujung AV fistula outlet (kedua ujungnya
diberi kassa betadine sebagai desinfektan). Masing-masing sambungan
dikencangkan
13) Menyambung selang darah venous dengan fistula outlet
14) Klem pada selang arteri dan venous dibuka, sedangkan klem infus ditutup
15) Pastikan pada selang venous tidak ada udara, lalu hidupkan pompa darah dari
100 rpm sampai dengan yang diinginkan
16) Tekan tombol UF pada layar monitor terbaca “dialysis”
17) Selama proses hemodialisa ada 7 lampu hijau yang menyala (lampu monitor,
on, dialysis start, pompa, heparin, UF dan Flow)
18) Rapikan peralatan