SNAKE BITE
Oleh:
WINDASUCIWULANDARI
2012
SNAKE BITE
A. PENGERTIAN
Bisa ular adalah kumpulan dari terutama protein yang mempunyai efek
B. ETIOLOGI
Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam :
Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang
sehingga sel darah menjadi hancur dan larut (hemolysin) dan keluar
menembus pembuluh-pembuluh darah, mengakibatkan timbulnya
limfe.
jantung.
terganggunya
kardiovaskuler.
7. Enzim-enzim
C. PATOFISIOLOGI
Bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, menimbulkan daya toksin. Toksik
Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada
semua gigitan ular. Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan,
(denyutan).
Gejala-gejala awal terdiri dari satu atau lebih tanda bekas gigitan
gatal, dan mati rasa perioral, atau fasikulasi otot fasial, berarti
gigitan ular racun pelarut darah adakalanya timbul setelah satu atau
Pendarahan alat dalam tubuh dapat kita lihat pada air kencing (urine)
atau hematuria, yaitu pendarahan melalui saluran kencing. Pendarahan
pada alat saluran pencernaan seperti usus dan lambung dapat keluar
E. PEMERIKSAAAN PENUNJANG
dan penentuan kadar gula darah, BUN, dan elektrolit. Untuk gigitan
waktu
F. PENATALAKSANAAN
b. Menetralkan bisa.
c. Mengobati komplikasi.
2. Pertolongan pertama :
yaitu:
untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30 menit pertolongan
naik ke atas.
menghambat
aliran darah (dapat dilihat dengan warna jari kaki yang tetap pink).
a) Balut dari telapak tangan naik keatas. ( jari tangan tidak dibalut).
4. Penatalaksanaan selanjutnya:
a) Insisi luka pada 1 jam pertama setelah digigit akan mengurangi
toksin 50%.
menit.
tambah 2 flacon
hipotensi
5. Pemberian ABU
2 5-20 c c (1 -2 am pul)
Ciri-ciri:
2. Petechie, echimosis
1. Syok hipovolemik
2. Edema paru
3. Kematian
4. Gagal napas
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Gejala: Malaise.
b) Sirkulasi
ekstrem (syok).
c) Integritas Ego
Gejala: Diare.
e) Makanan/cairan
(malnutrisi).
f) Neorosensori
g) Nyeri/Kenyamanan
umum.
h) Pernapasan
normal,
sembuh.
i) Seksualitas
hangat.
k) Penyuluhan
jantung,
dengan sepsis.
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian
antipiretik jika perlu
i
.
DAFTAR PUSTAKA
Agus P, dkk : Kedaruratan Medik : Edisi Revisi, Binarupa Aksara, Jakarta, 2000
Daley eMedicine – Snakebite : Article by Brian James, MD, MBA, FACS, 2006 available at
URL : http://www.emedicine.com/med/topic2143.htm
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ).
Hafid, Abdul, dkk., editor : Sjamsuhidajat,R. dan de Jong, Wim, Bab 2 : Luka, Trauma, Syok,
Bencana., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC : Jakarta, Mei 1997. Hal. 99-100. 2.