Anda di halaman 1dari 3

LOG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

O TERMINASI HEMODIALISIS
RUMAH
SAKIT Dokumen No Revisi Halaman : 1/3
Tanggal terbit : Ditetapkan

Strandar Prosedur
Operasional

Direktur
Pengertian Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri atau menghentikan proses dialisis sesuai
dengan waktu yang telah diprogramkan atau pada keadaan kegawatan maupun
gangguan tekhnis yang serius.
Tujuan 1. Mengembalikan darah dari sirkulasi extra korporeal ke dalam tubuh pasien
(sirkulasi sistemik)
2. Mencegah teradinya komplikasi lebih lanjut akibat gangguan tekhnik.
Kebijakan Sesuai dengan SK direktur No…….

Prosedur A. Persiapan Mesin


1. Turunkan Qb sampai 150ml/menit 15 menit sebelum terminasi, tunggu sampai
alarm mesin berbunyi, tekan Retrance
2. Balik dialiser outlet di atas, inlet di bawah
B. Persiapan Alat
1. Set insersi yang masih steril (spuit 5ml atau 10ml, konektor steril, kom, kasa
depper, plester, handscoon steril)
2. NaCl 0.9% secukupnya
3. Tensimeter
4. Handrub
5. Plastik infeksius
6. Tempat sampah infeksius
7. Tourniquet
8. Safety box
C. Persiapan Pasien
1. Posisikan pasien dengan nyaman
2. Observasi TTV dan keluhan pasien
3. Edukasi ke pasien tindakan yang akan dilakukan
D. Pelaksanaan
1. Pastikan petugas sudah mencuci tangan dan menggunakan APD
2. Dekatkan alat-alat yang diperlukan, buka set insersi, isi kom dengan NaCl
0.9% secukupnya, pastikan alat yang dibutuhkan sudah di dalam set insersi,
isi spuit dengan NaCl 0.9% secukupnya
3. Matikan Qb, klem arteri fistula dan ABL, lepaskan sambungan, hubungkan
ABL dengan konektor steril lalu sambungkan ABL dengan selang infus NaCl,
lalu nyalakan Qb.
4. Aspirasi arteri fistula dengan spuit 5 ml, pastikan tidak ada udara, lalu
spooling dengan NaCl secukupnya, klem dan tutup.
5. Tunggu sampai VBL tampak jernih, klem selang VBL dan vena fistula,
matikan Qb, lepaskan sambungan, hubungkan VBL ke port NaCl, klem dan
tutup vena fistula.
6. Lepaskan fiksasi AV fistula
7. Aff arteri fistula: Tarik jarum 1/4 bagian, kemudian plester dan letakkan kasa
depper di atasnya, lalu aff jarum fistula dan buang ke safety box. Tekan area
penusukan selama 5-10 menit atau sampai perdarahan berhenti. Bisa gunakan
tourniquet untuk membantu penekanan (situasional).
8. Jika TTV pasien stabil dan tidak ada keluhan, aff vena fistula dengan cara
yang sama seperti No.7
9. Perawatan mesin:
a. Tekan Bypass, tekan Drain, tekan Yes, lalu segera cabut Hansen Connector
biru, tunggu sampai cairan di dialiser keluar semua, cabut connector merah
dan tutup dialiser biru dan merah. Letakkan connector pada tempatnya.
b. Ambil selang port A dari cairan asam, kembalikan ke tempatnya, tekan Rinse
Mode, tunggu sampai muncul Finish pada layar dan bicarbonate powder
menjadi kering, lalu lepaskan tabung bicarbonate powder.
c. Lakukan desinfeksi pada mesin.
10. Observasi keluhan, TTV dan timbang berat badan pasien (bila
memungkinkan).
11. Rapikan alat-alat yang telah digunakan, buang pada tempat sampah infeksius.
12. Petugas cuci tangan 6 langkah.

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Tindakan dilakukan dengan prinsip steril
2. 1 jam sebelum tindakan terminasi perhatikan keluhan pasien, TTV, Heparin,
KT/V, dan sisa volume NaCl 0.9%
3. Dokumentasi tindakan yang dilakukan
Unit terkait 1. Unit Hemodialisa (HD)
2. Farmasi

Anda mungkin juga menyukai