Anda di halaman 1dari 31

SNAKE BITE

Jane Tepiani Kadar


Nuraida Syatiawati
Nysa Ro Aina Zulfa
Ghea Rosna Juwita

SMF Ilmu Bedah


RS AL ISLAM
2019
 Luka gigitan dapat
disebabkan oleh binatang
seperti ular, anjing, serangga,
kalajengking, laba-laba,
tawon dan juga bisa
disebabkan oleh gigitan
manusia.
Tahun 1954
insidensi gigitan
Di AS 8000 Orang
ular 30.000-
digigit ular
40.000/ tahun
berbisa pertahun.
didunia dan
>98% di
25.000- 35.000
ekstremitas.
mengalami
kematian di ASIA

Usia puncak :
Pria > wanita anak-anak dan
dewasa muda.
Bisa ular berbisa bersifat neurotoksik, vaskulotoksik, hemotoksik, dan
miotoksik

Famili Elapidea

Najatripudrat Najabungarus
Najabungarus (King
sputatrix (ular candida(ular sendok coral snake
Cobra)
sendok) berkaca mata)

Famili Viperidae Family


hydrophidae

Ancistrodon subfamily terdistribusi di


Lachei graninius Micrurus fulvius region indopasifik :
rodostom (ular hidrophinae (true
(ular hijau pohon) (ular batu koral) pelamis platurus
tanah) sea snakes),
(pelagic sea snake)
 Barat garis Wallace (Sumatera, jawa, Sulawesi)
 Timur Garis Wallace (Papua, Maluku)

• Katagori I : berbisa, tinggi morbiditas dan mortalitas


• Katagori II : berbisa , tinggi morbiditas, tetapi data kurang dan
tidak berada di daerah padat manusia
Bungarus fasciatus – Ular
Naja spuratix - Kobra
belang
Bungarus candidus – Ular Cryptelitrops insularis
weling
Enzim ( 80-90% Hemotoxic Neurotoxic
viperid dan 25- • Kerusakan • Ular kobra,
70% elapid) , endotel  ular welang
non-enzimatik perdarahan
spontan
toxins, dan • Ular hijau,
non-toxic ular tanah
proteins
 Fang mark
 Local pain
 Local bleeding
 Bruising
 Lymphadenopaty
 Inflamation
 Blistering
 Abses
 Necrosis
General Nausea, vomiting, weakness,
drowisness

Cardiovaskul Syok, hipotensi, aritmia, lung edem


ar

Bleeding Epistaxis, intracranial hemorrhage,


haemoptysis, gum bleeding

Neurological Drowsiness, abnormal taste and smell,


heavy eye lid
DERAJAT GIGITAN ULAR
DR Gejala SABU
0 Fang mark (+), nyeri sedikit, eritem < 1 inci 0
1 Fang mark (+), nyeri sedang – berat, eritem 1 – 5 2-5
inci
2 Fang mark (+), nyeri hebat, eritem 6 – 12 inci, 12 5 - 10
jam pertama gejala sitemik (mual, muntah, syok,
ggn kesdaran )
3 Fang mark (+), nyeri hebat, eritem > 12 inci, 10 – 20
sistemik (+), petechie-echymosis
4 Ertem edem lebih besar – tungkai, koma, renal 20
failure
• Complex mixture of enzymes

• Low-mollecular-weight polypeptides

• Glucoprotein

• Metal ions

• Hemorrhagins, suatu zat yang dapat menyebabkan, vascular leaking & local &
systemic bleeding
• Proteolytic enzyme, dapat menyebabkan:
 local tissue necrosis
 menggangu jalur koagulasi darah pada berbagai tingkatan
 mengganggu fungsi organ

• Myocardial depressant factor, yang dapat menyebabkan penurunan cardiac


output
• neurotoxin , beraksi pada pre- / post synaps, yang menghambat
penghantaran impuls saraf.
Imobilisasi seluruh tubuh pasien dengan meletakkannya ke
bawah dalam posisi yang nyaman dan aman dan terutama
imobilisasi anggota tubuh yang tergigit dengan bidai atau
gendongan.
Setiap gerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan
penyerapan racun ke dalam aliran darah dan limfatik.

Hindari sayatan, gosok, pembersihan yang kuat, pijat, aplikasi


herbal atau bahan kimia sebagainya.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi, meningkatkan penyerapan
racun dan meningkatkan perdarahan lokal
 Air way
 Breathing
 Circulation
 Dissability

 Anamnesa : waktu, tempat, jenis ular


 Pemeriksaan Fisik
 Hb, L, Tr, Ht
 Ur, Kr, GOT, GPT
 Clotting Time, PT, aPTT
 EKG
 Ro Thorax
 Urine  hematuria
TERAPI SUPORTIF
 Metilprednisolon 2 x 6,25 mg IV; Dipenhydramin 3 x 10 mg
 Awasi CVS , resp. & st. neurologis dg ketat.
 Rehidrasi - diuretic.
 Antibiotik & ATS.
 Kesadaran
 Vital Sign, CR distal
 Clotting time per ½ - 1 jam
 Urine output
 Kelemahan otot
Kekebalan terhadap
bisa ular yang bersifat
neurotoksik (seperti
ular dari jenis Naja
sputatrix – Ular Kobra,
Plasma kuda
Bungarus fasciatus –
Ular Belang) dan yang
bersifat hemotoksik
(ular Agkistrodon rho-
dostoma – Ular Tanah)
 Zat aktif:
Setiap mL mengandung anti bisa ular:
• Agkistrodon rhodostoma ≥ 10 LD50
KOMPOSISI • Bungarus fasciatus ≥ 25 LD50
• Naja sputatrix ≥ 25 LD50
 Zat tambahan:
• Fenol 2,5 mg
Derajat 0 dan I
tidak diperlukan
SABU, dilakukan
Derajat II: 3-4 vial
evaluasi dalam 12
SABU
jam, jika derajat
meningkat maka
diberikan SABU

Derajat IV:
Derajat III: 5-15 berikan
vial SABU penambahan 6-8
vial SABU
TATALAKSANA

1 2 3 4 5
Monitor  cairan dan Ulangi pemeriksaan Koagulopati tidak Jika koagulopati operasi minimal 2
elektrolit darah pada 3 jam membaik (fibrinogen membaik  Monitor minggu setelah
setelah pemberiann tidak meningkat, dilanjutkan 2x24 jam gigitan
antivenom waktu pembekuan
darah tetap
memanjang)  SABU
ulang  cek ulang
darah
1 2 3 4 5

Gangguan Perdarahan  Hipotensi  beri Rabdomiolisis  Monitor


koagulopati  tranfusi darah infus cairan natrium pembengkakan
plasma fresh- segar atau kristaloid bikarbonat
frozen (dan komponen darah,
antivenin) fibrinogen,
vitamin K,
tranfusi trombosit
Gangguan
Sindrom
neurologik: beri
kompartemen:
Neostigmin
lakukan fasiotomi
(asetilkolinesterase)

Beri tetanus Untuk mengurangi


profilaksis bila rasa nyeri berikan
dibutuhkan aspirin atau kodein
Pemberian
antibiotika
spektrum luas.
Kuman terbanyak
Beri toksoid yang dijumpai
tetanus adalah
P.aerugenosa,
Proteus,sp,
Clostridium sp,
B.fragilis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai