BIDANG DIKLAT
RS. Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie Bandung
ALAT DAN BAHAN HEMODIALISIS
1. Mesin Hemodialisis
2. Alat Habis Pakai Utama ( Consumables )
2.1. Dialiser ( Artificial Kidney )
2.2. Cairan Dialisis ( Air Dialisis dan Konsentrat )
2.3. Tubing Dialisis ( Blood Lines )
2.4. AV. Fistulla ( Vascullar Access )
3. Alat Habis Pakai Tambahan
ALAT DAN BAHAN HEMODIALISIS
1. Mesin Hemodialisis
2.1. Dializer
2.2. Cairan Dialisis
2.3. Blood Lines
2.4. AV. Fistulla
2.1. DIALIZER
Dializer adalah :
* Tempat dimana sirkuit darah dan dialisat bertemu
* Terjadi pergerakan molekul antara darah dan dialisat melalui
membran semipermeabel
JENIS DIALIZER
Struktur :
Ada di pasaran saat ini :
Hollow fibre (capillary dializer)
Tidak ada di pasaran :
Parallel plate
Coil
DIALIZER
STRUKTUR :
- Hollow Fibre
( capillary dializer )
- Paralel Plate Dializer
- Coil
COUNTER
CURRENT
COUNTER
CURRENT
Inlet dialisat outlet dialisat
Outlet darah Inlet darah
dializer
Membran
Komponen
dialisat
Komponen
membran
darah
KOMPOSISI DAN STRUKTUR
MEMBRAN DIALIZER
KOMPOSISI :
* Cellulose ( Cuprophan ) ------ terbuat dari cotton
* Substituted Cellulose ------- cellulose polymer
* Cellulosesynthetic ------- haemophan
* Synthetic ------ polysulfone dan polyamide
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
HOLLOW FIBRE
KEUNTUNGAN :
- Volume priming yang rendah
- Mempunyai luas permukaan yang rendah
Contoh : 1 m2 = 60 – 90 ml
- Lebih mudah dilakukan daur ulang ( Re -Use)
KERUGIAN :
- Volume residu darah beku lebih tinggi
- Untuk dializer yang sterilisasinya dengan etilin oksida
bagian potting lebih sulit dibersihkan
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MEMILIH DIALIZER
Surface area ( Biasanya 0,7 –
2,4 m2 )
Mempunyai clearance yang
baik
Ultrafiltrasi yang fleksibel
Terbuat dari bahan non toksik
dan bebas pyrogen
Volume priming yang rendah
Tidak sering mengalami
kebocoran
Dapat di lakukan daur ulang
Praktis, aman dan murah
EFEKTIVITAS DIALIZER
Ditentukan oleh :
Luas permukaan
Permeabilitas membran
Ditentukan oleh :
Ketebalan membran
Ukuran pori-porinya
Parameter :
Koefisien ultrafiltrasi (Kuf ) : jumlah air (mL) yang dapat
melewati membran setiap mm Hg per jam
Kuf : 8,0 ml/mm Hg/jam = 8 mililiter per mmHg per jam
PERMEABILITAS MEMBRAN
Ditentukan oleh :
Ketebalan membran
Ukuran pori-porinya
Parameter :
Koefisien ultrafiltrasi (Kuf)
Jumlah air (mL) yang dapat melewati membran
setiap mm Hg per jam
Fungsi :
1. Membuang sampah nitrogen, air dan kelebihan elektrolit
2. Menjaga keseimbangan elektrolit
3. Mencegah penurunan air yang berlebihan
Komposisi :
Dibuat dari konsentrat dan air dengan perbandingan
pencampuran ( 35 - 40 : 1 )
ARAH ALIRAN DIALISAT
1. Co Current
Aliran dialisat searah dengan
aliran darah
2. Counter current
Aliran dialisat berlawanan arah
dengan aliran darah
2.3. AIR UNTUK HEMODIALISIS
Ada central water treatment
Step pengolahan air :
- Softening ( Calcium dan Magnesium )
- Carbon filter ( Chloramine )
- Reverse osmosis atau deionisasi
- Sterilisasi
BAHAN ATAU KONTAMINAN
AIR YANG BERBAHAYA
Komplikasi :
1. Perdarahan, hematome
2. Outflow froblem
3. Aneurisma
4. Infeksi
DOUBLE LUMEN
Indikasi :
* Access HD (Jangka pendek)
---- 6 mg – 3 Bulan
* Access HD (Jangka panjang)
----- Bulan / Tahun atau tidak ada
pilihan lain
KOMPLIKASI
PENGGUNAAN CATHETER
DOUBLE LUMEN
1. Jangka Pendek :
a. Exit site infektions
b. Sumbatan pada selang catheter ( cloting, posisi dan
terlipat )
c. Emboli udara
d. DVT of central veins
2. Jangka Panjang :
- Hampir sama dengan komplikasi jangka pendek
- Fraktur, bocor dan emboli
ALAT DAN BAHAN HEMODIALISIS
TAMBAHAN
blood-lines
cairan
dialisat
bicarbonat
powder