Anda di halaman 1dari 42

Managemen Keperawatan

Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI)


Pada Pasien Akut STEMI
Di Ruang Laboratorium Kateterisasi
Ade Priyanto.,Skep.,Ners.,SpKV

Webinar Keperawatan 25 – 26 Pebruari 2023


Pendahuluan
• Sindroma koroner akut ( SKA ) merupakan penyebab kematian
tertinggi di dunia
• ST elevation myocardial infarction (STEMI) suatu kondisi kegawatan
kardiovaskular yang memerlukan tindakan segera.
• Pada STEMI reperfusi cepat arteri koroner yang tersumbat dan
pemulihan aliran darah dengan intervensi koroner perkutan primer
(pPCI) telah terbukti menjadi strategi terapi yang paling penting
karena telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki
prognosis dan kualitas hidup pasien.
Pengertian

Sindroma koroner akut ( SKA ) adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan sekelompok gejala yang dihasilkan dari iskemia
miokard akut (aliran darah ke otot jantung berkurang ), Sindroma
koroner akut terdiri dari : ST Elevasi Miokard Infark ( STEMI ), Non
ST Elevasi Miokard Infark (NSTEMI), dan Unstable Angina Pektoris
( UAP ).
Acute Coronary Syndrome
Electrocardiogram
ST – Elevation ( STEMI ) Non ST Elevation
( STEMI )

CARDIAC MARKER
POSITIVE Negative

Acute Myocardial Infarction Unstable Angina Pectoris

Presentation title 6
Bagaimana Penatalaksanaan Pasien
STEMI di Emergensi

Penatalaksanaan pasien dengan STEMI mengacu pada panduan dari


American Heart Association

Rumah sakit harus menciptakan tim multidisiplin (meliputi dokter umum, dokter emergency,
kardiolog, perawat, laboran) untuk mengembangkan protocol tertulis berdasarkan guideline
dan spesifik institusi untuk triase dan menangani pasien prehospital di UGD dengan gejala
STEMI

04 April 2015
Chest pain suggestive of ischemia

Immediate assessment within 10 Minutes

Initial labs History &


Emergent care
and tests Physical
 12 lead ECG  IV access  Establish
 Obtain initial  Cardiac diagnosis
cardiac enzymes monitoring  Read ECG
 electrolytes, cbc
lipids, bun/cr,
 Morphin  Identify
glucose, coags  Oxygen complications
 CXR  Nitrat  Assess for
 Aspirin reperfusion

11
• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
UAP • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 mg
• Heparinisasi
• Rawat Intermediate

• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
NSTEMI • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 mg
• Heparinisasi
• Rawat Intermediate / ICU
• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
STEMI • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 - 600 mg
• Reperfusi
• ICU/ CVCU
Primary PCI in STEMI
• Primary PCI harus dilakukan pada pasien dengan STEMI dan
gejala iskemik durasi kurang dari 12 jam.
IA
• Primary PCI harus dilakukan pada pasien dengan STEMI dan
gejala iskemik durasi kurang dari 12 jam 'yang memiliki
kontraindikasi untuk terapi fibrinolitik, terlepas dari waktu tunda
IB dari FMC

• Primary PCI harus dilakukan pada pasien dengan STEMI dan


syok kardiogenik atau HF akut, terlepas dari waktu tunda dari MI
IB onset.

04 April 2015
Primary PCI in STEMI
• Primary PCI masih dapat dikerjakan pada
pasien dengan STEMI jika ada bukti klinis
dan atau EKG iskemia masih berlangsung
II a antara 12 dan 24 jam setelah onset gejala.

• PCI tidak boleh dilakukan dalam arteri


noninfarct pada saat primery PCI pada
pasien dengan STEMI yang hemodinamik
III B stabil

04 April 2015
Primary PCI in STEMI
• Primary PCI masih dapat dikerjakan pada
pasien dengan STEMI jika ada bukti klinis
dan atau EKG iskemia masih berlangsung
II a antara 12 dan 24 jam setelah onset gejala.

• PCI tidak boleh dilakukan dalam arteri


noninfarct pada saat primery PCI pada
pasien dengan STEMI yang hemodinamik
III B stabil

04 April 2015
Percutaneous Coronary Intervention (PCI)

Adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan
atau membuka pembuluh koroner yang menyempit dengan balon atau stent. Proses
penyempitan pembuluh koroner ini dapat disebabkan proses aterosklerosis atau
thrombosis.

(PERKI, 2018)
Primary PCI
Intervensi koroner perkutan primer merupakan IKP emergensi
dengan balloon, stent atau alat lainnya yang dikerjakan pada
arteri yang infark (infarct-related artery IRA) tanpa terapi
fibrinolitik sebelumnya
Primary PCI

JENIS PCI
Early PCI
Tindakan yang dilakukan pada akut koroner
infark dengan onset gejala <12 jam. Tindakan yang dilakukan pada akut
Keterlambatan door to needle atau door to koroner infark dengan onset gejala >12
balloon tiap 30 menit akan meningkatkan jam.
resiko relative 1 tahun sebanyak 7,5%
sehingga harus segera dilakukan untuk
mempercepat reperfusi.

Rescue PCI Elective PCI


Tindakan yang dilakukan pada akut Tindakan yang dilakukan secara
koroner infark dengan onset gejala <12 jam terjadwal, sehingga kemungkinan
setelah mengalami kegagalan terapi pasien sudah mengalami keluhan.
fibrinolitik.

May et al. (2019)


PPCI

Intervensi koroner perkutan primer (PCI) mengacu pada


strategi,tindakan pada pasien yang mengalami STEMI
langsung ke laboratorium kateterisasi jantung untuk
menjalani revaskularisasi mekanis menggunakan
angioplasti balon, stent koroner, trombektomi aspirasi,
dan tindakan lainnya.
INDIKASI PPCI

01 Acute ST – elevation Myocardial Infarction (STEMI)


SKA dengan deviasi ST segmen elevasi ≥ 1 mm di ekstremitas dan ≥ 2 mm di
pericardial, lead yang bersebelahan serta peningkatan CKMB lebih dari 25µ/,
Troponin T positif > 0,03.

02 STEMI Late onset


SKA dengan deviasi ST segmen elevasi yang lebih dari 12 jam namun terdapat
klinis gagal jantung akut atau syok kardiogenik

03 STEMI Late onset


SKA dengan deviasi ST segment elevasi onest 12 – 24 jam namun ada
bukti klinis atau EKG dimana iskemia masih berlangsung .
Kontra Indikasi PCI
Tidak cukupnya perlengkapan atau fasilitas Kontra indikasi
mutlak

1. CHF tidak terkontrol,


2. <1 bulan mengalami cerebrovaskular disease,
3. Adanya infeksi/demam, Kontra indikasi
4. Elektrolit imbalance, relatif
5. Perdarahan gastrointestinal akut,
6. Keracunan obat digitalis,
7. Insufisiensi renal berat berat

Dakota (2019)
T I M YA N G M E L A K U K A N
PROSEDUR

• Kardiolog
Intervensi
• Perawat
z
• Tekhnisi KV
• Radiografer
z
Dokter Operator

• Bertanggung jawab pada keseluruhan prosedur. Dimulai dari


pemilihan akses, pemilihan alat dan obat-obatan yang
digunakan

Perawat Scrub

• Bertanggung jawab mengsukseskan proses tindakan dan


dalam tim sebagai asisten operator untuk melakukan
preparasi desinfektan, persiapan peralatan dan membantu
operator selama intra prosedur

Perawat sirkular

• Bertanggung jawab diluar lingkungan steril operator dan


perawat scrub untuk menyediakan seluruh kebutuhan
operator dan perawat scrub. Berperan sebagai pemberi
asuhan selama perioperative
Tindakan keperawatan pada pasien
dengan STEMI Sebelum PCI
Primary Percutaneous Coronary Intervention ( PCI )
Persiapan fisik
• Menilai A, B, C Door to Ballon
• Tanda-tanda vital, monitor EKG 60 mnt
• Lakukan persiapan pasien segera (dosis aspirin ; 320 mg dan
memberikan looding clopidogrel (plafix) 600 mg.
• Koordinasi dengan ruang kateterisasi.
• Menilai kemungkinan komplikasi seperti aritmia, gagal jantung
atau tanda-tanda syock. Kolaborasi segera jika ada tanda-tanda ini.
• Data laboratorium yang lengkap (studi koagulasi, elektrolit, BUN,
kreatinin)
• Cukur rambut kemaluan dan pasang kondom kateter atau foly
kateter.
Persiapan mental dan administrasi

♥ Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan


♥ Menjelaskan kegunaan serta komplikasi dari tindakan
♥ Menjelaskan biaya tindakan
♥ Informed concent
♥ Kelengkapan rekam medik (e MR)
Intra PPCI
 Lakukan Sign in, Time out dan Sign out
 Hemodinamik dan EKG dipantau secara ketat.
Perawat berada di sekitar pasien sampai prosedur ini
selesai.
Pasien disarankan untuk kooperatif jika diminta batuk.

 z
▪ Pastikan pasien dengan antiplatlet ganda
▪ Heparin 100 ui/KgBB
▪ Memantau ACT optimal pada 300sec - 350sec  setiap 1 jam
▪ Memantau jumlah kontras digunakan (300 - 350 ml / prosedur)
▪ Periksa EF%
 Pada akses radial, sheath akan dicabut di ruang cathlab
Alistair C Lindsay et al. BMJ Open Qual 2018;7:e000074
z

Prosedur PCI
z
Jenis-jenis Stent
1. BMS (Bare Metal Stent) :
berbahan dasar metal polos

2. DES (Drug Eluting Stent) :


berjenis stent metal yang
disalut dengan obat

3. BVS (Bioresorbable
Vascular Scaffold) : yaitu
stent yang tidak berbahan
metal, tetapi  berbahan
polylactic acid, yang dapat
diserap oleh tubuh.
Post PCI Care

Hemostasis pada area penusukan:


- Radial  dengan alat
- Brachial  Penekanan manual
z
dengan tangan
- Femoralis  Penekanan manual
dengan penekanan tangan atau
alat selama 15 – 30 menit
Cont’

 Pemantauan terhadap tanda – tanda


vital perdarahan, hematome :
z setiap 15 menit dalam 1 jam pertama,
setiap 30 menit dalam jam ke 2,
setiap 1 jam selama 2 jam,
setiap 4 jam sampai pasien stabil.
Perawatan setelah PPCI
• Pasien dirawat di CVCU
• Kaji tanda-tanda vital, O2 saturasi setiap 15 menit
pada jam pertama
• Pemberian cairan, antikoagulan (kolaborasi)
• Menilai nadi perifer distal luka tusukan (warna,
sensasi, suhu, pengisian kapiler)
• Pantau irama jantung terus menerus dan perubahan
parameter hemodinamik
• Memantau 12 lead EKG perubahan segmen ST
menunjukkan adanya iskemia / injury
• Jelaskan imobilisasi pasien dari sekitar 8 jam
(kateter femoralis) posisi, Tingginan kepala sekitar
30 derajat
• Menilai kateter sheath (perdarahan, hematoma)
Kolaborasi untuk Pencabutan kateter sheath
Perawatan lokasi pungsi

Hemostasis pada area penusukan:


 Radial : 
-mencabut segera sheath arteri
 Femoralis: 
z
-pencabutan sheath segera jika tidak diberikan heparin
selama prosedur, jika selama prosedur mendapat Heparin,
sheath akan dicabut jika ACT di bawah < atau =120 secs.
Cont’ Perawatan Luka Pungsi

 Penilaian pulsasi distal:
Dorsalis pedis & radial / ulna arteri harus dirasakan
 Untuk tusukan arteri femoralis & brakialis
zMenilai perfusi - warna, temperatur, sensasi

 Observasi perdarahan pada tempat tusukan
 Istirahat: area tusukan arteri femoralis - minimal 6-
7 jam
z
Komplikasi Selama Komplikasi Arteri
Koroner: Diseksi dan
Tindakan penutupan pembuluh
Intramural Hematoma
darah mendadak setelah
PCI (acute vessel
closure).

Perforasi: Disebabkan
oleh balon yang terlalu Emboli Udara:
besar, rupture balon, Terjadinya emboli udara
terapi laser, rotablasi, pada PCI cukup
atau guidewire yang berbahaya.
keluar

Stent gagal
mengembang (Failure of
Spasme Koroner:
Stent Deployment) dan
stent thrombosis
z
Restenosis dini pasca PPCI (IST)
Adalah oklusi trombotik tiba-tiba
dari stent yang dipasang ( inplant)
Tanda dan gejala
• “ Recurrent ischemia “
• Perubahan EKG
• Nyeri dada yang berkelanjutan (prolong sign of ischemia)
Peran perawat
• Beritahu segera dokter untuk tindakan segera
• Kaji ulang tanda-tanda vital
• Lakukan perekaman EKG 12 lead dan segera identifikasi apakah ada
perubahan pada segmen ST.
• Kolaborasi untuk pemberian obat – obat nitrat atau opoid
• Siapkan bila kemungkinan dilakukan kembali penyadapan
(angiografi) jantung.
Kesimpulan
• SKA merupakan penyebab kesakitan dan kematian tertinggi
• Tiga subset SKA : UAP,NSTEMI dan STEMI
• Pada STEMI tindakan utama adalah revaskularisasi baik dengan
pendekatan regiment farmakologi ( fibrinolitik) ataupun mekanikal
• ( PPCI )
• Studi menunjukan PPCI pada STEMI mempunyai beberapa
keuntungan dibandingkan fibrinolitik
• Perawat berperan besar dalam tindakan PPCI di ruang kateterisai baik
pada persiapan,intra tindakan maupun pasca tindakan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai