A. Pengertian/Definiasi
Hemodialisis merupakan suatu proses terapi pengganti ginjal dengan menggunakan selaput
membran semi permeabel yang berfungsi seperti nefron sehingga dapat mengeluarkan produk
sisa metabolisme dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien
gagal ginjal (Ignatavicius & Workman, 2009).
Hemodialisis berasal dari kata Hemo = darah, dan dialysis/dialisis adalah proses menyaring
darah dari sampah tubuh dengan membran semipermeabel, dan kemudian sampah-sampah
tadi dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan cairan dialisis. Cairan ini merupakan
konsentrat (elektrolit) yang harus dicampur dengan water treatment sebelum dipakai untuk
keperluan hemodialisis, tugas utama mesin dialisis adalah mencampur, memanaskan dan
mengontrol kadar elektrolit tersebut.
B. Tujuan
1. Membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh dan mengeluarkan air
yang berlebihan dari dalam tubuh.
2. Mencegah komplikasi lebih lanjut akibat adanya penimbunan sisa metabolisme yang
tidak dibutuhkan tubuh.
3. Mengendalikan uremia, kelebihan cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit
C. Manfaat
D. Prosedur
1.1 Tahap Persiapan
2. Persiapan Mesin
a. Sirkulasi air dan listrik
b. Kran air dibuka
c. Mesin dihidupkan
d. Masukkan tubing merah ke acid
e. Masukkan tubing biru ke bicarbonate
3. Persiapan Alat dan Obat
a. Dializer
b. Blood lines
c. Jarum, AV fistula
d. Infus set
e. Dialisist (icarbo, icarbonate)
f. NaCl 0,9%
g. Bethadine 10%
h. Alcohol 70%
i. Lidocaine 2%
j. Heparin
k. Spuit 1cc, 3cc, 20cc
l. Plester/micropore
m. Sarung tangan
n. Kain doek/doek bolong
o. Kain kasa/depper
p. Bak instrument
4. Persiapan Sirkulasi Darah
a. Soacking untuk dializer re-use 15 menit
b. Bilas dializer dengan NaCl 0,9 % 2 kolf (1000cc) 1 kolf (500 cc ) terakhir untuk
sirkulasi tertutup
c. Untuk dializer N langsung dibilas dengan NaCl 0,9 % 1 kolf saja (500 cc ), 1 kolf
(500 cc) terakhir untuk sirkulasi tertutup
d. Berikan heparin 5000 IU
e. Posisi dializer : merah dibawah, biru diatas
5. Persiapan Paien
a. Persiapan mental (terutama pasien)
b. Persiapan administrasi
c. Persiapan fisik
d. Persiapan keluarga
e. Informed consent
f. Ijin Tindakan (surat ijin operasi/Tindakan)
1.2 Cara Kerja
a. Pasien datang ke ruang hemodialisis : perhatikan keadaan umum pasien, timbang
berat badan, kemudian pasien berbaring di tempat tidur
b. Berikan Informed consent
c. Untuk Pasien baru/ rawat inap perhatikan resEP HD atau travelling dialysis
d. Sesuaikan letak mesin dengan daerah AV Shunt /V.Femoralis yang akan ditusuk,
tempatkan pasien pada posisi yang nyaman
e. Lakukan pemeriksaan :
1) Tanda-tanda vital
2) Anamnesis riwayat dialisis yang lalu
3) Kaji keluhan pasien
4) Bila ada riwayat sakit jantung atau nyeri dad, pasang monitor EKG
5) Bila ada sesak nafas berikan oksigen
f. Siapkan daerah yang akan ditusuk (akses vaskuler)
g. Dekatkan alat-alat untuk menusuk akses vaskuler ke tempat pasien
h. Pasang perlak di bawah tangan pasien yang akan ditusuk
i. Perawat mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan steril
j. Daerah tangan pasien yang akan ditusuk di disinfeksidengan bethadine 10 % dan
alkohol 70%
k. Jelaskan kepada pasien tindakan penusukan akses vaskular akan dimulai
l. Memulai penusukan pada daerah AV shunt atau V.femoralis
Widowati, Sekar Ratih. "Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terapi
hemodialisis." KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat 6.2 (2011).
Mailani, Fitri. "Kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis: systematic
review." Ners jurnal keperawatan 11.1 (2015): 1-8.
Rusiawati, Dr. Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Diss.
Universitas Hasanuddin, 2022.
Rahman, Moch TSA, Theresia MD Kaunang, and Christofel Elim. "Hubungan antara lama menjalani
hemodialisis dengan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUP.
Prof. Dr. RD Kandou Manado." e-CliniC 4.1 (2016).