Anda di halaman 1dari 9

1.

Kasus Cedera Kepala 1

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.S USIA 75 TAHUN DENGAN


GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN : CEDERA KEPALA DI RUANG NCCU
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

A. Pengkajian
Klien yang bernama Tn. S (75 tahun) Klien masuk rumah sakit pada tanggal 23 April 2017 jam 19.20
anamnesa didapat karena terjatuh dari tangga dengan ketinggian 2 meter, pasien nyeri kepala namum disertai
muntah, keluar cairan dari hidung dan telinga.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 April 2017 klien tampak penurunan kesadaran, GCS :
E: 1 M:2 V: terpasang ETT, dan kesadaran coma. TD : 106/62mmHg, RR : 22x/ menit, HR : 220x/menit,
Suhu : 38.6ºC. Dikepalanya tampak terlihat luka post operasi craniectomy dengan ukuran 30x2cm, luka
tampak tapal kuda. Klien terpasang ventilator dengan mode CPEP FiO2 45%, terpasang IV kateter dengan
cairan Ringer Fundin menggunakan infuse pump 40cc/jam, terpasang foley kateter. Suara nafas terdengar
ronchi, dan terdapat banyak secret.
Dari hasil Laboratorium pada tanggal 26 April 2017 di dapatkan Hemoglobin 8.8 g/dL, Hematokrit
27%, Leukosit 12.800 /mm3, Eritrosit 2.84 juta/uL, Trombosit 81,000/mm 3, Natrium 154 mEq/L, Kalium
3.3 mEq/L, Klorida 112 mEq/L, pH 7.322, PCO2 28.9 mmHg, PO2 152.0 mmHg, HCO3 14.7 mmHg,
TCO2 29.3 mmHg, base sxcess -10.0 mEq/L, saturasi O2 99.1 %.
B. Pemeriksaan Diagnostik

Pada tanggal 26 April 2017

Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal


Hematologi
Hemoglobin 8.8 g/dL 12,0 – 16,0
Hematokrit 27 % 35 – 47
Leukosit 12.800 /mm3 4.400 – 11.300
Eritrosit 2.84 jt/uL 3,6 – 5,8
Trombosit 81,000 /mm3 150.000 – 450.000
Index Eritrosit
MCV 93,0 fL 80 – 100
MCH 31.0 pg 26 – 34
MCHC 33.2 % 32 – 36
Kimia Klinik
Natrium 154 mEq/L 135-145
Kalium 3.3 mEq/L 3.6-5.5
Klorida 112 mEq/L 98-108
Kalsium 5.10 mEq/L 4.7-5.2
magnesium 2.37 mEq/L 1.70-2.55
Analisa Gas Darah
pH
pCO2 7.322 7,35 – 7,45
pO2 28.9 mmHg 32 – 42
HCO3 152.0 mmHg 80 – 108
TCO2 14.7 mEq/L 22 – 26
Base Excess 29.3 mmol/L 22 – 29
Saturasi O2 -10.0 mEq/L (-2) – (+3)
99.1 % 95-98
Theraphy

Nama Obat Dosis Cara pemberian


Cefriazone 1 x 1 gr IV
Paracetamol 4 x 1 gr IV
Omepraxole 2 x 40 mg IV
Phenitoin 3 x 100 mg IV
Citicollyn 3 x 500 mg IV
D5% 2 x 200 mg IV
As. Traneksamat 3 x 500 mg IV
2. Kasus HI SDH
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.N USIA 28 TAHUN PADA
GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN : POST CRANIOTOMY a/i HI + SDH
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Pengkajian
Klien yang bernama Tn. N (28 tahun) Klien masuk rumah sakit pada tanggal 8 Januari 2020, anamnesa
didapat karena pasien mengalami kecelakaan motor dengan kepala terbentur di aspal, muntah 1x, dan perdarhan
di telinga kiri, tidak ada kejang.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Januari 2020 klien tampak penurunan kesadaran, dengan
GCS E2M4V2 terpasang ETT dan OPA.
TD : 112/60mmHg, RR : 22x/ menit, HR : 88x/menit, Suhu : 38. ºC. Dikepalanya tampak terlihat luka post
operasi craniotomy dengan ukuran 30x2cm.

Pemeriksaan Diagnostik

a.   Pemeriksaan laboratorium
Tanggal Laboratorium Hasil Nilai Rujukan
Kamis, 8januari 201 Darah rutin:
b.  Teraphy 0 Hb 14,1 gr/dl L : 13,5-17,5
Jenis Terapi Rute Terapi
Leukosit Dosis/mm3
12800 H :Waktu (jam)
5.000-14.5000
3
Ceftriaxone IV
Trombosit 1 x 1 gr/mm TR  :20
215.000 150.000-450.000
Kalnex IV
Hematokrit 313 x
%50 mg L  :09
40-52
17 01
Vit C IV
GDS 3 x 1 amp
171 09 17 01
70-100
Ranitidine IV
Ur 243 x 1amp 10-50
09 17
mg/mol
01
gentamicyn IV
Kr 2 x 80 mg
0,28 09 21mg/mol
0,6-1,1
paracetamol IV
Na 143
4 x 1 gr 135-147
09 15 meq/l
21
manitol IV
K 4 x 100 cc
3,6 09 15mr/l
3,6-5,4 21
omz IV
Ca 4,60
1 x 1 gr 8,1-10,4
16 mg/100ml
ceftazidin IV
Pco2 3 x 1 gr
7,403 12 20 04
levofloxacin IV
Po2 181,0
4 x 1 gr 15 21 03
Hco3 16,3
Tco3 -5,9

3. Kasus PIS

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.Ch USIA 53 TAHUN DENGAN


GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN : PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RUANG NCCU
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Pengkajian

Tanggal masuk                 : 21 Juni 2018 Pukul 04.00 WIB


Tanggal pengkajian          : 21 Juni 2018 Pukul 10.00 WIB

2 hari sebelumnya pasien demam, kemudian dibawa berobat ke dokter umum dan dikatakan ISK. ± 2
jam yang lalu pasien tiba-tiba tidak sadar, tidak bisa dibangunkan saat tidur dalam kondisi ngorok.
Sebelumnya tidak ada keluhan nyeri kepala, tidak ada muntah dan tidak ada kejang sebelumnya. Keluarga
membawa pasien ke Rumah Sakit X pukul 00.15 WIB. Kemudian dari RS Y dirujuk ke IGD RSHS pukul
13.00 WIB. Klien datang di IGD dalam keadaan tidak sadar dengan GCS E1M2V1. Kemudian klien dirujuk
ke ruang NCCU untuk mendapatkan perawatan intensif dengan ventilator.

Saat pengkajian di NCCU klien soporokoma dengan GCS E1M2VET, terpasang Ventilator dengan
mode SIM V, FiO2 70%, PEEP + 5, VT 487, RR 38x/menit dan terdapat luka post craniotomy.. Vital Sign :
TD 140/90 mmHg, Heart rate 160x/menit, Suhu : 38,5⁰C, dan SaO2 100%. Kondisi pupil keduanya miosis,
reflek cahaya +/- . Ada akumulasi secret di mulut dan di selang ET, tidak terpasang mayo dan lidah tidak
turun. Terdapat retraksi otot interkosta dengan RR 38 x/menit dan terdengar ronkhi basah di basal paru
kanan. CRT < 3 detik. Klien mendapatkan Brainact /12 jam, Alinamin F/12 jam, Ranitidin /12 jam, dan
infuse RL 20 tpm.

Pemeriksaan Penunjang
1)        Laboratorium
Pemeriksaan Nilai Satuan 21/06/18 22/06/18 23/06/18
Nilai Nilai Nilai
Hb 13 - 16 % 13.8 12.3
Ht 40 - 54 % 44 38
Eritrosit 45 - 65 jt/ mmk 5.04 4.48
Leukosit 4 - 11 ribu/ mmk 8.4 7.4
Trombosit 150 - 400 ribu/mmk 84 37
Creatinin 0.6 - 1.3 mg/ dL 1.5 12.4
Albumin 3.4 - 5 mg/ dL 3.6 3.1
Gula Sewaktu 80 - 120 mg/ dL 118 482
Ureum 15 - 39 mg/ dL 28 319
Na 136 - 145 mmol/ L 139 132
K 3.5 - 5.1 mmol/ L 3.6 7
Cl 98 - 107 mmol/ L 106
Cholesterol 50 - 200 mg/ dL
Trigliserid 30 - 150 mg/ dL
Waktu protrombin 10 - 15 dtk
PPT kontrol 12.8
Waktu 23.4 - 36.8 dtk
tromboplastin
APPT kontrol 27.5
pH 7,35–3,45 7.334 7.312 7.315
pCO2 35 - 45 mmHg 27 27.6 30
pO2 83 - 103 mmHg 236.9 199.7 189.8
HCO3 18 - 23 Mmol/L 16.3 16.9 17.2
AADO2 <100
Laktat 0,4 - 2
Base Excess -10.2 -8.8 -8.4
FiO2 70 % 60% 40 %
2)        Hasil EKG
Kesan :
Ada gambaran ST depresi inferior

3)        Hasil Rontgen
Kesan :
-       Hasil Rontgen tanggal 23 Juni 2010 : Cor dan pulmo dalam batas normal, pulmo tidak menunjukkan adanya
infiltrate

4)        Pemeriksaan fundoskopi
Kesan :
Tidak ada

5)        Lain-lain.
 Tidak ada

H.    Therapy
Terapi 21/06/18 22/06/18 23/06/18
Cefriaxon 2 gr/24 jam √
Ranitidin 1 amp/12 jam √
Nexium 40 mg/12 jam √ √ √
Alinamin F 1 amp/12 jam √
Brainact 1 amp/12 jam √
Dexamethason 1 amp/8 jam √ √ √
Ecotrixon 2 gr/24 jam √ √
SNMC 1 amp/8 jam (drip dalam 100 cc NaCl) √ √
RL/ 24 jam 20 tpm √
Aminovel/24 jam 20 tpm √
NaCl 0.9%/24 jam 20 tpm √
Asering/ 24 jam 20 tpm √ √
Comafusin hepar/24 jam 20 tpm √ √
Precedek+Ns Siryng pump 3.2 cc/jam √ √
Lasik 20 mg/jam √ √
Koreksi bicnat √
Methylprednison 40mg/12 jam √
Nebulizer/8 jam √ √ √

4. Kasus Cedera Kepala

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S POST CRANIOTOMY


DENGAN DIAGNOSA CEDERA KEPALA BERAT (CKB) DI NCCU

Pasien Tn. S post Craniotomy dengan cedera kepala berat berusia 25 tahun. Pasien berjenis kelamin laki-
laki, dengan pendidikan SMA, pekerjaan Swasta, agama islam, dan berlamat di Madiun. Pasien mengalami
penurunan kesadaran dan terdapat hematoma di wajah. Riwayat penyakit sekarang ini klien ± 1 hari sebelum
masuk RS X klien berdiri dibelakang bak terbuka berisi gabah dengan kecepatan sedang. Kepala klien
terbentur plang dan terjatuh ke aspal dengan kepala terbantur terlebih dahulu. Pada saat itu klien pingsan,tidak
muntah, dan tidak kejang. Oleh temannya klien dibawa ke rumah sakit. Klien di infus, diberi injeksi, diberi
obat dan telah dilakukan CT- Scan kepala. Karena keterbatasan alat, klien di rujuk ke RSHS. Klien tidak
memiliki riwayat penyakit diabetes, ginjal, asma, jantung, dan alergi.
Untuk airway klien adalah terdapat sputum dijalan nafas, bunyi nafas stridor, lidah tidak jatuh ke
belakang. Breathingnya yaitu frekuensi pernafasan 30x/menit, irama nafas tidak teratur, nafas cepat dan
pendek, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, suara nafas stridor, SpO2: 97%, klien terpasang NRM
(Non Rebreathing Mask) O2 10 lpm, terdapat percikan sekret pada NRM. Circulationnya antara lain Nadi
karotis dan perifer teraba kuat, capillary refill kembali dalam 3 detik, akral dingin, tidak sianosis. Tanda-tanda
vital: TD : 142/98 mmHg,N: 102 x/menit, RR: 32 x/menit, S: 370C.
Disability antara lain: Kesadaran dengan GCS = E1V3M5 = 9. Exposure antar lain: Turgor kulit baik,
ada luka lecet pada wajah klien, terjadi oedema pada wajah klien, capillary refill kembali dalam 3 detik. Untuk
pemeriksaan Head to Toe, yang terdapat kelainan yaitu antara lain: Kepala berbentuk bulat, ada hematoma,
ada jejas, ada lesi pada wajah, ada luka post craniotomi sebanyak 33 jahitan, terpasang drain dengan keluaran
10 cc darah. Untuk mata pupil isokor, ukuran 3mm/ 3mm, simetris kanan-kiri, sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis, reaksi terhadap cahaya baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Untuk hidung
berbentuk simetris, tidak ada polip, ada sekret, terpasang NRM 14 lpm, dan terpasang NGT (Naso Gastric
Tube). Untuk mulut bengkak, tidak ada perdarahan pada gusi, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, tidak
menggunakan gigi palsu, dan terdapat lesi. Untuk leher tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
peningkatan JVP. Untuk pernafasan (dada) terdapat suara stridor saat diauskultasi. Kekuatan otot pada
ekstremitas Ekstremitas atas: kekuatan otot (4), tidak oedema, capillary refill 3 detik, terdapat luka lesi pada
tangan kanan dan kiri, terpasang restrain pada tangan kanan dan kiri. Ekstremitas bawah : kekuatan otot (4),
terpasang IV transfusi darah PRC dengan golongan darah O 1 flash, pada kaki kiri, tidak oedema, capillary
refill 3 detik, terdapat luka lesi pada kaki kanan dan kiri, terpasang restrain pada kaki kanan dan kiri.
Pada pemeriksaan penunjang CT-Scan didapatkan hasil EDHRegio Frontal Dextra, tampak defect di
regio parietal kanan, panjang 1,5 cm, lebar 0,5 cm, volume 49 cc. Dengan data laboratorium pada tanggal 7
Juli 2012 antara lain nilai Hemoglobin 7,8 g/dl, Hematokrit 23 %, Leukosit 10,1 ribu/ul, Eritrosit 3,01 juta/ul,
PH 6,957, PCO2 143,3 mmHg, PO2 72,7 mmHg, Hco3 21,0 mmol/L. Dan klien mendapatkan terapi injeksi
dan infus antara lain Injeksi Ceftriaxone 2 gr/24 jam,Injeksi Piracetam 3 gr/8 jam,Injeksi Ranitidine 50 mg/12
jam, Injeksi Metamizol 500 mg/8 jam,Tranfusi darah PRC dengan golongan darah O 20 tetes/menit (tpm) :
Infus NaCl dengan kecepatan tetesan 60 cc/jam : Infus Aminofusin dengan kecepatan tetesan 60 cc/jam : Infus
Asering dengan kecepatan 60 cc/jam.
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Tn. U
DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST CRANIOTOMY TUMOR BIOPSY
SPACE OCCUPYNG LESSION RENOORBITA
DI RUANG NEUROSURGICAL CRITICAL CARE UNIT
RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. U
Tanggal Lahir : 18 Februari 1965
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Babakan Karet RT 02/RW 02
No. RM : 0001496861
Diagnosa Medis : Post Craniotomy tumor biopsy a/i SOL Renoorbita
Tanggal Masuk : 17 – 06 – 2016
Tanggal Pengkajian : 18 – 06 – 2016

Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri. Klien mengatakan nyeri pada bagian
kepala belakang dan atas kepala. Nyeri dirasakan, apabila klien banyak bergerak atau
beraktifitas. Berkurang bila klien diistirahatkan. Nyeri seperti di timpa beban berat dengan skala
3 dari 10. Nyeri dirasakan ± 3 menit dan dirasakan di malam hari sebelum tidur.
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak terkaji

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : penampilan klien tampak kotor
2. Tanda – tanda vital : TD = 116/75 mmHg HR = 59x/mnt
RR = 16x/mnt Suhu = 35,4ºC
3. Sistem Integumen : kebersihan kulit kotor, turgor kulit baik, kuku pendek kotor, terdapat
luka post operasi pada kepala bagian frontalis
4. Sistem Penglihatan : mata simetris, mata sebelah kiri tampak edema dan kemerahan,
penglihatan mata sebelah kanan kurang jelas.
5. Sistem Pendengaran : telinga simetris, pinna sejajar dengan dengan ujung mata, tidak
mengeluarkan cairan, tidak ada lesi, klien mampu mendengar dengan baik.
6. Sistem Pernafasan : bentuk dada simetris, hidung simetris, terpasang nasal kanul 2lt,
pengembangan paru simetris, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada
penggunaan otot bantu nafas/
7. Sistem Pencernaan : mukosa bibir kering, tidak ada lesi, rasa mengecap baik, tidak
menggunakan NGT.
8. Sistem Kardiovaskuler: tidak ada peningkatan JVP, tidak ada lesi, pada daerah dada, CRT < 2
detik, nadi 59x/menit, bunyi jantung reguler.
9. Sistem Endokrin : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, klien tidak mempunyai riwayat
DM.
10. Sistem Perkemihan : klien terpasang kateter, warna urin kuning jernih
11. Sistem Persyarafan :
- N. I : Sistem penghidu klien normal
- N. II : Mata sebelah kiri klien tampak edema dan kemerahan
- N. III, IV, VI : mata sebelah kanan dapat digerakkan ke segala arah, dapat membuka
mata secara spontan
- N. V : klien dapat merasakan stimulus yang diberikan oleh perawat, reflek
mengedip kedua mata normal
- N. VII : klien dapat menggerakan otot wajahnya
- N. VIII : klien dapat mendengar perawat dengan baik tanpa mengulang kembali
- N. IX, N. X : reflek menelan dan berbicara klien masih normal
- N. XI : rentang gerak klien tidak terbatas
- N. XII : klien masih dapat menggerakan lidah ke semua sisi
12. Sistem Reproduksi : tidak ada keluhan
13. Sistem Muskuloskeletal : ektremitas atas : bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada
keterbatasan gerak. Ektremitas bawah : bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada
keterbatasan gerak

C. Therapy
Paracetamol 1g 4x1gr iv
Ceftriaxone 1g 2x1gr iv
Ranitidine 1amp 2x1amp iv
Ketorolac 1 amp 2x1amp iv
Asam tranexamat 3x1amp iv
Kasus SCI/syok spinal

Tn. G, usia 28 tahun dibawa oleh polisi RS setelah mengalami kecelakaan


kerja, Tn. G jatuh dari ketinggian 10 m. Selama perjalanan menuju rumah sakit
Tn. G mengeluh tidak bisa menggerakkan tangan serta tungkainya, Tn. G terlihat
sulit bernapas, napas pendek . RR 32 x/menit, TD 90/60mmHg, Nadi 60x/ menit,
GCS: 2-4-1, berdasarkan pengkajian nyeri dengan CPOT,.skala nyeri diperkirakan
9. Dari hasil pemeriksaan 60x/menit, tekanan darah 90/60 mmHg, kesadaran
menurun, urine keluar menetes, kandung kemih terisi penuh, . Dari hasil CT Scan
terjadi dislokasi C 4.

Pemeriksaan Diagnostik
Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Angka normal Hasil Lab Keterangan


Hemoglobin 13,0 – 18,0 gr/dl 13,2 g/dl
Hematokrit 40 - 50% 36%
Leukosit 4.000 - 16.500/uL
11.000/mm3
Trombosit 150.000 – 244.000/uL
400.000/mm3
LED 0 – 10 mm/jam 25 mm
Ureum 10 – 50 mg/dl 23 mg/dl
Kreatinin darah 0,9 – 1,3 mg/dl -
GDS 70 - 115 mg/dl 126 mg/dl
Na 136 – 145 mmol/l 105 meq/l
K 3,5 -5,0 mmol/l 4,2 meq/l
Cl 98-106 mmol/l 73 meq/l

BGA : menunjukkan ketidakefektifan pola nafas karena hasil dari analisa gas darah
menunjukan alkalosis respiratorik.

pH 7,607

pCO2 21,5 mmHg

pO2 76,7 mmHg

Anda mungkin juga menyukai