Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN KOMPLIKASI SELAMA HD

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN
- 1/4
04
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
LUMAJANG
DITETAPKAN
TANGGAL KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
SPO
TERBIT
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)
8 JANUARI dr. SRI HANDAYANI, MMRS
2019 AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu tindakan mengatasi perubahan kondisi pasien yang tidak
PENGERTIAN dikehendaki selama proses hemodialisis berlangsung.

1. Untuk mencegah terjadinya komplikasi selama hemodialisis


2. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan hemodialisis
TUJUAN
3. Agar kegiatan hemodialisis berjalan dengan efektif, efisien dan
aman
Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Nomor :
KEBIJAKAN Kep/01/I/KES.22./2019/PAP tentang Kebijakan Pelayanan
Hemodialisis Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
1. Dialisis Disequilibrium Sindrom ( DDS)
- Biasanya pada pasien baru
- Gejala : pusing, mual, muntah, syok, kadang kejang.
- Penatalaksanaan : O2,turunkan QB dan UF goal.
2. Hipotensi
a. Pre HD
- Penyebab :
(1) output cairan tubuh yang bertambah seperti diare,muntah
PROSEDUR (2) intake yang kurang seperti tidak mau makan dan minum.
 Penatalaksanaan :
Lakukan closed priming lalu ukur kembali TD, bila TD
naik loading NaCl 0,9% 100 cc, bila TD tidak naik lapor
dokter (hati-hati ada oedem paru ).
(3) Gangguan kardiovaskuler
 Penatalaksanaan : tunda HD, perbaiki keadaan umum
(4) Obat-obatan
 Penatalaksanaan :pasien dianjurkan tidak minum obat
antihipertensi sebelum HD
PENANGANAN KOMPLIKASI SELAMA HD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT 04 - 2/4


BHAYANGKARA
LUMAJANG

(5) Anemia .
 Penatalaksanaan : O2, QB 150, transfusi PRC
b. Saat HD
- Penyebab : penarikan cairan / ultrafiltrasi terlalu banyak.
- Penatalaksanaan : O2, posisi pasien trendelenberg, turunkan
QB dan UF goal ( UF goal jangan terlalu banyak ), loading
NaCl 0,9% 100cc tiap jam, program UF goal profiling untuk
HD berikutnya.
- Bila hipotensi terus berlanjut  lapor dokter jaga, bila perlu
hentikan HD.

3. Kram
- Penyebab : penarikan cairan / ultrafiltrasi yang berlebihan,
berat badan kering penderita telah naik.
PROSEDUR - Penatalaksanaan : turunkan QB dan UF goal, loading NaCl
0,9% 100 cc, bolus D 40% 25 cc, massage daerah yang
keram
- Pencegahan : naikkan konsentrat Na ± 140 mg / l.

4. Mual / muntah
- Penatalaksanaan : O2, turunkan QB dan UF goal, beri obat
antiemetik. Cari penyebabnya seperti DDS, hipertensi /
hipotensi, gangguan GIT, psikosomatis ( ketakutan )

5. Sakit kepala / pusing


- Penatalaksanaan : turunkan QB dan UF goal. Cari
penyebabnya seperti DDS, hipertensi, CVD, psikosomatis
(ketakutan)

6. Gatal-gatal
- Penatalaksanaan : obat antihistamin oral / suntik
difenhidramin IM.
PENANGANAN KOMPLIKASI SELAMA HD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT 04 - 3/4


BHAYANGKARA
LUMAJANG
7. Menggigil
- Bila terjadi pada 2 jam pertama HD, penyebabnya biasanya
pyrogen
- Penatalaksanaan : suntik dexametasone IV, selimuti,
kompres hangat, bila perlu hentikan HD lalu rinsing ulang.
PROSEDUR
8. Demam
- Sebelum HD  penyebabnya ada infeksi
- Saat HD  penyebabnya ada pyrogen ( di air RO atau
priming kurang bersih ), transfusi darah
- Penatalaksanaan : obat antipiretik, suntik dexametasone IV

9. Nyeri dada
- Penyebabnya : Ultrafiltrasi terlalu cepat, First use syndrome,
Gangguan kardiovaskuler, anemia.
- Penatalaksanaan : O2, turunkan QB dan UF goal, EKG, beri
obat bila ada indikasi, hentikan HD bila keluhan bertambah
berat.

10. Perdarahan akses vaskuler setelah HD


- Penyebabnya : tempat tusukan membesar, titik penusukan
yang sama setiap kali hemodialisa, hipertensi, gangguan
pembekuan darah, penekanan tusukan tidak tepat, dosis
heparin berlebih.
- Penatalaksanaan : sesuai penyebab.

11. Emboli udara


- Penyebabnya : karena kesalahan teknis, seperti : waktu
penyambungan blood line darah masuk lewat outlet, bubble
trap harus terisi ¾ bagian dan terpasang pada tempatnya,
sambungan-sambungan dikencangkan, pada waktu
mengakhiri HD harus hati-hati apabila mempergunakan udara
sebagai pendorong darah untuk masuk kedalam tubuh.
PENANGANAN KOMPLIKASI SELAMA HD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT 04 - 4/4


BHAYANGKARA
LUMAJANG
- Gejala : batuk kering, sulit bernafas, biasanya pasien
berteriak dan memegang telinga, syok, kejang.
- Penatalaksanaan : O2, pasien tidur miring kekiri, posisi
trendelenberg,

12. Hiperkalemia
- Penatalaksanaan :
(1) Kadar kalium 4,8 – 6,4  program HD seperti biasa, UF
goal sesuai dengan kenaikan berat badan.
(2) Kadar kalium > 6,5  1 jam pertama UF goal 0,5 liter, 4
jam berikutnya UF goal sesuai dengan kenaikan berat
badan. bolus D 40% 25 cc + 5 unit insulin atau bolus Ca
gluconas 1 ampul dioplos Nacl 0,9 % = 1 : (bisa diulang
tiap ½ jam sampai kadar Kalium kembali normal).
Monitoring gelombang T dengan EKG
PROSEDUR
13. Hipertensi.
- Penyebabnya : tidak teratur minum obat.
- Penatalaksanaan : O2, turunkan QB dan UF goal, captopril
12,5 – 25 mg / nifedipin 5 – 10 mg sublingual, pasien
disarankan minum obat sebelum HD.

UNIT TERKAIT UNIT HEMODIALISIS

Anda mungkin juga menyukai