Anda di halaman 1dari 48

Instalasi HD RSU Dr.

Soetomo-Surabaya
Prinsip Hemodialisa

Hemodialisa
 Terapi pengganti ginjal pada penderita GGT
 Bersifat sementara atau selama waktu yang tidak
terbatas
 Bertujuan untuk mengeliminasi bahan metabolik toksik
serta koreksi gangguan keseimbangan air dan elektrolit
 Cara pertukaran air dan solut di antara darah dan bahan
dialisat
 Melalui suatu membran yang semipermeabel (dialiser).
Fungsi Ginjal Buatan (dialiser)

Menggantikan fungsi non endokrin:


 Ekskresi sisa-sisa metabolisme nitrogen (toksin
uremia) terbatas.
 Regulasi gangguan keseimbangan air dan
elektrolit.
Tidak dapat menggantikan fungsi endokrin:
 Pengaturan tekanan darah
 Pembentukan eritropoetin
 Fungsi hormonal
 Integritas tulang
Mekanisme Proses HD

 Pemindahan solut :
- proses difusi
- proses konveksi
- proses filtrasi

 Pemindahan air/solven :
- proses osmosis
- proses filtrasi
Proses difusi :
 Terjadi pemindahan secara pasif zat dari
konsentrasi tinggi ke rendah yaitu solut (grad concent)
(darah dialisat) melalui membran dialiser.

Kecepatan proses dipengaruhi :


 Ukuran molekul
 Ukuran & jumlah pori-pori membran dialiser
 Luas permukaan & ketebalan membran dialiser
 Temperatur
 Perbandingan konsentrasi lar dalam darah dg dialisat
 Resistensi terhadap difusi
 (Qb, Qd, Surface area, grad concent, perm memb, ukuran mol)
Difusi
Proses konveksi :
 Pemindahan zat akibat tekanan hidrostatik dari
kompartemen darah dialisat melalui membran
dialiser tanpa harus disertai perbedaan konsentrasi.

Kecepatan proses dipengaruhi :


Permeabilitas hidraulik (flux)
Koefisien solut
Konsentrasi solut dalam darah
Perbedaan tekanan (tmp)
Luas permukaan dialiser.
Temperatur
Qb across dialyser
Membrane porosity
Proses osmosis :
 Pemindahan air dari tekanan osmotik rendah ke
tekanan osmotik tinggi.

A B
Tekanan
Osmosis
Proses filtrasi :
 Pemindahan air dan solut dari kompartemen dengan
tekanan hidrostatik tinggi ke tekanan hidrostatik
rendah

Ultrafilrasi

Darah Dialisat
Peralatan HD

 Ginjal buatan (dialiser)


 Mesin HD
 Larutan dialisat
 Water treatment
 Selang-selang penghubung
Ginjal buatan (dialiser)

Tabung :
2 kompartemen yaitu komp darah dan komp
dialisat yang dipisahkan membran
semipermeabel.

 Darah tdd produk sampah metabolik,


elektrolit dan zat fisiologi dengan kadar yang
abnormal.
 Dialisat adalah cairan bebas sampah
metabolik, umumnya mempunyai konsentrasi
elektrolit lebih rendah.
Bentuk :
 Hollow fiber
 Flat plat dialiser
 Koil dialiser
Hollow fiber : (capillary configuration)
 Tdd 10.000 – 15.000 hollow fiber.
 Diameter 200 – 300 μm, tebal 10 - 40 μm.
 Luas perm membran 0,6 – 2,5 m2.
 Aliran darah berlawanan dengan aliran dialisat.
 Keuntungan : praktis, waktu persiapan pendek,
efisiensi tinggi, tidak banyak kehilangan darah
dan sering diproses kembali utk reuse.
 Kerugian : harga mahal dan membutuhkan
heparin yang banyak.
Flat plat dialiser :
 Tdd berbagai ukuran dengan kompartemen paralel
yang dipisahkan oleh lempengan membran dasar
(flat)
 Bersifat kaku & tertutup pada ke 2 ujungnya
 Luas permukaan membran 0,5 – 1,5 m2
 Aliran darah berlawanan dengan aliran dialisat
 Keuntungan : volume komp darah <<, tahanan kecil
sehingga UF dpt diatur. Dapat digunakan untuk reuse
 Kerugian : ukuran besar, berat & persiapan lama
 Single needle dialysis in children
Parallel plate hemodialyzer

Dialyzing Fluid Blood In

Out

Dialyzing Fluid In
Blood Out

Support Structure
D = Dialyzing Fluid
B = Blood
Koil dialiser :
 Bentuk pipa yang melingkari tabung silindris
 Tiap lapisan dipisahkan semacam jala-jala penyangga
 Darah dialirkan melalui pipa, dialisat dialirkan dengan
arah menyilang dengan aliran darah melalui sela-sela
membran
 Keuntungan : konstruksi sederhana dengan kecepatan
UF tinggi
 Kerugian : volume kompartemen darah besar, tahanan
tinggi dan jarang untuk reuse
Coil hemodialyzer
Jenis Membran

Ideal :
 Klirens semua zat toksik cukup tinggi
 Ultrafiltrasi yang wajar
 Biokompatibel & tidak toksik
 Permeabilitas zat yang dibutuhkan rendah
 Murah
 Macam : cellulose, substitude cellulose, cellulose synthetic,
synthetic (polysulfone, polyacrylonitrile, polyamide)
Biokompatibel :
 Leukopenia (-)
 Aktivasi sistem komplemen (-)
 Aktivasi trombosit (-)
 Contact pathway activation (-)
 Endotoxin permeability (-)
 Produksi IL-1 & TNF (-)
 Beta-2 microglobulin (-)
Membran biokompatibel
Keuntungan Jangka Pendek

• komplemen rendah/minimal.
• Leukopenia yang menurun/berkurang.
• Aktifasi pasien menurun.
• Penyimpanan endotoksin
Keuntungan Jangka Panjang

 2M yang menurun


 Infeksi yang berkurang
 Kondisi nutrisi yang lebih baik
 Pemulihan yang lebih cepat dan angka
ketahanan hidup yang lebih baik (untuk
pasien ARF).
 Penyimpanan residu fungsi ginjal yang
lebih panjang
 Kondisi lipid yang lebih baik.
 Menurunnya angka kematian.
Cellulose :
 Cuprophane
 Cellulose asetate
 Less biocompatible
 Made by cutton (cellulose polymer)
 Saponified cellulose ester
 Merupakan membran simetrik, tidak kompatibel karena
menimbulkan aktivasi komplemen.
Synthetic :

 Polyacrylonitrile (PAN)
 Polysulfone (PSF)
 Polymethol methacrylate (PMMA)
 Polycarbonate
 Merupakan membran asimetrik, biokompatibel
Mesin HD

Komponen Utama

1. Sirkuit cairan dialisat


Ada 3 jenis penyediaan cairan dialisat :
 Sistem proporsi tunggal
 Sistem pengiriman terpusat
 Sistem regenerasi sorbent
Sistem Proporsi Tunggal
Cairan dialisis utk
hemodiliser

Bilik
pencampur

Konsentrat
Air hemodialisis
bersih

Pompa proporsi
Sistem Pengiriman Terpusat

H2O Konsentrasi HD

Cairan dialisis
tersimpan di
tandon

Dikirimkan
Kebeberapa
mesin pasien
Sistem proporsi secara simultan Menuju
besar
saluran
Larutan diperiksa disini utk
konduktivitas dan suhunya
Sistem Regenerasi Sorbent

Infus/penyuntikan
Elektrolit
ca++ Mg++
K+
Sorbent
cartridge
Tandon

Kira
6L

Pompa
Hemodialiser
Sirkuit cairan dialisat memp 3 monitor :
 Monitor dan pengatur suhu. Suhu larutan antara 36 -
40ºC.
 Monitor konduktivitas. Memantau ketepatan
dilusi dengan mengukur konduktivitas ion
(konsentrasi natrium) dalam larutan dialisat.
 Detektor kebocoran darah. Bila membran
dialiser robek, akan memberikan tanda dan
otomatis pompa darah berhenti
2. Sirkuit darah

Fungsi : - mengalirkan darah


- Qb dpt diatur (200 – 300 ml/m)
Sirkuit darah mempunyai 3 monitor :
 Monitor tekanan arteri. Tek ↑/↓ memberikan tanda dan
menghentikan pompa.
Tekanan ↓ disbbkan : jarum menyentuh ddg pemb
darah, jarum lepas, hipotensi dan obstruksi mekanik.
Tekanan ↑ disebabkan : tertekuknya tubing, klem yang
terpasang dan bekuan darah dalam membran
dialiser.
 Monitor tekanan vena. Memantau aliran vena.
Bila terjadi masalah pada jarum, tubing atau bekuan
darah dalam membran dialiser akan memberikan
tanda dan menghentikan pompa.
 Detektor gelembung udara. Bila terdapat udara dlm
darah, memberikan tanda dan menghentikan pompa
darah shg udara tidak masuk ke penderita.
Bypass valve
Bila lar dialisat memp konduktivitas/suhu yg tdk
diharapkan Bypass valve diaktifkan untuk mengalihkan
larutan dialisat melalui drain.

Komponen tambahan
Pompa heparin
Larutan Dialisat

Tdd air, elektrolit dan bahan lainnya (Na,K,Ca,Mg,


Cl,glukosa,laktat,asetat,bikarbonat) dengan komposisi
dan konsentrasi menyerupai komp elektrolit normal
dalam tubuh.

 Asetat
Keuntungan : harga murah dan relatif lebih stabil.
Kerugian : hipotensi, kram/kejang otot, sakit kepala,
mual, muntah, hipoksemia, gangguan
metabolisme lipid dan gangguan
keseimbangan asam basa.
 Bikarbonat
Keuntungan : jarang menimbulkan HID, lebih fisiologis,
digunakan pada penderita gawat darurat.
Kerugian : relatif tidak stabil, rentan terhadap
pertumbuhan bakteri, harga mahal.
Komposisi umum dari dialisat asetat & bikarbonat

Dialisat Bikarbonat
Dialisat
Asetat Cairan Cairan
Hasil akhir
asam bikarbonat
Natrium 143 80 60 140
Kalium 2,0 2,0 2,0
Kalsium 1,75 1,75 1,75
Magnesium 0,75 0,75 0,5

Klorida 112 87 25 117


Bikarbonat 35 31
Asetat 38 4
Asam asetat 4

Glukosa 8,33 8,33


Man NK, Zingraff J, Jungers P. Dialysis Equipment. 1995
Water Treatment

Proses untuk merubah air PDAM/Sumur mjd air yang


memenuhi syarat untuk HD.

Air mentah mengandung :


• Bahan organik : kloramin, pestisida dan herbisida.
• Bahan anorganik : kalsium, magnesium, natrium,
kalium, fluoride, nitrat, sulfat dan logam berat.
• Mikrobiologi : bakteri, pirogen, endotoksin dan virus.
• Sedimen : lumpur, pasir, ganggang, karat.
• Softening (Mg&Ca), carbon filter, RO/deioniser, sterilisation
Standar Kualitas Air

 Mikrobial
- bakteri < 100 CFU /ml
- level endotoksin <0.25 EU/ml
 Zat-zat kimia
- Kalsium 2mg/l
- Magnesium 4mg/l
- Sodium 70mg/l
- Potassium 8mg/l
- Flouride 0.2mg/l
- Klor 0.1mg/l
- Nitrat 10mg/l
- Alumunium 0.01mg/l
Kontaminan dan Konsekuensi

 Alumunium  dialisis encephalopathy, penyakit


tulang,anemia
 Kalsium/Magnesium  Sindrom air keras, hiperkalsemia
 Klor  Hemolitik anemia, hemoglobinemia
 Tembaga  hemolisis, hepatitis
 Flourida  penyakit tulang, osteomalacia
 Nitrat  methemoglobin, sianosis, hipertensi
 Sulfat  Asidosis metabolis
 Mikrobial  reaksi pyrogenic,hipertensi, shock.
Pembersihan Air
Fase pra-perawatan air

 Filtrasi Partikel
- filtrasi media
- filtrasi saringan
 Pemurnian Air
- penukaran batang damar
 Filtrasi Karbon
- dengan batang karbon aktif
Filtrasi Partikel

 Hilangkan partikel kasar dari air


 Partikel secara mekanis akan terjebak ketika
dijangkau/ditangkap saluran dengan diameter lebih
kecil dari partikel tsb.
 Partikel yang diabsorbsi akan ditangkap oleh medium
filter/saring.
Pemurnian (penghalusan) Air

 Pertukaran kalsium dan magnesium untuk sodium


melalui melalui manik-manik damar.
 Membuat air ‘kasar’ menjadi ‘halus’.
 Air secara kontinyu mengalir melalui Brine Tank.
Pengolahan air
Na++
Na++
Na++
Na++

*******
Na++
Ca++ Na++
Ca++ Na++
Mg++ Na++
Ca++

*******
Na++
Ca++ Na++
Na++
Na++
Na++
Na++
Na++

Air Halus
Hard water Pertukaran Ion
(Soft Water)
Filtrasi karbon

• Menggunakan arang aktif untuk


menyingkirkan klorin dan kloramin

• Hemolitik anemia mungkin terjadi bila


kloramin tidak dihilangkan
Pemurnian Air
Fase Pengolahan dan Distribusinya
• De-ionisasi
- Pertukaran ion ( H untuk Na)
• Reverse osmosis
• Filtrasi Bakteri
- filtrasi 0,45-0.22 μm
• Ultrafiltrasi
- Filtrasi makromolekul
• Irradiasi Cahaya Ultraviolet
- Pemusnahan bakteri
• Distribusi
- Secara langsung melalui sistem pipa
Deionisasi
 Dapat membersihkan 99% ion spesifik seperti
kalsium, tembaga, florida, nitrat, sulfat, sodium
dan zeng.
 Tidak selalu digunakan sebagai proses
pengolahan air.
 Removal small-molecul weight
Reverse osmosis
 Menggunakan membran semipermeablel untuk
meloloskan air melalui membran.
 Menolak zat organik dan elektrolit
 Menolak segala larutan dengan BM>200 dalton.
 Merupakan langkah terakhir lebih sering digunakan
dalam perawatan air
 Kemungkinan masih terdapat kolonisasi bakteri
 Removal small MW molecules
Air Filtrasi Water
PDAM/ softening
Sumur Deionisa
si

Msk ke Filter Reverse


mesin HD kecil osmosis

Proses water treatment

Anda mungkin juga menyukai