HEMOPERFUSI
PENDAHULUAN :
Keterbatasan akibat karakteristik khusus beberapa zat terlarut (solut) maupun struktur
membran dialisis telah memacu terobosan baru dalam mencari mekanisme transfer ion di
luar difusi dan konveksi . Sorben (adsorben) telah digunakan lebih dari 50 tahun dalam
proses penjernihan darah ekstrakorporeal. Dalam perkembangan ilmu dan pemahaman
yang lebih baik terhadap aspek-aspek dasar transfer ion secara ekstrakorpeal, teknik
hemoperfusi dengan menggunakan sorben banyak diteliti dan dipelajari aplikasi klinisnya (1)
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1940-an, pada saat Muirhead and Reid mencobanya
pada binatang percobaan. Pada tahun 1958, Schreiner dkk mencoba teknik ini untuk pasien
dengan keracunan pentobarbital, kemudian pada tahun 1964, Yatzidis dkk mencoba teknik
hemoperfusi untuk mengobati pasien dengan overdosis barbiturat. Pada tahun 1973, Chang
dkk membuktikan bahwa penjernihan (klirens) beberapa jenis toksin uremik lebih baik
dengan menggunakan teknik hemoperfusi dibanding teknik hemodialisis (2,3,4) . Namun, efek
samping, terutama penurunan jumlah trombosit, hemolisis, perdarahan, dan hipotensi,
lebih besar dari keuntungannya, sehingga aplikasinya dalam klinis sering dipertanyakan.
Pada dewasa ini , sebagian besar efek samping yang tidak menguntungkan dapat dikurang
sejak digunakannya sorben berlapis arang (activated charcoal ) (5,6) .
DEFINISI
Hemoperfusi adalah metode penyaringan darah untuk mengeluarkan racun secara
ekstrakorporeal (di luar tubuh). Sebagaimana metode ekstrakorporeal lainnya, seperti
hemodialisis (HD), hemofiltrasi (HF), dan hemodiafiltration (HDF), pada hemoperfusi (HP)
darah mengalir dari pasien ke mesin dialisis, dijernihkan (disaring) dalam suatu sorben
(adsorben), untuk kemudian dikembalikan ke tubuh pasien, biasanya dengan akses
venovenous (keluar dari vena dan kembali ke vena) (2,4,5).
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendefinisikan hemoperfusi sebagai berikut:
“Sistem hemoperfusi sorben adalah suatu perangkat yang terdiri dari sistem darah
ekstrakorporeal yang serupa dengan sistem hemodialisis dan aksesorinya. Digunakan suatu
filter yang diisi dengan bahan adsorben untuk menghilangkan berbagai zat, baik beracun
maupun normal, dari darah yang mengalir melaluinya. Bahan adsorben biasanya karbon
aktif atau resin yang dapat dilapisi atau diimobilisasi untuk mencegah partikel halus
memasuki darah pasien. Jenis perangkat dirancang khusus untuk menghubungkan
2
PRINSIP DASAR
Dalam hemoperfusi, darah dialirkan melalui suatu filter yang terdiri dari sel buatan yang diisi
dengan karbon aktif atau bahan mikropori lainnya (sorben). Molekul dalam serum (seperti
toksin) disaring oleh membran melalui bahan mikropori (molekul akan terikat di dalamnya),
tetapi unsur-unsur yang membentuk (sel-sel darah) akan bebas melalui sorben tersebut.
Setelah disaring didalam sorben (Adsorption column), darah dikembalikan ke tubuh pasien
(lihat Gambar 1) (6,8).
Ronco C, Bordoni V, Levin NW: Adsorbents: from basic structure to clinical application. Contrib
Nephrol 2002; 137: 158–164.
Sorben dapat terdiri dari bahan sintetis atau alami. Di masa lalu, aplikasi klinis
hemoperfusion (HP) dibatasi oleh bio-inkompatibilitas dari bahan sorben yang
menimbulkan efek samping yang signifikan akibat kontak dengan darah. Efek samping ini
antara lain, menggigil, demam, alergi kulit, trombositopenia, leukopenia, dan berbagai
reaksi alergi lainnya. Dewasa ini, reaksi-reaksi ini telah menjadi langka dan dapat dicegah
karena Bahan sorben dibuat bio-atau hemo-kompatibel oleh suatu lapisan tertentu yang
dapat ditoleransi dengan baik oleh sel darah (1) . Sorben dibuat sedemikian rupa sehingga
kemampuan penyaringan bahan mikropori dapat digunakan tanpa merusak sel-sel darah
(7,8,9)
Dengan teknik mutakhir cara agar tidak timbul reaksi yang tidak diinginkan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain (1,10,11) :
[] Materi sorben dibuat menjadi bio- / hemo-kompatibel dengan cara melapisinya
dengan bahan yang kompatibel dengan sel-sel darah (metoda HPHD)
[] Plasma dipisahkan dari sel-sel darah oleh hemofilter atau plasmafilter sebelum
dialirkan kedalam sorben. Setelah disaring/dijernihkan dalam sorben, plasma
dipersatukan lagi dengan sel-sel darah. Sehingga lekosit,eritrosit atau trombosit tidak
pernah kontak dengan materi sorben (seperti pada metoda HFR=Hemo Filtrasi
Reinfusion atau CPFA)
4
Ronco C. · Brendolan A. · Dan M.· Piccinni P. · Bellomo R.b· Use of Sorbents in Acute Renal Failure and
Sepsis (10) .
Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa kasus HD lebih bermanfaat dibanding HP,
misalnya bila terjadi asidosis seperti akibat keracunan etilene glycol, ethanol atau
salycilat. Terutama bila digunakan sorben arang (charcoal) karena arang dengan
cepat akan di desaturasi oleh etilenf glycol (6,8) .
Chang dkk (1971) (3) pertama kali melaporkan penggunaanya pada pasien dengan
encelopati hepatik , yang kemudian dikembangkan oleh Ronco dkk (2002) (5) dalam
metoda CPFA (Coupled Plasma Filtration and Adsorption )
Berbagai inovasi baru tentang sorben untuk sepsis banyak ditemukan. Misalnya :
Cytosorb banyak digunakan di Eropa yang mengandung cytokine-adsorbing
polymers. BL300 diproduksi dan digunakan di di Jepang. HA330 dan NKU-9 di
produksi di China (16) .
Oleh farmasi Jaffron di China telah diproduksi beberapa jenis sorben yang berbeda
indikasinya seperti terlihat pada tabel berikut :
Ankawi G, Fan W, Montin DP and Claudio Ronco . A New Series of Sorbent Devices for Multiple
Clinical Purposes: Current Evidence and Future Directions. Blood Purif
Montin dkk (2018) meneliti hemoperfusi dengan menggunakan sorben tipe HA 330.
Adsorben ini dibuat khusus untuk mengurangi mediator inflamasi yang berlebihan. HA 330
dapat digunakan untuk sepsis, sepsis berat, syok septik, MODS, dan kondisi peradangan lain
untuk menghilangkan efek buruk sitokin.
Efek samping yang dapat ditemui dengan menggunakan sorben HA 330,antara lain (8,13) :
7
[] Hipotensi
Mungkin disebabkan oleh bertambanya volume ekstrakorporeal. volume kartrid
HA330 adalah 180ml. Terapi dengan Infus larutan albumin atau larutan kristaloid
(misalnya, saline normal, Ringer's lactate) dapat dipertimbangkan untuk mengatasi
masalah ini.
[] Hipoperfusi
Juga dapat disebabkan oleh bertambahnyavolume ekstrakorporeal, resusitasi
cairan dapat dilakukan.
[] Disfungsi koagulasi
Jika ada disfungsi koagulasi yang parah maka sitrat digunakan sebagai
antikoagulan, bila menggunakan heparin maka dosis untuk priming dapat
dikurangi. Protamin juga dapat dipertimbangkan untuk menetralkan heparin
Walau banyak penelitian bahwa baik HA 330 di China maupun Cytosorb di Eropa dapat
mengurangi badai sitokin maupun angka kematian yang signifikan , Honore dkk (2019)
dalam komentarnya yang dimuat dalam : Ann. Intensive Care (2019) 9:22, mengatakan
bahwa masih diperlukan bukti lain untuk menunjang hasil penelitian ini (17) .
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.com/slide/3497664/
7. Shalkham AS, Kirrane B, MD, Hoffman RS, MD et al. The Availability and Use of
Charcoal Hemoperfusion in the Treatment of Poisoned Patients. American Journal of
Kidney Diseases, Vol 48, No 2 (August), 2006: pp 239-241
8. Montin DP, Ankawi G, Lorenzin A. Neri M, Caprara C and Claudio Ronco .
Biocompatibility and Cytotoxic Evaluation of New Sorbent Cartridges for Blood
Hemoperfusion. Blood Purif 2018;46:187–195
9. Ankawi G, Fan W, Montin DP and Claudio Ronco . A New Series of Sorbent Devices
for Multiple Clinical Purposes: Current Evidence and Future Directions. Blood Purif.
DOI
8
10. Ronco C. · Brendolan A. · Dan M.· Piccinni P. · Bellomo R.b· Use of Sorbents in Acute
Renal Failure and Sepsis in Ronco C, Winchester JF (eds): Dialysis, Dialyzers and
Sorbents. Where Are We Going?Contrib Nephrol. Basel, Karger, 2001, vol 133, pp
180-193
11. Grandi F, Bolasco P,Palladino G, Sereni L,et al. Adsorption in Extracorporeal Blood
Purification: How to Enhance Solutes Removal Beyond Diffusion and Convection.
2013 Grandi et al.; InTech
12. Holubek WJ, Hoffman RS, Goldfarb DS, and Nelson LS. Use of hemodialysis and
hemoperfusion in poisoned Patients. Kidney International (2008) 74, 1327–1334
13. Klein DJ, Foster D, Schorr C.et al The EUPHRATES trial (Evaluating the Use of
Polymyxin B Hemoperfusion in a Randomized controlled trial of Adults Treated for
Endotoxemia and Septic shock): study protocol for a randomized controlled trial.
Trials 2014, 15:218
14. Peter Pickkers and Didier Payen.What’s new in the extracorporeal treatment of sepsis?.
Intensive Care Med (2017) 43:1498–1500
15. Ankawi G, Neri M, Zhang J, Breglia A, Zaccaria Ricci and Claudio Ronco.
Extracorporeal techniques for the treatment of critically ill patients with sepsis
beyond conventional blood purification therapy: the promises and the pitfalls.
Critical Care (2018) 22:262
16. Jian Chen, Wenyan Han, Jie Chen, High performance of a unique mesoporous
polystyrene-based adsorbent for blood purification. Regenerative Biomaterials,
2017, 31–37
17. Honoré P, Bels DD, Gutierrez LB. Hemoadsorption therapy in the critically ill: solid
base but clinical haze. Ann. Intensive Care (2019) 9:22