Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HEMODIALISA

Di Ruang HD

OLEH :

INDAH DWI MAGFIROH

2018.01.005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BANYUWANGI

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan ini telah disahkan pada


Hari :
Tanggal :
Ruangan : HD

Oleh

Indah Dwi Magfiroh


201801005

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )
1. Definisi Hemodialisa
Hemodialisis berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis yang berarti
dipisahkan. Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan
dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses
tersebut (Smeltzer & Bare, 2011).
Hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti fungsi ginjal
untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah
manusia seperti air, natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain
melalui membran semi permeable sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal
buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi.

2. Tujuan hemodialisa
a. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang
lain.
b. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
c. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
d. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.

3. Indikasi
- ARF- Pre renal/renal/post renal, apabila pengobatan konvensional gagal
mempertahankan RFT normal.
- CRF, ketika pengobatan konvensional tidak cukup
- Snake bite
- Keracunan
- Malaria falciparum fulminant
- Leptospirosis
 Genokologi
- APH
- PPH
- Septic abortion
 Indikator biokimiawi yang memerlukan tindakan hemodialisa
- Peningkatan BUN > 20-30 mg%/hari
- Serum kreatinin > 2 mg%/hari
- Hiperkalemia
- Overload cairan yang parah
- Odem pulmo akut yang tidak berespon dengan terapi medis
4. Kontraindikasi
- Ganguuan pembekuan darah
- Anemia berat
- Trombosis/emboli pembuluh darah yang berat

5. Komponen HD
Ada 3 unsur pokok yang saling terkait dalam proses pemisahan tersebut, yaitu:
darah, ginjal buatan dan dialisat. Pada prinsipnya dengan memakai selang darah
akan dipompakan ke ginjal buatan sementara, dari arah yang berlawanan dialisat
dialirkan juga menuju ginjal buatan. Di dalam ginjal buatan terjadi proses dialysis yang
meliputi difusi, osmosis dan ultra filtrasi. Setelah melaui proses dialysis darah akan
dipompakan kembali ke dalam tubuh pasien. Demikian siklus proses dialisia terjadi
berulang-ulang sesuai waktu yang dibutuhkan.

6. Peralatan hemodialisa
a. Arterial – Venouse Blood Line (AVBL)
AVBL terdiri dari :
a) Arterial Blood Line (ABL)
Adalah tubing tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari tubing akses
vaskular tubuh pasien menuju dialiser, disebut Inlet ditandai dengan warna merah.
b) Venouse Blood Line
Adalah tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari dialiser dengan tubing
akses vascular menuju tubuh pasien disebut outlet ditandai dengan warna biru.
Priming volume AVBL antara 100-500 ml. priming volume adalah volume cairan
yang diisikan pertama kali pada AVBL dan kompartemen dialiser.
Bagian-bagian dari AVBL dan kopartemen adalah konektor, ujung runcing,segmen
pump,tubing arterial/venouse pressure,tubing udara,bubble trap,tubing
infuse/transfuse set, port biru obat ,port darah/merah herah heparin,tubing heparin dan
ujung tumpul.
b. Dializer /ginjal buatan (artificial kidney)
Adalah suatu alat dimana proses dialisis terjadi terdiri dari 2 ruang
/kompartemen,yaitu:
 Kompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah
 Kompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisat
Kedua kompartemen dipisahkan oleh membran semipermiabel.
Dialiser mempunyai 4 lubang yaitu dua ujung untuk keluar masuk darah dan dua
samping untuk keluar masuk dialisat.
c. Air Water Treatment
Air dalam tindakan hemodialis dipakai sebagai pencampur dialisat peka (diasol). Air
ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air PAM dan air sumur, yang harus
dimurnikan dulu dengan cara “water treatment” sehingga memenuhi standar AAMI
(Association for the Advancement of Medical Instrument). Jumlah air yang
dibutuhkan untuk satu session hemodilaisis seorang pasien adalah sekitar 120 Liter.
d. Larutan Dialisat
Dialisat adalah larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi tertentu.
Dipasaran beredar dua macam dialisat yaitu dialisat asetat dan dialisat bicarbonate.
Dialisat asetat menurut komposisinya ada beberapa macam yaitu : jenis standart, free
potassium, low calsium dan lain-lain. Bentuk bicarbonate ada yang powder, sehingga
sebelum dipakai perlu dilarutkan dalam air murni/air water treatment sebanyak 9,5
liter dan ada yang bentuk cair (siap pakai).
e. Mesin Haemodialisis
Ada bermacam-macam mesin haemodilisis sesuai dengan merek nya. Tetapi
prinsipnya sama yaitu blood pump, system pengaturan larutan dilisat, system
pemantauan mesin terdiri dari blood circuit dan dillisat circuit dan bebagai monitor
sebagai deteksi adanya kesalahan. Dan komponen tambahan seperti heparin pump,
tombol bicarbonate, control ultrafiltrasi, program ultrafiltrasi, kateter vena, blood
volume monitor.

7. Prosedur pelaksanaan HD
A. Persiapan
 Persiapan pasien
 Persiapan mesin
 Persiapan alat dan obat-obatan
B. Pelaksanaan
 Urutan awal tindakan HD
- Setting: mengeset alat HD
- Priming: pengisian pertama kali AVBL, dialiser menggunakan Nacl
- Soaking: (melembabkan) untuk meningkatkan permeabilitas membran
 Menentukan dan melakukan penusukan
 Memulai hemodialisis
 Melakukan monitoring saat HD
 Mengakhiri HD

C. Tanda tanda dialisis adekuat


 Tercapai BB kering
 Pasien tampak baik
 Bebas simtom uremia
 Nafsu makan baik
 Aktif
 TD terkendali
 Hb > 10 gr/dl
D. Keunggulan HD
 Produk sampah nitrogen molekul kecil cepat dapat dibersihkan
 Waktu dialisis cepat
 Resiko kesalahan tehnis kecil
 Adequasy dialisis dapat ditetapkan segera, underdialisis segera dapat
dibenarkan.

E. Kelemahan HD
 Tergantung mesin
 Sering terjadi: hipotensi, kram otot,disequilibrium sindrom
 Terjadi aktivasi: complement, sitokines mungkin timbul amiloidosis
 Vaskuler access: infeksi – trombosis
 Sisa fungsi ginjal cepat menurun disbanding peritoneal dialysis.
LEMBAR KONSUL

HARI/TANGGAL REVISI PARAF

Anda mungkin juga menyukai