Anda di halaman 1dari 34

Anatomi Genitalia Maskulina

Interna dan Eksterna


Oleh:
Ainus Salma G992003008
Khusnun Alifah G992003086
Azkia Rachmah G992008014
Yeremia Suryo G992003161
Periode 22-28 Maret 2021
Anatomi Genitalia Maskulina
Interna
TESTIS
Panjang: 4-5 cm
Lebar: 3 cm
Kedalaman: 2.5 cm
Volume: 30 ml
Dibungkus oleh kapsula yang terdiri
dari:
-Visceral tunica vaginalis
-Tunica albuginea (kolagen dan otot
polos)
-Tunica vasculosa

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
TESTIS

▪ Tunica albuginea  mediastinum testis  septa  lobulus


▪ Masing-masing lobulus berisi convulated tubulus seminiferous
▪ Sel interstisial (Leydig) terletak di loose tissue yang mengelilingi tubulus yang berperan dalam produksi
testosterone
▪ Apikal lobulus  tubulus seminiferous menjadi lurus (tubuli recti) dan memasuki mediastinum testis untuk
membentuk jaringan tubulus anastomosis yang dilapisi epitel pipih (Rete testis)

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
TESTIS
• Rete testis membentuk 12-20
ductuli efferent dan melewati
caput epididymis
• Ductuli efferent membesar dan
berbelit, membentuk lobulus
yang berbentuk kerucut
• Ductus dari setiap lobulus akan
mengalir ke epididymis  vas
deferens

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Moore KL et al., 2018. Moore Clinically Oriented Anatomy 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, p. 1396
EPIDIDYMIS
▪ Terletak di posterolateral testis,
dengan ductus deferens terletak pada
sisi medialnya
▪ Epididymis terdiri dari caput, corpus,
dan cauda
▪ Di bagian lateral, terdapat sulcus di
antara testis dan epididymis yang
dikelilingi oleh lapisan viscerale tunica
vaginalis  sinus epididymis

Snell RS, 2012. Clinical Anatomy by System. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
DUCTUS DEFERENS
▪Dimulai setelah bagian ekor dari epididimis
yang berliku liku 2-3 cm
▪Berjalan melalui kanal inguinalis dan muncul
di panggul di lateral dari pembuluh epigastrik
inferior
▪Melalui cincin internal melewati struktur
dinding panggul untuk mencapai dasar
prostat di bagian posterior
▪Berakhir saat bergabung dengan duktus-
duktus seminal glands dan membentuk
ejaculatory duct.

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
DUCTUS DEFERENS
▪ductus deferens melebar membentuk
ampulla ductus deferens sebelum
berakhir
▪ Selanjutnya ductus menyempit dan
menghubungkan ductus seminal
gland untuk membentuk ejaculatory
duct

Moore KL et al., 2018. Moore Clinically Oriented Anatomy 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
DUCTUS EJACULATORIUS
▪Terbentuk dari saluran vas deferens dan vesikula
seminalis, masuk ke basal prostat, dimana
selanjutnya menyatu dengan uretra.
▪Berjalan 2 cm melalui prostat sejalan dengan
uretra pars prostatica dan dikelilingi oleh otot
polos sirkuler

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Vesicula Seminalis
▪ Glandula (vesikula) seminalis  struktur
memanjang (± 5 cm) terletak antara fundus bladder
dan rectum.
▪ Glandula seminalis (obliq) terletak superior terhadap
prostat dan tidak menyimpan sperma
▪ Ujung superior dari glandula seminalis tertutupi oleh
peritoneum dan terletak posterior ke ureter.
Peritoneum dari kantong retrovesikal memisahkan
glandula dari rectum
▪ Ujung inferior dari glandula seminalis berbatasan
dengan rectum, terpisah hanya oleh septum
retrovesical
▪ Duktus glandula seminalis dan ductus deferens 
ductus ejakulatorius

Moore KL et al., 2018. Moore Clinically Oriented Anatomy 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Glandula Prostatica
▪ Glandula accessoria terbesar pada sistem reproduksi
pria (berat 18 g, panjang 3 cm, lebar 4 cm, tebal 2
cm) dan dilewati oleh uretra prostatica
▪ Prostat memiliki :
▪ Apex (aspek inferior yang menyempit)
▪ Dasar (aspek superior) berbatasan dengan leher
bladder
▪ Permukaan anterior
▪ Permukaan posterior yang berbatasan dengan
ampula rectum
▪ Permukaan inferior yang berbatasan dengan
levator ani
▪ Prostat dilapisi oleh kapsul yang terdiri dari kolagen,
elastin, dan otot polos

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Zona anatomi prostat :

▪ Zona transisi mengelilingi uretra


proksimal ke ductus ejakulatorius

▪ Zona sentral mengelilingi ductus


ejakulatorius dan objek dibawah bladder

▪ Zona perifer merupakan bagian terbesar


dari aspek apical, posterior, dan lateral
prostat

▪ Stroma fibromuscular anterior meluas


dari leher bladder hingga sphincter uretra
eksterna
Partin, A.W., Dmochowski, RR., Kavoussi, L.R. Peters, CA. 2012. Campbell-Walsh-Wein Urology 10th ed. Philadelphia: Elsevier
Lobus dan lobulus prostat :
▪ Isthmus prostat (zona muskularis anterior) terletak anterior terhadap uretra
▪ Lobus kanan dan kiri (zona perifer), masing-masing terbagi menjadi empat lobulus dalam dua pita
konsentris, ditentukan dengan hubungannya terhadap uretra dan ductus ejakulatorius
▪ Lobulus inferoposterior
▪ Lobulus inferolateral
▪ Lobulus superomedial
▪ Lobulus anteromedial
Moore KL et al., 2018. Moore Clinically Oriented Anatomy 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
▪ Duktus prostatikus  sinus prostatikus
yang terletak pada kedua sisi coliculus
seminalis pada dinding posterior uretra
prostatica

▪ Cairan prostat menyediakan sekitar 15-


30% volume semen

Dinding posterior uretra prostatica


Moore KL et al., 2015. Moore Essential Clinical Anatomy 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Glandula Bulbourethralis
▪ Glandula bulbourethralis (glandula Cowper)
merupakan dua kelenjar yang terletak di
posterolateral uretra pars membranosa,
sebagian besar tertanam dalam sfingter
uretra eksterna
▪ Salurannya akan bermuara pada urethra pars
spongiosa
▪ Glandula bulbourethralis homolog dengan
glandula vestibularis major pada wanita

Moore KL et al., 2018. Moore Clinically Oriented Anatomy 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Vaskularisasi dan Inervasi
Genitalia Maskulina Interna
Perjalanan Suplai Arteri ke Organ Genitalia Maskulina Interna

Aorta abdominalis (VL4) ➔ A. sacralis mediana dan A. illiaca komunis


A. illiaca komunis (SI joint) ➔ A. illiaca interna dan A. illiaca externa
A. Illiaca externa ➔ A. femoralis dan A. epigastrica inferior
A. Epigastrica inferior ➔ A. cremasterica, A. pubis, dan A. circumflexa profunda A. illiaca interna ➔ Truncus anterior dan truncus posterior
A. Cremasterica ➔ masuk ke spermatic cord (v/ vas deferens) dan di distal Truncus anterior ➔ 7 cabang arteri parietal dan visceral
• A. vesicalis superior ➔ cab. vesiculodeferensial ➔ v/ vas deferens dan vesikula seminalis ➔ A.
akan anastomosis dengan A. Testicularis (v/ testis)
deferensial berjalan dan di distal anastomosis dengan A. Testicularis (v/testis
Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier. • A. recta media dan a. vesicalis inferior ➔ v/ prostat, vesikula seminalis dan jaringan sekitar
Vaskularisasi Testis dan Epididymis

Vena Testis dan Epididymis


Arteri Vena dan Epididiymis = Anastomosis vena yg mengelilingi a. testicularis ➔ Plexus
Vaskularisasi Testis dan Epididymis ➔ Anastomosis arteri: pampiniformis
• A. cremasterica  A. epigastrica inferior • Plexus pampiniformis ➔ Vena Cava Inferior
• A. vasal  cab vesiculodeferens A. vesicalis superior • Bisa juga beranastomosis dengan: V. pudenda externa, V.
• A. testicularis  Aorta abdominalis (VL 2) cremasterica, dan V. vasal
Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Vaskularisasi Vesikula Seminalis

▪ Arteri ke glandula seminalis


berasal dari a. vesikalis inferior
dan a. rektal media.

▪ Vena yang menyertai arteri


memiliki nama yang sama

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Vaskularisasi Glandula Prostatica

▪ Vaskularisasi dari A. vesicalis inferior

▪ Arteri capsular merupakan cabang


utama kedua arteri prostatica

▪ Vena yang mendrainase memiliki


nama sama dengan arteri

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.
Perjalanan Inervasi Organ Genitalia Maskulina Interna
▪ Inervasi organ genitalia maskulina interna ➔ Plexus otonom pelvis
▪ Komp. Simpatis:
▪ Badan sel presinaptik ➔ Kolumna lateralis medulla spinalis (VTh
X-XII dan VL I-II)
▪ Turun via 2 jalur:
▪ Plexus hipogastricus superius ➔ (bifucartio aorta) 2 N.
hipogastricus
▪ Lanjutan Truncus Simpaticus ➔ berjalan di medial foramina
sacrales ➔ ganglion simpatis sacral dan berakhir di ganglion
impar
▪ Komp. Parasimpatis:
▪ Badan sel presinaptik ➔ Kolumna intermediolateral sacrum (VS
2-4)
▪ Keluar via ➔ N. splanhici pelvici / erigentes
▪ Fusi komp simpatis + parasimpatis ➔ Plexus hipogastricus
inferius / pelvis

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier
Moore KL et al., 2014. Moore Clinically Oriented Anatomy 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Inervasi Prostat

▪ Inervasi simpatis dan parasimpatis dari:


Plexus pelvis / hipogastricus inferius ➔
Plexus prostaticus ➔ Plexus cavernosus
▪ Efek Inervasi :
▪ Parasimpatis: di acini ➔ Sekresi prostat
▪ Simpatis : di kapsul dan stroma ➔
Kontraksi

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier
Moore KL et al., 2014. Moore Clinically Oriented Anatomy 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Inervasi Vesikula Seminalis, Vas
Deferens, dan Ductus Ejaculatorius

▪ Inervasi dari: Plexus pelvis / hipogastricus


inferius
▪ Sinyal efferent mayoritas berasal dari N.
hypogastricus (simpatis)
▪ Efek Inervasi
▪ Simpatis ➔ Kontraksi otot polos vas
deferens, sekresi semen dari vesikula
seminalis (proses emisi)
▪ Parasimpatis ➔ Mencegah reflux
semen dari ductus ejaculatorius (proses
Chung et al., 2012.ejeksi)
Campbell-Walsh Urology 10 ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier
th

Moore KL et al., 2014. Moore Clinically Oriented Anatomy 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Hsieh, J. T., Kuo, Y. C., Chang, H. C., Liu, S. P., Chen, J. H., & Tsai, V. F. (2014). The role of sympathetic and parasympathetic nerve systems on the smooth muscle of rat seminal vesicles - experimental
results and speculation for physiological implication on ejaculation. Andrology, 2(1), 59–64. https://doi.org/10.1111/j.2047-2927.2013.00146.x
Inervasi Testis dan Epidydimis
▪ Inervasi dari 2 jalur:
▪ Bersama a. testicularis: Plexus
aorticus dan renal ➔ Turun
bersama A. testicularis ➔Plexus
testicularis ➔ Testis
▪ Via vas deferens: Plexus pelvis /
hipogastricus inferius ➔ Plexus
deferentialis ➔ Testis

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier
Anatomi Genitalia Maskulina
Eksterna
Genitalia Maskulina Eksterna
• Bulb penis
Jaringan ereksi terkait ke membran perineum, bulb
adalah bagian proksimal corpus spongiosum;
ditutupi oleh otot rangka bulbospongiosus

• Crura penis
Jaringan ereksi berpasangan yang menempel pada
arcus pubis yang membentuk bagian proksimal
corpora cavernosa penis; ditutupi oleh otot rangka
ischiocavernosus

• Otot perineum transversal superfisial


Otot rangka tipis yang memanjang dari tuberositas
ischia ke badan perineum; menstabilkan perineum
Penis
Secara garis besar penis dapat dibagi menjadi :
• Radix penis (bulbus, proksimal corpus spongiosum, dan 2
crura, bagian proksimal corpora cavernosa)
• Corpus penis (Ditutupi kulit, fascia dartos, fascia Buck’s penis,
yang menyelimuti corpora cavernosa dan corpus spongiosum)
• Glans penis (ujung distal corpus spongiosum yang meluas,
dimana uretra melebar / fossa navicularis, dan terbuka ke
meatus uretra eskternal)
• Prepuce (lapisan kulit ganda yang menurupi sebgain besar
glans penis)
• Ligamen suspensi (fascia yang memanjang dari dorsum penis
ke simfisis pubis)
• Ligamen fundamental (jaringan sub kutan yang memanjang
dari fascia dartos ke arah garis tengah linea alba)
Fascia pada Pelvis dan Perineum Laki-laki
• Bulbus dan crura penis membentuk radix penis.
• corpus spongiosum dan corpora cavernosa mebentuk
badan penis. (diikat oleh fascia buck’s pada bagian
dalam dan fascia dartos pada bagian superfisial)

• Fasia superfisial perineum teridiri dari laposan lemah


dan fascia colles (yang mirip dengan dinding anteriod
abdomen)

• Lapisan membran dari fascia superfisial berlanjut


dengan fascia dartos (otot polos penis) dan scrotum
yang menyelimuti perineum superficial pouch.
Ereksi Penis
Ereksi penis (dan klitoris pada wanita) dan ejakulasi melibatkan rangkaian kejadian berikut:
● Gesekan dan rangsangan seksual —> eksitasi serabut parasimpatis (pelvic splanchnics S2-S4)
—> vasodilatasi pembuluh kavernosus dan pembengkakan jaringan ereksi dengan darah.
● Serabut simpatis —> kontraksi otot polos duktus epididimis, duktus deferens, vesikula
seminalis, dan prostat, dalam urutan tersebut.
● Sperma dan sekresi seminal dan prostat memasuki uretra pars prostatica —> digabungkan dengan
sekresi dari kelenjar uretra bulbourethral dan kelenjar uretral penis —> semen
● Stimulasi simpatis (L1-L2) —> sfingter uretra internal berkontraksi untuk mencegah ejakulasi ke
dalam kandung kemih, dengan kontraksi ritmik otot bulbospongiosus (melalui stimulasi somatik dari
saraf pudendal) —> air mani bergerak di sepanjang uretra pars spongiosa (stimulasi parasimpatis
otot polos uretra membantu menggerakkan semen melalui uretra spons) dan diejakulasi (orgasme).
Funiculus Spermaticus
Lapisan:
1. Fascia spermatica interna (tunica
vaginalis comm.)
2. Fascia cremasterica (terdapat M.
Cremaster)
3. Fascia spermatica externa

Isi:
• Ductus (vas) defferen
• A. Ductus defferentis
• A. Testicularis (A. Spermatica interna)
• Plx. Venosus pampiniformis
• Pembuluh limfe
• A. Deferentialis (A. Spermatica externa)
• A. Cremasterica
• R. Genitalis n. genitofemoralis
Vaskularisasi dan Inervasi Penis
Penis mendapatkan vaskularisasi dari :
• A. pudenda interna yang berakhir dengan 3 cabang
a. pudenda interna yang menembus korpus
kavernosum untuk mencapai bagian tengah dari
korpus kavernosum.
• A. dorsalis penis berjalan diantara crus penis dan
tulang pubis untuk mencapai bagian dorsal penis
bersama dengan a. bulbourethralis yang menembus
membran perinealis masuk ke dalam korpus
spongiosum dan memperdarahi korpus spongiosum,
glans penis, dan urethra.
• V. dorsalis penis bercabang menjadi v. dorsalis penis
superficial (di luar fascia buck) dan v. dorsalis penis
profunda (antara a. dorsalis penis dan muncul dari
fasica buck). Vena ini akan berhubungan dengan
plexus pudendalis yang mengalir ke dalam vena
pudenda interna
Vaskularisasi dan Inervasi Penis
Penis mendapatkan inervasi dari :
• Nervus dorsalis penis memberikan
persarafan sensoris pada penis. Saraf ini
berjalan mengikuti arteri dorsalis penis dan
memberikan persarafan pada glans penis.
Cabang-cabang kecil dari nervus perinealis
memberikan persarafan pada bagian ventral
penis di dekat urethra terus ke distal sampai
ke glans penis.
• Nervus kavernosus yang memberikan
persarafan simpatik dan parasimpatik berasal
dari pleksus pelvikus berjalan menembus
korpus kavernosum dan membentuk rami-
rami pada korpus kavernosum.
Terima Kasih
PR

Right kidney
- top of VL 1 – bottom of VL3
Left kidney
- VTh 12 – VL 3

Chung et al., 2012. Campbell-Walsh Urology 10th ed. Pp. 30-70. Philadelphia:Elsavier.

Anda mungkin juga menyukai