Najabungarus
Najatripudrat
Najabungarus (King candida(ular
sputatrix (ular coral snake
Cobra) sendok berkaca
sendok)
mata)
terdistribusi di
Ancistrodon Lachei graninius subfamily region indopasifik
Micrurus fulvius
rodostom (ular (ular hijau hidrophinae (true : pelamis platurus
(ular batu koral)
tanah) pohon) sea snakes), (pelagic sea
snake)
Barat garis Wallace (Sumatera, jawa, Sulawesi)
Timur Garis Wallace (Papua, Maluku)
Fang mark
Local pain
Local bleeding
Bruising
Lymphadenopaty
Inflamation
Blistering
Abses
Necrosis
Systemic symptoms
DR Gejala SABU
0 Fang mark (+), nyeri sedikit, eritem < 1 inci 0
1 Fang mark (+), nyeri sedang – berat, eritem 1 – 2-5
5 inci
2 Fang mark (+), nyeri hebat, eritem 6 – 12 inci, 5 - 10
12 jam pertama gejala sitemik (mual, muntah,
syok, ggn kesdaran )
3 Fang mark (+), nyeri hebat, eritem > 12 inci, 10 – 20
sistemik (+), petechie-echymosis
4 Ertem edem lebih besar – tungkai, koma, renal 20
failure
Venom ular terdiri dari :
• Complex mixture of enzymes
• Low-mollecular-weight polypeptides
• Glucoprotein
• Metal ions
• Hemorrhagins , suatu zat yang dapat menyebabkan, vascular leaking &
local & systemic bleeding
• Proteolytic enzyme, dapat menyebabkan:
local tissue necrosis
menggangu jalur koagulasi darah pada berbagai tingkatan
mengganggu fungsi organ
• Myocardial depressant factor, yang dapat menyebabkan penurunan
cardiac output
• neurotoxin , beraksi pada pre- / post synaps, yang menghambat
penghantaran impuls saraf.
LANGKAH TATALAKSANA
SNAKE BITE
First aid treatment
Hb, L, Tr, Ht
Ur, Kr, GOT, GPT
Clotting Time, PT, aPTT
EKG
Ro Thorax
Urine hematuria
Terapi suportif
Kesadaran
VitalSign, CR distal
Clotting time per ½ - 1 jam
Urine output
Kelemahan otot
Serum Anti Bisa Ular (SABU)
...SABU
Plasma kuda
Kekebalan terhadap bisa ular
yang bersifat neurotoksik (seperti
ular dari jenis Naja sputatrix – Ular
Kobra, Bungarus fasciatus – Ular
Belang) dan yang bersifat
hemotoksik (ular Agkistrodon rho-
dostoma – Ular Tanah)
KOMPOSISI
Zat aktif :
Setiap mL mengandung anti
bisa ular :
• Agkistrodon rhodostoma ≥
10 LD50
• Bungarus fasciatus ≥ 25 LD50
• Naja sputatrix ≥ 25 LD50
Zat tambahan:
• Fenol 2,5 mg
Pedoman terapi SABU mengacu pada Schwartz dan
Way (Depkes, 2001):
Derajat 0 dan I tidak diperlukan SABU, dilakukan
evaluasi dalam 12 jam, jika derajat meningkat
maka diberikan SABU
Derajat II: 3-4 vial SABU
Derajat III: 5-15 vial SABU
Derajat IV: berikan penambahan 6-8 vial SABU
Pedoman Lain (Luck)
I Minimal + 2-15 - 5
II Sedang + 15-30 + 10
Pemberian antibiotika
spektrum luas. Kuman
terbanyak yang dijumpai
adalah P.aerugenosa,
Proteus,sp, Clostridium sp,
B.fragilis
Beri toksoid tetanus
DAFTAR PUSTAKA
Schwartz.principle of surgery
SEAR. 2007.The clinical management of snake
Bites in the South East Asian Region. World Health
Organization Regional Office for South-East Asia.
http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4508.pdf
ALHAMDULILLA
H
TERIMAKASIH