Anda di halaman 1dari 9

TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS.

PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
DISAHKAN OLEH

PROSEDUR TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA


TETAP 30 MEI 2012
**

Dr. Taufik Zain, Sp.OG

Pengertian Analgesia regional adalah tindakan analgesia dengan cara memasuka


obat anestesi lokal yang memblok syaraf tertentu sehingga tercapai
keadaan analgesi pada dearah yang di persyarafi oleh syaraf
bersangkutan.

Tujuan Untuk memblok syaraf sesuai daerah operasi

Kebijakan Dilakukan oleh Dokter spesialis anestesi.

Prosedur JENIS TINDAKAN ANESTESI REGIONAL :


1. Analgesi spinal (subaraknoid)
2. Analgesi epidural
3. Analgesi kaudal
4. Blok brakial
I. ANALGESI SPINAL
Pada analgesi spinal obat anestesi dimasukan ke dalam ruang
subaraknoid dari medulla spinalis.
a. INDIKASI
i. Operasi abdomen bagian bawah (dibawah umbilikalis)
ii. Operasi abdomen bagian atas (dikombinasi dengan anestesi
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
umum)
iii. Ekstremitas bawah
1. Ortopedi
2. Bedah plastic
3. Badah tumor
iv. Kebidanan / kandungan
1. Dilatasi / kuretase
2. Seksio cecaria
3. Histerectomi vaginal
4. Kista ovarium
v. Bedah umum / digestive
1. Hemoroidektomi
2. Fistel perianal
3. Abses perianal
4. Herniatomi
vi. Bedah urologi
1. TUR
2. Seksio alta
3. Orkidektomi
4. BW plasti
5. Vasektomi
6. Vesikolitotomi
b. KONTRA INDIKASI
i. Dekopensasi kordis
ii. Kelainan mekanisme pembekuan darah
c. SYARAT
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
i. Sudah menandatangani surat ijin operasi (inform concent)
ii. Tidak ada infeksi / kelainan kulit pada tempat penyuntikan
iii. Tidak alergi terhadap obat anestesi local
iv. Kooperatif
d. PERSIAPAN PASIEN
i. Umum : sesuai standar persiapan umum pasien untuk
tindakan operasi dengan tindakan anestesi
ii. Khusus :
1. Pasang jalur intravena yang lancar. Dewasa dengan
kateter 4 minimal No. 18
2. infuse cairan kristaloid 500 - 1000 ml sebelum tindakan
spinal atau cairan koloid 500 ml
e. PERSIAPAN ALAT
i. Trolley dengan alas duk steril dimana terletak :
1. 1 pasang sarung tangan steril
2. 10 kassa steril
3. 1 semprit steril 2.5 ml / 3 ml
4. 1 jarum spinal steril
ii. Obat
1. Marcain heavy 0.5 %
2. Chirocain 5 %, naropin 7.5 %
3. Klonidin
4. 1 amp epedrin HCl
5. 1 amp (25 ml aquabidest otsuka)
6. 1 semprit 10 ml, 1 semprit 25 ml
iii. Plester / 1 opsite
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
iv. O2 dengan nasal sprong
f. ALAT MONITOR
i. EKG Monitor
ii. Tensi meter non invasive
iii. Pulcoxymeter
g. TINDAKAN
i. Pasang monitor EKG dan pulcoxymeter
ii. Ukur tekanan darah
iii. Posisi pasien miring ki /ka, lutut dilipat keperut dan kepala
menunduk sehingga celah intravertebra terbuka maksimal,
atau posisi duduk dengan posisi menunduk
iv. Pakai sarung tangan steril
v. Dilakukan tindakan anti septic ke lumbal
vi. Pillih celah intra vertebra L4 - L5 atau L3 - L4 dengan
menggunakan SIAS sebagai patokannya
vii. Jarum spinal ditusukan sampai terasa menembus duramater
yang keras dan diteruskan sedikit (2 mm), mandarin di cabut
dan tunggu sampai keluar cairan liquor yang menetes.
viii. Masukan obat anestesi local sesai dosis yang dibutuhkan

II. ANESTESI EPIDURAL


Pada anestesi epidural obat anestesi dimasukan ke dalam ruang
epidural dari medulla spinalis
a. INDIKASI
i. Operasi abdomen bagian bawah (dibawah umbilikalis)
ii. Operasi abdomen bagian atas (dikombinasi dengan
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
anestesi umum)
iii. Ektremitaas bawah
iv. Ortopedi
v. Bedah plastic
vi. Bedah tumor
vii. Kebidanan / kandungan
viii. Dilatasi / kuretase
ix. Seksio caecaria
x. Histerektomi vaginal
xi. Kista ovarium
xii. Bedah urologi
xiii. TUR
xiv. Seksio alta
xv. Orkidektomi
xvi. BW Plasti
xvii. Vasektomi
xviii. Vesikolototomi
xix. Kombinasi dengan anesthesia umum

b. KONTRA INDIKASI
i. Decompensasi kordis
ii. Kelainan mekanisme pembekuan darah

c. SYARAT
i. Tidak ada infeksi / kelainan kulit tempat penyuntikan
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
ii. Tidak alergi terhadap obat anestetika local
iii. kooperatip

d. PERSIAPAN PASIEN
i. Umum : Sesuai standar persiapan umum pasien untuk
tindakan operasi dengan tindakan anestesia
ii. Khusus :
 Pasang jalur intravena yang lancer
 Dewasa dengan kateter IV minimal No. 18
 Infuse cairan kristaloid 500 - 1000 ml sebelum
tindakan spinal atau cairan koloid 500 ml (gelafudin /
haemacel)

e. PERSIAPAN ALAT
i. Trolley dengan alas duk steril dimana terletak :
1. 1 pasang sarung tangan steril
2. 10 kassa steril
3. 1 semprit steril 2.5 ml atau 3 ml
4. 1 semprit teril 20 ml
5. 1 jarum epidural
6. 1 kateter epidural ukuran sesuai dengan jarum
epidural
ii Obat
1. 1 amp lidocain 2 %
2. 1 botol marcain 0.5 %
3. 1 amp adrenalin
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
4. 1 amp morfin
5. 1 amp ephedrine HCl
6. 1 amp (25 ml) aquabidest otsuka
7. 1 semprit 10 ml
8. Plester atau 1 opsite
9. O2 dengan nasal sprong

f. ALAT MONITOR
i. Pasang monitor EKG dan puiseoxymeter
ii. Ukur tekanan darah
iii. Posisi pasien miring ka / ki, lutut dilipat ke perut dan kepala
menunduk sehingga celah intra vertebrata terbuka
maksimal, atau posisi duduik dengan posisi menunduk.
iv. Pakai sarung tangan steril
v. Dilakukan tindakan antiseptic daerah lumbal
vi. Pilih celah intravertebrata L4 - L5 ATAU L3 - L4 dengan
menggunakan lumbal SIAS sebagai patokan
vii. Suntikan lidokain 2 % secara infiltrasi di daerah yang dipilih
viii. Tusukan jarum suntik No.23 sebagai petunjuk arag
ix. Jarum epidural ditusukan kurang lebih n1 - 1.5 cm
x. Cabut mandarin kemidian dengan semprit 20 ml yang berisi
udara NaCl 0.9% tangan kiri memegang semprit sambil
menahan pada permukaan kulit pasien, tangan kanan
mendorong jarum sambil mendorong penghisap sampai
mene,bus lapisan yang keras dan terasa masuk dalam
ruangan tekanan negative.
TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
xi. Semprit dilepas, yakinkan tidak keluar cairan liquor
xii. Bila tidak menggunakan kateter masukan obat local
analgetika sebanyak 5 ml sebagai tes dose. Tunggu 1 menit
sambil tanyakan pada pasien apakah terasa mendenging
ditelinga atau tidak. Bila tidak ada tanda - tanda tersebut
masukan sisa obat local analgetika sisanya sesuai dosis
yang dikehendaki.
xiii. Bila pakai kateter masukann kateter sampai ujung pangkal
jarum tempat suntikan ditutup dengan kassa steril +
betadine dan diplester atau ditutup opsite.
xiv. Pasien dikembalikan ke posisi terlentang kemudian diatur
pada posisi operasi yang dikehendaki
xv. Ukur tekanan darah dan catat HR / SaO2

g. MONITORING
i. Observari kesadaran, nafas, tekanan darah, nadi, EKG, dan
Sa O2
ii. Ukur tekanan darah :
 5 menit pertama tiap 1 menit
 10 menit berikutnya tiap 3 menit atau bila nadi naik
iii Bila tekanan darah turun :
iiii Infuse dipercepat
iiv Berikan ephedrine 10 mg, dan dapat diulangi sampai TD
normal kembali

Unit Terkait 1. SMF Bedah


TINDAKAN ANALGESIA REGIONAL DI RS. PERMATA
PAMULANG
No Dokumen
No Revisi Halaman
RS PERMATA
PAMULANG HK/409/5/2012
..............................
2. SMF Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai