Snake Bites
KEPANITERAAN KLINIK
BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
DEFINISI
DEFINISI
• Definisi:
Luka yang disebabkan oleh penetrasi taring ular ke dalam
jaringan, terutama untuk ular yang berbisa.
EPIDEMIOLOGI
Di seluruh dunia kejadian ini diestimasikan
sebanyak 5.4 juta per tahun, dengan 2.7 juta
diantaranya mendapat gigitan berbisa.
PATOFISIOLOG
I
Senyawa pada bisa ular
Manifestasi Klinis
Luka gigitan penting untuk diperhatikan dalam
dunia kedokteran. Luka ini dapat menyebabkan :
❏ Kerusakan jaringan secara umum
❏ Perdarahan serius bila pembuluh darah besar
terluka
❏ Infeksi oleh bakteri atau patogen lainnya,
SYNDROME 5
Paralisis dengan urin berwarna coklat gelap dan acute kidney
injury:
• Tergigit di darat (dengan perdarahan/ gangguan clotting) =
Russell’s viper, Sri Lanka or South India
• Tergigit di darat saat tidur didalam ruangan (indoor) = krait
(B. niger, B. candidus, B. multicinctus), Bangladesh, Thailand
• Tergigit di laut, estuaria, atau danau air tawar (tanpa
perdarahan/ gangguan clotting) = sea snake
Efek Gigitan Ular
Saat Bisa Belum Diinjeksi ke Tubuh
GEJALA SISTEMIK:
• Gejala Umum
Ketakutan, kecemasan, mual, mutah,
malaise, nyeri abdomen, lemah,
mengantuk, lesu
• Kardiovaskular (Viperidae) • Generalized increase in capillary
Gangguan visual, pusing, kolaps, permeability (“capillary leak syndrome”)
shock, hipotensi, aritmia, kerusakan (Russell’s vipers: D. siamensis in Myanmar and
miokard (penurunan fraksi ejeksi) D. russelii in India;) Edema konjungtiva dan
wajah, pembesaran bilateral parotis, efusi
pleura dan perikardium, edema paru,
albuminuria masif, hemokonsentrasi
Efek Gigitan Ular
Saat Bisa Telah Diinjeksi ke Tubuh
GEJALA SISTEMIK:
• Perdarahan dan Gangguan Clotting
GEJALA SISTEMIK:
• Cerebral arterial thrombosis (Russell’s
vipers Daboia russelii and D. siamensis)
Stroke thrombotic, yang terkonfirmasi
angiografi, sering dijumpai setelah
envenomasi D. russelii di India, Sri Lanka,
dan Taiwan.
Efek Gigitan Ular
Saat Bisa Telah Diinjeksi ke Tubuh
GEJALA SISTEMIK:
• Neurologi
Rasa kantuk, paraesthesiae, abnormalitas
penciuman dan perasa, “heavy” eyelids,
ptosis, external ophthalmoplegia, paralisis
dari otot wajah dan otot-otot lain yang
diinervasi oleh nervus kranial, nasal voice
or aphonia, kesulitan menelan,
generalized flaccid paralysis
Efek Gigitan Ular
Saat Bisa Telah Diinjeksi ke Tubuh
GEJALA SISTEMIK:
• Skeletal muscle breakdown (sea snakes,
some krait species – Bungarus niger and B.
candidus, western Russell’s viper Daboia
russelii)
Nyeri yang terasa seluruh tubuh, otot terasa
kaku dan nyeri, nyeri saat melakukan passive
stretching, trismus, myoglobinuria,
hyperkalaemia, cardiac arrest, acute kidney
injury
Derajat berat kasus gigitan ular
berbisa, yaitu:
• Derajat 1 (minor)
tidak ada gejala
• Derajat 2 (moderate)
gejala lokal
• Derajat 3 (severe)
gejala berkembang ke regional
• Derajat 4 (major)
gejala sistemik.
PEMERIKSAAN FISIK
Pasien datang dengan kondisi kritis
PEMERIKSAA
•Pemeriksaan urin untuk mengetahui kadar albumin
•Pemeriksaan darah
N PENUNJANG
•Pemeriksaan laboratorium biasanya menunjukkan
peningkatan jumlah neutrofil, limfopenia,
koagulopati dengan PT dan PTT memanjang, serta
penurunan jumlah fibrinogen
SYSTEMIC ENVENOMING
•Abnormalitas hemostatik : perdarahan sistemik spontan, LOCAL ENVENOMING
koagulopati, atau trombositopenia (100 rb < x < 109 rb) •Pembengkakan lokal yang
•Tanda neurotoksik : ptosis,
melibatkan lebih dari ½ area pada
ophthalmoplegia eksternal, paralisis, dsb
ekstremitas yang tergigit (tanpa
•Abnormalitas kardiovaskular: hipotensi, syok, aritmia, EKG
adanya torniket)
abnormal
•Gagal ginjal akut: oliguria/anuria,
•Penyebaran cepat pembengkakan
peningkatan ur-cr (contoh: dalam beberapa jam)
•Hemoglobin-/myoglobin-uria : urin kecoklatan, urin dipstick, •Pembesaran limfe node di area
rhabdomyolisis generalisata (lelah otot, nyeri, yang tergigit
hyperkalemia)
KONTRAINDIKASI