Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA MALPRESENTASI DAN MALPOSISI

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


163/SPO/RSI-SA/I/2020 2 1/4

Tanggal Terbit DIREKTUR UTAMA


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
PROSEDUR TETAP 3 Januari 2020

Dr. H. MASYHUDI AM, M.Kes

Pengertian Penatalaksanaan untuk menangani malpresentasi (semua presentasi selain


verteks) dan malposisi (posisi abnormal verteks kepala janin)

Tujuan Sebagai acuan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

Kebijakan 1. Pedoman Pelayanan Dan Asuhan Pasien Nomor 09/PER/RSI-SA/I/2020


2. Pedoman Pelayanan Instalasi Perinatal Risiko Tinggi Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang Nomor 190/PER/RSI-SA/I/2020

Prosedur A. Malpresentasi

1. Tatalaksana presentasi dahi sebagai berikut :


Tatalaksana umum :
a. Lakukan seksio sesarea bila janin hidup
b. Lakukan craniotomi jika janin mati dan bila memungkinkan atau
seksio sesarea bila syarat dan sarana craniotomi tidak terpenuhi
2. Tatalaksana presentasi muka sebagai berikut
Tatalaksana umum :
a. Posisi dagu anterior pembukaan lengkap :
1) Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
2) Lakukan ekstraksi forsep, bila penurunan kurang lancar.
b. Posisi dagu anterior pembukaan belum lengkap :
Lakukan seksio sesarea jika tidak ada kemajuan pembukaan dan
penurunan kepala
c. Posisi dagu posterior pembukaan lengkap
Lahirkan dengan seksio sesarea
d. Posisi dagu posterior pembukaan belum lengkap
1) Lakukan seksio sesarea jika tidak ada kemajuan pembukaan
dan penurunan kepala.
2) Lakukan kraniotomi atau lakukan seksio sesarea, jika janin
mati
Tatalaksana khusus : Jangan lakukan ekstraksi vakum pada presentasi
muka
TATALAKSANA MALPRESENTASI DAN MALPOSISI

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


163/SPO/RSI-SA/I/2020 2 2/4

Prosedur 3. Tatalaksana presentasi majemuk


Tatalaksana umum :
Lakukan persalinan spontan jika janin sangat kecil, janin mati, dan
maserasi
Tatalaksana khusus :
a. Posisikan ibu dalam posisi trendelenburg (knee chest posision)
b. Dorong tangan keatas luar dari simpisis pubis dan pertahankan
disana sampai timbul kontraksi sehingga kepala turun di rongga
panggul
c. Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
d. Lakukan seksio sesarea, jika prosedur gagal atau terjadi prolap tali
pusat
4. Tatalaksana presentasi bokong atau sungsang ;
Tatalaksana umum
a. Lakukan seksio sesarea jika persalinan lama pada presentasi
sungsang.
b. Lakukan seksio sesarea jika ada indikasi :
1) Presentasi bokong pada primi gravida
2) Double foodlingbreech
3) Pelvis yang kecil atau malformasi
4) Bekas seksio sesarea dengan indikasi CPD
5) Kepala yang hiperekstensi atau defleksi
c. Lakukan seksio sesarea jika persalinan pada presentasi kaki.
Persalinan pervaginam dilakukan hanya bila:
1) Persalinan sudah sedemikian maju dan sudah lengkap
2) Bayi pre term yang kemungkinan hidupnya kecil
3) Bayi kedua pada kehamilan kembar
Tatalaksana khusus
Pada upaya persalinan pervaginam lakukan langkah berikut :
a. Tentukan apakah persalinan pervaginam mungkin dilakukan.
Persalinan pervaginam oleh tenaga penolong yang terlatih akan
cenderung aman bila :pelvis adekuat, presentasi bokong lengkap
atau murni,kepala fleksi, tidak ada riwayat seksio sesarea karena
CPD,janin tidak terlalu besar
b. Lakukan versi luar, apabila syarat dipenuhi yaitu :
1) Pembukaan serviks masih kurang dari 3 cm
2) Usia kehamilan lebih dari 37 minggu
3) Ketuban intak dan air ketuban cukup
TATALAKSANA MALPRESENTASI DAN MALPOSISI

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


163/SPO/RSI-SA/I/2020 2 3/4

Prosedur 4) Tidak ada komplikasi dan kontraindikasi (IUGR , perdarahan,


bekas SC, kelainan janin, kehamilan kembar, hiperetensi)
a) Persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan
c. Lakukan asuhan persalinan normal jika versi luar berhasil.
d. Lakukan persalinan sungsang pervaginam atau seksio sesarea
Jika versi luar tidak berhasil
e. Ikuti kemajuan persalinan dengan seksama menggunakan
partograf
f. Jangan pecahkan ketuban
g. Beritahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap
h. Lahirkan kepala janin dalam waktu maksimal 8 menit sejak lahir
sebatas pusat.
i. Lakukan seksio sesarea apabila terjadi prolaps tali pusat dan
kelahiran pervaginam tidak memungkinkan.
j. Lakukan seksio sesare, jika denyut jantung kurang dari
100x/menit atau lebih 180 x/menit.
k. Sediakan cunam piper sebagai antisipasi bila terdapat kesulitan
melahirkan kepala (after coming head)
5. Tatalaksana letak lintang
Tatalaksana khusus:
a. Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan ketuban intak.
b. Lakukan seksio sesarea bila ada kontraindikasi versi luar.
c. Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat.
d. Lakukan pengawan kepasien untuk mewaspadai ruptur uteri.
e. Lakukan seksio cesarea jika letak lintang walaupun janin hidup
atau mati

B. Malposisi

Tatalaksana Umum :
1. Tunggu rotasi spontan kemungkinan dapat terjadi pada 90% kasus.
2. Lakukan seksio sesarea jika terdapat tanda persalinan macet, denyut
jantung janin >180 atau <100 pada fase apapun.
3. Pecahkan ketuban, jika ketuban utuh.
Lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin, jika pembukaan
serviks belum lengkap dan tidak ada obstruksi
TATALAKSANA MALPRESENTASI DAN MALPOSISI

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


163/SPO/RSI-SA/I/2020 2 4/4

Prosedur 4. Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan fase
pengeluaran, periksa kemungkinan obstruksi :
a. Lakukan vakum extraksi/foresep, jika tidak ada obstruksi, dan
bila syarat-syarat dipenuhi.
b. Lakukan seksio sesarea bila ada tanda obstruksi atau syarat-
syarat pengakhiran persalinan tidak dipenuhi.

Unit terkait Instalasi PERISTI, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, IGD, ICU, IBS.

Anda mungkin juga menyukai