Kondisi kejiwaan, saraf dan sistem imun Mekanisme: adanya induksi dari mediator
manusia. Mengapa bisa ada keterkaitan? kimiawi (sitokin) dari sel yang rusak.
Karena diyakini bahwa dalam tubuh kita ada Cardinal Signs
neurotransmitter yang dapat mengatur a. Calor (heat)
sistem sel imun melalui sitokin yang b. Rubor (redness)
membantu proses komunikasi sel. c. Tumor (swelling)
d. Dolor (pain)
Definition of Stress e. Loss of function
Macam-macam stress:
Stress Fisik Komponen yang berkontribusi dalam
Stress Psikis respon inflamasi yang di dalam sirkulasi
Stress Emosi Komplemen – mediator dari inflamasi dan
Stress dapat menyebabkan penurunan yang menghilangkan rubor
sistem imun selular, humoral, dan hormonal Filinogen
(glukokortikoid dan katekolamin yang Yang di dinding
dihasilkan oleh kelenjar Adrenal). Hormone Yang di luar dinding
stress juga mengatur sistem peradangan. Makrofag – berperan dalam eliminasi
CNS mempunyai kterkaitan dengan mikroba dan jaringan yang mati serta proses
sistem imun melewati saraf, mediator dan imun
reseptor. Dengan dua jalur utama
1. HPA (Hipotalamus-Pituitari- Pada proses yang akut biasanya
Adrenal) Axis penyebabnya bakteri maupun kerusakan
2. SAM (Symphatico – Adrenal - pada jaringan. Namun kalo kronis berasal
Medullaris) Axis dari pathogen yang tidak bisa dihilangkan
*) Ada beberapa jalur tambahan liat ppt atau disebabkan benda asing yang terdapat
yaaah! dalam tubuh bila tidak dikeluarkan maka
akan terus disitu dan menyebabkan
Clinical Manifestation inflamasi.
Ada listnya dibaca di ppt yaaah!
Acute Inflammation
Inflammation Chronic Inflammation
Respon pertahanan tubuh yang pertama dan Pelejarin ya cuy asli dah!
utama dengan eliminasi penyebab kerusakan
sel dan menghilakan sel yang mati dan Sitokin
menginisasi proses perbaikan jaringan. Merupakan mediator kimia yang diproduksi
Namun terkadang terjadi terus menerus pada fase efektor pada imun spesifik dan
sehingga mengorbankan sel normal yang natural. Dia beraksi seperti hormone karena
bila terus terjadi dapat menyebabkan itu dia harus berikatan dengan suatu reseptor
penyakit auto-imun. untuk berefek. Dia bisa berefek secara lokal
dalam jalur autokrin maupun parakrin. Dia
disintesis sebagai respon terhadap adanya
inflamasi atau adanya stimulasi dari antigen. dalam respon inflamasi di jaringan serta
Sifatnya multiple (dapat dibuat oleh beragam menstimulasi kemotaksis.
sel). Ada beberapa hal yang mirip contoh Sistemnya diregulasi oleh beberap aprotein
monokin (dihasilkan oleh monosit), yang bisa menghambat atau
limfokin (dihasilkan oleh limfosit), kemokin memberhentikan aktivasi dari komplemen
(dihasilkan dari sel yang bersifat yang abnormal. Protein: MAC (membrane
kemotaksis), colony stimulating factors (ada Attack Complex) yang diikuti oleh
di bone marrow untuk merangsang kerusakan jaringan. Komplemen mencegah
pembentukan koloni-koloni tertentu), pembuatan mediator-mediator inflamasi.
interleukin (jenis dari sitokin).
- Mediasi imunitas Complement system: serum proteins
- Regulasi aktivasi, pertumbuhan, dan diaktivasi di sebuah kaskaden sebagai respon
diferensiasi limfosit adanya bakteria lewat PRRs (missal bakteri
- Regulasi immune medited gram positif)
inflammation
- Simulate hematopoiesis (CSF) Jalur aktivasi komplemen
a. Klasik
Komplemen b. Alternative
Peranan komplemen itu dari multifungsi. c. Lectin
Aktivasinya berkontribusi kerusakan Ketiganya akan mengaktivasi C3 lalu
jaringan. Komplemen adalah suatu protein menyebabkan C3b berikatan dengan antigen
yang tidak tahan panas, berjumlah banyak maka akan menginisasi proses fagositotsis.
dalam tubuh namun bersifat inaktif. Efeknya Apabila c3 teraktivasi maka akan
menimbulkan lisis dari sel asing. menyebabkan c5a dan c3a juga akan seperti
Meningkatkan fagositosis dan berperan itu.
Immunity
Ratna Kusuma, dr.
6 September 2018
mengaktifkan fagositosis dan dihilangkan
IMUNITAS oleh enzim di dalam sel.
Mekanisme pertahanan tubuh terhadap NK Cell dia berasal dari limfosit
benda asing yaitu seperti mikroorganisme besar bergranula, dia bukan fagosit di
dan produknya, makanan, bahan kimia, menggunakan enzim. Setiap sel normal
obat, dan lain-lain. Imunitas terbagi menjadi mempunyai ATP – MHC I. NK sel akan
dua: berikatan dengan MHC kelas 1, dan
Innate menyebabkan efek inhibisi. Apabila sel yang
Ada yang di permukaan sudah mati atau asing tidak punya MHC,
tubuh (kulit mukosa reflex batuk ph maka NK sel tidak bisa ber
asam lemak) da nada yang internal
(komplemen, reaksi demam, TLR ada di luar dan di dalam sel. Ketika ia
interferon – salah satu sitokin, berikatan dan cocok maka akan bereaksi.
substansi yang dilepas oleh leuikosit,
toll-like receptors, protein serum, APC (Antigen presenting Cell) dia nanti
dll.) mengenalkan antigen terhadap adaptive
Innate Immunity ada fagosit immunity. Dia bisa jadi sel dendritic, fagosit
(makrofag dan neutrophil), sel NK. mononuclear dan follicular dendritic cell
Komponen humoral (komplemen (FDC). Sel B itu multitasking
dan protein serum) a. Sel dendritic
Sifatnya: tidak punya Prekursor sumsum tulang.
memori, masih umum benda Mengenali antigen melalui PRR.
asingnya, prosesnya singkat. b. FDC
Bentuknya sama jadi sampai Di germinal center dihasilkan oleh
peptidanya sama. limfoid
Sel yang berperan dalam APC akan mempresentasikan antigen ke sel
respons imun innate adalah T supaya bisa dikenali oleh sel.
Polymorphonuclear Leukocytes
(PMN), macrophages yang berasal MHC kelas 1 dimiliki oleh seluruh yang
dari monosit, Natural-Killer Cell punya sel inti
(NK Cell).
MHC kelas 2 dimiliki oleh APC
PMN
Makrofag saat disirkulasi namanya
adalah monosit. Nanti di jaringan namanya Adaptive
beda-beda tergantung letaknya dimana. Adaptive immunity ada sel B
Mekanisme fagositosis: ketika sel bereaksi dan sel T. Komponen humoral
terhadap suatu antigen pasti ada (antibody). Pasti bekerja sama
komunikasinya, sel memiliki reseptor dengan innate immunity.
terhadap antigen (PLL) ketika ada yang Sifatnya: sangat mengenali,
cocok maka akan mengaktifkan maka punya memori, dan prosesnya lama.
Bentuknya beragam.
Kolaborasi antara Innate Immunity dan Fase adaptif
Adaptive Immunity, nanti antibody itu akan 1. Pertama mendapatkan paparan dari
berfungsi sebagai marker bahwa ada benda APC
asing. 2. Selnya akan berprolifersi
Defense kita akan mengeluarkan antibody, Saat masuk ke pembuluh darah dia bertemu
jadi nanti aka nada ikatan antara Ag (antigen) dengan banyak sel, seeperti basophil,
– Ab (antibody) dan disatukan ke satu kutup eritrosit. Nanti dia akan menempel ke
dan nenti dikeluarkan enzim Cystine eritrosit dengan mantel protein dia. Nanti
protease untuk cleaveage dan nanti dia akan dia akan mengeluarkan enzim protease dan
bebas. merusak sitoskeleton dari eritrosit dan
masuk ke dalam eritrosit dan hidup di
Giardia Intestinalis intrasel eritrosit dan berkembang di dalam
Banyak menyerang anak SD, dengan gejala eritrosit menjadi trokosoid muda.
mual, tidak nafsu makan, diare, sakit perut.
Diare yang ditimbulkan adalah diare yang Malaria vaccine
ada lemak di fecesnya. Current approaches focus on sporozite
stage. Impractical. Sporozites do not breed
Terapinya sama kayak yang atas. well in culture, so mosquito populations
need to be bred.
Malaria dan Toksoplasma
Penyakit endemik ini disebabkan 4 spesies Find Out More about:
yang penting (ada di PPT, ga keliatan). Rosetting berbentuk bunga karena
Premunition Immunity dimana seseorang sitoadherens – karena ada penempelan dari
memiliki imun yang lebih tinggi PF-IMP1 dan ICAMP1 di siston tua. Sifat
dibandingkan orang karena sebelumnya ini hanya dimiliki oleh plasmodium.
sudah pernah terpapar namun dapat
mempertahankan tubuh dengan baik. (*) PRBC – Parasite Red Blood Cell
Sterilisasi – suatu mekanisme untuk bakterinya akan terjatuh ke tempat lain dan
mengurangi atau menghilangkan kuman membentuk biofilum di tempat tersebut.
semaksimal mungkin sampai hilang secara
fisis maupun kimia. Faktor yang Meningkatkan Efektivitas
Desinfektan
Desinfeksi – suatu mekanisme untuk a. Contact time
mengurangi atau menghilangkan kuman b. Physico-chemical environment
secara kimia supaya jumlah koloni yang c. Presence of organic material
tumbuh lebih sedikit. d. Temperature
e. Type of microorganism (apabila dia
Why we need to do it? sudah membentuk spora akan lebih
Mikroorganisme mempunya kemampuan sulit untuk dibersihkan)
untuk menginfeksi dan selalu hadir di f. Number of microorganism
lingkungan sekitar dan dalam tubuh. g. Material composition
Mikroorganisme berperan sebagai cumber
penyakit dan kontaminasi. Dengan Uses of Sterilisation
dilakukannya sterilisasi adalah untuk 1. Sterilisations of materials and
menghilangkan atau menghancurkan instrument yang digunakan dalam
mereka dari permukaan benda atau ruangan. operasi atau prosedur diagnosis
2. Sterilisasi media dan reagen yang
Flora normal berperan sebagai kompetitor digunakan di lab mikrobiologi
dari bakteri patogen untuk menghindari 3. Makanan dan obar-obaran untuk
infeksi. mensterilisasi dari kontaminasi
organisme
Apabila suatu benda terkontaminasi, misal
ada sebuah bakteri. Bakteri memiliki Uji Dugaan (Presumptive Test)
kemampuan untuk mengeluarkan matriks Bakteri koliform yang mempu mem-
ekstraseluler yang membentuk biofilum fermentasi laktosa. Laktosa ada yang LSS
(lapisan hidup) untuk melindungi bakteri dan LDS untuk emnunjukkan konsentrasi
tersebut dan bakteri lain dapat berlindung di dari laktosanya.
bawah biofilum tersebut. Biofilum ini
bersifat resisten terhadap desinfektan Uji Penegasan
sehingga lebih sulit untuk dibersihkan. Uji Kelengkapan
Nantinya itu akan pecah sehingga bakteri-
Clostridia Gram positif, tegak dengan ujung
Maryani, dr. yang tumpul, membentuk endospore,
Lab Mikrobiologi dan bersifat anaerob obligat, bisa
motil dengan peritichhous flagella.
Yang banyak di Negara tropis adalah bacillus Tumbuh denan baik di kaldu daging
anthrax yang menyebabkan penyakit anthrax dan memproduksi filum saat
yang menyerang sapi dan kerbau sebelum ke dikembangbiakkan di agar darah.
manusia. spora biasanya sangat resisten
terhadap kondisi adverse. Iodine 1%
Clostridia dalam air mampu membunuh
Gram positif yang bentuknya agak besar dari sporanya dalam waktu beberapa jam.
biasanya, bersifat anaerobic dan kebanyakan Metode transmisi: bisa hidup
menghasilkan spora dan bersifat saprofit. Ada bertahun-tahun sebagai spora di feses
beberapa genus yang menyebabkan beberapa hewan dan tanah. Semakin cepat itu
penyakit yang penting, tertuama bisa memasuki tubuh manusia melalui luka
menyebabkan tetanus (C. tetanii), gas baik luka besar maupun luka kecil dan
gangrene / pembusukan ada dua tipe dia bisa kondisinya anerobik, maka spora akan
litik saccharolytic dan proteolitik. bergerminasi dan melepaskan toksin /
1. Clostridium tetanii racun.