BENCANA
Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan
Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
INDONESIA
Jumlah total ular 348 jenis
Yang berbisa:
v Elapidae: 55
v Viperidae: 21
v Colubridae: 1
jenis
SNAKE
NON-VENOMOUS VENOMOUS
Necrotoxin Nephrotoxin
Python reticulatus
Tidak
Berbisa
Tipe gigi
Courtesy Akrom
NAJA SPUTATRIX
KOBRA
Courtesy Akrom
NAJA SUMATRANA
BUNGARUS CANDIDUS (ULAR
WELING)
Bungarus candidus (Ular weling)
Bungarus candidus (Ular weling)
BUNGARUS FASCIATUS (ULAR
WELANG)
K E PA L A M E R A H )
K E PA L A M E R A H )
Laticauda colubrina
Banjir dan ular
2016
3
2016
2
0
jambi sampang bandung
First aid
Pressure bandage dan imobilisasi
Dirumah sakit
Ada antibisa ular yang siap diberikan
miotoksin terdiri dari enzim PLA2 (fosfolipase A2) dan metalloprotease yang
terdapat pada ular laut, ular elapid Australia, krait (Bungarus), viper dan Daboia
russelli.
Jika masuk dalam peredaran darah dari myotoksin, enzim otot, asam urat,
kalium, dan juga penyusun otot lainnya akan berefek pada presinaptik
neurotoksin.
Kematian bisa terjadi karena kelemahan otot pernafasan, hiperkalemia yang akut
atau gagal ginjal akut.
5. Neurotoksin:
ditemukan pada famili Elapidae. Polipeptida neurotoksin dan PLA2 dari bisa
ular menyebabkan paralisis akibat terjadinya blok transmisi pada neuromuscular
junction.
Pasien dengan paralisis bulbar akan menyebabkan sumbatan jalan nafas atas dan
aspirasi, tetapi kematian yang terjadi disebabkan oleh paralisis otot pernafasan.
Sindrom 5: Kelumpuhan dengan urin berwarna coklat atau gelap dan cedera
ginjal akut. Pada korban gigitan ular yang digigit di darat dengan gejala adanya
perdarahan (gangguan pembekuan darah), jenis ular yang menjadi penyebab
adalah viper Russell. Pada kasus gigitan di dalam ruangan saat korban tidur,
ular penyebabnya adalah krait (B. niger, B. candidus, B. multicinctus). Pada
korban gigitan ular yang digigit di laut, muara, dan beberapa danau air tawar
dengan gejala tanpa perdarahan (gangguan pembekuan darah), jenis ular
penyebabnya adalah ular laut.
LOCAL SYSTEMIC
Swelling > half bitten Haemostatic abnormality
limb/48 hours Neurotoxic signs
Toes especially fingers Cardiovascular abnormalities
Rapid extension within a few Acute kidney injury
hours Myoglobinuria/generalised
Enlarged tender lymphnode rhabdomyolysis/haemolysis
draining the affected area Supporting lab evidence of
systemic envenoming
Presynaptic neurotoxin
Postsynaptic neurotoxin
Neurotoxin /myotoksin
in muscle(julian
white,2016)
Haemotoxin system
hemotoxin
myoglobinuria Jenis ular
Dr.dr.Tri Maharani Msi SpEM
ANTIVENOM
60
61
62
63
64
65
MONOVALENT POLYVALENT
SABU covers 3 venomous snakes
1. Agkistrodon rhodostoma
2. Naja sputatrix
3. Bungarus fasciatus
Borang
Net working
Standart guideline
Education &Training
Drug & management ABC
Antivenom
Sejarah Recs indonesia
2013 pertama dibentuk oleh orang spEM
2014 kasus pertama dikonsulkan
237 kasus 2015-2016 nopember seluruh
indonesia
Kasus pelaporan dokter 190 kasus 2014-2016
Recs indonesia