PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam pemilihan
kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari
karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit
mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam pikirannya dan sedikit
sekali variasi bahasanya. Kita pun juga menjumpai orang-orang yang boros sekali
dalam memakai perbendaharaan katanya, namun tidak memiliki makna yang begitu
berarti. Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus
mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) ?
2. Kaidah EYD ?
3. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pemakaian Huruf
2.1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
2
2.5. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata
3. Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:
3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1. Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :
- Dia menulis surat di kamar
- Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
3
5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, dan nama tempat. Misalnya :
- Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.
- Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya :
- tahun Hijriyah hari Jumat
- bulan Desember hari Lebaran
4
11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan
dan pengacuan. Misalnya :
- Surat Saudara sudah saya terima.
- Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
5
13. Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat dan sapaan. Misalnya :
- Dr. Ibrahim Naki
- Abdul Manaf Husain, S.H
6
4. Penulisan Kata
Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
4.1. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk,
yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :
7
- Dia teman baik saya.
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti
atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya :
- Bertepuk tangan
- Sebar luaskan.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan
dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
- Menandatangani
- Keanekaragaman.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
- Antarkota
- Mahaadil
8
5. Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli
bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian
karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa
memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya
menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah
diterapkan.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara
utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang
tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dalam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
9
- Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
10
- Di antara jilid atau nomor buku atau majalah dan halaman, antara bab
dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu
karangan.
11
6.10. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
- Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang
lain,
- Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.
12
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian
dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan
karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya
tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang
mendetail.
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis mencoba
memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan menunjukkan
masih banyak orang-orang tidak memahami pemakain bahasa Indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Jadi dilhat dari fungsinya bahasa
merupakan jantung dari kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa
berinteraksi sesama yang lain.
2. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis.
Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan para pembaca dapat
memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam pembuatan suatu karya tulis.
Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anonim. 1992. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
Finoza, Lamudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
14