Anda di halaman 1dari 18

DIALISER

Pelatihan Perawat Mahir Hemodialisis 2010

Instalasi Hemodialisis – RSU Dr. Soetomo, Surabaya


Membran Darah

Dialisat
MEMBRAN SEMIPERMEABEL
 Membran semipermeabel bekerja sebagai suatu saringan
 Saringan tersebut dianggap memiliki pori-pori sangat kecil
 Partikel solut lebih besar dari ukuran pori-pori tidak akan dapat
menembus membran dan akan tertahan
 Partikel-partikel yang lebih kecil dapat menembus dengan kecepatan
yang berbanding terbalik dengan ukurannya
 Partikel yang kecil akan menembus lebih cepat dari partikel yang
lebih besar
FUNGSI MEMBRAN PERMEABEL PADA HEMODIALISIS
 Darah pasien dilewatkan suaru ruangan yang dibentuk oleh
membran
 Cairan dialisat mengelilingi membran ini
 Eritrosit, lekosit, trombosit dan sebagian besar protein plasma
berukuran terlalu besar untuk melewati pori-pori membran
 Air & partikel kecil (misalnya : elektrolit), urea (60 Dalton), kreatinin
(113 Dalton) serta glukosa (184 Dalton) akan melewati membran
melalui difusi
Dialisat

Darah

Membran
Dialiser (dialyzer)
Hollow Fiber
KARAKTERISTIK DIALISER
 luas permukaan (SA – surface area – m2)
 ketebalan membran (MT – membrane thickness – )
 klirens kreatinin
 klirens fosfat
 klirens vitamin B12
 koefisien ultrafiltrasi (KUF – ultrafiltration coefficient – ml/jam/mmHg)
 volume darah (PV – Priming / Blood Volume – ml)
 kemampuan solut melalui pori dialiser (KoA – mass transfer coefficient
– cm3/menit)
 cara sterilisasi (SM – sterilization method)
 standar :
• kecepatan aliran dialisat 500 ml/menit
• TMP 0 mmHg
ULTRAFILTRASI (UF)
 Jumlah cairan yang diultrafiltrasi tergantung pda perbedaan
tekanan di antara kompartemen daran dan kompartemen
dialisat
 TransMembrane Pressure (TMP) dapat diatur dengan
mengatur agar tekanan di kompartemen dialisat dan
kompartemen darah berbeda
 Membuat tekanan dialisat negatif akan meningkatkan
ultrafiltrasi
 Tekanan onkotik plasma akan melawan ultrafiltrasi
 Cairan bergerak hanya jika TMP melebihi tejkanan onkotik
 Koefisien ultrafiltrasi (Kuf) adalah jumlah ml (cc) cairan yang
dipindahkan melalui membran per-jam dengan TMP sebesar 1
mmHg
Mujais SK. Technical and Functional Considerations in Choosing Dialyzers. In : Dialysis Therapy 3 rd ed. Eds : Nissenson AR, Fine RN. 2002
KLIRENS DIALISER
 klirens dialiser ~ klirens ginjal
 menunjukkan jumlah darah yang dapat “dibersihkan” dari
bahan terlarut (solute) tertentu dalam suatu satuan waktu
 jika saat melalui dialiser 200 ml darah tiap menitnya dapat
dibersihkan dari urea, klirens urea dialiser tersebut adalah 200
ml/menit
 Secara klinis, klirens dapat dihitung dengan rumus :

(Ac – Vc)
klirens dialiser = QB x [ ]
Ac

Mujais SK. Technical and Functional Considerations in Choosing Dialyzers. In : Dialysis Therapy 3 rd ed. Eds : Nissenson AR, Fine RN. 2002
KoA DIALISER
 KoA = in vitro urea mass transfer coefficient
 Menunjukkan kemampuan suatu zat terlarut menembus pori –
porio membran dialiser
 Makin tinggi nilai KoA, makin permeabel membran dialiser tsb
 KoA = merupakan nilai teoritis dari klirens urea dalam kondisi
aliran darah dan dialiset tertentu
 Kombinasi KoA yang tinggi dan aliran darah yang tinggi akan
meningkatkan klirens dari molekul besar dan kecil

Mujais SK. Technical and Functional Considerations in Choosing Dialyzers. In : Dialysis Therapy 3 rd ed. Eds : Nissenson AR, Fine RN. 2002
DIALISER HIGH – EFFICIENCY & HIGH - FLUX
 Definisi : tidak sama !
 High – efficiency dialysis : didefinisikan sebagi dialisis yang menggunakan
dialiser dengan KoA tinggi (KoA > 600) dengan aliran darah mencapai
atau lebih 300 ml/menit dan aliran dialisat mencapai atau lebih dari 500
ml/menit  klirens urea melebihi 200 ml/menit
 High – efficiency dialysis ; masalah pada pasien dengan kemampuan
kardiovaskuler yang rendah dan akses vaskuler yang tidak memadai
 High – flux : didefinisikan berdasar permeabilitas hidraulisnya dan bukan
berdasar profil klirensnya – permeabilitas terhadap air dengan Kuf > 20
ml/jam/mmHg  = permeabilitas tinggi
 High – flux ; menggunakan membran sintetis / selulosa dengan
permeabilitas tinggi  meningkatkan pembuangan solut ukuran besar
 High – flux ; permeabilitas tinggi  bisa menimbulkan ultrafiltrasi balik dari
dialisat hingga bisa menimbulkan endotoksemia pada pasien, dihindari
dengan mengatur TMP yang tinggi, laju UF tinggi serta memakai air yang
sangat murni
Mujais SK. Technical and Functional Considerations in Choosing Dialyzers. In : Dialysis Therapy 3 rd ed. Eds : Nissenson AR, Fine RN. 2002
MEMBRAN SEMIPERMEABLE UNTUK MOLEKUL UKURAN
SEDANG DAN BESAR

 Ada beberapa bahan sintetis yang digunakan untuk dialisis high flux
 Polyacrylonitrile (PAN), polycarbonate, polysulfone, polyamide,
polymethacrylate (PMMA) dll

Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
MEMBRAN DIALISER

Bahan Nama Lain


Cellulose Cuprammonium rayom Cuprophan
Cuprammoonium cellulose
Regenerated cellulose
Modified atau Substitute Cellulosynthetic Hemphan
cellulose Cellulose acetate
Cellulose diacetate Dicea, Diaphan
Cellulose triacetate
Cellulose hydrate
Synthetic Polysulfone Biosulfane, PS, Helixone
Polyacrylnitrile PAN, AN69, SPAN
Polymethylmethacrylate PMMA
Polyamide Polyflux
Polycabonate Gambrane

Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
JENIS MEMBRAN
3 jenis membran utama yang sering digunakan :
o Regernerated Cellulose atau Selulosa Mentah (Raw Cellulose)
 mengandung kelompok hidroksil bebas yang dapat meningkatkan
reaksi komponen darah, terutama komplemen
 Jenis Cuprammomium – treated cellulose (Cuprophan) permukaan
fibernya lebih halus, dan lebih kuat
 Jenis Cellophan memiliki kualitas yang lebih baik
o Modified Cellulose
 tetap berdasar selulosa dengan substitusi dari kelompok hidroksil
 jenis Hemophan kelompok hidroksilnya dilapisi oleh senyawa amino
tersier
 jenis Cellulose Acetate radikal hidoksilnya berikatan dengan asetat
o Synthetic
 jenis :
• Plycarbonate
• Polyacrylonitrile
• Polysulfone
• Polymethylmethacrylate
 membran tidak sekuat selulosa  dinding fiber dibuat lebih tebal
Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
PEMILIHAN MEMBRAN
 klirens
 permeabilitas air
 luas permukaan
 susunan fiber
 ukuran fiber
 priming
 sterilisasi
 antikoagulasi
 reUse
 wettability
 biaya

Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
MEMBRAN BIOKOMPATIBEL

Membran yang paling sedikit menimbulkan reaksi keradangan pada


pasien

 Menurunkan penimbunan amiloid


 Reaksi hipersensitivitas lebih sedikit
 Hipotensi intradialitik lebih sedikit
 Hilangnya fungsi ginjal sisa (residual renal function) pada awal dialisis
lebih sedikit
 Infeksi lebih sedikit
 Status nutrisi membaik
 Katabolisme protein menurun
 Profil lemak membaik
 Kemungkinan morbiditas dan mortalitas lebih sedikit

Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
SPESIFIKASI TEHNIS DIALISER
 Volume priming : 40 – 150 ml (tidak termasuk blood line +
150 ml)
 Luas permukaan : 0,5 – 2,2 m2
 KUf : 2,5 – 85 ml/mmg
 (membran selulosa (dan sebagian besar membran
selulosa yang dimodifikasi) memiliki KUf < 10 (KUf < 4
permeabilitas sedang, > 8 permeabilitas tinggi)
 KoA A urea bervariasi abtara 200 sampai 1200 (dialiser
efisiensi rendah KoA < 300, efisiensi tibggi / high efficiency
KoA > 600)
 Sterilisasi : irradiasi gamma, ethylene oxide, uap (steam).
DIALISER IDEAL
 klirens tinggi untuk toksin-toksin dengan berat molekul
kecil dan sedang
 UF mencukupi
 tidak ada / sangat sedikit kehilangan protein / asam amino
 komposisi non-toksik
 sangat sedikit / tidak mengaktifkan sel-sel dalam darah
atau jalur-jalur trombosis pasien
 volume darah minimal
 dapat diandalkan
 dapat digunakan ulang
 murah
Terima Kasih

Pelatihan Perawat Mahir Hemodialisis 2010

Instalasi Hemodialisis
RSU Dr. Soetomo Surabaya

Anda mungkin juga menyukai