Anda di halaman 1dari 9

PUBERTAS DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

A. Definisi
Periode pubertas ini merupakan periode transisi dari juvenile state dan adulthood yang dibarengi oleh
perkembangan karakteristik seks sekunder dan kematangan seksual. Pubertas didefinisikan sebagai maturasi
organ reproduksi dan tercapainya fertilitas. Pada masa ini, terjadi lonjakan pertumbuhan yang diakhiri dengan
terminasi pertumbuhan linier.

Secara skematis, definisi tersebut dapat digambarkan sbb:

B. Onset
Normalnya, pubertas dicapai oleh anak perempuan pada usia 8—13 tahun dan anak laki-laki pada
usia 9.5—13.5 tahun. Onset yang tidak normal dapat dibagi dua, yaitu prekoks (precocious/terlalu dini)
dan terlambat (delayed). Pubertas dini lebih sering terjadi pada anak perempuan, sedangkan pubertas
terlambat lebih sering pada anak laki-laki.

C. Mekanisme: Reaktivasi Aksis H-P-G


Aksis H-P-G adalah efek yang dihasilkan kerjasama tiga kelenjar endokrin Hipotalamus (penghasil
GnRH), Pituitari (penghasil FSH dan LH), dan Gonad (penghasil estrogen/testosteron). Jadi, aksis H-
P-G ini sebenarnya mulai aktif sejak masa fetal, tepatnya mulai akhir trimester I kehamilan sampai
beberapa bulan
pertama setelah lahi, tetapi pada masa kanak-kanak fungsi reproduktif aksis ini menurun. Pada masa
pubertas, terjadi reaktivasi.

Reaktivasi aksis H-P-G bermula dari reaktivasi sekresi GnRH oleh hipotalamus, yang ditandai rasio
berat/tinggi badan yang khas (dipengaruhi pula oleh faktor nutrisi), maturasi hipotalamus, peningkatan
pengeluaran neurotransmitter pada SSP, dan onset aktivitas kelenjar androgen adrenal.

Terdapat beberapa faktor yang disinyalir berperan dalam reaktivasi ini, walaupun mekanismenya
belum dipastikan kebenarannya. Faktor-faktor tsb antara lain:

1. Genetik
Yang utama adalah gen GPR54. Apalagi terjadi masalah pada gen ini, akan terjadi gangguan berupa
hipogonado- tropik hipogonadisme (menurunnya fungsi testes/ovarium).

Loss-of-Function Phenotype
Gen (fenotip yg muncul jika gen tidak
berfungsi)

GPR54 (G-protein coupled receptor 54) Hypogonadotropic hypogonadism

KAL-1 (Kallmann‗s syndrome 1) X-linked Kallmann‗s syndrome:


hypogonadotropic

hypogonadism

SFI (steroidogenic factor 1) Sex reversal and adrenal insufficiency

DAX1 (DSS-AHC critical region on the Hypogonadotropic hypogonadism and


X chromosome 1) adrenal insufficiency

GNRHR (gonadotropin-releasing
Hypogonadotropic hypogonadism;
hormone receptor)

FGFR1 (fibroblast growth factor receptor Autosomal dominant Kallmann‗s


syndrome:
1) hypogonadotropic hypogonadism;

LEP (leptin) Hypogonadotropic hypogonadism and


obesity

LEPR (leptin receptor) Hypogonadotropic hypogonadism and


obesity

2. Nutrisi
Teori Nutrisi
Menurut teori ini, ada berat badan dan persentase lemak tubuh tertentu yang menjadi prasyarat
pengaktifan aksis H-P-G, yaitu BB 47-48 kg dan kadar lemak tubuh 17%. Orang yang sedikit obesitas
(BB di atas normal sebanyak +30%) biasanya mengalami pubertas dini, sedangkan pada orang yang
obesitas (kadar lemak tubuh di atas 30%) biasanya mengalami keterlambatan pubertas.

3. Hormonal
Hipotesis Gonadostat
Mekanisme hormon dalam menginduksi reaktivasi H-P-G dijelaskan dalam hipotesis gonadostat.

Gonadostat didefinisikan sbg mekanisme hipotesis di mana steroid seks yang disekresi oleh gonad
(ovarium atau testis) mengatur regulasi hormon yang disekresi hipotalamus dan hipofisis. Regulasi ini
terjadi melalui mekanisme feedback negatif. Pada masa prapubertas, gonadostat di hipotalamus memiliki
sensitivitas tinggi terhadap steroid seks. Mudahnya, apabila ada steroid seks sedikit saja maka si
gonadostat akan cepat bereaksi dengan menekan sekresi gonadotropin (FSH, LH). Dampaknya, tentu saja
kadar gonadotropin maupun steroid seks dalam darah tidak sempat meningkat banyak. Memasuki masa
pubertas, sensitivitas gonadostat berkurang sehingga reaksi feedback negative juga berkurang.
Akibatnya, kadar hormon-hormon reproduksi pun meningkat.

D. Perubahan Fisiologis
Terdapat beberapa perubahan fisiologis pada masa pubertas, yaitu:

1. Perubahan Hormonal
Perubahan terjadi pada hormon gonadotropin, steroid seks, dan hormon pertumbuhan. Pada masa
prapubertas, kadar LH dan FSH masih rendah sehingga tidak cukup untuk memicu fungsi gonad.
Memasuki masa pubertas, terjadi peningkatan aktivitas GnRH yang memicu peningkatan kadar LH dan
FSH secara progresif, sehingga akhirnya dapat memicu fungsi fungsi gonad. Sekresi GnRH maupun
gonadotropin memiliki pola menyerupai pulsa dan nokturnal. Maksudnya, hormon-hormon ini tidak
disekresi secara konstan progresif, melainkan terputus-putus dan biasanya disekresi saat tidur malam hari.

Terdapat 2 tahap perubahan hormonal, yaitu:

Tahap

Adrenarche Usia 6-8 tahun (2-3 tahun sebelum gonadarche)


Peningkatan aktivitas korteks adrenal peningkatan androgen
adrenal (DHEA, DHEAS, androstenedion) pertumbuhan
rambut pubis dan aksila

Gonadarche Peningkatan sekresi GnRH peningkatan LH dan FSH


aktivasi gonad peningkatan steroid seks dan menyelesaikan
gametogenesis maturasi organ reproduktif

2. Perubahan Somatis
Perubahan terutama terjadi pada pertumbuhan linear, komposisi tubuh, dan organ reproduksi.
Normalnya, perubahan somatik yang terjadi saat pubertas adalah sbb:
Anak Laki-laki Anak Perempuan

12.5 tahun 11.5 tahun


Onset
(Rentang: 9.5-13.5) (Rentang: 8-13)

Tanda pertama Volume testis


Breast budding
pubertas (≥ 4mL)

Kecepatan 10.3 cm/tahun 9.0 cm/tahun


pertumbuhan (dicapai saat Tanner III-IV) (dicapai saat Tanner II-III)
maksimum

Durasi pubertas 3.2 ± 1.8 tahun 2.4 ±1.1 tahun

Perubahan somatis juga dapat dilihat dari distribusi lemak tubuh. Lebih jelasnya,
perubahan-perubahan ini akan dibahas menurut jenis kelamin pada subtopik
berikutnya.

Berikut istilah-istilah yang perlu diketahui mengenai perubahan somatis pada masa
pubertas:

Pubarche Perkembangan rambut pubis

Thelarche Perkembangan buah dada pada perempuan

Gynecomastia Perkembangan jaringan dada pada laki-laki

Menarche Menstruasi pertama

E. Pubertas menurut Jenis Kelamin


1. Pubertas pada Perempuan
Perubahan pertama-tama terjadi pada hormon. Lonjakan LH menginisiasi siklus ovarium pertama,
tetapi belum cukup untuk memicu terjadinya ovulasi. Peningkatan kadar LH dan FSH memicu sekresi
estrogen dari folikel yang sedang berkembang di ovarium. Estrogen inilah yang akan memicu
perubahan somatis, khususnya perkembangan tanda kelamin sekunder seperti pertumbuhan pelvis,
deposit lemak subkutan, serta perkembangan genital interna dan eksterna. Selain estrogen, hormon lain
yang berperan adalah androgen yang disekresi
kelenjar adrenal. Hormon androgen adrenal ini memicu pertumbuhan rambut pubis, penurunan nada
suara, pertumbuhan tulang, serta peningkatan sekresi kelenjar sebasea.

Resminya, tanda kelamin sekunder diklasifikasikan berdasarkan Tanner staging. Untuk perempuan,
skala Tanner menilai perkembangan buah dada dan rambut pubis.

Klasifikasinya adalah sebagai berikut:

Stage I (<10 th, Payudara sama sekali belum terbentuk (M1)


prapubertas) Rambut pubis tidak ada (P1)

Stage II (10-11.5 Terbentuk breast bud, areolar melebar (M2)


th) Sedikit rambut halus di labia mayora (P2)

Pembesaran payudara dan areola dalam bentuk single mound


Stage III (11.5-13
(areola masih rata dengan jaringan payudara di sekitarnya) (M3)
th)
Rambut pubis lebih keriting, mulai tumbuh ke arah lateral (P3)

Pertambahan ukuran dan terangkatnya payudara, areola tumbuh


menonjol membentuk double mounds (M4)
Stage IV (13-15 th)
Mirip rambut pubis orang dewasa, tumbuh di seluruh permukaan
pubis kecuali bagian medial paha (P4)

Payudara mencapai ukuran dewasa, areola kembali rata dengan


jaringan payudara sekitarnya membentuk single contour (M5)
Stage V (>15)
Rambut pubis tumbuh sampai bagian medial paha (P5)

Penampakannya seperti ini:


Sekuens maturasi seksual pada perempuan terjadi seperti ini:

Thelarche (10-11 th)  pubarche (10.5-11.5 th)  growth spurt


(11-12 th)  menarche (11.5-13 th)  perkembangan
payudara dewasa (12.5-15 th)  rambut pubis dewasa (13.5-
16 th)

Sedangkan landmark-nya adalah sbb:

Pubertas: Breast budding + 2 th  menarche + 2 th  ovulasi  growth spurt


(Tanner stage awal)  tinggi badan final.

Nah lho bingung apa maksudnya. Jadi, breast budding itu adalah tanda
pertama pubertas. 2 tahun setelahnya terjadilah menarche, 2 tahun setelah
menarche terjadilah ovulasi, saat itu terjadi lonjakan pertumbuhan bertepatan
dengan Tanner stage awal. Growth spurt berakhir dengan terminasi, sehingga
akan mengantarkan individu sampai ke tinggi badan permanen. Perlu diingat
bahwa walaupun ada standar demikian, pertumbuhan satu individu ke
individu lain tidak mungkin sama persis.

2. Pubertas pada Laki-laki


Sama seperti pada perempuan, pubertas pada laki-laki didahului dengan
perubahan hormonal. Pada usia + 10 th, terjadi peningkatan sekresi LH dan
FSH. Seperti yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, FSH akan
merangsang sel Sertoli tubulus seminiferus untuk spermatogenesis sedangkan
LH akan pergi ke sel Leydig testis dan merangsang sekresi androgen (yang
nantinya akan menjadi testosteron). Selain itu, androgen juga disekresi oleh
kelenjar adrenal. Androgen inilah yang akan memicu pertumbuhan organ
reproduksi dan tanda kelamin sekunder pada laki-laki.

Pada laki-laki, Tanner staging memakai indikator volume testis, panjang


penis, dan rambut pubis. Klasifikasinya adalah sbb:
Panjang testis <2.5 cm (G1)
Stage I (<9 th, prapubertas)
Rambut pubis tidak ada (P1)

Diameter terpanjang testis 2.5 cm, skrotum menipis


Stage II (9-11 th) dan memerah (G2)
Sedikit rambut halus terutama di pangkal penis (P2)

Pertambahan panjang dan lebar penis, pertumbuhan


Stage III (11-12.5 th) testis lebih lanjut (G3) Rambut pubis lebih keriting,
mulai tumbuh ke arah mons pubis (P3)

Penis dan testis membesar, warna skrotum


menggelap (G4)
Stage IV (12.5-14 th)
Mirip rambut pubis orang dewasa, tumbuh di seluruh
permukaan pubis kecuali bagian medial paha (P4)

Genitalia mencapai ukuran dewasa (G5) Rambut


Stage V (>14)
pubis tumbuh sampai bagian medial paha (P5)

Penampakanny

Landmark pubertas pada laki-


laki:

Pubertas: Pembesaran testis


 spermache (mimpi basah,
usia 12-14 th)
 growth spurt (Tanner stage
akhir)  tinggi badan final

Anda mungkin juga menyukai