Anda di halaman 1dari 3

Lampiran

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Siaga Medika Purbalingga


Nomor : 517/626/SK-DIR/RSU-SM/PBG/I/2017
Tanggal : 02 Januari 2017

PANDUAN POST HEMODIALISA

BAB I

DEFINISI

A. Hemodialisa adalah Proses pembersihan darah dengan menggunakan ginjal


buatan berupa mesin dialisis dari zat-zat sampah melalui proses penyaringan di
luar tubuh yang dikenal secara awam dengan istilah cuci carah.
B. Post Hemodialisa merupakan sebuah fase akhir dilakukan tindakan hemodialisa.
Pada fase ini pasien sudah selesai melakukan cuci darah.
C. Persiapan pasien saat post hemodialisa yaitu 15 menit sebelum hemodialisa
berakhir pasien harus di tensi ulang

PANDUAN PASIEN POST HEMODIALISA


BAB II

TAHAP POST HEMODIALISA

Tahap post hemodialisa adalah dimana pasien sudah selesai cuci darah, dalam
tahap ini darah yang masih berada di mesin dimasukan ke dalam tubuh, lalu lepas
sambungan avbl pada fistule. Pada tahap ini pasien akan di pantau kembali tensi,
nadi, dan berat badan post hemodialisa.

A. Persiapan untuk mengakhiri Hemodialisa


1. Alat/ obat yang disiapkan
2. Deppers
3. Plester
4. Alat penekan
5. Handscone
6. Ember

B. Cara bekerja
1. Sebelum tindakan perawat harus cuci tangan
2. Stop blood pump
3. Klem sambungan AVBL inlet dan fistule inlet
4. Lepas sambungan AVBL inlet dari fistule, lalu samungkan AVBL dengan infus
set
5. Darah dimasukkan ke dalam tubuh dengan dorongan dari Blood Pump
dengan QB 150, pastikan klem sudah terbuka.
6. Setelah darah masuk ke dalam tubuh, matikan Blood Pump
7. Klem AVBL outlet dan fistule, lalu lepaskan sambungan AVBL outlet dengan
fistule.
8. Cabut fistule inlet dan outlite secara bergantian.
9. Bekas punksi inlet dan outlite di tekan agar darah cepat berhenti
10. Bila perdarahan sudah benar-benar berhenti, tutup dengan kassa dan plester
bekas punksi.
11. Ukur TTV : TD, N, Sb, N
12. Timbang berat badan
13. Dokumentasikan di status harian hemodialisa

C. Hal-hal yang dilakukan setelah hemodialisa selesai


Setelah hemodialisa selesai maka mesin harus dibersikan baik bagian luar maupun
bagian dalamnya.
Cara membersihkan :
1. Bagian luar mesin
Seluruh permukaan dan slang dialisat bagian luar dilap dengan larutan chlorine 0,5
% lalu dilap basah dan dikeringkan.
2. Bagian dalam mesin
PANDUAN PASIEN POST HEMODIALISA
Disesuaikan dengan protocol pembersihan masing-masing tipe mesin.

D. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI EPO


1. Indikasi
Bila Hb ≤ 10 g/dL, Ht ≤ 30 % pada beberapa kali pemeriksaan dan penyebab
lain anemia sudah disingkirkan.
Syarat pemberian :
a. Cadangan besi adekuat : feritin serum > 100 µg/L, saturasi tranferin > 20
%
b. Tidak ada infeksi yang berat
2. Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap EPO
3. Keadaan yang perlu diperhatikan pada terapi EPO
Hati – hati pada keadaan :
a. Hipertensi yang tidak terkendali
b. Hiperkoagulasi
c. Beban cairan berlebih atau fluid overload.
Catatan :
a. Sebaiknya EPO tidak diberikan bila tekanan darah ≥ 180 mmHg ( sistolik )
dan atau ≥ 110 mmHg ( diastolic ).
b. Penilaian kadar Hb lebih akurat disbanding Hematokrit, karena :
- Hb merupakan pengukuran kapasitas oksigen secara langsung,
sementara Ht merupakan nilai perhitungan.
- Nilai Ht tidak akurat bila darah disimpan pada suhu kamar > 8 jam
atau disimpan di lemari es > 24 jam.
- Hiperglikemia meningkatkan nilai MCV, sehingga nilai Ht seolah – oleh
tinggi

PANDUAN PASIEN POST HEMODIALISA

Anda mungkin juga menyukai