Anda di halaman 1dari 26

Immune Defense Mechanism

Betty Suryawati, dr.


4 September 2018
Sel B membunuh dengan
Immunity – semua mekanisme yang cara memproduksi antibody
digunakan oleh tubuh untuk memberikan sementara sel T (dimaturasi di timus)
perlindungan apabila ada benda asing yang akan membunuh benda asing secara
masuk ke dalam tubuh [ protection ], yang langsung.
dibagi jadi dua: Sel T Helper akan
1. Imun siap sedia yang ada dari lahir mengaktifkan G cell untuk mmebuat
(Innate) sel B memori. Sementara Sel T
2. Imun yang didapatan (adaptive) Sitotoksik yang akan menyerang
benda asing secara langsung.
* Benda asing yang dimaksud ada:
1. Mikroorganisme Primary lymphoid organs – dimana
2. Produk mikro limfosit dibuat dan dimaturasi, namun
3. Makanan walaupun sudah maturasi sel T tetap belum
4. Kimia aktif apabila belum bertemu dengan antigen
5. Obat-obatan Secondary lymphoid organs – dimana
6. Dll. naïve immune cell sudah bertemu dengan

1. Non-specific Immunity Hematopoetic cell akan berubah menjadi


Barrier awal, contohnya LPC yang akan pergi ke timus (primary
rambut dan ada juga reaksi dari lymphoid organ) dan menjadi sel T yang
tubuh matur. Maturasi akan berlanjut apabila
2. Natural Immunity bertemu dengan antigen di secondary
Yang selalu ada contohnya lymphoid organs.
makrofag
3. Adaptive Immunity Dendritic cell – salah satu dari antigen
Bersifat spesifik, contohnya presenting cell (APC) ke sel T dan sel B.
antibody terhadap virus tertentu. Sel Biasanya ada di jaringan limfoid, kulit dan
B dan sel T akan mengenali benda mukosa. Sel dendritic bekerja sebagai
asing apabila diikat oleh antigen messenger atau penghubung antara innate
representing cell, dan lalu akan dan adaptive. CD 4 (bersifat sitotoksik)
membuat memori. Berhubungan sementara yang helper akan membantu ntuk
dengan peran sel limfosit B dan sel membuat sel B memori. Dendritic cell akan
limfosit T dan antigen presenting diaktivasi ketika antigen masuk dan
cell (suatu sel yang ditangkap oleh immature dendritic cell
merepresentasikan benda asing ke untuk dibawa sebagai APC sehingga bisa
sel T dan sel B, yang nanti akan dikenali T cell dan B cell.
mengenali antigen. Bisa berubah
dendritic cell atau makrofag). Sel T T lymphocyte Cell
bisa mengenali benda asing yang Antigen yang masuk akan dipotong-potong
berupa sel (diri sendiri) atau non-sel. menjadi fragmen-fragmen peptide sehingga
akan diseleksi.
a. Natural Killer T Cell
Berfungsi di adaptive immunity B lymphocyte Cell
b. Cytotoxic T Cell Berfungsi untuk memproduksi antibody.
c. Memory T Cell Apabila terstimulasi akan terdiferensiasi
Akan bertahan sejak infeksi selesai menjadi 2, yaitu:
sehingga ready untuk serangan a. Plasma sel
kedepannya b. Memori
d. Regulatory Bersifat sebagai secondary atau
Krusial untuk immunological lapisan setelahnya
tolerance, memastikan bahwa tidak Reseptor B Cell akan berikatan dengan
ada respon imun kepada antigen antigen yang membahayakan dan
yang sel sendiri. Nanti antigen itu memberikan sinyal. Saat naïve B cell
akan punya post stimulation yang melakukan kontak dengan antigen maka
akan dikenali oleh regulatory cell akan menjadi sel efektor atau sel B yang
sehingga bisa membedakan mana sudah teraktivasi dan akan membuat
antigen yang sel dan non-sel antibody.
B Cells bisa menjadi APC dan akan
MHC kelas 1 merepresentasikan mempresentasikan sebagai antigen ke T cell.
endogenous antigen yang akan berikatan
dengan reseptor T cell *) Pelajari tentang bagaimana cara T cell
MHC kelas 2 merepresentasikan exogenous mengenai antigen sel dan non sel sehingga
antigen yang akan mengaktifkan dengan T dapat mencegah untuk auto immune
helper
Chemotherapy
Ratih Dewi Y, dr., M. Sc
6 September 2018

Definition and Goal Setelah diberi kemo tidak


Chemotherapy – chemical and treatment, berpengaruh
pengobatan kanker yang sifatnya destruktif
terhadap sel kanker dan sel normal; suatu The Cell Cycle
terapi yang berfungsi untuk menghambat  Gap 1; mempersiapkan bahan-
pertumbuhan sel kanker dengan cara bahan sebelum melakukan sintetis
membunuh sel kanker atau stop pembelahan dan saat dirasa cukup (ada
sel kanker; sebagian besar selnya bersifat threshold) ada sinyal pertumbuhan
sitotoksik akan masuk ke fase S
 S / Synthesis; Sebelum sel
Tujuan – cure, control, palliation membelah, dia harus mereplika
1. Cure; untuk menyembuhkan dan komponen DNA
efektifnya hanya 99,98% pasti ada  Gap 2; fungsinya sebagai check
sel kanker yang masih tersisa dan point untuk mengecek proses
dapat replikasi lagi sintesis DNA sudah benar atau tidak
2. Control; stop the growing and mengalami mutasi. Apabila ada yang
spreading – menghambat mutasi maka akan diperbaiki
progresivitas sel kanker
 M / Mitosis; Pembelahan
3. Palliation; saat cure dan control
tidak mungkin lagi biasanya untuk
Obat kanker aka nada yang bekerja secara
kanker stadium IV, hanya bisa
cell cycle specific dan non-cell cycle specific
mengurangi gejala dan keparahan
serta memperbaiki kualitas hidup
Cancer Cells
pasien
Sel kanker tidak peka untuk sinyal stop
pertumbuhan saat ada contact inhibition (sel
Pemberian kemoterapi harus realistis, dan
bertumbuh sehingga bersentuhan dengan sel
untuk mencegah penghancuran, metastasis,
lain dan disinyalkan untuk berhenti
dan perkembangan dari sel kanker.
bertumbuh), dia akan terus berproliferasi
sehingga pembelahannya tidak terkontrol.
Potential patient Respon
Sel kanker juga kehilangan control untuk
1. Complete Response
kecepatan metabolism, kromosomnya tidak
Complete disappearance of the
stabil. Sel kanker bisa masuk ke fase S tanpa
disease, disebut bersih apabila saat
ada Go Signal. Tidak ada mekanisme
tes darah tidak terlihat lagi sel kanker
apoptosis seperti sel normal. Punya
bersih total
kemampuan untuk menyuplai makanan
2. Partial Response
dengan melakukan angiogenesis yang
Setelah di-screening masih tersisa
menyebabkan pembuluh darah bertambah
30% sel kanker dalam tubuh
menjadi banyak untuk menyuplai makanan
3. Stable Disease
dari sel kanker. Bersifat immortal.
50%
4. Progressive Disease
Bagaimana bisa tumbuh?  Intracavitas
Karena adanya akumulasi dari mutasi-mutasi  Intrathecal – disuntikan lewat
yang terjadi. Misalkan dari siklus sel tadi sumsum tulang belakang biasa
terjadi mutasi dan berusaha direpair, namun kankernya di otak atau ada
saat repair agal maka mutasi akan bertahan kecenderungan untuk metastasis ke
namun tetap membelah dan akan terus otak
terjadi.
 Clone of cells overgrows Golongan Obat
 Disseminates through A. Alkylating Agents
bloodstreams Kenapa bisa sebagai obat?
Karena bekerja dengan membentuk cross-
Types of Chemotherapy linking untuk merusak DNA namun tidak
Berdasarkan letak kerjanya spesifik untuk sel tumor namun juga
a. Cell Cycle Specific berpengaruh ke sel normal. Dia termasuk
Bekerja pada fase tertentu pada yang non spesifik.
siklus sel dan diberikan dalam siklus Contoh: Siklofosfamid yang
atau waktu tertentu mentargetkan sel-sel yang proliferaisnya
b. Cell cycle non specific tinggi sehingga selain sel kanker juga
Bisa mentarget sel kanker di fase berpengaruh terhadap sel rambut dan
manapun epidermis. Untuk metabolismenya sendiri
Berdasarkan mekanisme kerjanya baca cuy baca. Platinum Analog yang
Biasanya digunakan untuk CA Pelvic baca
Principle of Chemotherapy aja di PPTnya doi buru-buru
1. TOXIC – Dia harus diberikan Mekanisme Resistensi
dalam dosis rendah / limited Meningkatnya kemampuan DNA
2. LIKELY TO RESISTANCE Repair; jadi setelah diberi obat sel akan
3. 1 CYCLE OF TREATMENT membiasakan diri atau bisa repair.
hanya membunuh kurang dari Penurunan permeabilitas seluler terhadap
99,9% sel kanker karena itu alkylating agents sehingga yang bisa masuk
pemberiannya harus dikombinasi hanya sedikit. Peningkatan sisntesis
dan diberikan dalam siklus tertentu Glutahtione yang dapat menginaktivasi
untuk mengenai semua target sel alkylating agents melalui reaksi konjugasi
kanker yang dikatalisi dengan enzim

Combination of Chemotherapy B. Antimetabolit


Tujuannya untuk mendapatkan efek sinergis Bekerja secara spesifik di fase S;
dari obat-obat tersebut dan meminimalisir menghambat replikasi DNA dan RNA, ada
efek samping terhadap tubuh, membunuh beberapa jenis
sel kanker di fase-fase yang berbeda dari  Antagonis Asam folat
siklus sel, serta menghambat resistansi obat. Rutenya IV, Intrathecal, Oral
Mekanisme – menghambat
Pemberiannya Obat Kemoterapi kerja enzim sehingga menghambat
 Oral fase sintesis untuk merplika DNA
 IV RNA. Awalnya butuh asam folat
untuk kofaktor, namun apabila dan di-inaktivasi cytidine deaminase
diberikan obat ini maka akan karena kalau tidak akan toksik
berkompetisi dengan asam folat Mekanisme – Awalnya
untuk masuk ke protein transporter butuh nucleoside transporter lalu
ke dalam sel dan membentuk MTX- diubah oleh deoxycytidine kinase
PG yang akan menghambat replikasi untuk berubah menjadi Ara-CMP
DNA RNA dengan mentarget yang akan berkompetisi dengan
enzim DHFR. dCTP (bahan untuk elongasi DNA)
Resistensi – Transporter Resistensi – terjadi
spesifiknya adalah (RFC1) penurunan ekskresi transporter,
dibutuhkan oleh asam folat, dan penurunan aktivitas enzim
MTX akan menduduki itu. deoxycytidine kinase, peningkatan
Penurunan transport obat ke dalam aktivasi enzim cytidine diaminase.
sel sehingga MTX tidak bisa masuk Efek – muntah, mual,
ke dalam sel. Peningkatan eksport depresi
obat ke luar sel, jadi saat obat masuk
kedua kalinya nanti dia akan C. Produk Natural; diambil dari alam
mensekresi P170 glycoprotein 1. Microtubule Inhibitor
transporter untuk mengeluarkan Vinktistin bekerja spesifik pada fase
MTX ke luar sel. Peningkatan M (metaphase). Mekanisme
konsentrasi enzim DHFR (sel target menghambat terbentuknya spindle
dari MTX) dengan memperbanyak dehingga menghalangi pembelahan
DHFR sehingga obat tidak bisa sel.
mencover semuanya. Penurunan 2. Topoisomerase Inhibitor
afinitas enzim DHFR. Penurunan Doxorubisin berasal dari jamur
pembentukan poliglutamat. yang diberikan lewat IV. Sangat
 Antagonis Purin bersifat spesifik toxic ke jantung
Rute: Peroral karena nanti dia akan ke membrane
Mekanisme 6- dalam dari jantung dan
Merkaptopurine harus diaktivasi menyebabkan radikal bebas selain.
terlebih dahulu oleh HGPRT Anthracycline akan menginhibisi
menjadi 6-thioinosinic Acid namun enzim topoisomerase II, fungsi
bersifat toksik jadi kalau terlalu topoisomerase adalah untuk
banyak harus di-inaktivasi oleh memotong sequence DNA, karena
Xanthin Oxidase. dihambat oleh Anthacycline maka
 Antagonis Pirimidin proses replikasi DNA tidak bisa
Rute: IV lanjut dan sel kankernya akan mati.
Bekerja spesifik pada fase S, Toksisitasnya kebanyakan ke arah
khususnya menghambat enzim jantung.
DNA polymerase (sehingga 3. Enzim
menghambat elongasi DNA) dan L-Asparaginase diekskresi dari E
menyatu dengan untai DNA (mutasi Coli dan spesifik pada sel tumor
sehingga akan mati). Butuh sehingga tidak berpengaruh ke sel
diaktivasi oleh dexycytidine kinase normal. Kenapa? Karena saat L-
asparagine di luar sel akan berubah
menjadi amonia dan aspartate. enzim RR (Ribonukleotida
Dalam sel normal aspartate dapat Reduktase) yang akan memperbaiki
digunakan oleh sel dan dapat diubah sel kanker.
lagi menjadi L-asparagine dengan Resistanse – peningkatan aktivitas
asparagine sunthase, sementara enzim RR
karakteristik dari sel tumor aktivitas 2. Agen Hormonal
asparagine synthase minimal
sehingga aspartate tidak bisa
berubah. Side Effects
Kemoterapi juga akan berpengaruh
D. Miscellaneous terhadap sel-sel normal. Dapat terjadi
1. Hidroksiurea Tumor Lysis Syndrome dimana
Spesifik bekerja pada fase S karena banyaknya sel yang mati akan terakumulasi
fungsinya untuk mengganggu fungsi di darah sehingga ginjal akan bekerja lebih
repair DNA. Pemberiannya secara keras sehingga nanti dapat terjadi gagal ginjal
kombinasi. dan kematian. Dapat terjadi Neutropenic
Mekanisme – sel kanker apabila Sepsis yang menyebabkan bone marrow
diberi obat pasti akan mencoba failure, Haemorrhage pendarahan dari
untuk memperbaiki dirinya. gastointerstinal, Neutropenia, Anemia
Hidroksiurea menghambat kerja
Psychoneuroimmunology
Tri Nugraha Susilowati, MD., MMed., PhD
6 September 2018

Kondisi kejiwaan, saraf dan sistem imun Mekanisme: adanya induksi dari mediator
manusia. Mengapa bisa ada keterkaitan? kimiawi (sitokin) dari sel yang rusak.
Karena diyakini bahwa dalam tubuh kita ada Cardinal Signs
neurotransmitter yang dapat mengatur a. Calor (heat)
sistem sel imun melalui sitokin yang b. Rubor (redness)
membantu proses komunikasi sel. c. Tumor (swelling)
d. Dolor (pain)
Definition of Stress e. Loss of function
Macam-macam stress:
 Stress Fisik Komponen yang berkontribusi dalam
 Stress Psikis respon inflamasi yang di dalam sirkulasi
 Stress Emosi Komplemen – mediator dari inflamasi dan
Stress dapat menyebabkan penurunan yang menghilangkan rubor
sistem imun selular, humoral, dan hormonal Filinogen
(glukokortikoid dan katekolamin yang Yang di dinding
dihasilkan oleh kelenjar Adrenal). Hormone Yang di luar dinding
stress juga mengatur sistem peradangan. Makrofag – berperan dalam eliminasi
CNS mempunyai kterkaitan dengan mikroba dan jaringan yang mati serta proses
sistem imun melewati saraf, mediator dan imun
reseptor. Dengan dua jalur utama
1. HPA (Hipotalamus-Pituitari- Pada proses yang akut biasanya
Adrenal) Axis penyebabnya bakteri maupun kerusakan
2. SAM (Symphatico – Adrenal - pada jaringan. Namun kalo kronis berasal
Medullaris) Axis dari pathogen yang tidak bisa dihilangkan
*) Ada beberapa jalur tambahan liat ppt atau disebabkan benda asing yang terdapat
yaaah! dalam tubuh bila tidak dikeluarkan maka
akan terus disitu dan menyebabkan
Clinical Manifestation inflamasi.
Ada listnya dibaca di ppt yaaah!
Acute Inflammation
Inflammation Chronic Inflammation
Respon pertahanan tubuh yang pertama dan Pelejarin ya cuy asli dah!
utama dengan eliminasi penyebab kerusakan
sel dan menghilakan sel yang mati dan Sitokin
menginisasi proses perbaikan jaringan. Merupakan mediator kimia yang diproduksi
Namun terkadang terjadi terus menerus pada fase efektor pada imun spesifik dan
sehingga mengorbankan sel normal yang natural. Dia beraksi seperti hormone karena
bila terus terjadi dapat menyebabkan itu dia harus berikatan dengan suatu reseptor
penyakit auto-imun. untuk berefek. Dia bisa berefek secara lokal
dalam jalur autokrin maupun parakrin. Dia
disintesis sebagai respon terhadap adanya
inflamasi atau adanya stimulasi dari antigen. dalam respon inflamasi di jaringan serta
Sifatnya multiple (dapat dibuat oleh beragam menstimulasi kemotaksis.
sel). Ada beberapa hal yang mirip contoh Sistemnya diregulasi oleh beberap aprotein
monokin (dihasilkan oleh monosit), yang bisa menghambat atau
limfokin (dihasilkan oleh limfosit), kemokin memberhentikan aktivasi dari komplemen
(dihasilkan dari sel yang bersifat yang abnormal. Protein: MAC (membrane
kemotaksis), colony stimulating factors (ada Attack Complex) yang diikuti oleh
di bone marrow untuk merangsang kerusakan jaringan. Komplemen mencegah
pembentukan koloni-koloni tertentu), pembuatan mediator-mediator inflamasi.
interleukin (jenis dari sitokin).
- Mediasi imunitas Complement system: serum proteins
- Regulasi aktivasi, pertumbuhan, dan diaktivasi di sebuah kaskaden sebagai respon
diferensiasi limfosit adanya bakteria lewat PRRs (missal bakteri
- Regulasi immune medited gram positif)
inflammation
- Simulate hematopoiesis (CSF) Jalur aktivasi komplemen
a. Klasik
Komplemen b. Alternative
Peranan komplemen itu dari multifungsi. c. Lectin
Aktivasinya berkontribusi kerusakan Ketiganya akan mengaktivasi C3 lalu
jaringan. Komplemen adalah suatu protein menyebabkan C3b berikatan dengan antigen
yang tidak tahan panas, berjumlah banyak maka akan menginisasi proses fagositotsis.
dalam tubuh namun bersifat inaktif. Efeknya Apabila c3 teraktivasi maka akan
menimbulkan lisis dari sel asing. menyebabkan c5a dan c3a juga akan seperti
Meningkatkan fagositosis dan berperan itu.
Immunity
Ratna Kusuma, dr.
6 September 2018
mengaktifkan fagositosis dan dihilangkan
IMUNITAS oleh enzim di dalam sel.
Mekanisme pertahanan tubuh terhadap NK Cell dia berasal dari limfosit
benda asing yaitu seperti mikroorganisme besar bergranula, dia bukan fagosit di
dan produknya, makanan, bahan kimia, menggunakan enzim. Setiap sel normal
obat, dan lain-lain. Imunitas terbagi menjadi mempunyai ATP – MHC I. NK sel akan
dua: berikatan dengan MHC kelas 1, dan
 Innate menyebabkan efek inhibisi. Apabila sel yang
Ada yang di permukaan sudah mati atau asing tidak punya MHC,
tubuh (kulit mukosa reflex batuk ph maka NK sel tidak bisa ber
asam lemak) da nada yang internal
(komplemen, reaksi demam, TLR ada di luar dan di dalam sel. Ketika ia
interferon – salah satu sitokin, berikatan dan cocok maka akan bereaksi.
substansi yang dilepas oleh leuikosit,
toll-like receptors, protein serum, APC (Antigen presenting Cell) dia nanti
dll.) mengenalkan antigen terhadap adaptive
Innate Immunity ada fagosit immunity. Dia bisa jadi sel dendritic, fagosit
(makrofag dan neutrophil), sel NK. mononuclear dan follicular dendritic cell
Komponen humoral (komplemen (FDC). Sel B itu multitasking
dan protein serum) a. Sel dendritic
Sifatnya: tidak punya Prekursor sumsum tulang.
memori, masih umum benda Mengenali antigen melalui PRR.
asingnya, prosesnya singkat. b. FDC
Bentuknya sama jadi sampai Di germinal center dihasilkan oleh
peptidanya sama. limfoid
Sel yang berperan dalam APC akan mempresentasikan antigen ke sel
respons imun innate adalah T supaya bisa dikenali oleh sel.
Polymorphonuclear Leukocytes
(PMN), macrophages yang berasal MHC kelas 1 dimiliki oleh seluruh yang
dari monosit, Natural-Killer Cell punya sel inti
(NK Cell).
MHC kelas 2 dimiliki oleh APC
PMN
Makrofag saat disirkulasi namanya
adalah monosit. Nanti di jaringan namanya  Adaptive
beda-beda tergantung letaknya dimana. Adaptive immunity ada sel B
Mekanisme fagositosis: ketika sel bereaksi dan sel T. Komponen humoral
terhadap suatu antigen pasti ada (antibody). Pasti bekerja sama
komunikasinya, sel memiliki reseptor dengan innate immunity.
terhadap antigen (PLL) ketika ada yang Sifatnya: sangat mengenali,
cocok maka akan mengaktifkan maka punya memori, dan prosesnya lama.
Bentuknya beragam.
Kolaborasi antara Innate Immunity dan Fase adaptif
Adaptive Immunity, nanti antibody itu akan 1. Pertama mendapatkan paparan dari
berfungsi sebagai marker bahwa ada benda APC
asing. 2. Selnya akan berprolifersi

Sel T helper tidak pernah membunuh Kolaborasi


mikroba tapi memprovokasi sel lain untuk a. Virus ketika masuk ke dalam sel
membunuh mikroorganisme dan efektornya butuh reseptor spesifik. Contohnya
adalah mengeluarkan sitokin. Dia akan CD4. Fungsi antibodynya adalah
menyuruh sel-sel lain untuk membunuh menutupi virus sehingga dia tidak
mikroba. Namun kalau tidak ada provokasi bisa menempel ke sel kita.
dari CD4 sel yang lain tidak akan efektf. b. Fagosit nempe.l FC Reseptor dari
Apabila sel plasma sudah teraktivasi maka antibodi
antibody akan dilepaskan.
Contoh: IgD, IgE, IgA, IgG (hanya dua tapi Case VACCINE
reseptor nya bisa ditempel oleh banyak), Yang distimulasi adalah adaptive immunity.
IgM. Dia harus ditangkap dulu oleh makrofag
atau sel dendritic. Vaksin menyerupai infeksi
Sel T helper akan mengeluarkan sitokin sesungguhnya. Antigennya harus
untuk mengaktifkan sel B tergantung dipresentasikan oleh APC supaya nanti
reseptor yang yang dikleluarkan oleh NCP. ketemu sel T helper dan bisa terbentuk sel B
memori.
Ketika antigen terlalu banyak, maka sel
dendritic akan ke limfonodi, nanti dia akan
mengalami pembesaran.
Basic Virology 1. Dia harus nempel ke sel yang cocok.
Afiono Agung Prasetyo, dr. Sel punya reseptor.
10 September 2018 2. Setelah ditelan virus masuk dan
mengeluarkan genomenya.
The Nature of Viruses Dikatakan terinfeksi kalau genome
A very small, non-cellular parasite of ells. Its sudah masuk dalam sel
genome (DNA/RNA), is enclosed in a 3. Genome akan direplikasi oleh mesin
protein coat (Capsid); virus adalah partikel replikasi sel, dia tidak tahu kalau itu
yang berifat infectious kepada manusia yang genome virus
cocok. Dia bukan makhluk hidup ataupun 4. Maka terjadi perbanyakan genome
mati. Namun dia bisa diperbanyak bukan dan protein
memperbanyak diri, apabila selnya cocok 5. Setelah itu ada maturasi dan
dengan lingkungan virus maka otomatis dia bergabung lalu keluar
akan diperbanyak. 6. Kalau dia keluar menghasilkan virus,
Virus adalah sebutan untuk semua hal; virus maka disebut berhasil dan virus
partikel adalah apabila melihat partikel virus fungsional / infeksinya berhasil
lewat; yang bersifat fungsional adalah 7. Kalau berhenti di salah satu tahap
virions. berarti gagal
Virions bukan sel, karena dia tidak punya
organelle. Tempatnya ada di inti dan sitoplasma. Cara
*Find About Isolate – strain keluarnya ada beberapa. Yang keluar dengan
Yang harus ada adalah genome lipid dari membrane sel yang dia infeksi itu
(DNA/RNA) ada virus dna (replikasi dengan envelope.
dengan polimerasi dna; relatif obat mudah)
atau rna (polimerasi RNA; relatif obat How do viruses affect cells?
susah), gak ada yang bersamaan. Bisa menyebabkan apoptosis dan nekrosis
Punya capsid.
Ada yang punya envelope kalau mau Concepts
fungsional genome capsid harus in tact dia Virus beda sama bakteri, kalau bakteri tuh
tidak tahan lama di lingkungan karena kalau doubling. Virus yang sudah masuk, dalam
ada yang rusak dia langsung tidak fungsional hitungan menit akan keluar 1011 virus baru,
dan tidak ber-envelope (dianggap telanjang) yang 105-106 nya infeksius. Kenapa apakah
kalau mau dihilangkan harus dengan cara ada innate? Ada tp dia ga ngecover
mekanis semuanya. Kalau limfosit B dan T sudah
diaktifkan ini merupakan senjata yang
Virus Replication ampuh sehingga bisa sekitar 1 minggu bisa
Virus tidak mudah masuk karena ada banyak hilang. Virus rna mudah mutasi, jadi
barrier di tubuh. Tetapi virus punya property antibody spesifik tidak bisa mengenali virus
untuk nembus. baru jadi dia bisa bertahan jadinya kronis.
Infeksi tuh masuk; virus yang masuk belum Kalau dia bisa replikasi optimum jadinya
tentu menyebabkan sakit karena butuh sel progressive, kalau engga berarti kronis.
yang cocok. Dia punya kecenderungan Latent itu akut, virus akut bisa menyisipkan
untuk masuk ke dalam sel tertentu. Contoh genome nya, setelah itu silnet. Nah kenapa
virus hepatitis; dia hanya bisa menginfeksi soalnya dia ngikus genome sel yang
sel hepar. dimasukkan.
1. Akut – baru terjadi MHC 1 dari sel
2. Kronis – gradual MHC 2

Patterns of acute disease APC profesional untuk makrofag dan


Localized disease dendritic
Short incubation time -> weak immune
response Activation
May cause systemic clinical features (e.g. Untuk menginduksi apoptosis, NK Cell
fever) kurang efisien dan efektif dia dapet sinyalnya
dari MHC I, dan mempertimbangakan
Disseminated Infections kerusakan dari sel baru menginduksi
Kalau ada virus beredar dalam darah apoptosis. Lebih efisien limfosit T sitotoksik
kemungkinan akan jadi viremia primer. Find karena dia langsung membunuh namun
out more about viremia! Inkubasinya waktu tergantung apakah MHC ada antigen yang
lama. dikenali oleh limfosit T. NK cell bisa
membunuh dua cara, yg td sama ADCC.
Congenital infections
ASLI KEEPING UP WITH DR AFI
Jalur aktivasi SUSAH BANGET JADI BACA AJA YA
Jalur aktivasi ada 3 NTAR
1. Classical pathway LUPA. DIA GA NGASIH SLIDE.
2. Lectin pathway MINTA CATETAN DAN JELASIN KE
3. Alternate pathway SUTAN.

MHC sbrnya ada 4


Medically Important Protozoa
Paramasari Dirgahayu, dr.
12 September 2018

Parasites – Complex eukaryotic organisms; sehingga bervariasi dan tidak pernah


parasite selalu membutuhkan host yang ditemukan antigen yang benar-benar
hidup, berbeda dengan jamur yang dapat berperan pada saat dia menginfeksi.
hidup pada host yang mati. Parasit memiliki  Mechanism of Immune
cara untuk menghindari imunitas dari host.
Infeksi parasite bersifat kronik, adanya tarik Parasit pada usus
ulur sehingga parasite mengatur sendiri a. Amibiasis
serangan kepada host karena dia tetap b. Balantidiasis
membutuhkan wadah hidup untuk c. Giardiasis
berkembang. Parasit mengincar di negara d. Cocidiasis
berkembang dimana sanitasinya kurang Miasis intestinal – infeksi pada usus akibat
terjaga. larva lalat

Dua grup parasite penting: Mikroskopis buat lab dipelajari yaa.


1. Protozoa
Merupakan organisme uniseluler. Amebiasis
Apabila terus terjadi interaksi antara Salah satu penyebab disentri, dia mampu
tubuh (sistem imun) dengan memakan sel darah merah. Spesies amuba
parasite, maka yang kalah adalah yang harus dipahami:
tubuh dan disebut immuno a. Entamoeba histolytica
pathology. b. Entamoeba coli
2. Serangga c. Entamoeba gingivalis – yang bikin
nanah / bengkak di gigi
Antigen apa yang paling berperan pada suatu d. Ada
parasite untuk mengembangkan vaksin? e. Ada
f. Ada
Defense against Parasites Protozoa
 Innate Immunity Bagaimana siklus hidupnya?
 Adaptive Immunity Seseorang jika secara tidak sengaja termakan
Pada G cells, CD 4 dan lain-lain parasite, dia akan masuk ke saluran
pencernaan. Dalam usus, yang terjadi di usus
Mechanism Parasites Escape nanti dia sakit da nada bentuk-bentuk sendiri
 Injuries effect of immune response dari si parasite yang disitu. Saat di usus,
Sistosoma terbentuk granuloma-granuloma ameba memunya kemampuan untuk adhesi
dan fibrosis, jadi dia adalah suatu cara bagi untuk melekat. Nanti dia Tarik ulur dengan
parasite untuk melindungi diri dari makrofag mikrobiota seperti bakteri baik yang ada di
karena granula jadi dia sembunyi di usus. Jadi mikrobiota selalu menjaga epitel
dalamnya. Immune complex plasmodium, usus tetap in tact dan membuat ameba sulit
nah dia selalu menggantu antigennya menembus. Apabila keseringan minum
antibiotic, maka mikrobiota bisa mati dan
tidak ada barrier. Nanti ameba bisa masuk tidak kaku, kalau lagi tidak menghisap dia
dan dibungkus dengan musin, eosinophil gepeng) yang sakit dan terhisap gametosit
akan datang dan dimatikan. Namun apabila jantan dan betina. Pada tubuh nyamuk dia
tidak ada, maka dia akan tetap ada di mukosa akan mengalami perkawinan / pembelahan
usus. Dia punya enzim cysteine protease / perbanyakan secara seksual dan
untuk degradasi protein. Maka epitelnya dihasilkanlah zigot. Zigot berkembang
akan lepas dan nanti akan luka. Nanti setelah menjadi __zoid. Dia akan berjalan ke
masuk dia akna membuat sebuah lorong glandula salivarus. Pada saat menghisap
seperti botol yang namanya ___. Dengan darah, aliran darah yang masuk akan
sistemnya dia akan masuk ke pembuluh membuat proboscis membesar dan
darah dan ikut bersikulasi. menekan glandula salivarus, sehingga
kelenjar akan gepeng dan meleleh saliva nya
Nanti dia keluar dari feces, bisa ditemukan ke masuk melalui luka tusuk proboscis.
PES. Bisa ditemukan eritrosit, leukosit, Nanti dia masuk dan akan menginfeksi
lender, dan makanan-makanan yang tidak hepatosit, masuk lewat siklus hepatic. Pada
tercerna (apabila terjadi di kolon dan terjadi malaria dia ada dua siklus, siklus hepatic dan
ulcer). siklus eritrosit.

Defense kita akan mengeluarkan antibody, Saat masuk ke pembuluh darah dia bertemu
jadi nanti aka nada ikatan antara Ag (antigen) dengan banyak sel, seeperti basophil,
– Ab (antibody) dan disatukan ke satu kutup eritrosit. Nanti dia akan menempel ke
dan nenti dikeluarkan enzim Cystine eritrosit dengan mantel protein dia. Nanti
protease untuk cleaveage dan nanti dia akan dia akan mengeluarkan enzim protease dan
bebas. merusak sitoskeleton dari eritrosit dan
masuk ke dalam eritrosit dan hidup di
Giardia Intestinalis intrasel eritrosit dan berkembang di dalam
Banyak menyerang anak SD, dengan gejala eritrosit menjadi trokosoid muda.
mual, tidak nafsu makan, diare, sakit perut.
Diare yang ditimbulkan adalah diare yang Malaria vaccine
ada lemak di fecesnya. Current approaches focus on sporozite
stage. Impractical. Sporozites do not breed
Terapinya sama kayak yang atas. well in culture, so mosquito populations
need to be bred.
Malaria dan Toksoplasma
Penyakit endemik ini disebabkan 4 spesies Find Out More about:
yang penting (ada di PPT, ga keliatan). Rosetting berbentuk bunga karena
Premunition Immunity dimana seseorang sitoadherens – karena ada penempelan dari
memiliki imun yang lebih tinggi PF-IMP1 dan ICAMP1 di siston tua. Sifat
dibandingkan orang karena sebelumnya ini hanya dimiliki oleh plasmodium.
sudah pernah terpapar namun dapat
mempertahankan tubuh dengan baik. (*) PRBC – Parasite Red Blood Cell

Siklus hidup plasmodium


Pada saat nyamuk annopeles menghisap
darah pasien (dengan proboscis tajam tapi
Toxoplasmosis
Disebabkan oleh patogen (parasite) Congenital Toxoplasmosis
intraseluler toxoplasmagondii; merupakan a. Asymptomatic
patogen yang siklus hidupnya membutuhkan Gejalanya tidak terlihat
hewan, dan menginfeksi semua sel yang b. Symptomatic
berinti dalam tubuh kita. Ada gejala yang terlihat, seperti
Untuk bisa terinfeksi toksoplasma banyak kebutaan, mikrocephali, hydro –
sekali penyebabnya. Hewan (kucing, anjing, cephalic, spontaneous abortion or
unggas), yang terinfeksi toksoplasma bisa stillbirths, neurological, epilepsy, dll.
mati. Hewan tersebut mengeluarkan feses, c. Opportunistic Infection in AIDS
disana ada ookist dan mengontaminasi Swollen lymph glands, pulmonary
tanah. toxo, toco pneumonia, UTs (Toxo
Toxoplasmosis bisa melewati plasenta dan Urinary Tract Infections),
menyebabkan kecatatan pada bayi, contoh disseminated TOXO (peritonitis,
hydrocephalus. Selain hydrocephalus bisa chorioretinitis, etx.)
menyerang retina mata menjadi jernih
menyebabkan kebutaan. Bisa juga ke otak Diagnosis, how to know?
sehingga otak tidak bisa berkembang sesuai Biasanya riwayatnya tidak bisa hamil atau
umurnya dengan sempurna. sering aborsi, sering pingsan, kalau tidak ada
apa-apa biasanya itu toxoplasmosis. Tesnya
Tocoplasmosis termasuk dalam golongan TORCH, ELISA (ngecek IgG dan IgM).
opportunistic protozoa. Beberaa kemungkinan interpretasi untuk
toxoplasmosis, pokoknya IgM itu
Dia bersembunyi di makrofag. Ada suatu merepresentasikan yang akut, jadi kalau IgM
mekanisme: Immune Invasion – dengan (+) tapi IgG (-) maka dia positif baru
mengeluarkan sekresi protein toxoplasma terpapar t. gondii.
yang mampu melemahkan aktivitas
makrofag, prosesnya namanya the silent entry Humoral Immunity
of toxoplasmosis. Berperan aktif pada protective immunity
dengan meningkatkan IgM dan IgG.
Infected – menelan infective oosit,
tachyzoites or bradyzoites di daging yang Immune Suppression
kurang matang, menerima darah dari orang
terinfeksi, congenitally by transplacental
tachyzoites (pada bayi).
Medical Mycology
Paramasari Dirgahayu, dr.
13 September 2018

Medical Mycology – jamur bisa uniseluler Mycotic keratitis – Fungal infections


dan multiseluluer. Jamur yang pathogenic in the cornea. Putih-putih pada mata
bisa disebarkan dari manusia ke manusia itu jamurnya. Risk factors (topical
atau pun hewan ke manusia. Mycoses adalah corticosteroid, contct lens use, and
penyakit yang disebebkan oleh jamur. Kalau immune-compromised states).
di kulit dia masuk ke mukosa (45%), internal Awalnya luka misalkan kalau mata
organ (35%), severe (20%). gatal dan dikucek. Mainly caused by
aspergillus.
Divisions (*) suhu 30 derajat, lembab, ada luka
1. Cutaneous / superficial sedikit / mikrolesi maka spora jamur
Dermatotophytoses bisa tumbuh disana.
Superficial candidiasis – tesnya pakai 2. Subcutaneous
“Wood’s Lamp”, direct microscopy 3. Systemic / profunda
dengan KOH, culture 4. Opportunistic – lebih ngaruh ke
Pityriasis versiclour (tinea orang yang immune compromise.
versicolor) – panu; tergantung warna List funginya ada di slide.
kulitnya, kalau skin tone putih maka
jamurnya akan berwarna gelap, kalau “Id Reaction” – reaksi alergi karena adanya
skin tonenya gelap maka jamurnya antigen yang bersirkulasi di dalam tubuh
akan berwarna terang. kita. Jamur yang masuk akan membuat
White piedra menyerang rambut antigen dan bersikulasi di seluruh tubuh kita,
menjadi lebih mnudah patah karena dan menyebabkan reaksi alergi. Contohnya,
jamurnya penetrasi ke dalam rambut jamurnya menginfeksi di kaki, namun
Black piedra menyerang rambut, inflamasinya terjadi di tangan (karena
bentuknya lebih tebal dan gelap. antigennya bersirkulasi).
Otomycosis – jamur telinga karena
lembab, kotor, apabila ada luka.
Tumbuhnya di sekitar meatus
acusticus.
Konsep dasar: Universal Precautions Postzone – dimana konsentrasi antibody
Tri Nugraha S., dr., M.Med., PhD sangat kurang dan tidak sebanding dengan
20 September 2018 antigen sehingga reaksi tidak bisa diamati.

Principles in Antigens and Antibody Zone of Equivalence – dimana range


Antibodi dihasilkan oleh sel B atau sel jumlah antibody sesuai dengan range jumla
plasma. Antigen dan antibody harus antigen.
berikatan, kalau di antigen tempatnya di
epitope dan kalau di antibody itu di ELISA
reseptornya. Pemeriksaan imunologi yang paling sering
dilakukan. ELISA meupakan suatu metode
Afinitas dan Aviditas dimana menggunakan solid surface yang
sudah dilekati antigen.
Prozone – the failure of a serologic reaction Ada tipe direct dan indirect, kompetitif dan
to occur in high concentration of the non-kompetitif.
antibody. Terjadi saat konsentrasi antibody
berlebihan sehingga reaksinya tidak efektif.
Penyakit Infeksi Virus dan Bakteri
Yusnia, dr.
25 September 2018

Roseola Infantum Penularan secara droplet melalui udara sejak


Penyakit virus pada bayi dan anak kecil 9 1-2 hari sebelum timbul gejala sampai 4 hari
usianya 6-18 bulan) yang bersifat akut karena setelah muncul ruam. Dari droplet ke
herpes virus 6 dan 7. Penularannya melalui limfatik lokal, ke kelenjar getah bening
droplet, lalu ke saluran napas, ke kelenjar regional, lalu berproliferasi dan menyebar ke
limfe regional lalu ke seluruh tubuh. jaringan RES.
Inkubasi 7.17 hari, demam mendadak tinggi Pemeriksaan penunjang
3-6 hari, limfadenopati servikap, oksipital - Leukopenia dan limfopenia
pada tiga hari pertama disertai eksantema - Ig M, 3 hari setelah toimbul ruam
pada palatum mole dan uvula. Setelah - Deteksi antigen, PCR, Fluorescent
panasnya turun _> timbul ruam pada tubuh antibody staining
menyebar ke leher, wajah dan ekstremitas. Bisa muncul superinfeksi, leukositosis, bisa
Ruam berbentuk morbiliformis, macular. terkena karena virulensi virus atau akrena
Demam menurun pada hari ke 3-4 timbul daya tahan tubuh yang rendah. Komplikasi:
erupsi macula dan makulopopular di seluruh - Otitis media
tubuh, kemudian ruam menghilang (tidak - Oneumonia
menetap, jaeang menimbulkan deskuamasi - Neukorditis
dan pigmentasi). - Ulkus kornea
Terapinya suportif, cukup cairan dan kalori,
Campak (Measles, Morbili) suplementasi, antibiotic dan vitamin A.
Disebabkan oleh virus campak golongan Vitamin A diberikan untuk memperbaiki
paramyxoviridae. Inkubasi 10-12 hari, ada epitel mukosa.
tiga stadium Prognosis cukup baik kecuali bila terjadi
1. Stadium Prodromal ensefalitis (angka kematian 30-40%), tidak
Yang khas 3C (mata merah, batuk, ada obat spesifik.
konjungtivitis, coryza). Muncul
koplik spot pada 1-2 hari sebelum Varicella (Chicken Pox)
dan sesudah timbul ruam, cepat Disebabkan oleh virus Herpes varicella,
menghilang. biasa terjadi pada musim peralihan.
2. Stadium Erupsi Virus menyebar melalui saluran napas atas
Suhu naik dan timbul ruam a. Inkubasi
makuloeritematosus. Dimulai dari b. Prodromal
belakang telinga ke badan, lengan Ruam disertai demam, menggigil,
dan tungkai dan dalam 3 hari sudah malaise, nyeri kepala, anoreksia
menyebar di seluruh tubuh. Panas c. Erupsi
tetap tinggi selama dua sampai tiga Muncul ruam di daerah kepala dan
hari. muka lalu ke seluruh tubuh
3. Stadium Konvolesen Gambar lesi berupa vesikel superfisial,
Demam mulai turun dan ruam dinding tipis terlihat seperti tetesan air, dan
menghilang. gatal. Cairan vesikelnya jernih lalu
lamaplama menjadi keruh dan mongering
dari bagian tengah dan pada akhirnya Mononukleosis Infeksiosa
membentuk krusta yang terlepas 1-3 Gejala utama:
minggu. - Demam (4 hari – 21 hari)
Biasanya tidak menimbulkan penyakit serius - Sakit tenggorokan
namun pada neonatus kematiannya - Malaise
kemungkinan 30%. - Tonsilofaringitis
Terapinya biasanya simtomatik, lesinya - Limfadenopati
diberi lotio calamine, gatalnya dikompres Pada 50% kasus terjadi hepatosplenomegali,
dingin atau antihistamin. 1/3 kasus edema kelopak mata dan pipi
(*) Pada penderita dengan imunosupresi bagian atas, ruamnya berbentuk
diberi makulopopular.
Tata laksana bersifat suportif dan
Rubella simtomatik. Umumnya prognosis baik
Infeksi yang isebabkan virus RNA. tergantung berat dan ringannya penyakit dan
Ditularkan melalui droplet atau plasenta tidak memiliki penyulit.
(dengan risiko syndrome rubella), penularan
sejak 7 hari sebelum sudah timbul ruam. Dengue
Dari droplet ke epitel saluran napas, lalu Infeksi virus RNA genus Flavivirus.
menjadi viremia primer, ke RES (limfa, Memiliki 4 serotipe.
hepar), lalu menjadi viremia sekunder. Virusnya merupakan single stranded RNA
a. Inkubasi yang mengkode tiga struktur protein dan
b. Prodromal tujuh non-struktural protein.
Biasanya tanpa gejala / DEN-1 (sampai DEN-4) apabila terkena
asymptomatic. Demam ringan, sakit memberikan proteksi yang lama dan dapat
kepala, nyeri tenggorokan, memberikan proteksi pada serotype lain.
kemerahan pada konjungtiva, Vektor: aedes aegypti biasanya menggigit
rhinitis. Pada dewasa gejalanya lebih dari 1 host untuk mencukupi
menetap lebih lama dan berat. kebutuhan makan dan membutuhkan lebih
Disertai limfadenopati dari 1 kali makan untuk menyelesaikan 1 kali
c. Eksantema siklus gonotropik.
Dimulai dari belakang telinga, lalu ke Viremia terjadi dua ahri sebelum demam dan
kraniokaudal. Ruamnya berbentuk kerentanaan host tergantung dari status
macula morbiliformis. Lalu imunologinya.
berangsur-angsur menghilang, Ada yang asimptomatik dan simptomatik
jarang terjadi deskuamasi post (ada bagannya liat ya di slide)
eksantema (hanya 25-50% tidak Patofisiologinya, ketika virus pertama kali
terjadi eksantema) mengenai host dan terjadi replikasi,
Jarang terjadi pada anak, penyulitnya bisa merangsang sel T dan sel B untuk
berupa artritis, ensegalitis dan gangguan membentuk antibody yang cukup kuat
pendarahan, dll. untuk mengambatreplikasi sehingga ketika
Diagnosis pada ibu hamil akan ada virus difagosit oleh makrofag dapat
kecacatan pada janin sehingga terjadi dinetralisasi. Dan ketika terjadi infeksi
sindrom rubella] kongenital sekunder, sel B tadi hanya dapat mengenali
satu serotype sehingga nanti akan terus
bereplikasi dan tidak dapat dihambat.
Perjalanan infeksi DB, demam tingi dan - Ekimosis
renta dehidrasi, ketika fase kritis rentan - Epistaksis
terkena syok dan hematocrit banyak karena - Pendarahan gusi
darahnya mengental, sementara saat fase - Melena/hematemesis
pemulihan rentan terjadi fluid overload.
Ada perbedaan antara DF dan DHF. Pada Demam Cikungunya
DHF terjadi perembesan cairan plasma. Demam mendadak 38 derajat, nyeri sendi,
Kriteria diagnosis klinis DB, manifestasi leukosit normal.
pendarahan berupa:
- Petekie MUMPS
- Purpura
Antimikotika
Setyo S Raharjo, dr.
Bagian Farmakologi FK UNS
27 September 2018

Antimikotika – Obat untuk jamur. Infeksi lium, dan berkembangbiak dengan


jamur sendiri ada yang sistemik (organ membentuk spora. Dalam kondisi yang
dalam) dan ada yang dermatofit (hanya mendukung, spora akan tumbuh menjadi
sampai lapisan mukosa). Kejadian paling jamur, apabila tidak maka tidak ada yang
sering adalah mikosis kulit oleh dermatofit terjadi. Jamur terbagi menjadi dua:
dan infeksi pada mukosa mulut, bronkia, a. Parasit
usus, dan vagina oleh Candidia albicans. Menempel pada makhluk hidup.
b. Saprofit
Penyebab umumnya adalah: Menempel pada makhluk mati.
 Penggunaan antibiotika yang Contohnya adalah jamur-jamur yang
berspektrum luas (cth. Amoxillin); menempel di bebatuan.
maksudnya spectrum luas adalah
antibiotic yang dapat membasmi Ada dua tipe jamur:
banyak kuman baik gram positif a. Jamur yang menguntungkan
maupun gram negatif. Sehingga b. Jamur yang merugikan (pathogen)
apabila antibiotik tersebut
digunakan, kuman-kuman yang Flora organisme normal dari kulit
selalu ada di tubuh kita juga akan Flora tetap yang selalu ada pada kulit kita
ikut terbasmi sementara kuman atau di dalam tubuh kita. Terbagi menjadi
tersebut bisa melawan jamur dalam dua:
tubuh. 1. Flora Tetao
 Penggunaan kortikosteroid; yang Terdiri dari mikroorganisme tetap
mempunyai efek imunosupressan yang sangat menguntungkan untuk
untuk menekan sistem imun. mempertahankan kesehatan dan
Sehingga apabila banyak fungsi keseimbangan tubuh.
mengonsumsi kortikosteroid akan Contohnya adalah di usus untuk
menekan sistem imun dan mensintesa cit. K dan membantu
memudahkan infeksi jamur penyerapan gizi.
 Penggunaan hormon kelamin Flora normal pada vagina (lactobacilli)
(Cth. Pil anti hamil) ini sangat meng-untungkan yaitu
untuk merubah karbohidrat menjadi
 Faktor hygiene
asam laktat sehingga dapat
 Kontak internasional menghambat mikro-organisme yang
masuk lewat vagina. Namun apabila
Jamur/fungi (non-klorofil) yang artinya lactobacilli hilang maka jamur bisa
non-autotrof; tidak bisa membuat energi tumbuh di vagina contohnya adalah
sendiri. Jamur membentuk lembaran- candida albicans. Sumber
lembaran (hyphon) yang nanti akan penularannya bisa dari spora dan
berkumpu atau berkelompok menjadi mise- serpih kulit penderita yang
membentuk miselium dan Obat Jamur
terbentuklah enzim sehingga Infeksi jamur terbagi menjadi dua:
menimbulkan peradangan. 1. Sistemik
2. Flora Selewat 2. Topikal
Terdiri dari mikroorganis
Obat anti jamur adalah untuk infeksi yang
Mikosis bersifat sistemik.
A. Profunda a. Amfoterisin B
Menyerang organ-organ di bawah Merupakan hasil fermentasi dari
kulit contohnya traktus intestinal, Streptomyces nodusus, menyerang sel yang
repiratorius, urogenital, sistem sedang tumbuh dan sel matang sehingga
kardiovaskuler, SSP, otot tulang, dan dia bersifat fungisidal (sifatnya langsung
kadang kulit. Biasanya menimbulkan membunuh atau menghancurkan
penyakit yang kronik (berlangsung biasanya pemberian dengan dosis besar)
lama) dan residif (kumat). dan fungistatik (sifatnya hanya
Manifestasi klinis dapat berupa menghambat pertumbuhan dan
tumor, infiltrasi, peradangan, biasanya pemberiannya dengan dosis
vegetasi, ulkus, sinus, dan fistel. kecil). Mekanismenya:
Contohnya: Pada membrane sel jamur ada gugus
a. Aktinomikosis sterol. Sterol ini yang akan diikat oleh
b. Nokardiosis Amfo B sehingga membrane selnya
c. Sporomikosis bocor dan menimbulkan kerusakan sel.
d. Histoplasmosis Administration route: untuk oral hanya
e. Aspergilosis sedikit yang akan terserap saluran cerna,
f. Blastomikosis bisa melalui injeksi. Kadarnya tercapai
g. Koksidiodomikosis setelah beberapa bulan pemberian.
h. Mukormikosis Sediaan lainnya ada krim atau salep.
Efek non terapinya: kulit panas,
B. Superfisialis keringatan, sakit kepala, demam,
Dermatofitosis Biasanya penyakit menggigil, lesu, penurunan fungsi ginjal
pada jaringan yang mengandung zat (obatnya bersifat nefrotoksik).
tanduk (Stratum korneum pada Indikasi: koksidiodomikosis, kandidia-
epidermis, rambut dan kuku) yang sis, dan aspergilosis.
disebabkan golongan jamur b. Flusitosin
dermatofita. Ada tiga genus yaitu Spektrum anti jamur agak sempit hanya
mikrosporum, tricophyton, dan kriptokokosis, kandidiasis, kromomi-
epidermophyton. kosis, terulopsis, dan aspergilosis.
Non-dermatofitosis Penyebabnya Dapat diserap dengan cukup baik dan
bukan dari tiga genus dermatofitosis. cepat oleh sistem pencernaan (tidak
Contohnya Fitriasis versikolor bersifat nefrotoksis sehingga bisa lewat
(panu), Piedra (Infeksi jamur pada oral) namun tidak boleh digunakan oleh
rambut), Keratomikosis (infeksi wanita hamil.
jamur pada kornea mata), T. nigra c. Ketokomasol
palmaris (Penyakit jamur superfisial Bisa untuk sistemik maupun non-
yang asimptomatik). sistemik. Efek non terapinya
ginekomastia, infertilitas, penurunan a. Griseofulvin
libido dan oligospermia. Mekanismenya menghambat mitosis
Indikasi: Histoplasmosis paru, tulang, jamur dengan mengikat mikro-
sesndir, jaringan lemak, kandidiasis tubuler. Efektif terhadap jamur
(Mukokutan, oral, dan vaginal) dermatofit: trikophyton, epide-
d. Imakomasol mophyton, dan mikrosporum.
Turunan dari triazol Indikasi: efektif untuk infeksi pada
e. Flukomazol kulit, kuku, rambut (tidak untuk
Turunan dari triazol. Dapat diserap kandidiasis dan tinea verskolor)
sempurna oleh saluran cerna dan dapat b. Imidazol dan triazol
tersebar rata dalam cairan tubuh, c. Mikonazol
sputum dan saliva. Ampuh untuk Mekanismenya menghamabt sintesa
kandiasis vaginal karena dapat ergosterol, ada gangguan sintesis
mencegah relaps meningitis oleh krip- asam nukleat, penimbunan
tokokus setelah pengobatan Amfo B. peroksida dalam sel jamur sehingga
f. Kaspofungin menyebabkan sel jamur rusak.
Kerjanya menghambat sintesa B (1,3)- d. Nistatin
D-glukan yang berfungsi untuk Dihasilkan oleh Streptomyces
membentuk dinding sel jamur. noursei. Sifatnya lebih toksis dari
g. Terbinafin AmfoB sehingga hanya digunakan
Derivat dari alilamin sintetik. Dapat dengan cara topical biasanya untuk
diserap baik melalui saluran cerna candiasis vaginal.
dengan paruh waktu awal 12 jam. Dapat e. Asam benzoate dan Asam Salisilat
mempengaruhi biosintesa ergosterol Obat kombinasi keduanya dengan
dengan efek samping jarang. Sediaannya rasio 2:1. Asam benzoate bersifat
biasanya tablet oral. fungistatik sementara asam salisilat
Indikasi: dermatoditosis, candidiasis akan mengelupas.
kutaneus, tinea versikolor.

Obat jamur untuk Infeksi Dermatofit


dan Mukokutan
Sterilisasi dan Desinfeksi
Betty Suryawati, dr.
27 September 2018

Sterilisasi – suatu mekanisme untuk bakterinya akan terjatuh ke tempat lain dan
mengurangi atau menghilangkan kuman membentuk biofilum di tempat tersebut.
semaksimal mungkin sampai hilang secara
fisis maupun kimia. Faktor yang Meningkatkan Efektivitas
Desinfektan
Desinfeksi – suatu mekanisme untuk a. Contact time
mengurangi atau menghilangkan kuman b. Physico-chemical environment
secara kimia supaya jumlah koloni yang c. Presence of organic material
tumbuh lebih sedikit. d. Temperature
e. Type of microorganism (apabila dia
Why we need to do it? sudah membentuk spora akan lebih
Mikroorganisme mempunya kemampuan sulit untuk dibersihkan)
untuk menginfeksi dan selalu hadir di f. Number of microorganism
lingkungan sekitar dan dalam tubuh. g. Material composition
Mikroorganisme berperan sebagai cumber
penyakit dan kontaminasi. Dengan Uses of Sterilisation
dilakukannya sterilisasi adalah untuk 1. Sterilisations of materials and
menghilangkan atau menghancurkan instrument yang digunakan dalam
mereka dari permukaan benda atau ruangan. operasi atau prosedur diagnosis
2. Sterilisasi media dan reagen yang
Flora normal berperan sebagai kompetitor digunakan di lab mikrobiologi
dari bakteri patogen untuk menghindari 3. Makanan dan obar-obaran untuk
infeksi. mensterilisasi dari kontaminasi
organisme
Apabila suatu benda terkontaminasi, misal
ada sebuah bakteri. Bakteri memiliki Uji Dugaan (Presumptive Test)
kemampuan untuk mengeluarkan matriks Bakteri koliform yang mempu mem-
ekstraseluler yang membentuk biofilum fermentasi laktosa. Laktosa ada yang LSS
(lapisan hidup) untuk melindungi bakteri dan LDS untuk emnunjukkan konsentrasi
tersebut dan bakteri lain dapat berlindung di dari laktosanya.
bawah biofilum tersebut. Biofilum ini
bersifat resisten terhadap desinfektan Uji Penegasan
sehingga lebih sulit untuk dibersihkan. Uji Kelengkapan
Nantinya itu akan pecah sehingga bakteri-
Clostridia Gram positif, tegak dengan ujung
Maryani, dr. yang tumpul, membentuk endospore,
Lab Mikrobiologi dan bersifat anaerob obligat, bisa
motil dengan peritichhous flagella.
Yang banyak di Negara tropis adalah bacillus Tumbuh denan baik di kaldu daging
anthrax yang menyebabkan penyakit anthrax dan memproduksi filum saat
yang menyerang sapi dan kerbau sebelum ke dikembangbiakkan di agar darah.
manusia. spora biasanya sangat resisten
terhadap kondisi adverse. Iodine 1%
Clostridia dalam air mampu membunuh
Gram positif yang bentuknya agak besar dari sporanya dalam waktu beberapa jam.
biasanya, bersifat anaerobic dan kebanyakan Metode transmisi: bisa hidup
menghasilkan spora dan bersifat saprofit. Ada bertahun-tahun sebagai spora di feses
beberapa genus yang menyebabkan beberapa hewan dan tanah. Semakin cepat itu
penyakit yang penting, tertuama bisa memasuki tubuh manusia melalui luka
menyebabkan tetanus (C. tetanii), gas baik luka besar maupun luka kecil dan
gangrene / pembusukan ada dua tipe dia bisa kondisinya anerobik, maka spora akan
litik saccharolytic dan proteolitik. bergerminasi dan melepaskan toksin /
1. Clostridium tetanii racun.

Anda mungkin juga menyukai