Anda di halaman 1dari 1

KHUSUS UNTUK DOKTER Cari di Alomedika

CME Webinar E-Course SKP Diskusi Dokter

GIGITAN ULAR

- Pendahuluan - Patofisiologi - E!ologi

- Epidemiologi - Diagnosis - Penatalaksanaan

- Prognosis - Edukasi dan


Promosi
Kesehatan

Diagnosis Gigitan Ular


Share To Social Media:
Oleh :
Deb!a Rahmah

Diagnosis gigitan ular atau snake bite biasanya cukup jelas ditegakkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang jarang dibutuhkan. Pada anamnesis, sangat
diperlukan untuk mengetahui onset gigitan dan jenis ular yang mengigit. Pemeriksaan fisik
terdiri dari tanda lokalis dan sistemik.[1,3,5]

Anamnesis

Pertanyaan kepada pasien maupun orang yang mengantar perlu menggali hal-hal berikut:

Iden!fikasi onset dan lokasi gigitan ular

Iden!fikasi jenis ular yang menggigit berdasarkan bentuk, warna, dan karakteris!k ular

Penanganan dan pertolongan pertama yang sudah diberikan sebelum ke fasilitas


kesehatan

Gejala umum pada pasien dengan gigitan kering misalnya sesak, flushing, palpitasi,
pusing, rasa nyeri di dada, berkeringat dingin dan akroparastesia karena anxietas dan
overak!vitas simpa!s

Gejala awal gigitan ular jenis elapid adalah muntah, rasa berat pada kelopak mata,
pandangan buram, hipersalivasi, dan sensasi merinding (gooseflesh)

Pada gigitan ular krait dapat muncul gejala nyeri perut seper! kram diiku! dengan diare
dan pingsan

Pada gigitan ular laut gejala yang muncul adalah nyeri kepala, rasa tebal di lidah,
kehausan, berkeringat, dan muntah

Muntah darah adalah tanda gigitan basah yang berat[1,3,5]

Pemeriksaan Fisik

Gigitan kering biasanya terjadi sekitar 20% akibat gigitan ular tanah dan persentase lebih
besar pada gigitan ular kobra dan ular laut, dimana !dak ada bisa ular yang masuk ke tubuh.

Tanda Lokalis

Pemeriksaan fisik di lokasi gigitan ular terdiri dari:

Bekas gigitan (fang marks): biasanya ditandai dengan dua luka tusuk pada ular berbisa
dan pada ular !dak berbisa luka tusuk kecil berbentuk seper! busur

Nyeri: rasa nyeri seper! terbakar, ditusuk-tusuk, seper! akan meledak dapat muncul di
bekas gigitan dan menyebar secara proksimal pada ekstremitas yang tergigit. Nodus
limfa!k terdekat akan terasa nyeri. Pada gigitan ular krait dan ular laut rasa nyeri
mungkin !dak ada

Edema lokal: ular viper menimbulkan efek lokal paling intens dibandingkan ular
lainnya.bengkak dapat terjadi dalam 15 menit, semakin masif selama 2-3 hari, dan dapat
bertahan selama 3 minggu. Pada ekstremitas dengan kompartemen sempit, dapat terjadi
sindrom kompartemen dan iskemik. Jika dalam 2 jam setelah gigitan ular viper !dak
terdapat bengkak, dapat dipas!kan gigitan tersebut adalah gigitan kering

Nekrosis lokal: pada gigitan viper dapat terjadi memar, bula, dan nekrosis. Gigitan ular
kobra dapat menimbulkan edema dan bula. Gigitan krait biasanya !dak menimbulkan
reaksi lokal

Tanda-tanda infeksi sekunder: dapat muncul akibat adanya bakteri yang berasal dari
mulut ular[1,2,5]

Tanda Sistemik

Pemeriksaan gejala dan tanda sistemik pada pasien gigitan ular terdiri dari:

Gangguan koagulasi: perdarahan persisten dari luka tusuk gigitan, sumber perdarahan
baru dari luka lainnya. Perdarahan spontan muncul biasanya di sulkus gingiva, serta
epistaksis, perdarahan subkonjung!va, perdarahan retroperitoneal, dan perdarahan
intrakranial

Neurotoksisitas: paralisis dimulai dari ptosis dan o"almoplegia eksternal yang muncul
dalam 15 menit pertama, sampai >10 jam setelah gigitan. Paralisis berlanjut ke wajah,
palatum, rahang bawah, lidah, pita suara, otot leher, dan otot menelan. Obstruksi jalan
napas atau paralisis otot interkostal menyebabkan gagal napas

Miotoksisitas: nyeri generalisata, kekakuan dan nyeri otot terjadi dalam 30 menit sampai
3,5 jam setelah gigitan ular. Trismus dapat ditemukan. Mioglobinuria akibat
rhabdomiolisis terjadi dalam 3‒8 jam setelah gigitan.

Kardiotoksisitas: aritmia, bradikardia, takikardia, atau hipotensi

Syok: dapat terjadi karena hipovolemia atau depresi miokardial[1,2,5]

Penilaian Derajat Keparahan Gigitan Ular

Derajat keparahan gigitan ular akan mempengaruhi tata laksana dan prognosis pasien.
Derajat keparahan terdiri dari gigitan kering, ringan, sedang, dan berat.[6]

Tabel 1. Penilaian Derajat Keparahan Gigitan Ular

Derajat Karakteris!k

Tidak ada bisa yang Tidak ada reaksi lokal dan sistemik, fang marks bisa ada atau !dak
masuk (gigitan ada
kering)

Ringan Fang marks (+), nyeri sedang, edema lokalis minimal, eritema,
ekimosis, !dak ada reaksi sistemik

Sedang Fang marks (+), nyeri hebat, edema lokal sedang (15‒30 cm), eritema
dan ekimosis, kelemahan sistemik, berkeringat, sinkop, mual, muntah,
anemia, atau trombositopenia

Berat Fang marks (+), nyeri hebat, edema lokal berat (>30 cm), eritema dan
ekimosis, hipotensi, parestesia, koma, edema paru, gagal napas

Sumber: Deb!a, 2018.[6]

Gambar 6. Gigitan Ular Ringan (sumber: koleksi pribadi Deb!a, 2018)

Gambar 6. Gigitan Ular Ringan (sumber: koleksi pribadi Deb!a, 2018)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Biasanya


pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengiden!fikasi kelainan dan komplikasi yang
!mbul akibat bisa ular.[2,3]

Laboratorium Darah

Pada laboratorium darah, dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut:

20 minute whole blood clo$ng test: pemeriksaan paling sensi!f untuk mendeteksi
gangguan koagulasi darah. Darah vena dimasukkan ke botol kaca murni yang belum
pernah digunakan, diamkan selama 20 menit, jika darah !dak membeku berar! terjadi
gangguan koagulasi darah akibat bisa ular

Pemeriksaan koagulasi darah lainnya: PT, aPPT, dan INR dapat memanjang. Produk
degradasi fibrinogen seper! D-dimer dapat meningkat

Pemeriksaan darah lainnya: Hematokrit menunjukkan hemokonsentrasi akibat


hipovolemia, trombositopenia, leukositosis

Pemeriksaan kimia darah: ureum dan krea!nin serum meningkat pada gagal ginjal akut.
Aminotransferase dan enzim otot (krea!n kinase, aldolase) meningkat pada
rhabdomiolisis. Bilirubin dapat meningkat pada ekstravasasi vaskular masif. Hiperkalemia
menunjukkan rhabdomiolisis. Penurunan bikarbonat pada asidosis metabolik

Analisa gas darah: menunjukan gagal napas pada neurotoksisitas dan aseidemia akibat
asidosis metabolik atau respiratorik[2,3]

Pemeriksaan Urin

Pada pemeriksaan urinalisis, dapat ditemukan hematuria, red cell casts, proteinuria.[2,3]

Radiologi

Beberapa pemeriksaan radiologi yang mungkin diperlukan untuk mendeteksi komplikasi


akibat gigitan ular adalah:

Rontgen toraks: mendeteksi edema pulmonal, perdarahan paru, efusi pleura, dan
pneumonia sekunder

USG: menilai area lokalis ada !daknya trombosis vena, mendeteksi efusi pleura dan
perikardial, serta mendeteksi perdarahan pada rongga-rongga tubuh (intraabdominal,
intratorakal, retroperitoneal)

Elektrokardiografi (EKG): perubahan dan abnormalitas EKG termasuk takiaritmia,


bradikardia, perubahan segmen ST, blok AV, dan tanda hiperkalemia

Ekokardiografi: mendeteksi penurunan fraksi ejeksi pada pasien dengan hipotensi dan
syok[2,3]

Direvisi oleh: dr. Hudiya! Agus!ni

Referensi %

# Epidemiologi Gigitan Ular Penatalaksanaan Gigitan Ular $

DISKUSI TERKAIT

Luka gigitan ular - Bedah Ask the Expert ! 05 Oktober 2022

Oleh: Anonymous
" 3 Balasan

ALO dr. Sonny SpB, pasien gigitan ular yang diduga berbisa, apakah
bermanfaat jika luka dirobek dengan pisau dan mengeluarkan darah di
area luka gigitan?...

Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital ! 29 Agustus 2022

Gigitan Ular - Ar!kel SKP Alomedika


Oleh: dr. Hudiya! Agus!ni
" 1 Balasan

ALO Dokter!Pertolongan pertama kasus gigitan ular sering kali menjadi


perdebatan. Beberapa literatur mengatakan bahwa pressure
immobiliza!on bandages perlu...

Pasien wanita usia 50 tahun dengan luka bekas ! 21 November 2021

gigitan ular 7 bulan yang lalu di lutut kanan


Oleh: Anonymous
" 2 Balasan

Alo dokter. Izin diskusi, pasien wanita 50 th digigit ular 7 bln lalu di lutut
kanan dan hanya berobat tradisional. Keluhan dirasakan selama 7 bln ini
nyeri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Iku! CME Online-nya!


Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gra!s!

Tentang Kami Adver!se with us Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai