Anamnesis:
• Tanyakan kapan gigitan terjadi
• Tanyakan pertolongan pertama apa yang sudah
dilakukan
• Frekuensi napas dapat meningkat, tangan dan
tungkai dapat menjadi kaku, pusing
• Dapat juga terjadi sinkop vasovagal pada
beberapa orang, dapat juga timbul agitasi
sehingga menyamarkan gejala yang sebenarnya.
Gejala lokal
• Edema
• Nyeri gigitan taring
• Nyeri lokal,
• Perdarahan lokal,
• Memar
• Limfangitis,
• Pembengkakakn kelenjar getah bening,
• Melepuh, infeksi lokal,
• Abses, nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan
ular dari famili Viperidae).
Gejala sistemik
• Hipotensi
• kelemahan otot
• Berkeringat
• Menggigil
• mual, muntah
• Hipersalivasi
• nyeri kepala dan pandangan kabur
Gejala khusus
• Hematotoksik
perdarahan ditempat gigitan, perdarahan kulit
(ptekie), hematemesis dan melena
• Neurotoksik
hipertonik, paralisis pernafasan, paralisis otot
laring, kejang dan koma, oftalmoplegi.
• Kardiotoksik
hipotensi, henti jantung, koma (kerusakan otot
jantung)
Gejala khusus
• Hematotoksin
pada sistem peredaran darah
• Cytotoksin
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
• Cytolitik
peradangan serta kematian jaringan
• Sindroma kompartemen
edema tungkai dengan tanda2 5 P (Pain, Pallor,
Pharastesia, paralisis, pulselesness)
Klasifikasi gigitan ular
Derajat Venersi luka nyeri Edema/er sistemik
itema
0 0 + +/- <3 cm/12 0
jam
I +/- + - 3-12 Cm/ 0
12 jam
II + + +++ >12-25 +
Cm/12 jam Neurotoksi
k, mual,
pusing,
syok
III + + +++ >25 cm/12 ++
jam Ptekhiae,
syok,
ekimosis
IV +++ + +++ > ++
Ekstremitas Gagal ginjal
akut,
perdarahan
, koma
Pemeriksaan laboratorium
• pemeriksaan darah tepi, biasanya hitung lekosit
dapat meningkat, hemoglobin menurun akibat
adanya perdarahan, hitung trombosit dapat
menurun
• Perlu dilakukan pemeriksaan faal hemostasis, dan
yang sederhana serta dapat dengan cepat dilakukan
adalah dengan pemerksaan whole blood clotting test
(WBCT).
Tatalaksana
1. Identifikasi ular penyebab. Deskripsi yang disampaikan
saksi, foto ular, atau jika memungkinkan ular dapat dibawa
ke IGD Rumah Sakit
2. Jika ular yang dimaksud berbisa atau tidak yakin, pasien
dapat dirawat inap untuk observasi ketat
3. Pertolongan pertama: imobilisasi dengan pembidaian dan
elastic bandage (tidak dianjurkan menggunakan tensocrepe).
4. Bebaskan airway dan breathing, terutama pada gigitan ular
dengan bisa yang mengandung neurotoxin penyebab
paralisis.
Tatalaksana
5. Ambil sampel darah pasien untuk
• Pemeriksaan Darah lengkap
• Pemeriksaan Faal hemostasis (aPTT, PPT, INR, 20
min whole blood clotting time) tiap 6 jam
• Fungsi ginjal
• Elektrolit
6. Periksa EKG untuk mendeteksi kelainan jantung
7. Kasih tanda luas pembengkakan jaringan tiap 2
jam (RPPT)
Tatalaksana
6. Indikasi pemberian Serum Anti-Bisa Ular (SABU)
• Coagulopathy, trombopeni, INR > 1.2, non-
clotting 20 min WBCT.
• Neurotoxin (ptosis, paralysis, dll)
• Hipotensi, syok, aritmia
• AKI
• Hemoglobinuria atau mioglobinuria
• Edema berat (> 1/2 ekstrimitas yg tergigit) atau
bengkak yang cepat membesar
• Limfadenitis di sistem limfatik regional bekas
gigitan
7. Terapi suportif lainnya seperti cairan, neostigmin
atropin, hingga ventilator untuk yang gagal nafas.
Terapi non farmakologik , pertolongan
pertama
Tujuan pertolongan pertama adalah :
1. Menghambat penyerapan bisa
2. Mempertahankan hidup korban
3. Menghindari komplikasi
4. Mengawasi gejala dini yang membahayakan.
Tatalaksana
Sebelum penderita dibawa kefasilitas kesehatan hal
pertama yang harus dilakukan adalah:
1. Istirahatkan dengan posisi horizontal
2. Jangan memanipulasi daerah gigitan
3. Penderita dilarang berjalan
4. Ikat daerah distal dan proksimal → tidak efektif
dilakukan 30 menit setelah gigitan.
Tatalaksana di faskes
1. Penatalaksanaan jalan nafas
2. Penatalaksanaan fungsi pernafasan
3. Penatalaksanaan sirkulasi seperti cairan infus dan
kristaloid
4. Beri pertolongan pertama dengan balutan
5. Cek protrombin, fibrinogen dan Hb, Leukosit
6. Apus tempat gigitan
7. Berikan SABU
Prinsip Pertolongan pertama
R I G T
Reassure get
Immobilitation Tell the doctor
Yakinkan
kondisi Jangan
korban menggerakka Bawa ke Informasi
Tenangkan n korban RS/ kan ke
Istirahatka Pressure Fasyanke dokter
n immobilitatio s tanda dan
Jangan n jika dalam sesegera gejala
panik 30 menit tdk mungkin yang
ada tim muncul
medis
Metode pertolongan
• Tenangkan korban yang cemas
• imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh
yg tergigit dengan cara mengikat atau menyangga
dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot dapat
meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran
darah dan getah bening.
• Hindari gangguan terhadap luka gigitan karena
dapat meningkatkan penyerapan bisa dan
menimbulkan perdarahan lokal.
• Hindari pergerakan atau kontraksi otot untuk
mencegah peningkatan penyerapan bisa.
• Penanganan pagutan ular yang biasa sering
dilakukan seperti melakukan insisi di tempat
pagutan, menghisap darah pada tempat pagutan,
pendinginan daerah tempat pagutan, pemberian
antihistamin dan kortikosteroid, pemakaian obat-
obat tradisional, dan pemasangan torniket harus
dihindari karena tidak terbukti manfaatnya
Terapi farmakologi
Pengobatan suportif
- Evaluasi status pasien
- dilakukan tindakan ABC (Airway, Breathing,
Cardiovascular) agar kondisi tidak memburuk
- Stabilisasi hemodinamik, penanganan gagal
ginjal, dan tindakan lain yang diperlukan
Terapi farmakologi
Anti Bisa Ular
- Untuk bisa ular dengan gejala neurotoxin dan
perdarahan spontan masif diberikan SABU 2
vial didrip dengan larutan NaCl 0,9% tiap 2 jam
- Untuk bisa ular bukan dengan gejala neurotoxin
atau koagulopati parah, diberikan 2 vial SABU
didrip tiap 6 jam.
Indikator pemberian SABU efektif
1. Perdarahan akan berhenti dalam 15 menit
2. Faal Koagulasi akan normal dalam 3-9 jam
3. Hipotensi akan membaik dalam 30-60 menit
4. Gejala paralisis akan membaik dalam 30 menit
5. Warna gelap urin akibat mioglobinuria atau
hemoglobinuri menghilang dalam beberapa
jam.
Waspadai perburukan gejala
• Pembengkakan tungkai lebih dari setengahnya
• Pembengkakan timbul segera setelah gigitan
ular pada jari kaki terutama tangan.
• Pembengkakan yang progresif
• Pembengkakan kelenjar getah bening didaerah
bekas gigitan.
Panduan pemberian SABU
menurut Schwartz & Way
derajat Keterangan
edema
I Minimal + 2-15 - 5
II Sedang + 15-30 + 10