Disusun Oleh :
Dwi Octhaviana Putri
319005
A. Pengkajian
Klien yang bernama Tn. S (75 tahun) Klien masuk rumah sakit pada
tanggal 23 April 2017 jam 19.20 anamnesa didapat karena terjatuh dari tangga
dengan ketinggian 2 meter, pasien nyeri kepala namum disertai muntah, keluar
cairan dari hidung dan telinga.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 April 2017 klien tampak
penurunan kesadaran, GCS : E: 1 M:2 V: terpasang ETT, dan kesadaran
coma. TD : 106/62mmHg, RR : 22x/ menit, HR : 220x/menit, Suhu : 38.6ºC.
Dikepalanya tampak terlihat luka post operasi craniectomy dengan ukuran
30x2cm, luka tampak tapal kuda. Klien terpasang ventilator dengan mode
CPEP FiO2 45%, terpasang IV kateter dengan cairan Ringer Fundin
menggunakan infuse pump 40cc/jam, terpasang foley kateter. Suara nafas
terdengar ronchi, dan terdapat banyak secret.
Dari hasil Laboratorium pada tanggal 26 April 2017 di dapatkan
Hemoglobin 8.8 g/dL, Hematokrit 27%, Leukosit 12.800 /mm3, Eritrosit 2.84
juta/uL, Trombosit 81,000/mm3, Natrium 154 mEq/L, Kalium 3.3 mEq/L,
Klorida 112 mEq/L, pH 7.322, PCO2 28.9 mmHg, PO2 152.0 mmHg, HCO3
14.7 mmHg, TCO2 29.3 mmHg, base sxcess -10.0 mEq/L, saturasi O2 99.1
%.
B. Pemeriksaan Diagnostik
Theraphy
A. Pengkajian
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. S
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Umur : 75 tahun
4) Status : Kawin
5) Agama : Islam
6) Alamat : Kampung Barat
7) No Medrek : 06778
8) Tanggal Masuk : 23 April 2017
9) Tanggal Pengkajian : 26 April 2017
10) Diagnosa Medis : Gangguan Sistem Persyarafan :
Cedera Kepala Berat
B. Keluhan Utama
Klien tampak penurunan kesadaran dengan GCS : E: 1 M: 2 V: 1, klien
terpasang ETT dengan kesadaran Coma.
C. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 23 April 2017 jam 19.20 anamnesa
didapat karena terjatuh dari tangga dengan ketinggian 2 meter, pasien
nyeri kepala namum disertai muntah, keluar cairan dari hidung dan telinga
pada tanggal 26 April 2017 klien tampak penurunan kesadaran, GCS : E: 1
M:2 V: terpasang ETT, dan kesadaran coma.
5. Sistem Pencernaan
Inpeksi : Pada saat pengkajian klien tidak terdapat jejas di
abdomen, tidak tampak distensi abdomen.
Auskultasi : Pada saat pengkajian bising usus normal 12x/menit.
Palpasi : pada saat pengkajian tidak terdapat pembesaran hepar
dan limpa
Perkusi : pada saat pengakjian terdengar suara timpani diempat
kuadran
6. Sistem Kardiovaskuler
Pada saat pengkajian TD 106/62mmHG, Nadi 220x/menit
Inspeksi : ictus kordis normal < 1 cm.
Auskultasi : bunyi jantung normal tidak tedapar bunyi s3 atau
mur-mur
Palpasi : tidak tampak kardiomegali (pembesaran jantung)
Perkusi : terdengar suara dullnes di ICS 2 dan ICS 4 dan 5 yang
menandakan batas jantung.
7. Sistem Endokrin :
pada saat pengkajian tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid.
8. Sistem Urogenital
Pada saat pengkajian klien terpadang foley kateter
9. Sistem Neurologi
Pada saat pengkajian klien mengami penurunan kesadaran dengan
nilai GCS E1 M2 V dengan tingkat kesadaran Coma.
10. Sistem Muskulokletal
Pada saat pengkajian ektremitas atas dan bawah simetris,
kekuatan otot tidak terkaji.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 8.8 g/dL 12,0 – 16,0
Hematokrit 27 % 35 – 47
Leukosit 12.800 /mm3 4.400 –
Eritrosit 2.84 jt/uL 11.300
Trombosit 81,000 /mm3 3,6 – 5,8
150.000 –
450.000
Index Eritrosit
MCV 93,0 fL 80 – 100
MCH 31.0 pg 26 – 34
MCHC 33.2 % 32 – 36
Kimia Klinik
Natrium 154 mEq/L 135-145
Kalium 3.3 mEq/L 3.6-5.5
Klorida 112 mEq/L 98-108
Kalsium 5.10 mEq/L 4.7-5.2
Magnesium 2.37 mEq/L 1.70-2.55
Analisa Gas
Darah
pH 7.322 7,35 – 7,45
pCO2 28.9 mmHg 32 – 42
pO2 152.0 mmHg 80 – 108
HCO3 14.7 mEq/L 22 – 26
TCO2 29.3 mmol/L 22 – 29
Base Excess -10.0 mEq/L (-2) – (+3)
Saturasi O2 99.1 % 95-98
G. Theraphy
Cara
Nama Obat Dosis
pemberian
Cefriaxone 1 x 1 gr IV
Paracetamol 4 x 1 gr IV
Omeprazole 2 x 40 mg IV
Phenitoin 3 x 100 mg IV
Citicollyn 3 x 500 mg IV
D5% 2 x 200 mg IV
As. Traneksamat 3 x 500 mg IV
H. Analisis Data
Data Etiologi Masalah
As. Laktat ↑
Oedema otak
I. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
hipotensi/intracranial hemorrhage/hematoma/atau injury lain.
Ditandai dengan :
DS : Tidak Terkaji
DO :
o Kesadaran : Coma
o GCS E1M2V
o Pasien Post Op Craniectomy
o Suara nafas terdengar ronchi, dan terdapat banyak secret.
o Tanda-tanda Vital : TD : 106/62, RR: 22x/ menit, HT : 220x/menit,
Suhu : 38,6 ⁰C
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi
sekret
Ditandai dengan :
DS : Tidak Terkaji
DO :
o Kien terpasang ETT dan terpadang ventilator dengan mode CPEP
FiO2 45% .
o Respiratory Rate 22x/ menit
o Saturasi O2 : 99.1 %,
o Terdapat suara ronchi
3. Hipertermi berhubungan dengan gangguan pada hypothalamus
Ditandai dengan :
DS : Tidak terkaji
DO :
o Kesadaran : Coma
o GCS E1M2V
o Pasien Post Op Craniectomy
o Tanda-tanda Vital : TD : 106/62, RR: 22x/ menit, HT :
220x/menit, Suhu : 38,6 ⁰C
o Leukosit 12.800 /mm3
J. Intervensi (Perencanaa)